Rumusan Masalah ANALISIS KINERJA KOMPREHENSIF DENGAN BALANCED SCORECARD PADA PT. KERETA API INDONESIA (Studi Kasus Pada PT. KAI DAOP IV Semarang) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

Balanced Scorecard ditemukan efektif untuk menggaris bawahi permasalahan yang ada dan mengidentifikasi peluang untuk perbaikan. Balanced Scorecard juga mengungkapkan kontribusi PT. Kereta Api Indonesia untuk perbaikan kinerja sistem kesehatan dan membahas kelayakan dan nilai menggunakan Balanced Scorecard untuk mengukur kinerja PT. Kereta Api Indonesia. Konsep pengukuran menggunakan Balanced Scorecard merupakan hasil dari proses atas bawah berdasarkan misi dan strategi suatu tujuan dan usaha suatu unit bisnis tertentu. Misi dan strategi tersebut ditransformasikan dalam suatu tujuan dan pengukuran yang nyata, tidak hanya mengukur hasil akhir saja melainkan juga proses penentu dari hasil akhir itu sendiri. Berbagai kelemahan yang dimiliki oleh sistem pengukuran tradisional serta adanya metode pengukuran kinerja yang baru yaitu Balanced Scorecard yang dipandang memiliki keunggulan yang memotivasi penulis untuk melakukan penelitian terhadap sistem pengukuran kinerja pada PT. Kereta Api Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengukur seberapa jauh efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi, maka manajemen perlu mengukur kinerja organisasi. Selama ini PT. Kereta Api Indonesia hanya melakukan pengukuran kinerja secara konvensional yaitu dengan melihat kinerja dari rasio keuangan. Rasio Keuangan yang dimaksud adalah rasio likuiditasdigunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya, rasio solvabilitasdigunakan untuk mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik perusahaan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan, dan rasio rentabilitasdigunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan. Sedangkan untuk menjadi perusahaan yang baik, bukan hanya kinerja rasio keuangannya tetapi juga rasio non-keuangan Maka dari itu perusahaan membutuhkan suatu sistem pengukuran kinerja yang komprehensif yang terdiri dari aspek keuangan dan nonkeuangan. Sistem pengukuran komprehensif ini disebut Balanced Scorecard. Sistem pengukuran ini menggunakan 4 perspektif yang terdiri dari perspektif keuangan yang menjadi pengukuran aspek keuangan, kemudian perspektif pelanggan, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dan perspektif bisnis internal menjadi pengukuran aspek non keuangan, Hal tersebut dimulai dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dimana perusahaan mempunyai suatu strategi untuk meningkatkan produktivitas dan komitmen personel. Sebagai akibat dari peningkatan produktivitas dan komitmen dari personel akan meningkat pula kualiatas proses layanan pelanggan dan proses layanan pelanggan akan terintegrasi. Dengan demikian kepercayaan pelanggan dan kepuasan pelanggan akan meningkat pula yang terlihat dari perspektif pelanggan. Dan pada akhirnya akan berpengaruh pada perspektif keuangan yang ditunjukkan dengan peningkatan pendapatan penjualan. Jadi dari masing – masing perspektif memliki peran dan hubungan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Perspektif keuangan sangat dipengaruhi oleh tiga perspektif lainnya yaitu pembelajaran dan pertumbuhan, pelanggan, serta bisnis internal. Berawal dari meningkatnya komitmen dan produktivitas dalam perusahaan yang akan meningkatkan kualitas proses layanan pelanggan dan pada akhirnya akan menciptakan kepercayaan terhadap pelanggan. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kinerja PT. Kereta Api Indonesia diukur dengan pengukuran yang komprehensif, yaitu dengan alat yang disebut Balanced Scorecard. Setelah dilakukan pengukuran dengan Balanced Scoredcard maka akan dilihat apakah keefektivitasan dan efisiensi sudah sesuai dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan.

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dokumen yang terkait

ANALISIS BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) (STUDI KASUS PADA STASIUN KERETA API KOTA BLITAR)

13 87 18

DESAIN BALANCED SCORECARD PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) DAOP VII MADIUN

2 16 19

Desain Balanced Scorecard pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daop VII Madiun

0 9 5

PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. KERETA API INDONESIA DAOP VII MADIUN.

26 138 91

Pengukuran dan Analisa Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer (Studi Kasus di PT Kereta Api Daop IV Semarang) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

TANGGUNGJAWAB PT. JASA RAHARJA (PERSERO) PADA PENGANGKUTAN PENUMPANG DENGAN KERETA API DI DAOP IV SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

ANALISIS PENGELOLAAN LAHAN TERLANTAR PT. KAI (KERETA API INDONESIA) DAOP (DAERAH OPERASIONAL) IV DI KAMPUNG KEBUN HARJO, SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 104

ANALISIS PENGELOLAAN LAHAN TERLANTAR PT. KAI (KERETA API INDONESIA) DAOP (DAERAH OPERASIONAL) IV DI KAMPUNG KEBUN HARJO, SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 223

PEMAHAMAN DAN IMPLEMENTASI BUDAYA ORGANISASI PT. KERETA API INDONESIA (Studi pada Pegawai PT Kereta Api wilayah DAOP IV Semarang) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 15

ANALISIS KINERJA KOMPREHENSIF DENGAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng danDIY) - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 1 59