Hal-hal tersebut dapat kita lihat dari adanya pendapat para pakar atau ahli ilmu hukum yang kita temui di dalam sejarah perkembangan hukum di Indonesia ini tentang
Grosse Akta Notaris. Dapat dikatakan penyamaan persepsi tentang pelaksanaan Grosse Akta Notaris
sejak jaman penjajahan sampai dengan merdeka tidak pernah terwujud, bahkan saat ini pada kenyataannya sangat tergantung dari situasi, kondisi dan kepentingan pribadi dari
oknum pejabat Negara atau pejabat pemerintah secara subyektif.
B. Perumusan Masalah
Agar pembahasan tesis ini tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang sesungguhnya maka perlu diadakan pembatasan terhadap masalah yang akan dibahas.
Dalam tesis ini akan dibahas mengenai permasalahan yang sering timbul dalam pelaksanaan grosse akta pengakuan hutang di Kota Semarang.
Dengan adanya pembatasan masalah seperti tersebut diatas maka permasalahan dalam tesis ini akan dibatasi pada masalah-masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk akta pengakuan hutang yang dipakai oleh Bank dengan debiturnya?
2. Faktor-faktor apa saja yang menghambat pelaksanaan eksekusi grosse akta pengakuan
hutang di Kota Semarang? 3.
Bagaimanakah upaya hukum yang harus ditempuh apabila grosse akta pengakuan hutang tidak dapat langsung dimintakan eksekusi?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bentuk akta pengakuan hutang yang dipakai oleh Bank dengan
nasabah debiturnya. 2.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan eksekusi grosse akta pengakuan hutang di Kota Semarang.
3. Untuk mengetahui upaya hukum yang dapat ditempuh apabila grosse akta pengakuan
hutang tidak dapat langsung dimintakan eksekusi.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat praktis: a.
Bagi pemegang kekuasaan legislatif mendapat masukan untuk menyempurnakan peraturan mengenai grosse akta pengakuan hutang.
b. Bagi notaris, pengacara dan kreditur yang berkepentingan mendapat masukan
tentang kondisi idiil grosse akta pengakuan hutang. Manfaat teoritis:
Diharapkan dapat berguna bagi pengembangan ilmu hukum khususnya hukum perdata materiil yang bersangkutan dengan grosse akta pengakuan hutang.
E. Sistematika Penulisan
Hasil penelitian ini disusun dalam sebuah tesis yang terdiri dari lima Bab, dimana antara Bab yang satu dengan Bab yang lain saling berkaitan dan merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisahkan, secara ringkas disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam Bab ini berisi uraian yang memuat latar belakang penulisan yang memberikan gambaran tentang permasalahan secara umum dan kemudian
disimpulkan menjadi beberapa pokok permasalahan, selain itu juga memuat tujuan dan manfaat dari penelitian.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Dalam Bab ini berisi uraian yang memuat tentang norma-norma hukum, teori-teori, pengertian-pengertian serta asas-asas yang dipakai dalam
menganalisa permasalahan yang dibahas sehubungan dengan pelaksanaan dari Grosse Akta Notaris. Materi-materi dan teori-teori ini yang mendasari
analisis hasil penelitian yang diperoleh dari hasil survei di lapangan dengan mengacu pada pokok permasalahan di dalam Bab I.
BAB III METODE PENELITIAN
Dalam Bab ini berisi uraian yang menyajikan metode yang digunakan dalam pengolahan data yang terdiri dari pendekatan masalah, spesifikasi
penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data, serta yang terakhir adalah metode pengolahan data dan analisis data.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam Bab ini berisi uraian yang membicarakan mengenai hasil penelitian
dan pembahasan yang meliputi tentang bentuk perjanjian yang dipakai oleh bank untuk pengikatan hutang, faktor penghambat kekuatan eksekutorial
grosse akta pengakuan hutang dan tindakan yang dilakukan bank apabila
debitur wanprestasi sehubungan dengan pembuatan grosse akta pengakuan hutang.
BAB V PENUTUP
Dalam Bab ini berisi kesimpulan dari studi pustaka dan survei lapangan serta penulis akan memberikan saran mengenai pelaksanaan dari Grosse
Akta baik dari segi de facto maupun de jure di Kota Semarang. DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II Tinjauan Pustaka