kematian bakteri dan sebagian selama pertumbuhan.Mungkin tidak perlu dilepaskan untuk timbulnya aktivitas biologis.Faktor toksin pada golongan
endotoksin hanya dijumpai pada bakteri gram negatif. Adelberg et al, 2010
2.1.5 Klasifikasi bakteri penyebab infeksi kulit
Klasifikasi bakteri penyebab infeksi kulit atau dikenali sebagai pyoderma merupakan upaya untuk mengintegrasikan berbagai entitas klinis, etiologi
dan tingkat keparahan dalam cara yang terorganisasi. Klasifikasi yang berubah
– ubah tetapiberguna untuk infeksi bakteri primer dan sekunder berdasarkan pada berikut. Table berikut tidak secara keseluruhan tetapi
hanya mencakup penyakit kulit yang lebih umum.
Table 2.1.5 Klassifikasi bakteri penyebab infeksi kulit Penyakit
Agen umum Primer
Impetigo Impetigo krustosa
Streptococcus � – hemolyticus
Impetigo bulosa Staphylococcus aureus
Selulitis dan erisipelas Grup A Streptococci
Staphylococcus scaled syndrome S. aureus
Folikulitis S. aureus
Superfisial follikulitis Staphylococcus follikulitis
S. aureus Gram
– negatif follikulitis Klebsiella pneumoniae, Enterobacter
aerogene, Proteus vulgaris Furunkel
S. aureus Pitted keratolisis
Gram – positif coryneforms
Universitas Sumatera Utara
Sekunder
Ulkus diabetikum Citrobacter
fruendii, Acinetobacter
baumanii Luka Bakar
Pseudomonas aeruginosa, Burkholderia cepacia
Medical Microbiology, 4
th
edition
2.1.6 Gambaran Klinis
Primer
Impetigo
Tiga bentuk impetigo diakui atas dasar klinis, bakteriologi, dan temuan histologis. Lesi secara umum adalah dari kelom
pok A β- hemolytic streptococci, S aureus, atau keduanya, dan dikenali
sebagai organisme ini adalah patogen utama karena S. aureus menghasilkan sejumlah produk seluler dan ekstraseluler, termasuk
exotoxins dan koagulase, yang berkontribusi terhadap patogenisitas impetigo, terutama bila ditambah dengan cedera jaringan yang
sudah ada sebelumnya. Impetigo biasanya terjadi pada wajah terutama di sekitar lubang hidung atau ekstremitas setelah
trauma.Lesi impetigo memiliki lapisan yang tebal, berbatas tegas, berulang, kotor kerak kuning dengan margin eritematosa.Bentuk
impetigo adalah infeksi kulit yang paling umum pada anak-anak.
Universitas Sumatera Utara
Selulitis dan erysipelas
Streptococcus pyogenes adalah agen yang paling umum dari selulitis, peradangan difus jaringan ikat longgar, terutama jaringan
subkutan.Patogen umumnya menginvasi di permukaan kulit, dan membantu
perkembangan infeksi
oleh adanya
edema jaringan.Selulitis mungkin timbul di kulit normal.Namun, lesi
selulitis dapat terjadi eritematosa, edema, berbatas tegas, dan lembut, dengan batas yang buruk.erisipelas lebih superfisial, dengan
margin tajam yang bertentangan dengan definisi selulitis. Lesi biasanya terjadi di pipi.
Staphylococcus Scaled Syndrome
Staphylococcal scalded skin syndromes disebut juga Lyell penyakit atau Toksik Epidermal Nekrolisis , dimulai sebagai lesi lokal,
diikuti oleh eritema luas dan pengelupasan kulit. Gangguan ini disebabkan oleh kelompok fase II staphylococci yang menguraikan
toksin epidermolitik.Penyakit ini lebih sering terjadi pada bayi dibandingkan pada orang dewasa.
Folikulitis
Pada bahagian superfisial bentuk yang paling sering adalah infeksi kulit folikulitis staphylococcal, diwujudkan dengan pustula folikuler
eritematosa tanpa keterlibatan kulit di sekitarnya.Kulit kepala dan ekstremitas adalah situs favorit.Gram-negatif folikulitis terjadi
terutama sebagai superinfeksi pada pasien akne vulgaris jangka panjang, terapi antibiotik sistemik.Pustula ini sering berkerumun di
sekitar hidung.Sering ditemukan dalam lubang hidung dan pustula.Propionibacterium acnes folikulitis sering salah didiagnosa
Universitas Sumatera Utara
sebagai folikulitis staphylococcal.Lesi primer adalah putih manakala pada jerawat folikel adalah berwarna kuning, berbentuk
datar atau kubah.
Furunkel
Kelainan berupa nodus hematosa berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat pustule.Kemudian melunak menjadi abses yang berisi pus
dan jaringan nekrotik, lalu memecah membentuk fistel.Tempat predileksi ialah tempat yang banyak friksi.Misalnya di aksila.
Pitted keratolysis Pitted keratolysis adalah infeksi superfisial permukaan plantar,
menghasilkan penampilan seperti „punched – out‟ .Terowongan bisa terjadi daerah berbentuk tidak teratur erosi pada superfisial.
Terowongan yang dihasilkan oleh proses litik yang menyebar ke perifer. Daerah yang paling sering terinfeksi adalah tumit, bola kaki,
bantalan volar, dan jari-jari kaki. Kelembaban dan suhu tinggi sering pada faktor yang memberatkan keadaan.
Medical Microbiologi , 4
th
edition
Sekunder
Ulkus diabetikum Kehilangan Enzimatik glikasi pada predisposisi ligamen menjadi
kaku. Neuropati menyebabkan hilangnya sensasi protektif dan hilangnya koordinasi kelompok otot kaki dan kaki, yang keduanya
meningkatkan tekanan mekanis selama ambulasi .
Universitas Sumatera Utara
Luka bakar Luka bakar penyebab tersering terjadi berasal dari sumber panas
yang kering seperti api, atau lembab seperti cairan atau gas panas. Luka bakar dapat berupa pembengkakan dan pelepuhan pada kulit.
Pierce A et al, 2006
2.1.7 Diagnosis