Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kota Bukittinggi IV -5
ini Bukittinggi telah melaksanakannya pada seluruh jenjang pendidikan. Kemudian juga terjadi perubahan kebijakan nasional dengan uji material ketentuan sekolah
internasional yang dibatalkan pemerintah pada tahun 2012. Hal ini menyebabkan sekolah internsional yang sudah dijalankan sebelumnya tidak dilaksanakan lagi,
dan Bukittinggi mengalihkannya menjadi sekolah unggul pada seluruh jenjang pendidikan.
4.1.2. Identifikasi Permasalahan untuk Pemenuhan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah
Dengan keterbatasan kapasitas keuangan daerah dan karakteristik alokasi belanja daerah, tidak semua penyelenggaraan urusan dapat diprioritaskan atau
terkait dengan sasaran pokok RPJPD dan tujuan serta sasaran pembangunan daerah RPJMD dalam suatu periode. Namun demikian, tidak berarti bahwa
urusan dimaksud tidak diselenggarakan Pemerintah Daerah. Secara operasional, urusan-urusan tersebut tetap harus dilaksanakan untuk menjaga kinerja yang telah
dicapai di masa-masa lalu atau memenuhi standar layanan bagi masyarakat.
4.1.2.1. Aspek Pemerintahan
Proses pembangunan akan berjalan dengan baik tentunya dengan menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip Good
Governance dan Clean Government dalam setiap aspek penyelenggaraan pemerintahan. Sekarang ini yang masih dihadapi Pemerintah Kota Bukittinggi
dalam penyelenggaraan pemerintahan salah satunya adalah belum terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip di atas. Ada beberapa
permasalahan yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintah daerah, diantaranya adalah:
a. Kelembagaan Pemerintah Daerah
Kelembagaan Pemerintah Daerah merupakan elemen dasar dalam penyelenggaraan pemerintahan di suatu daerah, selain elemen urusan
pemerintahan dan kapasitas aparatur pemerintah daerah itu sendiri. Pengaturan terhadap kelembagaan atau sering disebut dengan Organisasi Perangkat Daerah
telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan. Permasalahan yang dihadapi Pemerintah Kota Bukittinggi sekarang ini adalah belum maksimalnya
Struktur Organisasi Tata Kerja dalam menjalankan tugas pokok dan kewenangan
pemerintah daerah. Pembentukan SOTK Kota Bukittinggi belum efektif dan efisien karena belum mampu menyentuh seluruh aspek pelayanan masyarakat. Selain itu,
berkaitan dengan kelembagaan pemerintah daerah penerapan Standar Pelayanan Minimal SPM masih belum optimal.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Kota Bukittinggi IV -6
Ditetapkannya UU NO 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah juga menuntut perubahan regulasi turunannya berupa peraturan perundang-
undangan. Hal ini membawa konsekwensi perubahan struktur kelembagaan, perubahan urusan yang diselenggarakan dan menjadi kewenangan pemerintah
daerah dan Standar Pelayanan Minimal yang hanya difokuskan untuk urusan wajib terkait pelayanan dasar. Dengan demikian penyelenggaraan pemerintahan di
Bukittinggi juga akan mengikuti ditetapkannya regulasi tersebut.
b. Sumber Daya Aparatur
Penyelenggaraan pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat belum sepenuhnya terlaksana optimal dikarenakan masih
terbatasnya kompetensi aparatur dalam memahami dan menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Selain itu manajemen kepegawaian dalam hal
penempatan aparatur belum merujuk sepenuhnya kepada kompetensi yang dimiliki oleh aparatur itu sendiri. Pemerintah telah menerbitkan UU Nomor 06
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara yang membawa implikasi perubahan paradigma kepegawaian. Namun Peraturan Pemerintah sebagai regulasi
turunannya belum ditetapkan sesuai tuntutan UU tersebut untuk dapat
menyempurnakan sistem kepegawaian secara nasional dan di Bukittinggi.
c. Sarana dan Prasarana Pemerintahan