TABEL III.1 WILAYAH ADMINISTRATIF KOTA BANJARMASIN TAHUN 2006
No. Kecamatan Luas
km
2
Persentase Jumlah
Kelurahan Pusat
Kecamatan
1. Banjarmasin Selatan
20,18 28,02
11 Kelurahan.
Surgi Mufti 2.
Banjarmasin Timur 11,54
16,02 9
Kelurahan Kelayan Barat
3. Banjarmasin Barat
11,66 18,57
9 Kelurahan
Teluk Dalam 4. Banjarmasin
Tengah 13,37
16,20 12
Kelurahan Pelambuan
5. Banjarmasin Utara
15,25 21,19
9 Kelurahan
Kuripan Jumlah
72,00 100,00
50
Sumber: BPS Kota Banjarmasin, 2006 Diolah kembali
3.1.3 Kependudukan
Penduduk merupakan faktor yang sangat dominan karena penduduk bukan saja menjadi pelaksana, tetapi juga menjadi sasaran bagi pembangunan.
Menurut data statistik yang diambil dari Banjarmasin dalam Angka tahun 2006, jumlah penduduk Kota Banjarmasin pada tahun 2005 adalah 589.115 jiwa dan
pada tahun 2006 meningkat menjadi 602.725 jiwa. Rincian luas wilayah dan jumlah penduduk perkecamatan pada tahun 2006 dapat dilihat pada Tabel III.2.
3.1.4 Pertumbuhan Ekonomi
Kontribusi Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Banjarmasin dalam tiga tahun terakhir 2004-2006 didominasi tiga sektor, yaitu sektor
pengangkutan dan komunikasi, sektor industri pengolahan, dan sektor
perdagangan. Ditinjau menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada
TABEL III.2 KEPADATAN PENDUDUK KOTA BANJARMASIN TAHUN 2006
No. Kecamatan Jumlah
Penduduk Persentase
Kepadatan Penduduk jiwakm
2
1. Banjarmasin Selatan
144.560 23,98
7.164 2. Banjarmasin
Timur 113.865
18,89 9.867
3. Banjarmasin Barat
143.054 23,73
12.269 4. Banjarmasin
Tengah 110.316
18,30 8251
5. Banjarmasin Utara
90.930 15,09
5.963 Jumlah
602.725 100,00
8.371
tahun 2006, distribusi PDRB terbanyak disumbangkan oleh sektor pengangkutan
dan komunikasi 26,10 , kemudian diikuti oleh sektor industri pengolahan 22,32 dan sektor perdagangan 16,54 . Dalam kurun waktu 3 tahun juga
tidak tampak pergeseran struktur ekonomi secara fundamental. Kenaikan dan penurunan kontribusi tiap sektor belum signifikan untuk menggeser peran sektor
lainnya, sehingga dapat dikatakan bahwa ketiga sektor ini merupakan pembentuk struktur ekonomi yang sangat berpengaruh terhadap PDRB Kota Banjarmasin.
Distribusi PDRB selama tahun 2004-2006 seperti terlihat pada Tabel III.3. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran keberhasilan
pembangunan. Salah satu yang cukup berperan dalam pertumbuhan ekonomi tersebut adalah kegiatan perdagangan. Karakteristik komoditas perdagangan di
Kota Banjarmasin dapat dibedakan berdasarkan wilayah transaksinya, yaitu untuk komoditas perdagangan intra-Pulau Kalimantan didominasi oleh barang
kebutuhan pokok, bahan atau peralatan bangunan, dan barang tersier lainnya.
Sumber: BPS Kota Banjarmasin, 2006 Diolah kembali
TABEL III.3 DISTRIBUSI PDRB KOTA BANJARMASIN TAHUN 2004-2006
No. Lapangan Usaha
2004 2005
2006
1. Pertanian 0,74
0,67 0,63
2. Pertambangan dan
Penggalian 0,00
0,00 0,00
3. Industri Pengolahan
26,88 24,83
22,32 4.
Listrik dan Air Minum 1,67
1,63 1,57
5. Bangunan 8,53
8,71 9,41
6. Perdagangan, Restoran dan Perhotelan
17,07 16,25
16,54 7. Pengangkutan
dan Komunikasi
25,82 26,05
26,10 8.
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 8,17
10,36 11,70
9. Jasa 11,12
11,51 11,74
Jumlah 100,00
100,00 100,00
Adapun untuk komoditas perdagangan antarpulau didominasi batubara, hasil hutan, dan produk industri.
Bagi Kota Banjarmasin, perdagangan memegang peranan yang penting. Pergerakan barang maupun penumpang melalui sungai yang menuju Banjarmasin
atau sebaliknya telah berlangsung sejak dulu. Didukung letak geografis dan kultur historis serta peranan pelabuhan Trisakti di alur sungai Barito sebagai pintu
gerbang keluar masuknya barang dan arus perdagangan, Banjarmasin berpotensi menjadi pusat koleksi barang dan jasa dari wilayah-wilayah belakangnya dan
sekaligus pula menjadi pusat distribusi barang dan jasa ke daerah lain seperti Pulau Jawa dan Sulawesi yang menjadi tujuan perdagangan.
Sumber: BPS Kota Banjarmasin, 2006
3.1.5 Fungsi Kota Banjarmasin