rumput sebesar 2.413 ha. Luas lahan sawah irigasi di Jawa Timur adalah 971.496 ha. Dari lahan sawah seluas itu terdapat 913.084 ha, lahan sawah yang ditanami
padi, dan sisanya adalah lahan yang tidak ditanami padi sebesar 58.412 ha. Dilihat pada grafik 4.5 menggambarkan bahwa kondisi perkembangan luas
lahan sawah pertanian di Jawa Timur mengalami peningkatan dan juga mengalami penurunan pada tahun 2000-2012. Hal tersebut dapat kita lihat pada
grafik 4.5 yaitu pada tahun 2000-2005,mengalami peningkatan dan pada tahun 2007- 2011 juga mengalami peningkatan yang sangat sedikit, kemudian pada
tahun 2004, 2006, dan 2012 mengalami penurunan. Hal ini dapat dikatakan bahwa perkembangan luas lahan pertanian di Jawa Timur tidak stabil. Akibatnya kondisi
luas lahan pertanian semakin berkurang dengan beralihnya tata guna lahan yang seharusnya untuk sektor pertanian menjadi sektor non pertanian.
4.2 Hasil Analisis Penelitian
4.2.1 Hasil Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh antara variabel dependen yaitu pendapatan regional PR yang di ukur menggunakkan pendapatan domestik regional bruto atas harga konstan 2000 di
Jawa Timur terhadap variabel indepeden diantaranya Penanaman Modal MDL, Tenaga Kerja TK, dan Luas Lahan Sawah LLS. Pada hasil penghitungan
dihasilkan hasil analisis yang ada dalam tabel 4.6. Tabel 4.6 Hasil estimasi metode ordinary least square
Variable Coefficient
Std. Error t-Statistic
Prob. C
-1.35E+09 2.62E+08
-5.143789 0.0000
MODAL 0.003308
0.001423 2.324209
0.0282 TK
88.24496 21.66253
4.073621 0.0004
LAHAN 55.25602
130.2020 0.424387
0.6748 R-squared
0.847875 F-statistic 48.30398
Adjusted R-squared 0.830322 ProbF-statistic 0.000000
Sumber : Lampiran F
Hasil estimasi diatas menunjukkan bahwa variabel penanaman modal MDL dan tenaga kerja TK berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi
besarnya PDRB dengan melihat nilai probabilitas t-hitung dari kedua variabel yaitu masing-masing 0,0282 dan 0,0004 dimana nilainya lebih kecil dibanding
nilai α=0,05 persen. Sedangkan variabel penanaman modal dalam negeri PMDN dan luas lahan sawah LLS berpengaruh positif tapi tidak signifikan
ditunjukkan oleh variabel luas lahan sawah LLS dengan nilai probabilitas t- hitung variabel tersebut sebesar 0.6748
yang menunjukkan nilai lebih besar dari α = 0,05 persen.
Secara keseluruhan, ketiga variabel tersebut berpengaruh signifikan terhadap pendapatan regional yang terlihat pada nilai probabilitas F-
hitung
yaitu nilainya sebesar 0,0000 yang menunjukkan nilai lebih kecil dari pada derajat
α=0,05 persen. Selain itu hasil estimasi juga menunjukkan bahwa nilai adjustedR
2
sebesar 0.847875yang menjelaskan bahwa seluruh variabel independen sebesar 84,7875 persen mempengaruhi besarnya pendapatan regional,
sedangkan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain di luar model tersebut. Berdasarkan Tabel 4.6 dan dengan mensubtitusikan koefisien regresi
kedalam formulasi regresi maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
PDRB = -1,35E+09 + 0,003308 MI+ 88,24496 TK + 55,25602 LLS + e
Interpretasi dari hasil persamaan regresi tersebut adalah: a. nilai konstanta sebesar -1,35E+09 yang artinya rata-rata pendapatan regionaldi
Jawa Timur turun sebesar 1,35E+09 rupiah ketika nilai penanaman modal,tenaga kerja dan luas lahan sawah adalah konstan
b. nilai koefisien variabel penanaman modal sebesar 0,003308 yang artinya apabila penanaman modalmengalami perubahan sebesar seribu rupiahmaka
akan terjadi kenaikan pendapatan regional di Jawa Timur sebesar 0,003308 rupiah dengan asumsi variabel lain dianggap konstan;
c. nilai koefisien variabel tenaga kerja sebesar 88,24496 yang artinya apabila tenaga kerja mengalami perubahan sebesar satu orang jiwa maka akan terjadi
kenaikan pendapatan regional di Jawa Timur sebesar 88,24496 rupiah dengan asumsi variabel lain dianggap konstan;
d. nilai koefisien variabel luas lahan sawah sebesar 55,25602 yang artinya apabila mengalami perubahan sebesar satu hektar maka akan terjadi kenaikan
pendapatan regional di Jawa Timur sebesar 55,25602 rupiah dengan asumsi variabel lain dianggap konstan;
4.3 Uji Statitik 4.3.1 Hasil Uji F-Statistik Uji Simultan