3.5.2.2 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas untuk menguji ada tidaknya korelasi antar variabel independen dalam model regresi. Model regresi yang baik adalah yang tidak ada
korelasi antar variabel independennya. Multikolonieritas yang tinggi ditandai dengan nilai R
2
yang sangat tinggi, variabel independen memiliki korelasi diatas 0.90, nilai
tolerance
atau dengan nilai
variance inflation factor
VIF Ghozali, 2011.
3.5.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2011. Jika
variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Jika
variance
dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Cara yang
dilakukan untuk
mendeteksi ada
atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat dependen, yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik
scatterplot
antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual Y prediksi - Y
sesungguhnya yang telah di-
studentized
. Dasar analisis adalah apabila titik- titiknya membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, menyebar
kemudian menyempit maka diindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak
membentuk pola tertentu maka model regresi bebas dari masalah heteroskedastisitas.
3.5.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan
pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya
Ghozali, 2011. Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu
dengan
run test. Run test
digunakan sebagai bagian dari statistik
nonparametric
dapat pula digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi maka dikatakan bahwa
residual adalah acak atau random Ghozali, 2011. Model regresi dikatakan random atau acak jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka model regresi tidak
terjadi autokorelasi.
3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda