ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN

4.1 Metodelogi Kegiatan Laporan

4.1.1 Metode Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data dan sampel kegiatan laporan, dilakukan dengan berbagai metode tertentu sesuai dengan tujuan kegiatan laporannya. Ada berbagai metode yang telah kita kenal antara lain observasi, wawancara dan kajian pustaka.

Dalam penyusunan laporan PKL dan Pembangunan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Risiko (Studi Kasus : PT. Jasa Raharja) ada beberapa metode yang digunakan penulis yaitu :

4.1.1.1 Metode Observasi Observasi merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapat data primer

dengan cara mengamati langsung objek datanya Jogiyanto (2008). Pengamatan ini dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada PT. Jasa Raharja pada tanggal 2 Maret 2015 – 2 April 2015, Tempat di PT. Jasa Raharja dan hasil yang akan dicapai adalah melihat proses bisnis yang terjadi, dan melihat segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk penelitian.

Kegiatan pengamatan langsung ini dilakukan dibawah pengawasan konsultan Information Technologi . Beliau memberikan data pengamatan untuk kebutuhan pembangunan sistem informasi. Seperti data-data kegiatan di divisi SIP dan pelaporan program yang berjalan.

Observasi dapat dilakukan dengan mengamati beberapa hal, antara lain :

a. Perilaku karyawan, misalnya mengamati apa yang dikerjakan karyawan jika atasan atau bos sedang tidak masuk kerja.

b. Perubahan bahasa tubuh atau raut muka karyawan, misalnya ekspresi karyawan saat diberi tahu ia dipindah tugaskan ke cabang lain di kota yang jauh dari tempat semula.

c. Objek, misalnya mengamati jumlah kertas kantor yang dihabiskan setiap karyawan setiap harinya. Pengamatan ini dilakukan dengan melihat langsung proes dan kegiatan bisnis yang berjalan pada PT. Jasa Raharja. Pada tanggal 2 Maret – 2 April 2015, bertempat di kantor Jasa Raharja. Hasil yang akan dicapai adalah melihat proses bisnis yang terjadi, dan melihat segala kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk kegiatan laporan.

4.1.1.2 Metode Wawancara Metode wawancara adalah “proses tanya jawab dalam kegiatan laporan yang

berlangsung secara lisan dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan- keterangan” (Supardi, 2006).

Sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa “wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yaitu wawancara yang akan mengajukan pertanyaan dan orang yang akan diwawancarai yang akan memberikan jawaban atas pertanyaan yang akan diajukan” (Moleong, 2005).

Wawancara ini dilakukan dengan cara melakukan diskusi dengan selaku Konsultan Information Technologi pada PT. Jasa Raharja, pada tanggal 2 Maret 2015, bertempat di ruang kerja Divisi SIP . Wawancara ini berguna untuk memperoleh data- data yang diperlukan dalam perancangan dan pembuatan sistem.

Berdasarkan wawancara dan pengamatan yang penulis lakukan, penulis mengumpulkan informasi mengenai :

a. Sejarah PT. Jasa Raharja Memuat tentang sejarah singkat mulai dari awal mula berdirinya PT. Jasa Raharja dan struktur organisasi perusahaan.

b. Sistem yang sedang berjalan di PT. Jasa Raharja Hal ini memuat tentang sistem dan prosedur yang berjalan pada saat ini dan permasalahan-permsalahan yang ada pada PT. Jasa Raharja yang berhubungan dengan sistem manajemen risiko.

4.1.1.3 Studi Pustaka Data-data dan informasi yang digunakan berupa buku referensi, hasil penelitian

sejenis dengan analisis dan perancangan sistem manajemen risiko yang akan dibuat, sejenis dengan analisis dan perancangan sistem manajemen risiko yang akan dibuat,

Berdasarkan kegiatan laporan sejenis yang telah dijelaskan pada bab II, dapat diketahui kelebihan dan kelemahan dari sistem yang telah dibuat sehingga hasil kegiatan laporan tersebut dapat dijadikan acuan untuk membuat suatu aplikasi yang nantinya berguna bagi perusahaan yang bersangkutan (Nazir, 2005).

4.1.1.4 Kerangka Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, peneliti melakukan tahapan-tahapan kegiatan

dengan mengikuti rencana kegiatan yang tertuang dalam kerangka penelitian meliputi metode pengumpulan data dan metode pengembangan sistem. Berikut ini dapat dilihat gambaran kerangka berfikir penelitian.

Gambar 4. 1 Kerangka Penelitian

4.1.2 Metode Pengembangan Sistem

Dalam penyusunan laporan PKL ini, metode pengembangan sistem menggunakan waterfall strategy sequential (strategi air terjun beraturan) dengan pengembangan model-driven , pada pemodelan objek yang menggunakan tools adalah UML. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, strategi ini mensyaratkan penyelesaian tiap proses secara satu per satu sehingga lebih mudah dimengerti. Tahapan metodologi pengembangan sistem dengan waterfall strategy sequential yang dilakukan adalah sebagai berikut (Whitten et.al, 2004).

4.1.2.1 Permulaan Sistem ( System Initiation ) Dalam tahap ini, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan di dalam

membangun Sistem Informasi Manajemen Risiko pada PT. Jasa Raharja antara lain :

1. Identifikasi masalah menjelaskan masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan.

2. Lingkup sistem, yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun.

3. Tujuan, yaitu menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini dibangun.

4.1.2.2 Analisis Sistem ( System Analysis ) Dalam tahap ini, akan menguraikan beberapa hal, yaitu :

1. Gambaran umum dari PT. Jasa Raharja, seperti sejarah PT. Jasa Raharja, visi dan misi PT. Jasa Raharja, struktur organisasi PT. Jasa Raharja, tugas PT. Jasa Raharja.

2. Analisa sistem yang berjalan menjelaskan sistem yang dipakai oleh PT. Jasa Raharja dalam melakukan memenajemen risiko yang ada sebelumnya.

3. Analisa pemecahan masalah yaitu menguraikan tentang beberapa usulan yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang ada pada sistem yang berjalan.

4. Kebutuhan User dan Sistem .

5. Desain Sistem ( System Design ), dirancang sebagai penggambaran model sistem untuk mendokumentasikan aspek teknis dan implementasi dari sebuah sistem yang akan dibangun. Pada tahap ini, akan dibuat desain sistem yang akan dibangun, meliputi rancangan sistem, perancangan database , dan perancangan layout aplikasi. Proses desain akan menggunakan perancangan sistem notasi UML, dan database yang digambarkan dalam Rational Rose sebagai tool system design .

4.2 Analisis Sistem

4.2.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Gambar 4.2 Flowchart Analisa Sistem yang Sedang Berjalan

Gambar diatas merupakan Flowchart Manajemen Risiko sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Jasa Raharja. Penjelasan dari flowchart tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kegiatan dimulai dari Admin Jasa Raharja Cabang mengajukan risiko baru.

2. Pegawai Jasa Raharja Pusat melakukan approval terhadap data, setelah di approval, data risiko disimpan sebagai data risiko.

3. User/ pegawai Jasa Raharja Cabang melakukan penilaian terhadap data risiko yang telah di approval.

4. Setelah mendapat hasil dari penelitian risiko, pegawai Jasa Raharja Pusat membuat laporan data-data risiko. Laporan ini bisa dilihat oleh kantor pusat dan kantor cabang.

5. Terdapat 3 aktor yang bersangkutan dengan sistem Manajemen Risiko ini sebagai berikut :

 Admin cabang/perwakilan/divisi  User cabang/perwakilan/divisi  Admin pusat

4.2.2 Identifikasi Masalah

PT. Jasa Raharja adalah Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam bidang asuransi. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya PT. Jasa Raharja pasti akan mengalami risiko sebagai contoh dari risiko yang akan mungkin dialami ialah risiko operasional atau risiko yang dialami ketika menjalani kegiatan operasional seperti terjadinya kebakaran maka akan berdampak pada kerugian finansial, rusaknya properti, rusaknya dokumen dan terhambatnya pelayanan perusahaan. Agar risiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan, maka seharusnya risiko dimanajemeni dengan sebaik-baiknya, karena jika tidak, risiko akan dapat merugikan baik secara materil maupun non materil dan mengganggu kelangsungan kegiatan perusahaan.

Selama ini PT. Jasa Raharja melakukan manajemen risiko menggunakan sistem yang dilakukan secara manual, yang mana sistem ini masih memiliki kelemahan yaitu berupa hard copy , penyimpanan berkas dari data-data risiko disimpan kedalam Selama ini PT. Jasa Raharja melakukan manajemen risiko menggunakan sistem yang dilakukan secara manual, yang mana sistem ini masih memiliki kelemahan yaitu berupa hard copy , penyimpanan berkas dari data-data risiko disimpan kedalam

4.2.3 Analisis Sistem Usulan

Dengan adanya permasalahan diatas, maka divisi Manajemen Risiko sangat mengharapkan adanya Sistem Informasi Manajemen Risiko yang dapat menyimpan data – data risiko tanpa menggunakan hard copy sehingga memudahkan kantor cabang dalam pengajuan risiko baru serta memudahkan kantor pusat untuk membuat laporan dengan tidak membandingkan risiko antar kantor cabang.

Admin Perwakilan / Cabang / Divisi

User Perwakilan / Cabang / Divisi

Admin Pusat

4. Penaksiran risiko inhern

1. Mengajukan risiko baru 2. Approve risiko baru 3. Mengimput data identifikasi dan

pengendalian risiko yang sudah ada 10. Laporan risiko dan status pengendalian 6. Mengimput data identifikasi pengendalian

tambahan 8. 10 Register risiko inhern dan residual teratas 9. Penaksiran status pengendalian

Sistem Manajemen Risiko

5. Register

7. Register

risiko inhern

risiko

yang <= 5

residual yang > 5

Database Server

Gambar 4. 3 Rich Picture Analisa Sistem yang diusulkan

Adapun prosedur mapping dari perancangan sistem yang diusulkan adalah sebagai berikut:

1. Admin perwakilan / cabang / divisi mengajukan risiko baru.

2. Admin pusat menyetujui pengajuan risiko baru yang yang diajukan oleh admin perwakilan / cabang / divisi.

3. Admin perwakilan / cabang / divisi mengimput data identifikasi dan pengendalian risiko yang sudah ada atau yang sudah terdapat di sistem.

4. User perwakilan / cabang / divisi menghitung penaksiran risiko. Jika hasilnya lebih dari lima di simpan sebagai register risiko inhern. Jika hasilnya kurang atau sama dengan lima di simpan sebagai register residual.

5. Menyimpan risiko inhern yang kurang atau sama dengan lima ke dalam database server.

6. Admin perwakilan / cabang / divisi mengimput data identifikasi pengendalian tambahan jika hasil perhitungan penaksiran risiko lebih dari lima (risiko residual).

7. Menyimpan risiko residual yang lebih dari lima ke dalam database server.

8. Admin perwakilan / cabang / divisi memilih sepuluh register risiko inhern dan residual teratas yang terdapat di dalam sistem.

9. Admin perwakilan / cabang / divisi melakukan penaksiran status pengendalian untuk menanggulangi sepuluh register risiko inhern dan residual teratas yang telah dipilih.

10. Admin pusat mencetak laporan risiko dan status pengendalian.

4.3 Desain Sistem

4.3.1 Perancangan UML

Sesuai dengan permasalahan pada bab 1 maka penelitian menggunakan pendekatan sistem berorientasi object yakni dengan membuat use case diagram, use case scenario, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram, statechart diagram. Berikut ini penjelasan dari masing-masing diagram :

4.3.1.1 Use Case Diagram

1. Identifikasi Aktor Identifikasi actor mendeskripsikan interaksi antar actor didalam sistem informasi profile perusahaan, seperti dijelaskan Tabel 4.1

Tabel 4.1 Identifikasi Aktor

Aktor

Spesifikasi

Admin Pusat Aktor yang bertempat di kantor pusat dan bertugas meng- approve risiko baru, membuat laporan risiko, serta status pengendalian risiko.

Admin Perwakilan/Cabang/Divisi Aktor bisa sebagai admin

perwakilan/cabang/divisi yang bertugas mengajukan risiko baru, mengimput data risiko dan pengendalian yang sudah ada, menambahkan data indentitas tambahan, serta menyeleksi sepuluh

risiko dan

pengendaliannya.

User Perwakilan/Cabang/Divisi

Aktor

sebagai user perwakilan/cabang/divisi yang bertugas

bisa

menaksir risiko menaksir risiko

2. Identifikasi Diagram Use Case Identifkasi Use Case menggambarkan interaksi antar aktor pada Tabel 4.1 dengan sistem.

Tabel 4.2 Identifikasi Diagram Use Case

Masuk ke sistem.

Admin pusat, admin cabang/divisi/perwakilan dan user

Input Risiko

Admin Baru

Input data risiko baru

yang kemungkinan

perwakilan/cabang/divisi

terjadi pada setiap perwakilan/cabang/divisi

Proses Bisnis

Admin Baru

Mengajukan data

identifikasi risiko dan

perwakilan/cabang/divisi

pengendaliannya kepada admin pusat yang kemudian akan di

approve oleh admin pusat dan ditaksir

penilaiaiannya oleh user

User Risiko Inheren

Penaksiran

User cabang akan

menaksirkan setiap

dan Residual

risiko yang telah diajukan oleh admin perwakilan/cabang/divisi

View Daftar

User Risiko

User dapat melihat

risiko yang telah

diajukan admin perwakilan/cabang/divisi

Approve

Admin Pusat menyetujui dan menolak

Admin pusat dapat

segala risiko yang diajukan oleh admin perwakilan/cabang/divisi

View Laporan Admin pusat memantau Admin Pusat

laporan risiko yang diajukan admin perwakilan/cabang/divisi

setiap semesternya

Admin Pusat penyebab dan

CRUD

Admin pusat dapat

mengedit penyebab dan pengendaliannya

pengendalian setiap

risiko yang telah diajukan admin perwakilan/cabang/divisi

CRUD Risiko

Admin Pusat dapat

Admin Pusat

mengedit risiko yang diajukan oleh admin

perwakilan/cabang/divisi

3. Use Case Diagram Identifikasi Use Case diagram menggambarkan interaksi antar aktor pada lingkup sistem yang dibuat.

Gambar 4.4 Diagram Use Case

4.3.1.2 Use Case Scenario Pada use case scenario ini dijelaskan urutan langkah-langkah yang

menerangkan antara pengguna dan sistem, antara lain :

1. Use Case Scenario Login Admin

Tabel 4.3 Use Case Scenario Login

Use Case Name

Login

Use Case Actor

Admin pusat, admin cabang/divisi/perwakilan dan user

Description

Login ke dalam sistem

Pre-Condition User harus sudah didaftarkan terlebih dahulu oleh admin

System Response Events

Typical Course of

Actor Action

1.Memasukkan

Username dan

Password

2. Mengecek validasi dari data akun yang diinput

3. Menampilkan halaman home tanda login sukses

Alternate Course

2. Invalid username atau password

3. Error Message

Conclusion

Klik tombol login

Post Condition Tampilkan menu utama sesuai aktor

2. Use Case Scenario Input Risiko Baru Tabel 4.4 Use Case Scenario Proses Risiko

Use Case Name

Input Risiko Baru

Use Case Actor

Admin perwakilan/cabang/divisi

Description Melakukan input risiko baru ke dalam sistem Pre-Condition

User admin harus login terlebih dahulu Typical Course of

System Response Events

Actor Action

1. Memilih menu risiko

baru

2. Menampilkan form risiko baru

3. Mengisi form

sesuai data

transaksi

4. Mengecek validasi setiap data yang diinput

5. Mengirim data ke admin pusat untuk proses approve

Alternate Course

4. Error Message

Conclusion Mengisi form untuk mengajukan risiko baru Post Condition

Risiko baru yang belum di approve tersimpan

3. Use Case Scenario Proses Risiko Tabel 4.5 Use Case Scenario Proses Risiko

Use Case Name

Proses Risiko

Use Case Actor

Admin pusat

Description

Mengajukan data identifikasi dan pengendaliannya kepada admin pusat

Pre-Condition Admin cabang harus melakukan input risiko dan mengajukan persetujuan kepada admin pusat

System Response Events

Typical Course of

Actor Action

1. Memilih menu pengajuan

risiko

2. Menampilkan risiko yang telah diajukan

dan di approve oleh admin pusat

3. Register Risiko

Alternate Course

2. Menampilkan pilihan approve dan tidak

3. Menyimpan data risiko baru yang telah di approve

Conclusion Meng- approve pengajuan risiko baru

Post Condition Pengajuan risiko baru telah di approve

4. Use Case Scenario CRUD Risiko Tabel 4.6 Use Case Scenario Proses Risiko

Use Case Name

CRUD Risiko

Use Case Actor Admin perwakilan/cabang/divisi, Admin Pusat

Description Melakukan create, read, update, dan delete risiko

Pre-Condition Data risiko di ajukan kepada admin pusat Typical Course of

System Response Events

Actor Action

1. Memilih menu pengajuan

risiko

2. Menampilkan risiko

yang telah diajukan oleh admin cabang

3. Menyetujui, mengedit, menghapus dan melihat risiko yang diajukan admin cabang

4. Mengecek validasi dari setiap data yang di edit atau di delete oleh aktor

5. Menyimpan data yang telah di edit

Alternate Course

4. Jika data tidak lengkap maka akan menampilkan pesan kesalahan

Conclusion Admin meng- input , meng- update dan men- delete data risiko

Post Condtion Data tersimpan, ter- update dan terhapus di database manajemen risiko

5. Use Case Scenario View Daftar Risiko Tabel 4.7 Use Case Scenario View Daftar Risiko

Use Case Name

View Daftar Risiko

Use Case Actor

User

Description Melihat risiko yang telah diajukan Pre-Condition

Menambahkan Risiko

Typical Course of

System Response Events

Actor Action

1. Masuk ke menu register risiko

2. Menampilkan risiko yang telah diajukan

oleh admin cabang

3. Melihat risiko yang telah diajukan oleh admin cabang

4. Mengecek risiko, pengendalian dan dampak yang telah diajukan

Alternate Course

Conclusion Mengecek risiko, pengendalian, dan dampak yang telah diajukan

Pot Condition Lihat risiko, pengendalian, dan dampak

6. Use Case Scenario Penaksiran Inheren dan Residual

Tabel 4.8 Use Case Scenario Penaksiran Inheren dan Residual Use Case Name

Penaksiran Inheren dan Residual

Use Case Actor

User

Description Melakukan penilaian terhadap risiko yang telah diajukan

Pre-Condition Admin cabang dan admin pusat menyetujui terlebih dahulu untuk risiko yang telah diajukan

Typical Course of

System Response Events

Actor Action

1. Mengakses sistem

Manajemen Risiko sebagai user cabang

dan memilih menu register risiko

2. Menampilkan form risiko yang telah di

setujui oleh admin pusat

3. Menilai risiko

yang telah

disetujui admin pusat

4. Menampilkan hasil kalkulasi nilai risiko

yang telah di taksir oleh user

5. Sistem menyimpan hasil taksiran nilai yang <5

Alternate Course

5. Hasil taksiran >5 menampilkan menu penaksiran Residual, hasil taksiran <5 penaksiran nilai telah selesai

Conclusion Menaksir nilai risiko yang telah di stujui admin pusat

Post Condition Menampilan menu penaksiran residual jika hasil taksiran >5 dan menyimpan hasil taksiran nilai yang <5

7. Use Case Scenario Approve

Tabel 4.9 Use Case Scenario Approve

Use Case Name

Approve

Use Case Actor

Admin Pusat

Description Menyetujui risiko yang diajukan oleh admin cabang

Pre-Condition

Register risiko terlebih dahulu

Actor Action

System Response

Typical Course of

1. Mengakses sistem

Events

Manajemen Risiko sebagai admin pusat

2. Menampilkan risiko yang telah diajukan oleh admin cabang

3. Checklist pada

check box

apabila admin pusat menyetujui

risiko yang diajukan oleh admin cabang

4. Menampilkan pop up untuk keyakinan persetujuan dari admin pusat dan kemudian menyimpan daftar risiko yang telah disetujui

Alternater Course

Conclusion Men- checklist check box di pop up sebagai tanda perstujuan dari admin pusat

Post Condition Daftar risiko telah di setujui oleh admin pusat

8. Use Case Scenario View Laporan

Tabel 4.10 Use Case Scenario View Laporan

Use Case Name

View Laporan

Use Case Actor

Admin Pusat

Description

Melihat laporan per semester

Pre-Condition

Login

Typical Course of

System Response Events

Actor Action

1. Login ke dalam sistem

Manajemen Risiko

2. Memilih laporan sesuai

dengan kebutuhan manajemen

3. Menampilkan laporan yang dipilih

4. Download laporan yang di pilih

Alternate Course

Conclusion

Klik tombol download

Post Condition

Laporan persemester

9. Use Case Scenario CRUD Penyebab dan Pengendalian Tabel 4.11 Use Case Scenario CRUD Penyebab dan Pengendalian

Use Case Name CRUD Penyebab dan Pengendalian

Use Case Actor

Admin Pusat

Description Mengedit penyebab dan pengendalian risiko yang telah diajukan oleh admin cabang

Pre-Condition

Register terlebih dahulu

Typical Course of

System Response Events

Actor Action

1. Mengakses sistem

Manajemen Risiko

2. Menampilkan risiko beserta penyebab, 2. Menampilkan risiko beserta penyebab,

telah diajukan oleh admin cabang

3. Memeriksa penyebab, dampak, dan pengendalian

apabila ada yang kurang tepat admin

pusat berhak untuk mengedit

4. Menampilkan pop up dialog untuk

menanyakan kevalid-an data setelah di edit

5. Sistem menyimpan data CRUD tersebut

6. Admin pusat menyetujui

Alternate Course

3. Menampilkan form untuk mengedit data Conclusion

Memeriksa penyebab, dampak, dan pengendalian risiko

Post Condition Data yang kurang tepat sudah di perbaiki oleh admin pusat

4.3.1.3 Activity Diagram Activity Diagram adala teknik untuk mendeskripsikan logika procedural, proses bisnis, dan aliran kerja dalam banyak kasus. Activity diagram mempunyai peran seperti halnya flowchart, akan tetapi perbedaannya dengan flowchart adalah activity diagram bisa mendukung perilaku parallel sedangkan flowchart tidak bisa. Berikut ini adalah

activity diagram untuk masing-masing usecase. Activity diagram menggambarkan aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi Manajemen Risiko.

1. Activity Diagram Login

Gambar 4.5 Activity Diagram Login

Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram login yang pertama harus dilakukan ini dilakukan oleh aktor admin pusat, admin cabang/divisi/perwakilan dan user Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram login yang pertama harus dilakukan ini dilakukan oleh aktor admin pusat, admin cabang/divisi/perwakilan dan user

2. Activity Diagram Input Risiko Baru

Gambar 4.6 Activity Diagram Input Risiko Baru

Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram input resiko baru, aktor yang merupakan admin perwakilan/cabang/divisi mengisi form risiko. Isi dari form risiko merupakan keterangan detail tentang risiko yang ada pada perusahaan Jasa Raharja.

3. Activity Diagram Proses Risiko

Gambar 4.7 Activity Diagram Proses Risiko

Keterangan Gambar : Activity diagram proses risiko menjelaskan tentang aktor yang memproses risiko yang sudah ada. Aktor akan masuk ke menu pengajuan risiko, lalu sistem akan menampilkan risiko apa saja yang telah diajukan dan di approve oleh admin pusat, risiko yang sudah ditampilkan oleh sistem akan di hitung nilainya permasing-masing risiko oleh user .

4. Activity Diagram CRUD Risiko

Gambar 4.8 Activity Diagram CRUD Risiko

Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram CRUD risiko aktor yang merupakan admin perwakilan/cabang/divisi dan admin pusat akan masuk ke dalam menu pengajuan risiko. Setelah itu sistem akan menampilkan risiko yang telah diajukan oleh admin, lalu aktor akan melakukan tindakan apakan risiko yang telah diajukan oleh admin akan di setujui, akan di edit, akan di hapus, atau hanya akan di lihat oleh aktor.

5. Activity Diagram View Daftar Risiko

Gambar 4.9 Activity Diagram View Daftar Risiko

Keterangan Gambar :Di dalam activity diagram view daftar risiko, aktor yaitu user dapat melihat daftar risiko. Dimana di dalam daftar risiko akan menampilkan semua risiko yang telah diajukan oleh admin cabang.

6. Activity Diagram Penaksiran Inheren dan Residual

Gambar 4.10 Activity Diagram Penaksiran Inheren dan Residual

Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram Penaksiran Inheren dan Residual, aktor yaitu user akan melakukan perhitungan dari masing-masing riiko yang telah disetujui oleh admin pusat, user harus menilai masing-masing risiko, lalu sistem yang akan menampilkan hasil kalkulasi dari setiap risiko apabila risiko bernilai kurang dari

5, maka risiko tersebut akan berhasil di taksir dan dengan otomatis akan tersimpan di dalam database, namun apabila risiko bernilai lebih besar dari 5, maka sistem akan menampilkan menu penaksiran residual, setalah sistem menampilkan menu penaksiran residual, aktor akan menaksir ulang risiko tersebut, tidak hanya di taksir ulang, tapi aktor mempunyai hak untuk merubah dari setiap risiko yang kurang tepat.

7. Activity Diagram Approve

Gambar 4.11 Activity Diagram Approve

Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram approve, yang dimaksud disini adalah approve risiko, yang pertama-tama harus dilakukan oleh aktor yaitu admin pusat Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram approve, yang dimaksud disini adalah approve risiko, yang pertama-tama harus dilakukan oleh aktor yaitu admin pusat

8. Activity Diagram View Laporan

Gambar 4. 12 Activity Diagram View Laporan

Keterangan Gambar : Di dalam A ctivity Diagram View Laporan yang pertama harus dilakukan oleh aktor admin pusat adalah melakukan pengisian username dan password, jika username dan password yang dimasukkan salah, maka sistem akan menampilkan peringatan username dan password yang dimasukkan salah. Dan jika benar, maka Keterangan Gambar : Di dalam A ctivity Diagram View Laporan yang pertama harus dilakukan oleh aktor admin pusat adalah melakukan pengisian username dan password, jika username dan password yang dimasukkan salah, maka sistem akan menampilkan peringatan username dan password yang dimasukkan salah. Dan jika benar, maka

9. Activity Diagram CRUD Penyebab dan Pengendalian

Gambar 4.13 Activity Diagram CRUD Penyebab dan Pengendalian

Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram CRUD Penyeban dan pengendalian aktor yaitu admin pusat mempunyai hak untuk menambah penyebab dan pengendalian dari masing-masing risiko yang ada, mengedit penyebab dan pengendalian dari masing-masing risiko yang ada, menyimpan penyebab dan pengendalian dari masing- Keterangan Gambar : Di dalam activity diagram CRUD Penyeban dan pengendalian aktor yaitu admin pusat mempunyai hak untuk menambah penyebab dan pengendalian dari masing-masing risiko yang ada, mengedit penyebab dan pengendalian dari masing-masing risiko yang ada, menyimpan penyebab dan pengendalian dari masing-

4.3.1.4 Sequence Diagram Berikut ini adalah rancangan sequence diagram di dalam sistem informasi manajemen risiko yang melibatkan beberapa user internal, diantaranya yaitu admin pusat, admin cabang/divisi/perwakilan, dan user. Berikut ini gambaran sequence diagram dari masing-masing aktivitas yang ada :

1. Sequence diagram login

Menu Login

Sistem

Menu Utama

Admin Pusat, Admin Cabang/Perwakilan/Divisi, User

1. Masuk menu Login 2. Input username & password

3. Validasi () 5. Menampilkan username & password salah

4. Username & password salah

6. Password benar ()

8. Menampilkan halaman menu utama

7. Validasi

Gambar 4.14 Sequence Diagram Login

Keterangan Gambar : Di dalam sequence diagram login yang pertama harus dilakukan oleh aktor Admin Pusat, Admin Cabang/Perwakilan/Divisi, dan User adalah melakukan pengisian username dan password, jika username dan password yang dimasukkan salah, maka sistem akan menampilkan peringatan username dan password Keterangan Gambar : Di dalam sequence diagram login yang pertama harus dilakukan oleh aktor Admin Pusat, Admin Cabang/Perwakilan/Divisi, dan User adalah melakukan pengisian username dan password, jika username dan password yang dimasukkan salah, maka sistem akan menampilkan peringatan username dan password

2. Sequence diagram input risiko baru

Menu Utama

Menu Risiko Baru

Sistem

Database

Admin Perwakilan/Cabang/Divisi 1. Masuk menu utama

2. Pilih menu risiko baru 3. Tambah Data Risiko Baru ()

4. Tambah Data

5. Validasi 7. Menampilkan data tersimpan

6. Data tersimpan

8. Data tidak berhasil disimpan

9. Menampilkan data tidak berhasil disimpan

Gambar 4.15 Sequence Diagram Input Risiko Baru

Keterangan Gambar :Di dalam sequence diagram input resiko baru aktor masuk halaman utama kemudia masuk ke menu risiko baru lalu pilih tambah data risiko kemudia mengisi form risiko. Jika form yang di isi lengkap dan formatnya benar maka data risiko berhasil disimpan, namun jika format yang diisi tidak sesuai maka data yang sudah diisi tidak berhasil disimpan.

3. Sequence diagram proses risiko

Menu Utama

Menu Pengajuan Risiko

Sistem

Database

Admin Cabang/Perwakilan/Divisi 1. Masuk menu utama

2. Pilih menu pengajuan risiko 3. Memanggil form pengajuan risiko

4. Memanggil risiko yang diajukan

5. Menampilkan risiko yang telah di approve Admin pusat

Gambar 4.16 Sequence Diagram Proses Risiko

Keterangan Gambar : Di dalam sequence diagram proses risiko diawali dengan aktor yang masuk ke halaman menu utama, kemudia pilih halaman menu pengajuan risiko setelah itu sistem akan menampilkan halaman pengajuan risiko, aktor harus me registrasi risiko yang ada, setelah risiko di registrasi dan berhasil disimpan ke dalam database, sistem akan menampilkan risiko yang telah di approv oleh admin pusat.

4. Sequence diagram CRUD risiko

Menu Utama

Menu Pengajuan Risiko

Sistem

Database

Admin perwakilan/cabang/divisi, Admin Pusat 1. Masuk menu utama

2. Pilih menu pengajuan risiko 3. Memanggil halaman pengajuan risiko 4. Menampilkan risiko yang diajukan oleh admin 5. Menyetujui risiko ()

6. Edit data risiko ()

8. Data tersimpan

7. Validasi

9. Menampilkan data tesimpan 10. Data tidak berhasil disimpan 11. Menampilkan data tidak berhasil disimpan 12. Hapus data

13. Hapus data

15. Data Terhapus

14. Verifikasi

16. Menampilkan data berhasil dihapus 17. Pilih view pengajuan risiko 18. Menampilkan pengajuan risiko

Gambar 4.17 Sequence Diagram CRUD Risiko

Keterangan Gambar : Pada sequence diagram CRUD risiko ini aktor mulanya harus masuk ke dalam menu utama kemudian masuk ke dalam menu pengajuan risiko, setalah sistem menampilkan risiko, aktor yaitu admin perwakilan/cabang/divisi mempunyai hak untuk menyetujui risiko yang telah di tampilkan, merubah data risiko yang telah ditampilkan, bahkan menghapus data risiko yang telah di tampilkan.

5. Sequence diagram view daftar risiko

Menu Utama

Menu Register Risiko

User

1 : Masuk menu utama () 2 : Menampilkan menu utama

3 : Pilih menu register risiko

4 : Tampilkan menu daftar risiko

Gambar 4.18 Sequence Diagram View Daftar Risiko

Keterangan Gambar : Di dalam sequence diagram view daftar risiko, aktor yaitu user, dapat melihat daftar risiko yang telah tersedia, dimana risiko yang terdaftar disini adalah risiko yang telah diajukan oleh admin cabang. Aktor juga dapat melihat seluruh konten yang ada dalam aplikasi ini.

6. Sequence diagram penaksiran inheren dan residual

Menu utama

Menu register risiko

Sistem

Database

User 1 : Masuk ke menu utama 2 : Menampilkan menu utama

3 : Pilih menu register risiko 4 : Menampilkan risiko 5 : Menilai risiko 6 : Input nilai risiko

7 : Tambah nilai risiko

9 : Data tersimpan

8 : Validasi

10 : Menampilkan data tersimpan 11 : Data tidak tersimpan

13 : Menampilkan data tidak tersimpan

14 : Menaksir ulang nilai risiko

15 : Edit nilai risiko

17 : Data tersimpan

16 : Validasi

18 : Menampilkan data tersimpan 19 : Data tidak tersimpan

20 : Menampilkan data tidak tersimpan

Gambar 4.19 Sequence Diagram Penaksiran Inheren dan Residual

Keterangan Gambar : Sequence diagram penaksiran inheren diawali dengan aktor yaitu user yang masuk kedalam menu utama, setelah itu user masuk kedalam menu register risiko, setelah sistem menampilkan risiko yang ada user akan menilai risiko tersebut, dan user akan memasukkan nilai dari masing-masing risiko, setelah user menyimpan data sistem akan dengan otomatis mengkalkulasi nilai yang dimasukkan user, dan dengan otomatis sistem akan mengvalidasi risiko tersebut, apabila risiko bernilai kurang dari 5, maka risiko tersebut akan berhasil di taksir dan dengan otomatis akan tersimpan di dalam database, namun apabila risiko bernilai lebih besar dari 5, maka sistem akan menampilkan menu penaksiran residual, setalah sistem menampilkan menu penaksiran residual, aktor akan menaksir ulang risiko tersebut, Keterangan Gambar : Sequence diagram penaksiran inheren diawali dengan aktor yaitu user yang masuk kedalam menu utama, setelah itu user masuk kedalam menu register risiko, setelah sistem menampilkan risiko yang ada user akan menilai risiko tersebut, dan user akan memasukkan nilai dari masing-masing risiko, setelah user menyimpan data sistem akan dengan otomatis mengkalkulasi nilai yang dimasukkan user, dan dengan otomatis sistem akan mengvalidasi risiko tersebut, apabila risiko bernilai kurang dari 5, maka risiko tersebut akan berhasil di taksir dan dengan otomatis akan tersimpan di dalam database, namun apabila risiko bernilai lebih besar dari 5, maka sistem akan menampilkan menu penaksiran residual, setalah sistem menampilkan menu penaksiran residual, aktor akan menaksir ulang risiko tersebut,

7. Sequence diagram approve

Menu utama

Menu daftar risiko

Sistem

Database

Admin pusat 1 : Masuk ke menu utama

2 : Pilih menu daftar risiko 3 : Checklist risiko ()

4 : Tambah data ()

5 : Validasi 7 : Menampilkan data tersimpan

6 : Data tersimpan

8 : Data tidak berhasil disimpan

9 : Menampilkan data tidak berhasil disimpan

Gambar 4. 20 Sequence Diagram Approve

Keterangan Gambar : Di dalam sequence diagram approve, admin pusat masuk ke halaman menu utama, lalu pilih menu daftar risiko, kemudian setelah sistem menampilkan risiko aktor harus menceklis risiko tersebut apabila risiko ingindi approve , setelah di beri ceklis, aktor harus simpan data yang dirubah tersebut.

8. Sequence diagram view laporan

Menu utama

Menu Laporan

Admin pusat

1 : Masuk menu utama 2 : Menampilkan menu utama 3 : Pilih menu laporan

4 : Tampilkan menu laporan

Gambar 4.21 Sequence Diagram View Laporan

Keterangan Gambar : Di dalam sequence diagram view laporan, aktor yaitu admin pusat dapat melihat macam-macam laporan risiko yang telah tersedia, admin pusat dapat memilih satu laporan yang ingin dilihat secara detail, sesuai dengan kebutuhan manajemen.

9. Sequence diagram CRUD penyebab dan pengendalian

Menu utama

Menu daftar risiko

Sistem

Database

Admin Pusat 1 : Masuk menu utama

2 : Masuk menu daftar risiko 3 : Tambah data

4 : Tambah data

5 : Validasi 7 : Menampilkan data tersimpan

6 : Data tersimpan

8 : Data tidak tersimpan

9 : Menampilkan data tidak tersimpan

10 : Edit data

11 : Edit data

12 : Validasi 14 : Menampilkan data tersimpan

13 : Data tersimpan

15 : Data tidak tersimpan

16 : Menampilkan data tidak tersimpan

17 : Hapus data

18 : Hapus data

19 : Validasi 21 : Menampilkan data terhapus

20 : Data terhapus

22 : Data tidak terhapus

23 : Menampilkan data tidak terhapus

Gambar 4.22 Sequence Diagram CRUD Penyebab dan Pengendalian

Keterangan Gambar : Sequence diagram CRUD Penyebab dan Pengendalian dimulai dari aktor, yaitu admin pusat masuk ke halaman menu utama, kemudian admin pusat memillih menu daftar risiko, setalah sistem menampilkan menu daftar risiko admin pusat dapat melihat penyebab dan pengendalian dari masing-masing masalah, disini admin pusat memilik hak untu menambah, merubah ataupun menghapus penyebab dan Keterangan Gambar : Sequence diagram CRUD Penyebab dan Pengendalian dimulai dari aktor, yaitu admin pusat masuk ke halaman menu utama, kemudian admin pusat memillih menu daftar risiko, setalah sistem menampilkan menu daftar risiko admin pusat dapat melihat penyebab dan pengendalian dari masing-masing masalah, disini admin pusat memilik hak untu menambah, merubah ataupun menghapus penyebab dan

4.3.1.5 Class Diagram

Gambar 4.23 Perancangan Class Diagram

Keterangan Gambar : Pada aplikasi manajemen risiko,table dibutuhkan hanya 4 tabel, yang terdiri dari tabel cabang, tabel risiko, tabel laporan detil, dan tabel user.

Hubungan antar tabel digambarkan dengan garis beserta tanda 1 dan 1..*, tanda 1 menggambarkan hubungan one, dan tanda 1..* menggambarkan hubungan many. Seperti contoh hubungan antara tabel user dengan tabel risiko, hubungannya adalah one to many, yang artinya adalah 1 user dapat membuat banyak risiko.

4.4 Perancangan Database

Berikut ini adalah perancangan database manajemen risiko dari Jasa Raharja yang dikumpulkan dalam penyajian sebagai berikut : Tabel Cabang Nama table : Tb_Cabang Primary key : Id_Cabang Foreign key :-

Nama field

Tipe Data

Ukuran

Keterangan

Id_Cabang

Int

25 Foreign key (Cabang)

Tipe

Varchar

5 Tipe cabang

Jml_Penaksiran

Int

5 Jumlah point dari risiko

Cabang

Varchar

50 Jenis cabang

Tabel Risiko Nama table : Tb_Risiko Primary key : Id_Risiko Foreign key : Username¸ Id_Cabang

Nama field

Tipe Data

Ukuran

Keterangan

Id_Risiko

Int

25 Foreign key (Risiko)

Penyebab_Risiko

Varchar

Penjelasan tentang penyebab adanya risiko

Dampak dari adanya risiko

Kategori

Varchar

50 Kategori risiko

Pengendalian_Risiko

Varchar

Cara mengendalikan risiko yang ada

Score_Penaksiran

Int

5 Hasil dari penaksiran inheren dan residual

Status_Risiko

Varchar

50 Status dari risiko yang ada

Creation_By

Varchar

50 Menjelaskan tentang siapa yang membuat

risiko

Creation_Date

Varchar

50 Menjelaskan tentang risiko dibuat pada tanggal berapa

Username

Varchar

50 Username dari masing-masing

pengguna

Id_Cabang

Int

25 Menjelaskan id dari cabang yang ada

Tabel Laporan Detil Nama table : Tb_Laporan_Detil Primary key : Id_Laporan_Detil Foreign key : Id_Risiko, Id_Cabang, Username

Nama field

Tipe Data

Ukuran

Keterangan

Id_Laporan_Detil

Int

25 Primary key (Laporan Detil)

Id_Risiko

Int

25 Primary key (Tb_Risiko)

Id_Cabang

Int

25 Primary Key (Tb_Cabang)

Username

Varchar

50 Username dari masing-masing

pengguna

Tabel User Nama table : Tb_User Primary key : Username Foreign key : Id_Cabang

Nama field

Tipe Data

50 Username dari masing- masing pengguna

Kode unik untuk masing-masing user

Email

Varchar

50 Email dari masing- masing user

Nama_User

Varchar

50 Nama masing-masing user

Deskripsi

Varchar

50 Keterangan tentang user

User_Group

Varchar

50 Hak akses masing- masing user

Jabatan

Varchar

50 Jabatan masing-masing user

Nilai

Int

25 Penilaian masing-masing user

Id_Cabang

Int

25 Menjelaskan pengguna berasal dari cabang mana

4.5 Perancangan User Interface

Berikut ini adalah perancangan interface sistem manajemen risiko PT. Jasa Raharja yang dikumpulkan dalam penyajian sebagai berikut :

1. Desain Tampilan Halaman Login

Gambar 4.24 form login

2. Desain Halaman Beranda

Gambar 4.25 form Halaman Beranda

3. Desain Halaman Dashboard

Gambar 4.26 Dashboard

4. Desain Halaman Data Master Pengguna

Gambar 4.27 Tampilan Data Master Pengguna

5. Desain Halaman Pesan Masuk

Gambar 4.28 Pesan Masuk

6. Desain Halaman Entry Pesan Baru

Gambar 4. 29 form login

7. Desain Halaman Pustaka Risiko

Gambar 4.30 Pustaka Risiko

8. Desain Halaman Proses

Gambar 4.31 Halaman Proses

9. Desain Halaman Data Risiko

Gambar 4.32 Halaman Pengajuan Data Risiko

10. Desain Halaman

F orm Entry Register

Gambar 4.33 Halaman Entry Register

11. Desain Halaman Approval Data Risiko

Risiko Penyebab

Dampak Pengendalian

Data Risiko

Unit Kerja Kategori Nama Risiko

Simpan dalam pustaka risiko

Tolak Pengajuan Data risiko

Simpan

Keluar

Gambar 4.34 Halaman Approval

12. Desain Halaman Penaksiran Risiko

Penaksiran Risiko Inheren

Unit Kerja Periode

Cari

Tampilkan Semua

# NO Tanggal

Keterangan

Status

Gambar 4.35 Tampilan Penaksiran Risiko Inheren

Penaksiran Risiko Residual

Unit Kerja Periode

Cari

Tampilkan Semua

# NO Tanggal

Keterangan

Status

Gambar 4.36 Tampilan Penaksiran Risiko Residual

13. Desain Halaman Laporan

Gambar 4.37 Halaman Laporan