Kondisi iklim dan Topografi Kondisi Demografi

2. Kondisi iklim dan Topografi

Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia pada tahun 2006 berkisar antara 23,0ºC - 24,1ºC dan suhu maksimum berkisar antara 30,6ºC - 33,1ºC serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,6ºC - 24,4ºC dan suhu maksimum berkisar antara 30,2ºC - 32,5ºC. Selanjutnya mengenai kelembaban udara di wilayah Kota Medan rata-rata 78 - 82 . Dan kecepatan angin rata-rata sebesar 0,42 msec sedangkan rata-rata total laju penguapan tiap bulannya 100,6 mm. Hari hujan di Kota Medan pada tahun 2006 rata-rata per bulan 19 hari dengan rata-rata curah hujan menurut Stasiun Sampali per bulannya 230,3 mm dan pada Stasiun Polonia per bulannya 211,67 mm.

3. Kondisi Demografi

Penduduk Kota Medan memiliki ciri penting yaitu yang meliputi unsur agama, suku etnis, budaya dan keragaman plural adat istiadat. Hal ini memunculkan karakter sebagian besar penduduk Kota Medan bersifat terbuka. Secara Demografi, Kota Medan pada saat ini juga sedang mengalami masa transisi demografi. Kondisi tersebut menunjukkan proses pergeseran dari suatu keadaan di mana tingkat kelahiran dan kematian tinggi menuju keadaan di mana tingkat kelahiran dan kematian semakin menurun. Berbagai faktor yang mempengaruhi proses penurunan tingkat kelahiran adalah perubahan pola pikir masyarakat dan perubahan sosial ekonominya. Di sisi lain adanya faktor perbaikan gizi, kesehatan yang memadai juga mempengaruhi tingkat kematian. Universitas Sumatera Utara

4.1.2 Gambaran Perekonomian Kota Medan 1.

Struktur Perekonomian Kota Medan Struktur ekonomi daerah kotakabupaten di propinsi Sumatera Utara, umumnya didominasi oleh sektor primer, namun berbeda dengan kota Medan, di mana sektor primer memiliki pengaruh kecil bagi perekonomian kota Medan. Basis kegiatan ekonomi kota Medan berasal dari sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi dan sektor bank dan lembaga keuangan lainnya merupakan kontributor utama sektor tersier, masing-masing 25,44, 19,02 dan 14,13. Sedangkan untuk sektor sekunder, yaitu sektor industri menyumbang 16,28, listrik, gas dan air 1,88 dan bangunan 9,77. Memasuki semester II tahun 2008, perkembangan ekonomi Sumatera Utara memberikan harapan ke arah tercapainya pertumbuhan ekonomi tahun 2008 yang lebih baik dari tahun 2007. Harapan tersebut timbul setelah melihat laju pertumbuhan ekonomi triwulan III-2008 yang diperkirakan mencapai 7,26, atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan triwulan II-2008 sebesar 5,50 . Secara triwulanan, perekonomian Sumut juga tumbuh 2,92 setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi 0,96. Pertumbuhan ekonomi tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan pada sektor perdagangan, hotel dan restoran PHR, sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor industri pengolahan. Sektor PHR tumbuh paling pesat, yaitu sebesar 4,61, terutama karena meningkatnya aktivitas perdagangan besar dan eceran, yang pada triwulan III-2008 mengalami lonjakan signifikan sehubungan hari raya Idul Fitri. Universitas Sumatera Utara Sementara itu, laju inflasi Sumut triwulan III-2008 tercatat sebesar 10,47 , lebih baik dibanding laju inflasi nasional sebesar 12,14. Hal ini kiranya memberikan suatu indikasi bagi upaya pencapaian stabilitas harga di Sumut ke depan. Adapun perkembangan harga barang dan jasa periode Januari-September menunjukkan inflasi 8,41. Sejalan dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi dan relatif terkendalinya tingkat inflasi, indikator perbankan juga menunjukkan perkembangan positif. Pada triwulan III-2008, perbankan di Sumatera Utara menunjukkan kinerja yang semakin meningkat dibandingkan akhir tahun 2007, ditandai dengan pertumbuhan asset, DPK, dan kredit yang moderat, sehingga masing-masing mencapai Rp 97,46 triliun, Rp77,97 triliun dan Rp65,87 triliun pada akhir triwulan III-2008. Fungsi intermediasi perbankan juga mengalami peningkatan tercermin dari naiknya loan to deposits ratio LDR, yaitu dari 76,01 di akhir tahun 2007 menjadi 84,48. Begitu pula dengan kualitas kredit perbankan yang mengalami peningkatan, terlihat dari turunnya rasio kredit bermasalah atau non performing loans NPLs dari 6,24 di akhir tahun 2007 menjadi 3,16 Peran regional ekonomi kota Medan, juga ditunjang oleh adanya kerja sama kota Medan dengan beberapa kota di Asia, seperti dengan kota Penang di Malaysia, Ichikawa di Jepang, dan Gwangju di Korea. Kerja sama yang diberi nama Kota Bersaudara ini meliputi bidang kebudayaan, pariwisata, ekonomi, perdagangan dan olahraga. Dalam konteks kerja sama IMT-GT Indonesia Malaysia, Thailand Growth Triangle kota Medan juga berperan aktif di berbagai bidang kerja sama yang diselenggarakan. Adanya kerja sama antar kota tersebut telah mampu meningkatkan Universitas Sumatera Utara mobilitas orang, barang dan jasa baik dari dan ke masing-masing negara kota yang ada.

4.2 Sejarah Singkat Berdirinya PT. BNI Syariah Cabang Medan

Dalam upaya untuk memperluas segmen pasar market development, maka manajemen PT. Bank Negara Indonesia persero Tbk telah memeutuskan menggarap pasar bank syariah sebagai salah satu upaya untuk memperkuat bisnis Bank Negara Indonesia syariah cabang Medan. PT. Bank Negara Indonesia persero Tbk cabang syariah di bentuk secara mandiri melalui tim proyek internal tanpa bantuan konsultan. Pola yang digunakan BNI untuk memasuki pasar perbankan syariah adalah Dual system bank. Pada tahun 2005 dilakukan pengembangan secara agresif, penataan organisasi dan adanya otonomi khusus. Dan pada tahun 2006 terbentuklah 22 kantor cabang syariah KCS, 29 kantor cabang pembantu syariah KCPS dan 128 syariah chanelling outlet SCO. PT. Bank Negara Indonesia persero Tbk. Cabang syariah adalah salah satu usaha bank untuk melayani para nasabah yang menghendaki sistem berdasarkan prinsip syariah. Bank BNI syariah didirikan pertama kali tanggal 29 April tahun 2000 dan sampai sekarang telah memiliki 24 cabang di seluruh Indonesia. PT. Bank Negara Indonesia cabang syariah Medan merupakan cabang syariah ke 11 dan didirikan pada tanggal 15 Agustus 2002 oleh Agoest Soebhekti, direktur ritel bank BNI. Adapun alasan-alasan pembukaan cabang syariah adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 1. Menyediakan layanan yang lengkap mewujudkan bank BNI sebagai Universal Banking. 2. 30 masyarakat Indonesia menolak sistem bunga data MUI. 3. Landasan operasional perbankan syariah sudah kuat. 4. Masih terbatasnya competitor 5. Respon dan kepercayaan masyarakat yang besar atas kehadiran bank syariah hasil survey MUI. Adapun dasar pemikiran berdirinya PT. BNI syariah cabang Medan berdasarkan ketentuan dan aturan yang berkaitan dengan perbankan syariah adalah sebagai berikut: • Undang-undang No.10 tahun 1998. • SK Direksi BI No.3233kepDir tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank Umum berdasarkan prinsip syariah perubahan kegiatan usaha dan pembukaan kantor cabang syariah. • Peraturan Bank Indonesia No.27PBI2000 tanggal 27 Februari 2000 tentang giro wajib minimum dalam rupiah dan valuta asing bagi bank umum yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah. • Peraturan Bank Indonesia No.214PBI2000 tanggal 9 Juni 2000 tentang perubahan atas peraturan BI No.13PBI1999 tentang penyelenggaraan kliring lokal dan penyelesaian akhir transaksi pembayaran antar bank dan hasil kliring lokal. Universitas Sumatera Utara • Peraturan Bank Indonesia No.28PBI2000 tanggal 23 Februari 2000 tentang pasar uang antar bank berdasarkan prinsip syariah. • Peraturan Bank Indonesia No.29PBI2000 tanggal 23 Februari 2000 tentang sertifikat Wadiah BI. • Buku petunjuk pendirian Bank Syariah. PT. BNI cabang syariah didirikan pada tanggal 29 April 2000 di Jakarta dan sampai saat ini PT. BNI telah membuka 24 cabang syariah di Indonesia yaitu Yogyakarta, Pekalongan, Semarang, Malang, Banjar Masin, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Bandung, Padang, Makasar, Medan, Palembang, Jakarta Prima, Surabaya Prima, Pekanbaru, Cirebon, Bogor, Balik Papan, Jakarta utara, Bumi Serpong Damai, Tanjung Karang, Kediri dan Jember.

4.3 Visi, Misi dan Tujuan PT. BNI Syariah cabang Medan

Visi PT. BNI Syariah cabang Medan adalah “Menjadi Bank Syariah yang unggul dalam pelayanan dan kinerja yang sesuai dengan kaidah sehingga InsyaAllah mambawa berkah”. Misi PT. BNI syariah cabang Medan adalah “Secara istiqamah melaksanakan amanah untuk memaksimalkan kinerja dan layanan perbankan dan jasa keuangan syariah sehingga dapat menjadi bank syariah kebanggaan anak negeri”. Tujuan PT. BNI syariah cabang Medan adalah “Dalam rangka menjadi Universal Banking maka perlu mengakomodir kebutuhan masyarakat yang ingin menyalurkan keuangannya melalui perbankan syariah serta sebagai alternative dalam menghadapi krisis yang mungkin timbul di kemudian hari, mengingat kegiatan Universitas Sumatera Utara usaha berdasarkan prinsip syariah tidak terkena negative spread seperti yang dialami oleh bank-bank konvensional”. Dengan mekanisme dual banking system, maka memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati layanan perbankan syariah dengan jaringan yang luas sehingga mempercepat perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia. Adapun keunggulan merupakan akselerasi perbankan syariah di Indonesia dengan dual system bank yaitu: 1. Efisiensi infrastruktur karena dapat memanfaatkan infrastruktur yang ada pada bank induk teknologi informasi, jaringan distribusi dan sebagainya. 2. Dapat melakukan aliansi dengan Bussines Units dalam satu bank induk share database, cross selling dan sebagainya. 3. Sistem manajemen dan operasional bank syariah lebih mudah atau cepat dibuat dengan mengadopsi sistem yang telah ada pada bank konvensional induknya. 4. Syariah compliance dapat dipenuhi dengan kebijakan operasional bank syariah batas maksimum pembiayaan, nisbah dan sebagainya yang terdiri melalui kebijakan otonomi khusus. Adapun BNI syariah channeling outlet SCO yaitu layanan syariah pada cabang BNI konvensional dengan ketentuan: • Dalam satu wilayah kerja kantor BI dengan kantor cabang induknya. • Menggunakan pola kerja sama antara kantor cabang induknya dengan kantor cabang dan kantor cabang pembantu. Universitas Sumatera Utara • Menggunakn SDM sendiri, bank yang telah memiliki pengetahuan mengenai produk dan operasional bank syariah. • Wajib memiliki pencatatan daan pembukuan yang terpisah dari kantor cabang dan cabang pembantu. • Menggunakan standar akuntansi keuangan yang berlaku bagi perbankan syariah. • Laporan keuangan syariah wajib digabungkan dengan laporan keuangan kantor cabang syariah induknya pada hari yang sama.

4.4 Fitur Produk Bank BNI syariah cabang Medan

Produk-produk bank BNI syariah telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Pengawas Syariah DPS terdiri dari: • Produk pendanaan : Tabungan Mudharabah, THI Mudharabah, Giro Giro Wadi’ah, Deposito Mudharabah dan Tapenas. • Produk pembiayaan : Murabahah, Mudharabah, Musyarakah, Ijarah, Qard Al-Hasan dan Tapenas. • Jasa : Kiriman Uang, Inkaso, Garansi Bank.

4.4.1 Produk Pendanaan 1.

Tabungan Mudharabah Tabungan mudharabah yang diaplikasikan di BNI unit usaha syariah menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah yaitu suatu perkongsian antara dua pihak, dimana pihak pertama Shahibul maalPenabung menyediakan dana dan pihak kedua mudharibBank bertangguang jawab atas pengelolaan usaha. Universitas Sumatera Utara Bank sebagai pengelola dana bebas menggunakannya asal tidak bertentangan dengan syariat islam. Keuntungan dibagikan sesuai dengan nisbahratio bagi hasil yang telah disepakati bersama. Apabila rugi, shahibul maal turut menanggung kerugian tersebut.

2. Tabungan Haji Indonesia THI Mudharabah