Stabilisasi lempung Stabilisasi Tanah

Ha sil Pe ne litia n d a n Pe m b a ha sa n IV - 3 7 Kaolinite 0.19 – 0.28 12 x 10 -4 – 90 x 10 -4 Sumber : Cornell 1951

2.5.1 Stabilisasi lempung

Lempung yang mempunyai sifat pengembangan tinggi sangat banyak terdapat di alam, pengembangan lempung ini terjadi ketika kadar air bertambah dari nilai referensinya, dan penyusutan terjadi ketika kadar air berada di bawah nilai referensinya sampai kepada batas susut. Biasanya suatu tanah lempung dapat diperkirakan akan mempunyai perubahan isi yang besar mengembang, apabila Plasticity Index ≥ 20 Soedarmo Poernomo, 1997, lempung demikian disebut lempung ekspansif. Telah banyak upaya dan metode dipakai untuk mengatasi masalah tanah ekspansif ini. Karena sifat, jenis, dan karakternya berbeda-beda maka metode untuk mengatasinya juga berbeda . Metode stabilisasi tersebut antara lain : • Prewetting • Pengantian tanah • Pencampuran dan pemadatan • Pembebanan • Stabilisasi dengan bahan kimia • Pembatasan lahan Stabilisasi tanah lempung dengan bahan pencampur seperti semen, kapur dan bahan kimia sudah umum digunakan, dimana bahan pencampur selalu tersedia. Pada penelitian ini, bahan pencampur yang digunakan adalah pasir. Hal ini dilakukan dengan prinsip perbaikan gradasi tanah seperti yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya. Pelaksanaan stabilisasi di laboratorium, umumnya dilakukan dengan cara percobaan pemadatan Proctor Standard. Campuran tanah asli dengan bahan aditif dipadatkan pada kadar air optimum dengan pemadatan Proctor Standard, namun dalam penelitian ini mempergunakan metode pemadatan Modified Proctor. Sedangkan cara yang lain adalah dengan mencampur tanah dengan bahan aditif pada batas cair ataupun pada batas plastis dengan proses pemadatan. Pemadatan tanah di lapangan seperti tanah timbunan untuk jalan raya, lapangan terbang, dam tanah dan banyak struktur lainnya, tanah yang lepas haruslah dipadatkan untuk meningkatkan kepadatan keringnya. Pemadatan tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan tanah, sehingga akan meningkatkan daya dukung. Pemadatan juga dapat mengurangi besarnya penurunan tanah yang tidak diinginkan dan meningkatkan kemantapan Ha sil Pe ne litia n d a n Pe m b a ha sa n IV - 3 8 lereng timbunan. Sebelum pelaksanaan pemadatan di lapangan, tanah harus dilakukan tes terlebih dahulu di laboratorium, yang digunakan sebagai referensi dalam pelaksanaan di lapangan.

2.5.2 Stabilisasi tanah dengan penyesuaian gradasi