Jaringan Sungai Sistem Transportasi

jumlah kendaraan bermotor. Jenis kendaraan roda 2 merupakan jumlah kendaraan yang terbanyak, dimana pada tahun 2006 mencapai 207.910 unit, sedangkan jumlah kendaraan yang paling sedikit adalah jenis kendaraan roda 3, yaitu sebanyak 314 unit. Lebih jelasnya, jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar pada tahun 2004-2006 dapat dilihat pada Tabel III.4 berikut. TABEL III. 4 JUMLAH KENDARAAN BERMOTOR YANG TERDAFTAR TAHUN 2004-2006 No. Jenis Kendaraan 2004 2005 2006 1. Kendaraan Roda 4 36.029 38.938 42.676 2. Kendaraan Roda 3 121 204 314 3. Kendaraan Roda 2 171.346 189.615 207.910 Jumlah 207.496 228.757 250.900

3.3.2 Jaringan Sungai

Kondisi fisik alamiah Kota Banjarmasin merupakan wilayah yang banyak dialiri oleh sungai-sungai besar dan cabang-cabangnya mengalir dari arah utara dan timur laut ke arah barat daya dan selatan. Hampir semua sungai yang ada di Kota Banjarmasin umumnya bermuara di Sungai Barito dan Sungai Martapura yang kondisi alirannya dipengaruhi pasang surut Sungai Barito dengan panjang rata–rata sungai kurang lebih 5-10 km dan lebar bervariasi antara 5-60 meter. Pola aliran sungainya dapat dikategorikan sebagai pola aliran mendaun dendritic drainage pattern, dimana jenis pola tersebut dapat dicirikan dari aliran Sumber: BPS Kota Banjarmasin, 2006 sungai cabang menuju sungai utama. Kota Banjarmasin sendiri memiliki kesan sebuah pulau atau delta yang terbentuk akibat bertemunya arus Sungai Barito dengan Sungai Martapura. Pada Tabel 1.1 Bab I dapat dilihat dengan jelas nama-nama sungai dan panjang sungai yang ada di Kota Banjarmasin. Sungai dan kanal yang masih efektif untuk dimanfaatkan sebagai prasarana angkutan air saat ini berjumlah 27 buah dengan panjang seluruhnya sekitar 74,42 km dan lebar 10-850 meter. Jaringan sungai yang dapat dilayari tersebut membentuk pola radial dari pusat kota menuju ke empat arah, yakni barat laut Sungai Kuin, timur laut Sungai Martapura, selatan Sungai Kelayan, dan barat daya Sungai Martapura. Pada sisi luar Kota Banjarmasin sebelah barat terdapat Sungai Barito dan pada sisi sebelah utara terdapat Sungai Alalak yang juga dapat dilayari. Jangkauan pelayanannya meliputi perjalanan menuju pusat kota dari wilayah kota bagian barat laut, timur laut, selatan dan barat daya. Sungai Martapura melintasi 2 wilayah, yaitu Kabupaten Banjar dan wilayah Kota Banjarmasin. Sungai Martapura memiliki panjang keseluruhan 80 km, sedangkan yang dapat dilayari sekitar 45 km dengan lebar rata-rata 150 m dan kedalaman air tertinggi 4 m dan terendah 2,4 m. Sungai Martapura dapat dilayari oleh kapal sungai, baik untuk angkutan penumpang maupun barang serta hasil pertanian dan perikanan Dinas Perhubungan, 2006. Gambaran visual Sungai Martapura yang melintas di dalam Kota Banjarmasin terlihat pada Gambar 3.5. Pola jaringan angkutan sungai yang beroperasi di Kota Banjarmasin melayani dua trayekrute, yaitu 1 trayek angkutan sungai antarkota antarprovinsi, dan 2 trayek angkutan sungai dalam kota. Untuk angkutan sungai antarkota antarprovinsi, pada saat ini lebih terfokus pada angkutan barang. Adapun untuk angkutan penumpang meskipun ada beberapa yang masih eksis seperti trayek Banjarmasin–Muara Teweh Kalteng dan Banjarmasin–Tamban Barito Kuala, namun banyak penumpang yang beralih ke angkutan darat dikarenakan telah dibukanya jaringan jalan darat yang menghubungkan Kota Banjarmasin dengan Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Trayek angkutan sungai dalam kota melayani angkutan penumpang, barang, dan kegiatan perdagangan. Data yang didapat dari Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Selatan menyebutkan untuk angkutan penumpang, trayek angkutan sungai dalam kota melayani rute Banjarmasin–Banua Anyar dan Banjarmasin–Mantuil. Adapun untuk angkutan barang atau kegiatan perdagangan lainnya umumnya menuju pasar-pasar yang terletak di pinggiran sungai. Hal ini karena para pedagang lebih sering mengangkut, membongkar muat barang dagangan, bahkan melakukan transaksi jual beli langsung dari atas kelotok. GAMBAR 3.5 KONDISI SUNGAI MARTAPURA Sumber: Observasi Lapangan, 2007 Pada Gambar 1.3 Bab I dapat dilihat dengan jelas jenis angkutan sungai yang ada di Kota Banjarmasin dan jumlahnya dalam 10 tahun terakhir. Pada Gambar 3.6 berikut adalah gambaran visual beberapa jenis angkutan sungai.

3.4. Gambaran Umum Wilayah Studi