Kebersihan badan dari kotoran dengan mandi (Keluaran 19:10; 29:4)
5. Kebersihan badan dari kotoran dengan mandi (Keluaran 19:10; 29:4)
―Berfirmanlah YHWH kepada Musa: "Pergilah kepada bangsa itu; suruhlah mereka menguduskan diri pada hari ini dan besok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. Lalu kausuruhlah Harun dan anak- anaknya datang ke pintu Kemah Pertemuan dan haruslah engkau membasuh mereka dengan air―
Jika Torah berbicara mengenai gaya hidup bersih, mengapa kita harus mengatakan bahwa Torah telah dibatalkan melalui kedatangan Yesus Sang Mesias? Padahal Yesus tidak membatalkan Torah melainkan menggenapinya. Menggenapi Torah memiliki makna (1) menggenapi berbagai nubuatan para nabi yang terkait dengan kedatangan Mesias (Luk 24:44) (2) menggenapi bermakna memberikan tafsir yang benar tentang pelaksanaan Torah sebagaimana dikatakan DR. David Bivin & Roy Blizard sbb: ‖Kata ‗membatalkan‘ dan ‗menggenapi‘, merupakan istilah teknis yang digunakan dalam diskusi rabinik. Ketika seorang bijak merasa bahwa temannya menafsirkan secara keliru bagian dari Kitab Suci, dia aka n mengatakan ‗anda telah membatalkan Torah!‘, singkatnya, dalam banyak kasus, temannya menunjukkan ketidaksepahaman yang keras. Bagi orang bijak, yang dimaksud dengan ‗melenyapkan Torah‖ maka kebalikannya, ‗menggenapi Torah‘ atau menafsirkan Kitab Suci dengan tepat‖ 292 .
292 DR. David Bivin & Roy Blizard, Understanding the Difficult Words of Jesus, Destiny Image Publishers, 2001, p. 114
Demikian pula DR. David Stern mengulas sbb: ―Adalah tepat bahwa Yeshua memelihara Torah secara sempurna dan menggenapi berbagai nubuatan dalam Kitab Para Nabi. Namun bukan ini pokok persoalannya. Yeshua tidak datang untuk membuat tidak berlaku Torah namun membuat ‗maknanya menjadi penuh‘ mengenai apa yang dituntut dalam Torah dan Kitab Para Nabi. Selanjutnya Dia melengkapi pemahaman kita terhadap Torah dan Kitab Para Nabi…Pasal 5 yang tersisa, menjelaskan enam kasus khusus dimana Yeshua memberikan penjelasan makna rohani secara penuh mengenai pokok-pokok dalam
hukum Yahudi 293 ‖ . Baik Yesus dan Rasul Paul khususnya bukan melawan dan membatalkan Torah melainkan melawan tafsir dan pemahaman Torah
yang bersifat Legalistik. Apa itu Legalistik? Pemahaman yang menyatakan bahwa seseorang akan memperoleh keselamatan dan hidup kekal dengan bergantung pada usaha dan kekuatan sendiri dalam melaksanakan hukum dan aturan Tuhan. Tidak ada padanan kata Yunani untuk Legalistik, sehingga Rasul Paul menggunakan dua istilah yaitu hupo nomou (di bawah sistem legalistik) dan erga nomou (mengerjakan sistem legalistik).
Yesus Sang Mesias mengajarkan pada para muridnya untuk tidak terjebak dalam formalitas yang munafik sehingga mengabaikan kebershan sejati yaitu kebersihan di dalam diri yang terpancar dalam kebersihan fisik dan tindakan. Dalam Matius 23:23 dikatakan sbb: ―Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab persepuluhan dari selasih, adas manis dan jintan kamu bayar, tetapi yang terpenting dalam hukum Taurat kamu abaikan, yaitu: keadilan dan belas kasihan dan kesetiaan. Yang satu harus dilakukan dan yang lain jangan diabaikan. Hai kamu pemimpin-pemimpin buta, nyamuk kamu tapiskan dari dalam minumanmu, tetapi unta yang di dalamnya kamu telan. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan. Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih. Celakalah kamu, hai ahli-ahli
293 DR. David Stern , Jewish New Testament Commentary, JNTP, 1992, p.25-26).
Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran. Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan‖.
Marilah kita menjaga kebersihan badan, hati pikiran dan tindakan dari segala pencemaran jasmani dan rohani. Selidikah dan patuhilah Torah YHWH dan Torah Mesias sebagai sumber kebersihan karena dikatakan dalam Amsal 10:9 sbb, ―Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya, akan diketahui ‖