I Putu Gede Diatmikaa , Gede Adi Yuniartab , I Putu Gede Parmac

  

Manajemen Kontrol pengelolaan keuangan

Fakultas Ekonomi Universitas pendidikan ganesha

a b c

  

I Putu Gede Diatmika , Gede Adi Yuniarta , I Putu Gede Parma

abc

  Universitas Pendidikan Ganesha,Singaraja, Indonesia

  

ABSTRAK

Fakultas Ekonomi merupakan salah satu Fakultas di Undiksha sebagai Perguruan

Tinggi Pemerintah (PTP) yang telah menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

  

Umum (PK-BLU). Oleh karena itu tatakelola keuangan harus menyesuaikan dengan

peraturan yang berlaku di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta

Kementerian Keuangan. Pola PK BLU memberikan fleksibilitas dalam penggunaan dana

PNBP. Anggaran Undiksha mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, demikian juga

anggaran di Fakultas Ekonomi. Sumber dana untuk operasional bersumber dari APBN

atau RM dan dari PNBP. Dari tahun ketahun target pendapatan PNBP Fakultas Ekonomi

Undiksha selalu mengalami kenaikan yang signifikan, namun realisasi pendapatan selalu

berada dibawah target yang telah ditetapkan. Demikian juga halnya terkait serapan

anggaran belanja bahwa kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ketahun selalu

tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Ditahun 2013 dana yang tidak

terserap sebesar 29%, ditahun 2014 dana yang tidak terserap juga sebesar 29%, bahkan

di tahun 2015 mencapai titik tertinggi yakni 34%. Penyerapan anggaran ditahun 2016

mencapai 91%, kondisi ini merupakan prestasi yang sangat baik mengingat sisa yang

tidak terserap hanya sebesar 9 % namun kondisi ini harus bisa dipertahankan bahkan

sebaiknya ditingkatkan.

  Kata kunci : Manajemen, kontrol, anggaran, pendapatan dan belanja Keywords: Management, control

PENDAHULUAN Universitas, Undiksha mengelola 6

  Universitas Pendidikan Fakultas yang meliputi (1) Fakultas Ganesha (Undiksha) ditetapkan Matematika dan Ilmu Pengetahuan berdasarkan peraturan Presiden Alam, (2) Fakultas Ilmu Sosial, (3) Republik Indonesia No.11 tahun Fakultas Bahasa dan Seni, (4) 2006, tanggal 11 mei 2006. Sejarah Fakultas Ilmu Pendidikan, (5) perkembangan Undiksha sangat Fakultas Teknik dan Kejuruan dan panjang dan sangat terkait dengan (6) Fakultas Olahraga dan Kesehatan. sejarah pendidikan guru Indonesia. Seiring perkembangannya maka di Diawal ditetapkannya sebagai tahun 2012 mulai beroperasional

  Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas...

  Fakultas Ekonomi. Sebagai Fakultas yang baru dengan rata-rata sumberdaya manusia yang baru pula maka diperlukan suatu pedoman operasional di berbagai aktifitas Fakultas.

  Dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yaitu Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, bagi setiap unit/fakultas wajib memberikan pelayanan kepada publik. Baik itu pelayanan berupa barang, jasa, maupun pelayanan administrasi. Fakultas Ekonomi sebagai penyelenggara Pendidikan berusaha memberikan layanan kepada semua pihak baik layanan perseorangan, kelompok, maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat secara efisien dan profesional. Sebagai salah satu bagian dari Undiksha yang menyelenggarakan tridharma perguruan tinggi (pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat), diperlukan suatu manajemen yang disebut sebagai manajemen mutu total (total quality

  menegement, TGM). TQM adalah

  manajemen peningkatan mutu secara total yang meliputi semua komponen atau aspek yang berperan dalam menghasilkan produk atau jasa.

  Fakultas Ekonomi merupakan salah satu Fakultas di Undiksha yang merupakan Perguruan Tinggi Pemerintah (PTP) yang telah menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (PK-BLU). Oleh karena itu tatakelola keuangan harus menyesuaikan dengan peraturan yang berlaku di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi serta Kementerian Keuangan. Pola PK BLU memberikan fleksibilitas dalam penggunaan dana PNBP. Anggaran Undiksha mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, demikian juga anggaran di Fakultas Ekonomi. Sumber dana untuk operasional bersumber dari APBN atau RM dan dari PNBP.

  Sebagai Fakultas di bawah Undiksha yang berada dikemterian Ristek Dikti sudah selayaknya pola kebijakan keuangan harus sesuai dengan pola kebijakan keuangan negara yang dapat dilihat pada gambar 1 berikut : Gambar 1. Kebijakan Keuangan Negara Berdasarkan gambar 1 menunjukkan bahwa saat ini kebijakan keuangan negara mengarah pada performance

  based indicator budgeting dimana ada

  4 prioritas kebijakan yang meliputi efisiensi, akuntabilitas, evaluasi dan produktivitas. Kondisi saat ini menunjukkan dari tahun ketahun target pendapatan PNBP Fakultas Ekonomi Undiksha selalu mengalami kenaikan yang signifikan, namun realisasi pendapatan selalu berada dibawah target yang telah ditetapkan. Demikian juga halnya terkait serapan anggaran belanja bahwa kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ketahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. yang menjadi tujuan penelitian adalah untuk membakukan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas Ekonomi

  Dalam penelitian ini pengembangan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha, yang yang meliputi :(1) model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan khususnya dalam pos pendapatan, (2) model Manajemen Kontrol

  Pengelolaan Keuangan khususnya dalam pos belanja dikembangkan melalui 4 tahapan pengembangan, yaitu : Define, Design, Development dan Desseminate. Lebih ditailnya langkah tahapan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut : Tahap Define ( Pendefinisian) Pelaksanaan tahapan ini memiliki tujuan menetapkan dan

  Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas...

  mendefinisikan syarat-syarat model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha.

  Tahapan ini dilakukan dengan analisis tujuan dalam batasan rancangan Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Ada 5 langkah pokok dalam tahapan ini, yaitu meliputi: (a) Analisis kebutuhan yang meliputi substansi, relevansi, tantangan dan tuntutan kebutuhan di masa yang akan datang. Analisis kebutuhan ini akan memunculkan masalah dasar yang dibutuhkan dalam pengembangan model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan sehingga dapat dibuatkan alternatif- alternatif rancangan yang relevan. (b) Analisis pengguna, analisis ini dilakukan dengan memperhatikan ciri, tingkat pemahaman, motivasi, ketrampilan, dan pengalaman pengguna. (c) analisis tugas merupakan kumpulan prosedur untuk menentukan isi model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. (d)Analisis konsep dilakukan dengan mengidentifikasi konsep-konsep utama substansi isi, menyusun secara sistematis dan merinci konsep-konsep yang relevan.

  Hasil dari analisis ini berupa peta konsep pengembangan (e) Perumusan tujuan dan kebermanfaatan produk yang menjadi dasar penyusunan dan pemilihan media. Produk akhir dari tahapan ini adalah rancangan Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan berdasarkan hasil analisis kebutuhan, tugas, konsep, tujuan dan kebermanfaatan. Tahap Design (Perancangan) Pada tahapan ini dilakukan perancangan prototipe model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Dalam tahapan ini dilakukan penyusunan sistematika, pemilihan media dan pemilihan format. Pemilihan format dilakukan dengan mengkaji format-format Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan yang sudah ada. Produk akhir tahapan ini adalah draft model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Tahap Development (Pengembangan) Dalam tahapan ini kegiatan penelitian yang dilakukan adalah: (1) validasi Dokumen model Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan. Tahap Desseminate (Pendesiminasian) Setelah Dokumen model Manajemen yang baik mengingat penggunaan Kontrol Pengelolaan Keuangan dana yang cukup besar dengan dipergunakan pada uji coba dengan sumberdaya yang terbatas. Sistem tujuan utama untuk memperoleh Pengendalian Intern atau masukan guna penyempurnaan sederhananya manajemen kontrol akhir. keuangan merupakan suatu

  Penelitian ini dilakukan di perencanaan yang meliputi struktur Fakultas Ekonomi Universitas organisasi dan semua metode dan Pendidikan Ganesha Penelitian alat-alat yang dikoordinasikan yang dilakukan selama enam bulan dari digunakan dengan tujuan untuk bulan Mei 2017 s/d Oktober 2017. menjaga keamanan harta milik, Yang menjadi subjek dalam memeriksa ketelitian dan kebenaran penelitian ini adalah pegawai data akuntansi, mendorong efisiensi, dilingkungan Fakultas Ekonomi dan membantu mendorong Universitas Pendidikan Ganesha. dipatuhinya kebijakan manajemen Sementara objek penelitian adalah yang telah ditetapkan. Pengendalian pengembangan model Manajemen intern merupakan bagian dari Kontrol Pengelolaan Keuangan. manajemen resiko yang harus dilaksanakan oleh setiap lembaga

  

HASIL DAN PEMBAHASAN untuk mencapai tujuan lembaga.

  Fakultas Ekonomi saat ini Demikian perlunya pengendalian merupakan Fakultas tebesar di intern dalam sebuah lembaga Undiksha baik dari sisi jumlah sehingga hal ini harus dilaksanakan mahasiswa maupun dari sisi secara konsisten untuk menjamin keuangan. Dilain pihak sebagai kesinambungan dan kepercayaan fakultas termuda maka sudah dapat pihak pemberi dana maupun dipastikan pola manajemen termasuk masyarakat. Pengendalian intern dalam mengelola keuangan masih adalah suatu proses yang memiliki keterbatasan terutama dilaksanakan oleh dewan direksi, kesiapan pengelolaan oleh manajemen, dan personel lainnya sumberdaya manusianya. Untuk itu dalam suatu entitas yang dirancang dalam pengelolaan keuangan untuk memberikan keyakinan diperlukan suatu manajemen kontrol memadai berkenaan dengan

  Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas...

  pencapaian tujuan diantaranya (1) Keandalan pelaporan keuangan, (2) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, (3) Efektivitas dan efisiensi operasi.(Akmani,2011).

  Titik awal yang menjadi fokus keuangan adalah bagaimana penganggaran pendapatan Fakultas.

  Kematangan manajemen dapat dilihat pula dari bagaimana penganggaran tersebut serta realisasinya sebagai capaian dari pendapatan. Berikut proyeksi pendapatan dan belanja Fakutas Ekonomi jika dibandingkan dengan Fakultas lainnya di Undiksha disajikan seperti Tabel 1.

  Tabel 1. Proyeksi Pendapatan dam Belanja Tahun 2016 -2017 (Dalam Ribuan)

  Fakultas Tahun 2016 2017 2018 (asumsi 5%) Pendapatan Belanja Pendapatan Belanja Pendapatan Belanja

FIP 12.744.200 9.630.406 11.690.000 8.833.779 12.274.500 9.275.468

FMIPA 7.436.150 6.475.596 8.707.400 7.582.634 9.142.770 7.961.765

FIS 2.894.450 2.387.844 3.854.800 3.180.108 4.047.540 3.339.113

FBS 8.749.600 6.181.471 9.653.950 6.820.382 10.136.647 7.161.401

FTK 4.987.625 4.585.773 5.884.100 5.410.019 6.178.305 5.680.520

FOK 2.641.525 1.768.651 3.201.700 2.143.720 3.361.785 2.250.906

FE 12.562.600 12.288.639 12.033.550 11.751.969 12.635.227 12.339.567

PASCA 7.959.900 6.994.465 10.481.100 9.209.875 11.005.155 9.670.369

REKTORAT 1.611.828 1.257.225 2.714.000 2.116.920 2.849.700 2.222.766

UNDIKSHA 61.587.878 51.550.074 68.220.600 57.049.409 71.631.630 59.901.879

  Sumber : Hasil Proyeksi Bagian Perencanaan Undiksha Berdasarkan tabel 1. menunjukkan bahwa Fakultas ekonomi memiliki potensi pendapatan tertinggi di Undiksha. Demikian juga halnya dengan belanja diantara Fakultas yang ada Fakultas

  Ekonomi memiliki potensi belanja yang paling besar. Apabila dilihat pada capaian target PNBP per tahun anggaran Fakultas Ekonomi mengalami fluktuasi yang pat dilihat pada gambar 1 sebagai berikut : Gambar 1. Capaian Target PNBP Fakutas Ekonomi Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 target pendapat Fakultas semakin meningkat, demikian juga realisasinya yang capainnya selalu meningkat, namun capaian selalu dibawah target yang telah ditetapkan. Hal ini menunjukkan ada yang tidak tepat dalam perumusan perencanaan. Tidak tercapainya target menyebabkan penganggaran pembiayaan ditahun berjalan menjadi terpengaruh, sehingga diperlukan revisi anggaran untuk mengurangi belanja yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menyesuaikan dengan pendapatan yang direalisasikan.

  Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan. Menurut Budiono (2005) yang dimaksud dengan “realisasi adalah proses menjadikan nyata”. Proses dalam hal ini adalah suatu kegiatan atau program yang dilaksanakan selama satu tahun berdasarkan pada suatu rencana yang sebelumnya telah ditetapkan. Dengan demikian realisasi anggaran ini merupakan hasil dari pelaksanaan anggaran yang telah dianggarkan atau direncanakan sebelumnya. Menurut Munandar (2011), dengan membandingkan antara apa yang tertuang didalam anggaran dengan apa yang dicapai

  Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas...

  oleh realisasi kerja, dapatlah dinilai apakah telah sukses bekerja ataukah kurang sukses bekerja. Bilamana realisasi kerja dapat mencapai apa yang direncanakan atau bahkan lebih baik daripada apa yang direncanakan, maka berarti organisasi telah bekerja dengan sukses. Sebaliknya jika realisasi kerja tidak dapat mencapai apa yang ditargetkan dalam rencana, maka berarti organisasi telah bekerja dengan kurang sukses. Dari perbandingan tersebut dapat pula diketahui faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan (perbedaan) antara anggaran dan realisasinya. Penyimpangan-penyimpangan itu sendiri ada yang bersifat positif(kekuatan), yaitu apabila realisasi kerja justru lebih bagus daripada apa yang direncanakan, dan ada yang bersifat negatif(kelemahan), yaitu apabila realisasi kerja kurang bagus jika dibandingkan dengan rencana yang telah ditetapkan. Informasi tentang sebab-sebab tejadinya penyimpangan-penyimpangan ini sangat penting sebagai bahan pertimbangan untuk menyusun anggaran-anggaran pada waktu- waktu selanjutnya. Terkait dengan daya serap belanja Fakultas Ekonomi dapat dilihat pada gambar 2 sebagai berikut :

  Gambar 2. Daya Serap Fakultas Ekonomi Dari gambar 2 dapat dicermati bahwa kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ketahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Ditahun 2013 dana yang tidak terserap sebesar 29%, ditahun 2014 dana yang tidak terserap juga sebesar 29%, bahkan di tahun 2015 mencapai titik tertinggi yakni 34%. Penyerapan anggaran ditahun 2016 mencapai 91%, kondisi ini merupakan prestasi yang sangat baik mengingat sisa yang tidak terserap hanya sebesar 9 % namun kondisi ini harus bisa dipertahankan bahkan sebaiknya ditingkatkan.

  Pengendalian internal terdiri atas beberapa unsur-unsur, namun hendaknya tetap diingat bahwa unsur-unsur tersebut saling berhubungan dalam suatu system yang meliputi : (1) Lingkungan pengendalian (control environment), suasana organisasi yang mempengaruhi kesadaran penguasaan (control consciousness) dari seluruh pegawainya. Lingkungan pengendalian ini merupakan dasar dari komponen lain karena menyangkut kedisiplinan dan struktur. (2) Penaksiran resiko (risk

  assestment), adalah proses

  mengidentifikasi dan menilai resiko- resiko yang dihadapi dalam mencapai tujuan. Setelah teridentifikasi, manajemen harus menentukan bagaimana mengelola/mengendalikannya. (3) Aktivitas pengendalian (control

  activities), adalah kebijakan dan

  prosedur yang harus ditetapkan untuk meyakinkan manajemen bahwa semua arahan telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian ini diterapkan pada semua tingkat organisasi dan pengolahan data. (4) Informasi dan komunikasi (information and communication), dua elemen yang dapat membantu manajemen melaksanakan tanggung jawabnya. Manajemen harus membangun sistem informasi yang efektif dan tepat waktu. Hal tersebut antara lain menyangkut sistem akuntansi yang terdiri dari cara-cara dan perekaman (records) guna mengidentifikasi, menggabungkan, menganalisa, mengelompokkan, mencatat dan melaporkan transaksi yang timbul serta dalam rangka membuat pertanggung jawaban (akuntabilitas). (5) Pemantauan (monitoring), suatu proses penilaian sepanjang waktu atas kualitas pelaksanaan pengendalian internal

  Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas...

  dan dilakukan perbaikan jika dianggap perlu.

  Sebagai bagian dari Univeristas maka Fakultas sudah sepatutnya mengikuti pola yang telah terbakukan di tingkat lembaga. Dengan pola pertanggungjawaban yang ada apalagi dengan sistem online yang telah dikembangkan maka pertanggungjawaban keuangan Fakultas menjadi lebih tertata dan sudah mengikuti standar yang telah ditetapkan. Namun tetap saja manajamen pengelolaan keuangan ditentukan oleh pihak Dekanat. Diperlukan kemampuan manajerial yang mumpuni dalam hal perencanaan dan eksekusi anggaran. Pola sinergi pimpinan sangatlah penting sehingga diperlukan beberapa pencermatan pola manajemen sehingga berbagai kebijakan penganggaran dan esekusinya menjadi tepat diantaranya : (1) bahwa pimpinan kebijakan dalam eksekusi anggaran adalah tetap berada pada Dekan yang dibantu oleh masing-masing wakil Dekan sesuai dengan bidangnya, (2) mengingat Fakultas adalah suatu unit dengan tujuan tertentu maka eksekusi anggaran tidaklah bersifat parsial perbidang namun diperlukan sinergi semua bidang baik akademik, rumah tangga maupun kemahasiswaan. Hal ini harus disadari oleh manajemen sehingga tidak terjadi rasa keakuan penguasaan anggaran. (3) pola kontrol yang telah dikembangkan dan akan semakin disempurnakan oleh Satuan Pengendalian Internal Undiksha harus didukung penuh untuk kontrol dan keseragaman secara melembaga, (4) masing- masing bidang dan unit kerja harus cermat dan profesional dalam perencanaan dan eksekusi anggaran termasuk memperhatikan kemampuan atau daya serap anggaran perperiode. (5) berbagai standar esekusi keuangan tidak boleh dikembangkan sendiri-sendiri mengingat sudah diatur oleh berbagai aturan yang ada.

  PENUTUP

  Fakultas Ekonomi memiliki potensi pendapatan dan belanja tertinggi di Undiksha. Kemampuan penyerapan anggaran dari tahun ke tahun selalu tidak dapat mencapai target yang telah ditetapkan. Ditahun 2013 dana yang tidak terserap sebesar 29%, ditahun 2014 dana yang tidak terserap juga sebesar 29%, bahkan di tahun 2015 mencapai titik tertinggi yakni 34%. Penyerapan anggaran ditahun 2016 mencapai 91%, kondisi di tahun 2016 merupakan prestasi yang sangat baik mengingat sisa yang tidak terserap hanya sebesar 9 % namun kondisi ini harus bisa dipertahankan bahkan sebaiknya ditingkatkan. Untuk memastikan akuntabilitas keuangan negara maka diperlukan pola manajemen kontrol keuangan yang tepat, untuk itu prinsip-prinsip Pengendalian internal haruslah ditaati. Dalam pengendalian internal juga harus diperhatikan unsur-unsur pembentukkan yang meliputi : (1) Lingkungan pengendalian (control environment), (2) Penaksiran resiko (risk

  assestment), (3) Aktivitas

  pengendalian (control activities), (4) Informasi dan komunikasi (information and communication), (5) Pemantauan (monitoring). Selain itu perlu juga diperhatikan bahwa : (1) bahwa pimpinan kebijakan dalam eksekusi anggaran adalah tetap berada pada Dekan yang dibantu oleh masing-masing wakil Dekan sesuai dengan bidangnya, (2) mengingat Fakultas adalah suatu unit dengan tujuan tertentu maka eksekusi anggaran tidaklah bersifat parsial perbidang namun diperlukan sinergi semua bidang baik akademik, rumah tangga maupun kemahasiswaan. Hal ini harus disadari oleh manajemen sehingga tidak terjadi rasa keakuan penguasaan anggaran. (3) pola kontrol yang telah dikembangkan dan akan semakin disempurnakan oleh Satuan Pengendalian Internal Undiksha harus didukung penuh untuk kontrol dan keseragaman secara melembaga, (4) masing- masing bidang dan unit kerja harus cermat dan profesional dalam perencanaan dan eksekusi anggaran termasuk memperhatikan kemampuan atau daya serap anggaran perperiode. (5) berbagai standar esekusi keuangan tidak boleh dikembangkan sendiri-sendiri mengingat sudah diatur oleh berbagai aturan yang ada yang benar adalah bahwa semua kebijakan keuangan sudah sepatutnya dilaksanakan

  DAFTAR PUSTAKA Arens, Alvin A, R.J. Randal ,M.S.

  Beasley Dan A.A. Jusuf. 2011.

  Jasa Audit Dan Assurance Pendekatan Terpadu Buku 1.

  Jakarta: Salemba Empat

  Diatmika, Yuniarta, Parma-Manajemen Kontrol Pengelolaan Keuangan Fakultas...

  Harahap, Sofyan Syafri. 2014.

  Budgeting Peranggaran Perencanaan Lengkap. Jakarta : PT. Raja Grafika Persada.

  Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal Perguruan Tinggi.

  (2008). Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Tinggi.

  Mulyadi, 2015. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga. Yogyakarta : STIE YKPN

  Munandar, M. 2011. Budgeting. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE.

  Pedoman Penjaminan Mutu (Quality Assurance) Pendidikan Tinggi.

  (2003). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional,

  Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tjiptono, Fandy. 2011. Strategi

  Pemasaran. Edisi II. Yogyakarta : ANDI

  Tunggal, Amin Widjaja. 2011. Dasar- Dasar Budgeting. Cetakan Pertama. Jakarta: PT. Rineka Cipta

  Undang-undang RI No. 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Undang-undang RI Nomor 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional.