Hubungan Luas Lahan Sawah dan Pertumbuhan Ekonomi

seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga. Menurut BPS penduduk berumur 10 tahun ke atas terbagi sebagai Angkatan Kerja AK dan bukan AK. Angkatan Kerja dikatakan bekerja bila mereka melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 satu jam secara kontinu selama seminggu yang lalu. Sedangkan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan disebut menganggur Budi Santosa, 2001

2.1.6 Hubungan Luas Lahan Sawah dan Pertumbuhan Ekonomi

Hubungan antara luas lahan pertanian dengan pertumbuhan ekonomi tidak sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya barang sumber daya lain yang dipakai dalam proses produksi. Semakin cepat proses pertumbuhan ekonomi yang diinginkan, maka semakin banyak pula barang sumber daya atau faktor produksi yang diperlukan dalam proses produksi. Dengan semakin banyaknya sumber daya atau faktor produksi yang diperlukan pada gilirannya akan mengurangi tersedianya faktor produksi Sutikno dan Maryunani, 2006 Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan lahan bukan pertanian. Penggunaan lahan pertanian dibedakan secara garis besar ke dalam macam penggunaan lahan berdasarkan penyediaan air dan lahan yang diusahakan. Berdasarkan hal itu dikenal macam penggunaan lahan seperti sawah, tegalan, kebun, kebun campuran, lalang, perkebunan dan hutan. Penggunaan lahan bukan pertanian dapat dibedakan ke dalam penggunaan kota atau desa pemukiman, industri, rekreasi dan sebagainya Arsyad, 2000. Teori yang menghubungkan degradasi lingkungan dengan tingkat pendapatan per kapita sebuah negara dikenal sebagai Environmental Kuznets CurveEKC. Hipotesis ini mengemukakan bahwa ketika pendapatan suatu negara masih tergolong rendah, perhatian negara tersebut akan tertuju pada cara meningkatkan pendapatan negara, baik melalui produksi, investasi yang mendorong terjadinya peningkatan pendapatan dengan mengesampingkan permasalahan kualitas lingkungan. Pertumbuhan pendapatan akan diiringi dengan kenaikan tingkat polusi, dan kemudian menurun lagi dengan kondisi pertumbuhan pendapatan tetap berjalan. Teori ini didasarkan pada permintaan terhadap kualitas lingkungan yang meningkatkan pengawasan sosial dan regulasi pemerintah sehingga masyarakat akan lebih sejahtera Mason dan Swanson, 2003.

2.2 Penelitian Terdahulu