16
Penggunaan partikel penekan
Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa partikel yang berfungsi menonjolkan sebuah kata atau ide
dalam sebuah kalimat. Partike-partikel yang dimaksud adalah : lah, pun, kah, yang oleh kebanyakan tata
bahasa disebut imbuhan.
•
1 Kami pun turut dalam kegiatan itu
•
2 Bapaklah yang harus lebih dahulu memberi
contoh.
31
5. Variasi
•
Seorang penulis harus berusaha menghindarkan pembaca dari keletihan yang pada akhirnya akan menimbulkan
kebosanan. Penulis harus berusaha agar pembaca menjadi pekerjaan yang menyenangkan.
•
Sebuah bacaan atau tulisan yang baik merupakan suatu komposisi yang dapat memikat dan mengikat pembacanya
untuk terus membaca sampai selesai.
•
Agar dapat membuat pembaca terpikat tidaklah dapat dilakukan begitu saja. Hal ini memerlukan pengetahuan
tentang bagaimana
seharusnya menulis.
Menulis memerlukan ketekunan, latihan, dan pengalaman.
32
17
Variasi v.s. Repetisi
• Variasi bertentangan dengan repetisi.
• Variasi dilakukan guna memperoleh keanekaragaman
bentuk-bentuk bahasa agar minat dan perhatian orang tetap terpelihara.
• Variasi itu dapat dicapai dengan menggunakan bentuk
inversi, bentuk pasif persona, variasi aktif-pasif, dan variasi panjang pendek.
33
Variasi sinonim kata
Variasi berupa sinonim
kata, atau
penjelasan- penjelasan yang berbentuk kelompok kata pada
hakekatnya tidak merubah isi dari amanat yang akan disampaikan.
Perhatikan contoh kalimat berikut
Dari renungan itu penyair menemukan suatu makna, suatu realitas baru, suatu kebenaran yang menjiwai
seluruh puisi.
34
18
Variasi panjang pendek kalimat
• Variasi dalam panjang pendeknya struktur kalimat
mencerminkan dengan jelas pikiran pengarang. •
Pilihan yang tepat dari struktur panjangnya sebuah kalimat dapat memberi tekanan pada bagian-bagian
yang diinginkan.
• Variasi panjang pendek kalimat ini dapat langsung
dilihat contohnya dalam suatu paragraf. •
Paragraf yang variatif dalam mempergunakan panjang pendeknya kalimat adalah paragraf
yang tidak menjemukan bila dibaca.
35
Variasi penggunaan bentuk me- dan di-
Pemakaian bentuk yang sama dalam beberapa kalimat berturut-turut juga dapat menimbulkan kelesuan.
Perlu dicari variasi pemakaian bentuk gramatikal terutama penggunaan prefiks me- dan di-.
36
19
Variasi dengan mengubah posisi dalam kalimat
Variasi dengan mengubah posisi dalam kalimat sebenarnya mempunyai sangkut paut dengan
penekanan dalam kalimat.
37
6.Paralelisme
• Kalimat efektif juga harus mengandung kesejajaran
paralelisme antara gagasan yang diungkapkan dan bentuk bahasa sebagai sarana pengungkapnya.
• Jika dilihat dari segi bentuknya, kesejajaran itu dapat
menyebabkan keserasian. •
Jika dilihat dari segi makna atau gagasan yang diungkapkan, kesejajaran itu dapat menyebabkan
informasi yang diungkapkan menjadi sistematis sehingga mudah dipahami.
38
20
Jenis Pembentukan Paralelisme
1. kesejajaran bentuk,
2. kesejajaran makna,
3. kesejajaran bentuk berikut maknanya.
39
7. Kesejajaran bentuk