Biaya Historis Biaya Historis dan Nilai Wajar

Gambar 2.1 Proses Pengenalan IFRS

2.1.7 Biaya Historis dan Nilai Wajar

2.1.7.1 Biaya Historis

Biaya historis merupakan rupiah kesepakatan atau harga pertukaran yang telah tercatat dalam sistem pembukuan Suwardjono, 2008. Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aset, liabilitas, ekuitas, dan biaya. Kelebihan historical cost yang diungkapkan oleh Sonbay 2010 adalah sebagai berikut: 1. Historical cost relevan dalam membuat keputusan ekonomi, 2. Historical cost berdasarkan pada transaksi yang sesungguhnya, bukan transaksi yang bersifat kemungkinan, pelaksana an membuat IFRS dilaporkan kepada nasihat nasihat Kelompok Penasihat yang Ditunjuk IASC Dewan Penasihat IFRS ditunjuk oleh dilaporkan kepada IASB IFRIC ditunjuk oleh Sumber: IAI, 2011 3. Pengertian terbaik mengenai konsep keuntungan adalah kelebihan harga jual dari historical cost. Kelemahan historical cost menurut Sonbay 2010 adalah sebagai berikut: 1. Adanya pembebanan biaya yang terlalu kecil karena pendapatan untuk suatu hal tertentu pada saat tertentu akan dibebani biaya berdasarkan nilai uang yang telah ditetapkan beberapa periode yang lalu pada saat pencatatan terjadinya biaya tersebut, 2. Nilai aset yang dicatat dalam neraca akan memiliki nilai yang lebih rendah bila dibandingkan dengan perkembangan harga daya beli uang yang terakhir, selain itu juga terjadi perubahan kurs yang cepat terhadap aktiva dan pasiva dalam valuta asing yang dikuasai perusahaan, sehingga sulit dalam menghitung selisih kurs dengan tepat, 3. Alokasi biaya depresiasi dan amortisasi akan dibebankan terlalu kecil dan mengakibatkan laba dihitung terlalu besar, 4. Labarugi yang terjadi, yang didasarkan pada asumsi unit moneter yang stabil stable monetary unit tidaklah riil bila diukur dengan perkembangan daya beli uang yang sedang berlangsung, 5. Perusahaan tidak akan mempertahankan real capital-nya dan ada kecenderungan terjadinya kanibalisme terhadap modal sehubungan dengan pembayaran pajak perseroan dan pembagian laba yang lebih besar daripada semestinya, dan 6. Menyalahi mathematical principle karena berbagai himpunan yang tidak sama dijumlahkan menjadi satu.

2.1.7.2 Nilai Wajar