Peranan Sistem Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN DALAM

MENINGKATKAN KINERJA PEGAWAI PADA FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh :

NAMA : CORRINA MAYSANDRA NIM : 072101106

DEPARTEMEN : DIII KEUANGAN

PROGRAM DIII KEUANGAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2010


(2)

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini yang berjudul “Peranan Sistem Pengendalian Manajemen Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”

Tugas akhir ini di tulis sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III di Fakultas Ekonomi Universitas sumatera utara. Selama penyusunan tugas akhir ini, penulis menemui banyak hambatan-hambatan, namun itu bukan penghalang bagi penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.

Dengan semangat dan pikiran positif yang penulis tanamkan di benak penulis menjadikan tantangan sebagai upaya untuk mencapai kesuksesan.

Dengan selesainya tugas akhir ini maka penulis ingin mengucapkan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Prof. Dr. Paham Ginting, MS selaku ketua jurusan pada program studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, Msi selaku sekretaris jurusan program studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara


(4)

4. Bapak Iskandar Muda,SE,M.Si selaku dosen pembimbing yang dengan sabar telah membimbing penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini.

5. Kedua orang tua penulis tercinta Ayah H.Ridwan dan Mama Hj.Arlina yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis baik meteril maupun nonmateril sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

6. Kakak penulis, Dinda ,Nanda dan Adik Ajid yang telah memberikan semangat sehingga penulisan Tugas akhir ini dapat terselesaikan

7. Seluruh teman-teman penulis di Program Diploma III , Dina, Lora, Oche,Rini,Putri yang mendukung dalam penulisan Tugas Akhir ini. Waktu terasa cepat terlewati saat sedih senang besama kalian.

8. Buat teman-teman magang, Baleo, Winda,Pipit,Ai,Novi,yang memberikan kritik dan saran kepada penulis pada tugas akhir ini.

Dengan menyadari masih banyak ditemukan kekurangan dalam penulisan ini maka penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak yang telah membaca Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi Nusa dan Bangsa.

Medan, Maret 2010

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI……….. iii

DAFTAR TABEL……….. v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Permasalahan ….. ... 4

C. Maksud dan Tujuan ... 5

D. Rencana Penelitian ... 6

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI A. Sejarah Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara 7 B. Struktur Organisasi ... 9

C. Job Description ... 10

D. Jaringan Usaha / Kegiatan ... 15

E. Kinerja Usaha Terkini ... 15

F. Rencana Kegiatan………... 16

BAB III PEMBAHASAN A. Sistem Pengendalian Manajemen ... 17

B. Proses Pengendalian Manajemen ... 22

C. Tujuan Perancangan Pengendalian Manajemen ... 23

D. Penanggung Jawab Atas Sistem pengendalian Manajemen ... 26


(6)

E. Persyaratan Sistem Pengendalian Manajemen ... 28 F. Peranan Sistem Pengendalian Manajemen Dalam

Meningkatkan Kinerja Pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 31

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 38 B. Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal

Tabel 1.1 Tabel Jadwal survey dan penulisan tugas akhir……… 5 Tabel 3.1 Tabel Dimensi biaya-manfaat evaluasi pengendalian... 27


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan ekonomi indonesia, sebagai hasil pembangunan terencana sejak tahun 1969, minat generasi muda terhadap Fakultas Ekonomi meningkat dan menjadi pilihan papan atas, termasuk pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.Hal ini menuntut fakultas khususnya pegawai untuk memberikan pelayanan yang baik kepada mahasiswa. Untuk dapat melakukan semua itu maka diperlukan sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen ini digunakan untuk mengarahkan pegawai agar melaksanakan kegiatan organisasionalnya secara efektif dan efisien. Sebelum melaksanakan kegiatan organisasional tersebut, organisasi / fakultas harus terlebih dahulu membuat perencanaan.

Perencanaan dan pengendalian mempunyai hubungan yang sangat erat . Widjaya (2000; 32) mengatakan “Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada hal-hal yang akan dikerjakan di masa akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan”.

Sedangkan konsep pengendalian yang dikatakan oleh Anthony, Dearden dan Bedford (2003 ; 5) yaitu “tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengarahkan orang, mesin dan fungsi-fungsi guna mencapai tujuan dan sasaran organisasi, yang dilengkapi


(9)

dengan sistem pengendalian manajemen, yakni suatu proses dan struktur yang tertata secara sistematik yang digunakan manajemen dalam pengendalian manajemen”.Terdapat empat tujuan dari fungsi pengawasan dan pengendalian.Keempat tujuan tersebut adalah adaptasi lingkungan,meminimalkan kegagalan ,meminimumkan biaya,dan mengantisipasi kompleksitas dari organisasi.

Diawali dengan rumusan strategi untuk mencapai tujuan yang diinginkan, sebagaimana konsep para ekonom, mengatakan bahwa “ hakekat pemanfaatan strategi usaha adalah bagaimana memaksimalkan alokasi sumber daya yang terbatas demi mencapai tujuan organisasi / lembaga”. Oleh karenanya rumusan strategi usaha yang baik jika dilengkapi dengan pengendalian manajemen akan membantu mencapai tujuan yang diinginkan.. Penekanan yang terdapat dalam pengendalian manajemen adalah :

1.Adanya interaksi antar personal

2.Terwujudnya keselarasan tindakan dengan sasaran yang telah ditetapkan, 3.Mencapai prestasi yang efektif dan efisien

Tujuan pengendalian manajemen diantaranya adalah tercapainya kesesuaian dan keharmonisan antara tujuan fakultas dengan tujuan pelaksana, tujuan kelompok, maupun tujuan perorangan dalam organisasi atau lembaga tersebut.

Salah satu unsur pengendalian manajemen adalah penilaian kinerja baik bagi setiap individu pegawai maupun untuk pimpinan Oleh karena itu pengendalian manajemen perlu dirancang secara sistematis dan dijalankan secara periodic untuk dapat menghasilkan suatu penilaian yang obyektif dan adil. Karena penilaian kinerja tersebut akan bermanfaat bagi pegawai ataupun pimpinan yang dinilai prestasi kerjanya, maupun akan bermanfaat bagi


(10)

organisasi atau lembaganya. Dalam menerapkan pengendalian manajemen, Mulyadi dan Setiawan (2001;5)

menyatakan “ harus terdapat unsur-unsur yang terbagi dalam kelompok struktur pengendalian manajemen dan proses pengendalian manajemen”. Termasuk dalam kelompok struktur pengendalian manajemen adalah :

1. Struktur organisasi; 2. Jaringan informasi; 3. Sistem penghargaan

Sedangkan yang terdapat dalam kelompok proses menurut Anthony et al

(2003;30) adalah ; “ (1)pemrograman, (2) penganggaran, (3) operasi dan pengukuran, (4) pelaporan dan analisis”.

Penerapan unsur-unsur pengendalian manajemen tersebut, ditujukan untuk mengetahui apakah kegiatan masing-masing bagian telah dilakukan mengarah pada tujuan yang ditentukan. Pengukuran kegiatan dapat dilihat dengan membandingkan tujuan yang diinginkan dengan prestasi yang telah dicapai setiap bagian atau pusat pertanggungjawaban. Prestasi adalah suatu keadaan yang menunjukan tingkatan keberhasilan kegiatan manajemen, dalam istilah yang lebih popular saat ini disebut dengan kinerja (performance) yang merupakan kinerja baik bagi setiap individu pegawai maupun untuk pimpinan.

Oleh karena itu pengendalian manajemen perlu dirancang secara sistematis dan dijalankan secara periodik untuk dapat menghasilkan suatu penilaian yang obyektif dan adil. Karena penilaian kinerja tersebut akan bermanfaat bagi pegawai ataupun pimpinan yang dinilai prestasi kerjanya, maupun akan bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya.


(11)

Di samping itu dengan penilaian kinerja akan ada kaitannya dengan kontraprestasi serta untuk menyadarkan dan meyakinkan bagi pegawai mengenai pentingnya tindakan korelasi-perbaikan atas pekerjaan-pekerjaan yang telah dilakukan.

Sebagai alat penilaian kinerja, anggaran merupakan suatu komitmen antara pegawai dan pimipinan, karena anggaran merupakan alat penilaian atas kesanggupan pegawai dengan kenyataan yang dapat dicapai di waktu mendatang.

Anggaran berfungsi sebagai alat pengendali dengan cara membandingkan antara anggaran dan realisasinya, diharapkan dapat dicapai kesesuaian dan keselarasan antara tujuan organisasi / lembaga dengan tujuan pimpinan, pelaksana, tujuan kelompok pegawai, tujuan pegawai secara individu dengan baik. Maka dengan uraian diatas penulis mengambil judul : “

Peranan Sistem Pengendalian Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

B. Permasalahan

Setelah mengidentifikasi masalah maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian adalah : “Apa Peranan Sistem Pengendalian Manajemen dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara”.

C. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa peranan sistem pengendalian manajemen dalam meningkatkan kinerja pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(12)

D. Rencana Penulisan

1. Jadwal Survei / Observasi

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Jl.T.M Hanafiah Kampus Universitas Sumatera Utara Medan.Untuk lebih jelasnya,jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1 Jadwal survey dan penulisan laporan tugas akhir

NO KEGIATAN

MINGGU KE

1 2 3

1 Persiapan

2 Pengumpulan Data 3 Penulisan Laporan


(13)

2. Rencana Isi

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, dan rencana penulisan.

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dalam bab ini akan diuraikan sejarah singkat, struktur oorganisasi, job description pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara , jaringan usaha / kegiatan, kinerja usaha terkini, serta rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.

BAB III PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai sistem pengendalian manajemen dan peranan nya dalam meningkatkan kinerja pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

BAB IV PENUTUP


(14)

BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

A. Sejarah Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara (USU) diprakarsai oleh pemuka masyarakat Sumatera

Utara dan Aceh.Pemuka masyarakat tersebut memprakarsai dengan membentuk yayasan Universitas Sumatera Utara dan Fakultas Kedokteran pada 20 Agustus 1952 sebagai fakultas pertama. Menyusul kemudian Fakultas Hukum, Pertanian, dan Teknik. Sementara Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara pertama kali didirikan oleh yayasan Universitas Sumatera Utara berlokasi di Kutaraja (sekarang Banda Aceh) pada tahun 1959.

Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang berkedudukan di Banda Aceh menjadi bagian dari Universitas Syah Kuala. Pada tahun 1961, Universitas Sumatera Utara membuka kembali Fakultas Ekonomi di Medan. Penetapan dilakukan dengan surat keputusan Menteri Pendidikan Tinggi RI No. 64/1961 tanggal 24 November 1961 yang berlaku surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.Berdasarkan surat keputusan tersebut, tanggal 24 november diperingati sebagai hari lahir atau Dies Natalis Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Pada tahun 1975 AAN (Akademi Adminissi Niaga) Medan dilebur ke Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menjadi PAAP ( Pendidikan Ahli Administrasi dan Perusahaan).


(15)

PAAP kemudian menjadi program dipolma tiga (DIII) dengan tiga program studi, yakni DIII Keuangan, DIII Akuntansi dan DIII Kesekretariatan.Dalam perjalanan yang panjang, pada tahun 2003 Universitas Sumatera Utara menjadi PT BHMN (Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara) berdasarkan peraturan pemerintah nomor 56 tahun 2003, tanggal 11 November 2003 dimana Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara merupakan satu dari 10 Fakultas dan Program Pascasarjana yang ada pada saat Universitas Sumatera Utara manjadi PT BHMN.Setelah menjadi PT BHMN, dengan dibentuknya Fakultas Farmasi dan Fakultas Psikologi. Pada tahun 2007, Universitas Sumatera Utara telah memiliki 12 fakultas.

Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara a. Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Menjadi salah satu Fakultas Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam persaingan global.

b. Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

a) Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam bidang ilmu ekonomi, manajemen dan akuntansi yang berorientasi pasar

b) Meningkatkan proses belajar mengajar dengan pemberdayaan dan peningkatan kualifikasi dan kualitas dosen.

c) Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber pendanaan fakultas dalam status PT BHMN.

d) Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa selaku pelangan (customer) dan stakeholders lainnya.


(16)

e) Meningkatkan jaringan dan kerja sama dengan institusi swasta dan pemerintah serta organisasi profesional dan lembaga terkait yang bertaraf nasional dan internasional.

B. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Struktur organisasi diperlukan perusahaan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan instansi yang telah ditetapkan sebelumnya. Wadah tersebut disusun dalam struktur organisasi dalam instansi

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan aktivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan perorangan maupun kelompok kerja yang berfungsi untuk melaksanakan serangkaian kegiatan itu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.


(17)

C. Job Description Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

a. Bagian Tata Usaha

Adapun fungsi bagian tata usaha yaitu:

1. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas;

2. Menghimpun dan menelaah peraturan perundang-undangan di bidang

ketatausahaan akademik, admonistrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian, dan perlengkapan

3. Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik,

administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan;

4. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan dan kearsipan;

5. Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan fakultas;

6. Melaksanakan administrasi pendidikan, penelitian, dan pengabdian/pelayanan kepada masyarakat;

7. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas;


(18)

BAB III

TOPIK PENELITIAN

A. Sistem Pengendalian Manajemen

1. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manjemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan terapan (applied behaviour science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi dengan efisien dan efektif berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini berarti mampu menerjemahkan antara lain :

a. Tolak ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara efisien, efektif dan produktif.

b. Kebijakan dalam menentukan tolak ukur kinerja

c. Apresiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan / organisasi

Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas berbeda dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan semakin kompleks.

Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu , artinya lebih mengarah ke berbagai hal yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi.


(19)

Jadi sistem pengendalian manajemen dapat diterapkan dalam berbagai organisasi, sebab setiap organisasi mempunyai komponen yang sama yaitu

W : Work (pekerjaan) E : Employe (tenaga kerja) R : Relationship (tenaga kerja) E : Environment (lingkungan)

Sistem pengendalian manajemen dapat dikatakan “teoritis-praktis”. Karena sistem pengendalian manajemen akan lebih mudah dicerna jika dalam merancang dan menerapkannya senantiasa dikaitkan dengan prilaku manusia dalam kehidupan organisasi / perusahaan.Pengendalian merupakan fungsi keempat dalam proses manajemen,Pengendalian berarti mengawasi aktivitas karyawan,menentukan apakah organisasi dapat memenuhi target tujuannya dan melakukan koreksi bila diperlukan.Manajer harus memastikan bahwa organisasi bergerak menuju tujuannya.

Pengendalian terdiri atas empat tahap dasar ,yaitu: 1. Menetapkan standar kinerja;

2. Mengukur kinerja individu dan organisasi;

3. Membandingkan kinerja aktual dengan standar kinerja yang direncanakan; 4. Melakukan tindakan korektif.


(20)

“sistem pengendalian manajemen adalah suatu sistem terintegrasi antara proses, strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi, pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal”.

Sistem pengendalian manajemen mempunyai beberapa ciri penting yaitu :

a. Sistem pengendalian manajemen digunakan untuk mengendalikan seluruh organisasi termasuk pengendalian terhadap seluruh sumber daya (resources) yang digunakan baik manusia, alat-alat dan teknologi, maupun hasil yang diperoleh organisasi, sehingga proses pencapaian tujuan organisasi dapat berjalan lancar

b. Pengendalian manajemen bertolak dari strategi dan teknik evaluasi yang berintegrasi dan menyeluruh, serta kurang bersifat perhitungan yang pasti dalam mengevaluasi sesuatu.

c. Pengendalian manajemen lebih berorientasi pada manusia, karena pengendalian manajemen lebih ditujukan untuk membantu manajer mencapai strategi organisasi dan bukan untuk memperbaiki detail catatan.

Oleh sebab itu dalam pengendalian manajemen , peranan pertimbangan-pertimbangan psikologis lebih dominan. Berdasarkan ciri tersebut di atas dapat diketahui bahwa tugas terpenting dari manajemen melalui pengendalian manjemen adalah berusaha mencapai tujan organisasi secara efektif dan efisien.

Agar tugas tersebut dapat dijalankan dengan baik, pada tahap pertama pimpinan harus memutuskan apa yang akan dicapai oleh organisasi dan cara untuk mencapainya, lewat keputusan seperangkat tujuan organisasi dan strategi menjadi sejumlah kebiajakan yang dapat menuntut arah, maupun program-program kegiatan untuk tercapainya tujuan tersebut. Setelah


(21)

keputusan-keputusan tersebut dibuat, maka pengendalian manajemen mulai bertugas untuk memastikan bahwa kehendak manajemen telah dilaksanakan oleh seluruh organisasi.

2. Jenis Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen dibagi dalam 5 (lima) jenis yaitu : a. Pengendalian pencegahan

Pengendalian pencegahan dimaksudkan untuk mencegah suatu kesalahan. Pengendalian ini dirancang untuk mencegah hasil yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif apabila fungsi atau personel menjalankan perannya. Contoh pengendalian pencegahan meliputi kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, reviu pengawas, dan pengendalian ganda. Sebagaimana pribahasa mengatakan “lebih baik mencegah daripada mengobati” demikian pula dengan pengendalian. Pengendalian pencegahan jauh lebih murah biayanya dari pada pengendalian pendektesian atau korektif. Ketika dirancang ke dalam sistem, pengendalian pencegahan memperkirakan kesalahan yang mungkin terjadi sehingga mengurangi biaya perbaikannya. Namun demikian, pengendalian pencegahan tidak dapat menjamin tidak terjadinya kesalahan atau kecurangan sehingga masih dibutuhkan pengendalian lain untuk melengkapinya.

b. Pengendalian deteksi

Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi suatu kesalahan yang telah terjadi. Pengendalian deteksi biasanya lebih mahal daripada pengendalian pencegahan,namun tetap dibutuhkan dengan alasan:


(22)

pencegahan;

2). Beberapa kesalahan tidak dapat seecara efektif dikendalikan melalui sistem pengendalian pecegahan sehingga harus ditangani dengan pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi. Pengendalian deteksi meliputi reviu dan pembandingan seperti catatan kinerja dengan pengecekan independen atas kinerja.

c. Pengendalian koreksi

Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya agar kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali.

d. Pengendalian pengarahan

Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan

pada saat kegiatan sedang berlangsung agar kegiatan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku.contoh atas pengendalian ini adalah tindakan supervisi pimpinan kepada bawahan / pegawai terhadap aktivitas kerja.

e. Pengendalian kompensatif

Pegendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian.

B. Proses Pengendalian Manajemen

Proses pengendalian manjemen yang baik sebenarnya formal, namun sifat pengendalian informal masih banyak terjadi. Pengendalian manjemen formal merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses :


(23)

1. Pemrograman (programming)

Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah ditentukan.

2. Penganggaran (budgeting)

Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban. 3. Operasi dan Akuntansi (operating and accounting)

Pada tahap ini dilaksanakan pencatatan mengenai berbagai sumber daya yang digunakan dan penerimaan-penerimaan yang dihasilkan. catatan dan biaya-biaya tersebut digolongkan sesuai dengan program yang telah ditetapkan dan pusat-pusat tanggungjawabnya. Penggolongan yang sesuai program dipakai sebagai dasar untuk pemrograman di masa yang akan datang, sedangkan penggolongan yang sesuai dengan pusat tanggung jawab digunakan untuk mengukur kinerja para manajer. 4. Laporan dan Analisis (reporting and analysis)

Tahap ini paling penting karena menutup suatu siklus dari proses pengendalian manajemen agar data untuk proses pertanggungjawaban akuntansi dapat dikumpulkan.

Analisis laporan manajemen antara lain dapat berupa : a. Perlu tidaknya strategi perusahaan diperiksa kembali;


(24)

program di tahun yang akan datang;

c. Dari analisis penyimpangan dapat disimpulkan perlunya diadakan perubahan anggaran, apabila sudah tidak realistis;

d. Dari laporan-laporan dapat diambil kesmpulan perlu adanya perbaikan-perbaikan untuk masalah yang tidak dapat diantisipasi.

C. Tujuan Perancangan Pengendalian Manajemen

Secara singkat fungsi pengendalian bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi atau perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi. Secara luas fungsi pengendalian juga mencakup usaha pencegahan kemungkinan terjadinya suatu deviasi atau penyimpangan. Sistem pengendalian manajemen mencakup pengendalian yang bersifat preventif berupa perancangan suatu sistem pengendalian maupun pengendalian yang bersifat pendeteksian.

Tujuan perancangan sistem pengendalian manajemen adalah : 1. Diperolehnya keandalan dan integritas ini

Di era globalisasi ini, sistem Informasi menjadi begitu penting bagi organisasi dalam rangka menyikapi perubahan yang serba cepat atas perubahan kondisi dan lingkungan yang ada dan meningkatnya kecanggihan sarana teknologi informasi. Umumnya, sistem informasi dibagi ke dalam 2 (dua) aspek, yakni:

a. Informasi akuntansi finansial yang menghasilkan laporan keuangan organisasi dan berbagai laporan lainnya seperti penggunaan anggaran atau budget;


(25)

b. Sistem informasi kegiatan yang menghimpun informasi terkait dengan berbagai aspek kegiatan yang menghasilkan laporan tingkat keberhasilan kinerja. Tujuan dari pengendalian manajemen adalah untuk mempertahankan keandalan dan integritas sistem informasi yang penting dalam pengambilan keputusan.

2. Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan

Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang berlaku dapat dicapai melalui sistem pengendalian manajemen. Kegagalan ketaatan pada kebijakan dan ketentuan yang berlaku dapat membahayakan usaha koordinasi yang dirancang dalam suatu sistem pengendalian.

3. Melindungi aset organisasi

Pada umumnya pengendalian dirancang dan diimplementasikan untuk

melindungi asset organisasi. Contoh pengendalian tersebut adalah digunakannya password komputer, ditempatkannya aset berharga pada tempat yang tidak mudah diakses orang yang tidak berhak/berwenang.

4 Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien

Realita bahwa sumber daya bersifat terbatas mendorong organisasi menerapkan prinsip ekonomis dan efisiensi. Prinsip yang diterapkan bagi manajemen organisasi adalah memperoleh keluaran atau hasil yang maksimal dengan pengeluaran tertentu atau mencapai hasil tertentu dengan biaya yang minimal. Standar operasi seharusnya memberikan kriteria pengukuran untuk menilai tingkat keekonomisan dan efisiensi. Dalam dunia bisnis, kriteria penilaian kehematan dan efisiensi tercermin dalam laporan keuangannya. Namun demikian, bagi organisasi nirlaba, termasuk organisasi pemerintah, kriteria penilaian dituangkan dalam bentuk indikator keberhasilan kinerja.


(26)

Tujuan pengendalian dapat dikategorikan bagi kepentingan pihak manajemen dan pegawai organisasi. Oleh karena manajemen organisasi berusaha mencapai visi dan misi organisasinya dan memberikan akuntabilitas atas kegiatan yang telah dilaksanakannya, maka manajemen perlu secara terus menerus menilai dan mengevaluasi sistem pengendalian manajemen untuk memastikan bahwa sistem pengendalian telah dirancang dan beroperasi secara baik, dimutakhirkan secara tepat untuk mengantisipasi perubahan kondisi dan lingkungan, dan pada akhirnya untuk memastikan pencapaian tujuan organisasi.

Secara spesifik, manajemen perlu untuk menguji sistem pengendalian manajemen guna menentukan seberapa baik pengendalian itu beroperasi, bagaimana pengendalian dapat ditingkatkan, dan pada tingkat mana pengendalian dapat membantu mengidentifikasi risiko-risiko utama atas adanya kecurangan, pemborosan, penyalahgunaan wewenang, dan salah pengelolaan (mismanagement). Evaluasi pengelolaan sistem pengendalian manajemen merupakan usaha manajemen untuk memastikan tercapainya tujuan tersebut.

D. Penanggung Jawab atas Sistem Pengendalian Manajemen

Dalam mengemban tugasnya, manajemen berhadapan dengan tingkat risiko tertentu atas keberhasilan pencapaian tujuan. Risiko kegagalan pencapaian target, risiko kecurangan, dan berbagai risiko lainnya memberikan kontribusi kegagalan atas pencapaian tujuan organisasi. Salah satu cara mengantisipasi atau memperkecil tingkat risiko adalah dengan cara meningkatkan efektivitas sistem pengendalian manajemen. Semakin efektif suatu sistem pengendalian manajemen semakin rendah risiko yang harus ditanggung oleh pihak manajemen.

Desain sistem pengendalian manajemen tidak terlepas dari pertimbangan aspek biaya dan manfaat. Tujuan manajemen dalam menghasilkan suatu produk atau jasa berprinsip pada


(27)

penghematan waktu seminim mungkin tidak pernah ada yang diizinkan melangkahi prosedur. Prinsip penghematan waktu seminim mungkin dapat berdampak pada suatu simpulan bahwa tidak perlu adanya pengendalian.

Pengendalian yang tidak efektif dan tidak memberikan kontribusi positif hanyalah merupakan pemborosan waktu dan biaya. Namun demikan, tanpa pengendalian, kegiatan yang efisien dan efektif sukar dicapai. Dalam praktiknya ada kalanya terjadi suatu penyimpangan yang melangkahi prosedur pengendalian yang telah ditetapkan dengan alasan efisiensi dan pemberian pelayanan prima atas suatu kegiatan yang tidak biasa (non rutin). Adapun dimensi biaya manfaat evaluasi pengendalian yaitu:

Tabel 3.1 Dimensi biaya-manfaat evaluasi pengendalian

BIAYA MANFAAT

Ketaatan atas pengendalian memerlukan pengorbanan waktu yang sebaliknya dapat dipergunakan bagi pertanggung jawaban kegiatan.

Meningkatkan akuntabilitas; lebih efektif dalam menjaga aset

Pengendalian sering memerlukan dokumentasi yang memakan biaya.

Pengendalian yang lebih baik atas sumber daya yang digunakan dalam produksi. Proses otorisasi dalam sistem

pengendalian meliputi beberapa tingkatan manajemen

dan menyita waktu manajemen puncak secara substansial.

Ketaatan pada kebijakan dan prosedur lebih sering terjadi dengan pengecekan dan saldo yang terpasang dalam sistem.


(28)

bertentangan secara langsung dengan sasaran operasional,

terhadap efisiensi melalui berbagai ukuran efektivitas.

Sumber: http://www.scribd.com (20/02/2010 : 20.30 wib)

Tabel di atas memaparkan perbandingan aspek-aspek biaya dan manfaat dari suatu evaluasi pengendalian. Pertimbangan utama yang menjadi patokan adalah perancangan suatu sistem pengendalian seharusnya memiliki manfaat yang lebih besar daripada aspek biayanya

Secara prosedur hal ini tidak dibenarkan, namun demikian kasus tersebut merupakan masukan bagi penyempurnaan sistem pengendalian yang ada karena sistem pengendalian diciptakan untuk mencapai suatu kegiatan yang efisien dan efektif. Penyimpangan yang dilakukan tersebut harus didukung oleh pendokumentasian yang baik disertai persetujuan oleh pejabat yang berwenang.

E. Persyaratan Sistem Pengendalian Manajemen

Perancangan suatu sistem pengendalian manajemen oleh pihak manajemen sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bertujuan untuk:

1. Diperolehnya keterandalan dan integritas informasi;

2. Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan, dan ketentuan yang berlaku 3. Melindungi aset organisasi; dan

4. Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien.

Untuk mencapai tujuan di atas, sistem pengendalian manajemen harus dirancang sedemikian rupa sehingga efektivitas sistem pengendalian dapat tercapai. Sawyer, dittenhofer, dan scheiner dalam sawyer internal auditing, edisi 5 tahun 2003 mengungkapkan pengelompokan standar pengendalian intern ke dalam 2 (dua) kelompok sebagai berikut:


(29)

1. Standar Umum

a. Keyakinan yang memadai

Pengendalian harus memberikan suatu keyakinan yang memadai bahwa tujuan pengendalian manajemen akan dapat tercapai. b . Dukungan perilaku

Manajemen dan personel suatu entitas harus memelihara suatu sikap perilaku yang mendukung suatu sistem pengendalianmanajemen.

c. Integritas dan Kompetensi

Mereka yang terlibat dalam kegiatan suatu sistem pengendalian manajemen harus memiliki suatu tingkat profesionalisme dan integritas pribadi serta kompetensi yang memadai untuk mengoperasikan pengendalian supaya tujuan sistem pengendalian manajemen dapat tercapai.

d. Tujuan pengendalian

Tujuan pengendalian secara spesifik, menyeluruh, dan beralasan harus diidentifikasi atau dikembangkan untuk setiap kegiatan organisasi.

e . Pengendalian monitoring

Manajemen secara terus menerus memonitor keluaran (output)sistem pengendalian dan mengambil tindakan perbaikan atas penyimpangan.

2. Standar Rinci

a. Pendokumentasian

Kejadian-kejadian yang terstruktur, menyeluruh, dan signifikan didokumentasikan dengan jelas.


(30)

Kegiatan pemberian otorisasi, pemrosesan, dan pencatatan harus dilaksanakan oleh personel berbeda (tidak sama).

Dari standar di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perancangan suatu

sistem pengendalian manajemen yang dapat diandalkan (reliable) harus memenuhi unsur-unsur berikut:

1. Kualitas karyawan (pegawai) sesuai dengan tanggung jawabnya.

Faktor yang paling penting dalam pengendalian adalah adanya karyawan (pegawai) yang dapat menunjang suatu sistem agar dapat berjalan dengan baik. Karyawan dikatakan ideal apabila tingkat kualitas yang dimiliki sesuai dengan tanggung jawabnya. Tingkat perputaran karyawan yang terlampau tinggi sering menimbulkan permasalahan dalam pengendalian manajemen.

2. Rencana organisasi yang menetapkan pemisahan tanggung jawab fungsi secara layak.

Pemisahan tanggung jawab yang sering disebut pembagian tugas merupakan aspek penting lainnya.

3. Sistem pemberian wewenang, tujuan dan teknik serta pengawasan yang wajar untuk mengadakan pengendalian atas aset, utang, penerimaan, dan pengeluaran. Setiap manajemen bertanggung jawab untuk menentukan pemberian wewenang, tujuan dan teknik serta pengawasan di lingkungan organisasinya.

Demikian juga setiap manajemen bertanggung jawab untuk menentukan,melaksanakan dan memelihara sistem pengendalian manajemennya.


(31)

Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1. Sistem Pengendalian Manajemen

Sistem pengendalian manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang dimaksudkan adalah pengendalian intern. Pengendalian intern merupakan prosedur-prosedur mekanis untuk memeriksa ketelitian data-data administrasi yang didalamnya sudah termasuk prosedur-prosedur akuntansi dan operasional. Prosedur-prosedur akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara menggunakan sistem informasi akuntansi.Adapun sistem informasi akuntansi ini berfungsi untuk :

a. Mengendalikan data, artinya data-data fakultas akan tetap terjaga dan tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang akan merugikan, dapat menghemat biaya;

b. Memperoleh informasi yang akurat dan lengkap dan dapat mengumpulkan data data-data fakultas dengan cepat;

c. Memproses data atau mengolah data akuntansi menjadi informasi yang valid;

d. Memanage data fakultas (menyimpan data, lalu memunculkan kembali data-data tersebut yang artinya data tersebut dapat diakses oleh orang yang berkepentingan). Sistem informasi juga membantu manajemen untuk mengambil keputusan dengan tepat. Fakultas mendesain sistem informasi akuntansi juga untuk mendorong pegawai bertingkah laku sesuai dengan tujuan organisasi yaitu untuk menjaga aset-aset fakultas, mengukur kinerja pegawai, menunjang efektivitas, dan efisiensi penggajian.

Sistem informasi akuntansi di fakultas beroperasi secara manual dan beroperasi menggunakan komputer. Sistem informasi manual dapat terlihat pada sistem pencatatannya yang dilakukan di bagian keuangan.


(32)

beroperasi manual pada bagian keuangan yaitu mencakup atas : a. Pemisahan tugas

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya diadakan pembagian tugas. Ada yang bertugas menerima pembayaran dari mahasiswa yang berkenaan dengan uang seminar proposal skripsi, ada yang bertugas untuk mengaudit hasil pembayaran mahasiswa dan ada yang menyimpan bukti pembayaran / kwitansi.

b. Prosedur Pencatatan

Contohnya: dalam membukukan bukti pembayaran dibuat nomor urut di bagian atas bukti pembayarannya. Kegunaannya adalah untuk menghindari kesalahan dalam pencatatan dan mudah untuk mengauditnya.

2. Proses Pengendalian Manajemen

Proses pengendalian manajemen yang ada pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

a. Perencanaan

Sebelum melaksanakan tugas, terlebih dahulu dibuat perencanaan. Perencanaan merupakan pedoman atau acuan untuk melasanakan tugas.

b. Pelaksanaan

Setelah dibuat perencanaan, maka selanjutnya adalah pelaksanaan. Pegawai melaksanakan tugas nya masing-masing sesuai dengan bagiannya yang telah direncanakan sebelumnya.

c. Pemantauan Hasil


(33)

pihak yang mengepalai bagian kepegawaian yaitu Kasubbag Kepegawaian d. Penilaian

Dalam hal penilaian, yang berwewenang untuk menilai adalah Pembantu Dekan II. Pembantu Dekan II akan menilai hasil

pekerjaan pegawai, apakah baik atau buruk. e. Koreksi

Setelah dilakukan penilaian, maka tindakan selanjutnya adalah mengkoreksi kesalahan ataupun penyimpangan yang terjadi. Selanjutnya adalah kembali kepada pelaksanaan. Pelaksanaan yang dimaksud disini adalah pelaksanaan tugas atau pekerjaan yang telah dikoreksi.

3. Keterbatasan Sistem Pengendalian Manajemen

Patut disadari bahwa sebaik apapun manajemen merancang suatu sistem pengendalian manajemen dalam organisasi, kelemahan atau keterbatasan tetap ada. Kunci utamanya ada pada manusia.

Beberapa keterbatasan yang ada pada Fakultas Ekonomi Universitas Utara yang dapat diidentifikasikan antara lain:

a. Kurang matangnya suatu pertimbangan

Efektivitas pengendalian seringkali dibatasi oleh adanya keterbatasan manusia dalam pengambilan keputusan. Suatu keputusan diambil oleh pimpinan umumnya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang ada pada saat itu, antara lain informasi yang tersedia, keterbatasan waktu, dan beberapa variabel lain baik internal maupun eksternal (lingkungan). Dalam kenyataannya, sering dijumpai bahwa beberapa keputusan yang diambil secara demikian memberikan hasil yang


(34)

kurang efektif dibandingkan dengan apa yang diharapkan. Keterbatasan ini merupakan keterbatasan alamiah yang dihadapi dalam fakultas.

b. Kegagalan menerjemahkan perintah

Pengendalian telah didisain dengan sebaik - baiknya, namun kegagalan dapat terjadi yang disebabkan adanya pegawai yang salah menterjemahkan perintah dari pimpinan. Kesalahan dalam menterjemahkan suatu perintah dapat disebabkan dari ketidaktahuan atau kecerobohan pegawai yang bersangkutan. Terjadinya kegagalan dapat lebih diperparah apabila kegagalan menterjemahkan perintah dilakukan oleh seorang pimpinan.

c. Pengabaian manajemen

Suatu pengendalian manajemen dapat berjalan efektif apabila semua pihak atau unsur dalam organisasi mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya. Meskipun suatu organisasi memiliki pengendalian manajemen yang memadai sekalipun, pengendalian tersebut tidak akan dapat mencapai tujuannya jika pegawai atau bahkan seorang pimpinan mengabaikan pengendalian.

4. Kinerja Pegawai

Kinerja (prestasi kerja) merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Individu yang memiliki kinerja tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu dantaranya :

a. Berorientasi pada prestasi; b. Memiliki percaya diri;


(35)

c. Berpengendalian diri; d. Kompetensi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Fakultas Ekonomi a. Faktor Kemampuan Psikologis

Secara psikologis, kemapuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan).

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.

Ada 5 karakteristik pegawai pada fakultas yang memiliki motif yang tinggi: a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi;

b. Memiliki tujuan yang realistis;

c. Memiliki rencana kerja dan berjuang untuk merealisasi tujuan;

d. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukan;

e. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana kerja yang telah diprogramkan.

5. Penilaian Kinerja Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan fakultas secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada di fakultas. Penilaian kinerja ini sangat bermanfaat bagi


(36)

pertumbuhan fakultas secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja pegawai.Penilaian kinerja pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dilihat dari :

a. Daftar hadir pegawai;

b. Disiplin waktu (apakah pegawai masuk kerja tepat waktu); c. Pekerjaan yang diselesaikan;

d. Kerajinan dan keterampilan pegawai;

e. Kontribusi yang diberikan pegawai untuk fakultas.

Penilaian kinerja tidak terlepas dari jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai yang dalam pelaksanaannya didukung oleh sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen berperan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Adapun peranannya adalah :

a. Sebagai pedoman agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan; b. Membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya masing-masing; c. Menciptakan disiplin kerja bagi pegawai.


(37)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Peranan sistem pengendalian manajemen dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

1. Sebagai pedoman agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan

Sistem pengendalian manajemen dirancang sedemikian rupa dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan ataupun penyimpangan-penyimpangan.Tetapi meskipun sistem pengendalian sudah diterapkan, masih ditemukan penyimpangan-penyimpangan. Hal ini terjadi karena pegawai salah menterjemahkan perintah dari pimpinan.

2. Membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya masing-masing

Sistem pengendalian manajemen berfungsi untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan dan mempertanggungjawabkan tugasnya dengan baik.

3. Menciptakan disiplin pegawai

Dengan adanya sistem pengendalian manajemen, maka pegawai dapat lebih menghargai waktu dan memanfaatkannya seefisien mungkin. Hal ini dapat menciptakan kedisiplinan pegawai yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja pegawai.


(38)

B. Saran

1 Para pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hendaknya memahami perintah atasan dengan baik, agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.

2 Para pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hendaknya melaksanakan tugasnya secara maksimal dan berupaya menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

3 Pegawai hendaknya menanamkan sikap disiplin dan menghargai waktu. Pegawai harus hadir sesuai jadwal yang telah ditentukan (on time), kecuali terjadi hal-hal yang tidak memungkinkan pegawai untuk datang tepat pada waktunya.


(39)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony,vijay govindarajan.2003.Sistem Pengendalian Manajemen.Edisi pertama.Jakarta:Salemba Empat.

David,Fred R.2006.Manajemen strategis.Jakarta:Salemba Empat. Daft,Richard L.2007.Manajemen.Jakarta:Salemba Empat.

Marshall B roumney dan John P, Stembart, 2006. Sistem Informasi Akuntansi,Terjemahan Deny

Arnos Kwery dan Dewi Fitriasari.Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi, Setyawan Johnny, 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat Sawyer, L.B, M.A. Dittenhofer, and J.H. Scheiner. 2006. Audit Internal Sawyer. Jakarta:

Salemba Empat.

Sukarno Edy, 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sule,Ernie Tisnawati dankurniawan saefullah.2006.Pengantar Manajemen.Jakarta:Prenada Media.

Situs


(1)

kurang efektif dibandingkan dengan apa yang diharapkan. Keterbatasan ini merupakan keterbatasan alamiah yang dihadapi dalam fakultas.

b. Kegagalan menerjemahkan perintah

Pengendalian telah didisain dengan sebaik - baiknya, namun kegagalan dapat terjadi yang disebabkan adanya pegawai yang salah menterjemahkan perintah dari pimpinan. Kesalahan dalam menterjemahkan suatu perintah dapat disebabkan dari ketidaktahuan atau kecerobohan pegawai yang bersangkutan. Terjadinya kegagalan dapat lebih diperparah apabila kegagalan menterjemahkan perintah dilakukan oleh seorang pimpinan.

c. Pengabaian manajemen

Suatu pengendalian manajemen dapat berjalan efektif apabila semua pihak atau unsur dalam organisasi mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya. Meskipun suatu organisasi memiliki pengendalian manajemen yang memadai sekalipun, pengendalian tersebut tidak akan dapat mencapai tujuannya jika pegawai atau bahkan seorang pimpinan mengabaikan pengendalian.

4. Kinerja Pegawai

Kinerja (prestasi kerja) merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Individu yang memiliki kinerja tinggi memiliki beberapa karakteristik, yaitu dantaranya :

a. Berorientasi pada prestasi; b. Memiliki percaya diri;


(2)

c. Berpengendalian diri; d. Kompetensi.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai Fakultas Ekonomi a. Faktor Kemampuan Psikologis

Secara psikologis, kemapuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan).

b. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja.

Ada 5 karakteristik pegawai pada fakultas yang memiliki motif yang tinggi: a. Memiliki tanggung jawab yang tinggi;

b. Memiliki tujuan yang realistis;

c. Memiliki rencana kerja dan berjuang untuk merealisasi tujuan;

d. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukan;

e. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana kerja yang telah diprogramkan.

5. Penilaian Kinerja Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan faktor kunci guna mengembangkan fakultas secara efektif dan efisien, karena adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada di fakultas. Penilaian kinerja ini sangat bermanfaat bagi


(3)

pertumbuhan fakultas secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja pegawai.Penilaian kinerja pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dilihat dari :

a. Daftar hadir pegawai;

b. Disiplin waktu (apakah pegawai masuk kerja tepat waktu); c. Pekerjaan yang diselesaikan;

d. Kerajinan dan keterampilan pegawai;

e. Kontribusi yang diberikan pegawai untuk fakultas.

Penilaian kinerja tidak terlepas dari jenis pekerjaan yang dilakukan pegawai yang dalam pelaksanaannya didukung oleh sistem pengendalian manajemen. Sistem pengendalian manajemen berperan dalam meningkatkan kinerja pegawai. Adapun peranannya adalah :

a. Sebagai pedoman agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan; b. Membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya masing-masing; c. Menciptakan disiplin kerja bagi pegawai.


(4)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Peranan sistem pengendalian manajemen dalam meningkatkan kinerja pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah :

1. Sebagai pedoman agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan

Sistem pengendalian manajemen dirancang sedemikian rupa dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan ataupun penyimpangan-penyimpangan.Tetapi meskipun sistem pengendalian sudah diterapkan, masih ditemukan penyimpangan-penyimpangan. Hal ini terjadi karena pegawai salah menterjemahkan perintah dari pimpinan.

2. Membantu pegawai dalam melaksanakan tugasnya masing-masing

Sistem pengendalian manajemen berfungsi untuk mengarahkan pegawai dalam melaksanakan dan mempertanggungjawabkan tugasnya dengan baik.

3. Menciptakan disiplin pegawai

Dengan adanya sistem pengendalian manajemen, maka pegawai dapat lebih menghargai waktu dan memanfaatkannya seefisien mungkin. Hal ini dapat menciptakan kedisiplinan pegawai yang pada akhirnya berpengaruh terhadap kinerja pegawai.


(5)

B. Saran

1 Para pegawai pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hendaknya memahami perintah atasan dengan baik, agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan.

2 Para pegawai Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara hendaknya melaksanakan tugasnya secara maksimal dan berupaya menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi.

3 Pegawai hendaknya menanamkan sikap disiplin dan menghargai waktu. Pegawai harus hadir sesuai jadwal yang telah ditentukan (on time), kecuali terjadi hal-hal yang tidak memungkinkan pegawai untuk datang tepat pada waktunya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Anthony,vijay govindarajan.2003.Sistem Pengendalian Manajemen.Edisi pertama.Jakarta:Salemba Empat.

David,Fred R.2006.Manajemen strategis.Jakarta:Salemba Empat. Daft,Richard L.2007.Manajemen.Jakarta:Salemba Empat.

Marshall B roumney dan John P, Stembart, 2006. Sistem Informasi Akuntansi,Terjemahan Deny Arnos Kwery dan Dewi Fitriasari.Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Mulyadi, Setyawan Johnny, 2001. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Salemba Empat Sawyer, L.B, M.A. Dittenhofer, and J.H. Scheiner. 2006. Audit Internal Sawyer. Jakarta:

Salemba Empat.

Sukarno Edy, 2000. Sistem Pengendalian Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sule,Ernie Tisnawati dankurniawan saefullah.2006.Pengantar Manajemen.Jakarta:Prenada Media.

Situs