Peran intelegensi dalam Bahasa Indonesia.ppt

Peran Bahasa Indonesia dalam Mempererat
Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Kajian Linguistik

(1)
(2)
(3)

Bahasa adalah sistem arti dan eskpresi yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan individu sebagai anggota masyarakat.
Bahasa fungsional dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi bagi
manusia untuk
memerikan pengalaman (fungsi ideasional),
mempertukarkan pengalaman (fungsi antarpersona), dan
merangkai pengalaman (fungsi tekstual).
Fungsi ideasional terbagi dua (1) eksperiensial dan (2) logis
Tata bahasa merupakan teori pengalaman, teori tentang
menggambarkan, menghubungkan, mempertukarkan, dan merangkai
pengalaman.
Dengan ketiga fungsi itu, bahasa memiliki nilai intrinsik, sebagai
pembentuk cara berpikir dan bertindak dan nilai ekstrinsik, sebagai

sarana memperoleh sesuatu, penanda komunitas, jati diri, marwah, dan
mempererat ikatan kelompok atau bangsa bangsa.

Bahasa dan Konteks Sosial

KONTEKS SOSIAL

BAHASA
(Teks)

Bahasa dan Unsur Konteks Sosial


Apa
IDEOLOGI

BUDAYA
SITUASI

BAHASA


Siapa
Bagaimana

Semiotik
‘berhenti’

lampu merah

‘waspada’

lampu kuning

‘jalan’

lampu hijau

Teks dengan berbagai kemungkinan
‘arti’
-


Teks dan Konteks Sosial berkonstrual.
Satu teks-banyak ‘arti’

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Besok kita melakukan operasi.
operasi pasien
operasi militer
cek harga pasar
merampok
mencari mangsa
mencari penumpang

Bahasa Indonesia sebagai Identitas dan

Pemersatu Bangsa
Bahasa merupakan realisasi ideologi, budaya, dan
situasi pemakai atau penutur bahasa.
Bahasa Indonesia adalah realisasi ideologi, budaya, dan
situasi bangsa Indonesia
Bahasa Indonesia sesungguhnya telah bermuatan
ideologi, budaya, dan situasi Indonesia yang berbeda
dengan bangsa lain.
Kata atau bunyi dalam bahasa Indonesia berevolusi
bertahun-tahun (ratusan bahkan ribuan tahun) agar unit
bunyi itu mampu membawa makna konteks sosial
tersebut.
Jika bahasa Indonesia lenyap atau musnah, maka
musnahlah identitas dan pemersatu bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia sebagai Identitas dan
Pemersatu Bangsa


Bahasa Indonesia tidak sama dengan bahasa lain dalam

merealisasikan pengalaman





maunya, teringatnya, asalnya, namanya, nama, si dia, hewan dan
manusia, Borneo bukan Kalimantan
*Si Johan duda si Minah





Mau ke mana?
Nak ke mana?
Where are you going?




Paman saya (mem)punya(i) dua kucing. Kucing itu diberi makan ikan
dan susu.
Pakcik saya punya kucing dua ekor. Kucing tu diberi ikan dan susu.
My uncle has two cats. They are fed on milk and fish and milk.




Kamar Canselor (Bilik Canselor), STD, wartel
Ruang Rektor, Kamar

Perspektif Sosial
Fakta Sejarah
- 28 Oktober 1928: Sumpah Pemuda
- 1938 di Solo Kongres Pertama Bahasa Indonesia
- 1945 Indonesia Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia dalam bahasa Indonesia dan dalam konstitusi
Republik Indonesia yang dikenal sebagai Undang-Undang
Dasar 1945 dalam Pasal 36 dinyatakan bahwa bahasa
Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa Negara Kesatuan

Republik Indonesia.
• Kongres Kedua Bahasa Indonesia diselenggarakan di
Medan pada tahun 1954. Kongres kedua ini diikuti oleh
kongres berikutnya sampai Kongres Kedelapan di Jakarta
pada tahun 2003. Fakta sejarah tersebut menunjukkan
bahwa bahasa Indonesia telah berperan menyatukan
bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai golongan ke
dalam satu wadah, yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Perspektif Sosial
Fakta Sejarah
- 28 Oktober 1928: Sumpah Pemuda
- 1938 di Solo Kongres Pertama Bahasa Indonesia
- 1945 Indonesia Proklamasi Kemerdekaan Republik
Indonesia dalam bahasa Indonesia dan dalam konstitusi
Republik Indonesia yang dikenal sebagai Undang-Undang
Dasar 1945 dalam Pasal 36 dinyatakan bahwa bahasa
Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

- Kongres Kedua Bahasa Indonesia diselenggarakan di
Medan pada tahun 1954. Kongres kedua ini diikuti oleh
kongres berikutnya sampai Kongres Kedelapan di Jakarta
pada tahun 2003. Fakta sejarah tersebut menunjukkan
bahwa bahasa Indonesia telah berperan menyatukan
bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai golongan ke
dalam satu wadah, yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Fakta Kebijakan (Politik)
• Dalam Politik Bahasa Nasional (1974/1999/2003) dirumuskan bahwa
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional atau bahasa
persatuan dan sebagai bahasa negara.
• sebagai bahasa nasional, (1) lambang identitas nasional, (2) lambang
kebanggaan nasional, (3) alat pemersatu berbagai kelompok etnik yang
berbeda latar belakang sosial budaya dan bahasanya, (4) alat
perhubungan antardaerah dan antarbudaya.
• sebagai bahasa negara (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa
pengantar resmi di lembaga pendidikan, (3) bahasa resmi di dalam
perhubungan pada tingkat nasional, (4) bahasa resmi untuk

pengembangan kebudayaan nasional, (5) sarana pengembangan dan
pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modern, (6) bahasa media
massa, (7) pendukung sastra Indonesia, dan (8) pemerkaya bahasa dan
sastra daerah.
• sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa Indonesia digunakan dalam
(1) adminstrasi kenegaraan, (2) pidato resmi kenegaraan, (3) peraturan
perundang-undangan, (4) dokumen kenegaraan, (5) piagam kerja sama
(MOU), (6) nama instansi/lembaga, termasuk merek dagang, (7)
pelayanan kepada masyarakat, (8) pertemuan, rapat, sidang, konferensi,
dan sebagainya.
• Fakta politik itu menunjukkan bahwa bahasa Indonesia telah berperan
mempererat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

Fakta Perundang-undangan

UUDNRI 1945, Pasal 32 ayat (2), Pasal 36, Pasal 36c

UU No. 62 thn. 1958 tentang Kewarganegaraan Indonesia

UU RI No. 20 thn. 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


UU RI No. 32 thn 2003 tentang Pemerintahan Daerah

UU RI No. 25 thn. 1999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah

UU RI No 21 thn 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers

UU RI No. 32 thn 2002 tentang Penyiaran

UU RI No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan, dan Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi

Keppres No. 57 thn 1972 tentang Peresmian berlakunya Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan

Keppres 33 thn 1995 tentang Pembentukan Panitia Gerakan Disiplin Nasional

Keppres No. 240 thn 1967 tentang Kebijaksanaan Pokok yang Menyangkut WNI keturunan Asing

SK Mendagri dan Otonomi Daerah No Des/9/76/25-187 tentang ketetapan DPRD, Kotapraja,

Jakarta Raya

SK Mendikbud No. 0196/U/1975 (27 Agustus 1975) tentang PUEYD & PUPI

Instruksi Mendagri No. 20 thn 1991 (28 Oktober 1991) tentang Pemasyarakatan Bahasa Indonesia
dalam Rangka Pemantapan Persatuan dan Kesatuan

Surat Mendagri No. 434/1021/SJ (16 Maret 1995) tentang Penertiban Penggunaan Bahasa Asing

Surat Mendagri No. 343/1261/SJ (18 April 1996) tentang Gerakan Penertiban Penggunaan Bahasa
Asing

Surat Mendagri No. 434/1864/SJ (20 Juni 1997) tentang Peningkatan Gerakan Penertiban
Penggunaan Bahasa Asing

Tap DPRD Kotapraja Jakarta Raya (Perda) No. 22 thn 1959 (4 Agustus 1959) tentang Keharusan
Mempergunakan Bahasa Indonesia dengan Huruf Latin untuk Papan-papan nama dalam Wilayah
Kotapraja Jakarta Raya

Perda Khusus Ibukota Jakarta No. 1 thn 1992 (13 Jan 1992) tentang Penggunaan Bahasa Indonesia
pada Papan Petunjuk Kain Rentang, dan Reklame di Wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Tap MPR No. II, tahun 1993, tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara

Simpulan
• Bahasa Indonesia telah membentuk sumber daya untuk
menggambarkan, menghubungkan, mempertukarkan,
dan merangkai pengalaman dalam bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia telah menyatukan cara pengodean
pengalaman dalam bahasa Indonesia. Tata bahasa
bahasa Indonesia telah bermuatan situasi, budaya, dan
ideologi Indonesia, yang berimplikasi bahwa bahasa
Indonesia telah mengeratkan cara berpikir dalam bahasa
Indonesia sesama pemakai bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia telah berperan mempererat hubungan
antarsuku, antargolongan,dan antarkelompok. Dengan
kata lain, bahasa Indonesia telah berperan mempererat
persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.