16
Sementarai itu pupuk anorganik adalah pupuk yang sudah mengalami proses di pabrik misalnya urea, TSP, dan KCl
4. Pengaruh obat-obatan terhadap produksi pertanian
Obat-obatan dapat menguntungkan usahatani namun disisi lain pestisida dapat merugikan petani. Penggunaan obat-obatan bertujuan untuk
mencegah serangan hama dan penyakit yang dapat mengakibatkan turunnya produksi dan kualitas buah.
5. Pengaruh bibit terhadap produksi pertanian
Bibit menentukan keunggulan dari suatu komoditas. Bibit yang unggul cenderung menghasilkan produk dengan kualitas yang baik, sehingga
semakin unggul bibit maka semakin baik produksi yang akan dicapai
2.2.2 Fungsi Produksi Frontier
Battese 1992 dalam Kurniawan 2012 menyatakan konsep produksi batas frontier production function menggambarkan output maksimal yang dapat
dihasilkan dalam suatu proses produksi. Fungsi produksi frontier merupakan fungsi produksi yang paling praktis atau menggambarkan produksi maksimal
yang dapat diperoleh dari variasi kombinasi factor produksi pada tingkat pengetahuan dan teknologi tertentu.
Farrell 1957 dalam Tasman 2014 mengajukan pengukuran efisiensi yang
terdiri dari dua komponen: efisiensi teknis, yang merefleksikan kemampuan perusahaan untuk mendapat output maksimum dari satu set input yang tersedia,
dan alokatif efisiensi, yang merefleksikan kemampuan dari perusahaan menggunakan input dalam proporsi yang optimal, sesuai dengan harga masing-
Universitas Sumatera Utara
17
masingnya. Kedua ukuran efisiensi ini kemudian dikombinasikan akan menyediakan ukuran total efisiensi ekonomi. Pengukuran efisiensi ini mengasumsi
bahwa fungsi produksi adalah produsen yang efisien secara penuh diketahui. Sejak fungsi produksi tidak diketahui dalam prakteknya, Farrell 1957
menyarankan bahwa fungsi diestimasikan dari data sampel menggunakan non- parametric piece-wise-linear technology atau fungsi parametrik, seperti bentuk
Cobb-Douglas. Dengan mempertimbangkan estimasi parameterik frontier dari fungsi produksi Cobb-Douglas, menggunakan data atas sejumlah N sampel dari
perusahaan. Model didefinisikan dengan:
i i
i
u X
Y
ln , i=1,2, …, n.
dimana lnY
i
adalah logaritma dari scalar output untuk perusahaan ke-i. X
i
adalah vektor baris K+1, yang elemen pertamanya adalah ”1” dan sisa elemennya adalah logaritma dari kuantitas input K yang digunakan oleh
perusahaan ke-i. Sedangkan =
1
,
2
, ...,
K
adalah vektor kolom K+1 dari parameter yang tidak diketahui untuk diestimasikan. Terakhir u
1
adalah random- variabel yang non-negatif, yang berhubungan dengan inefisiensi teknis produksi
dari perusahaan dalam industri yang terlibat.
2.2.3 Efisiensi