BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kompensasi
Pemberian kompensasi merupakan pelaksanaan fungsi manajemen sumber daya manusia yang berhubungan dengan semua jenis pemberian harga individual.
Dessler 2007:85 mengemukakan kompensasi karyawan adalah setiap bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari
dipekerjakannya karyawan. Selanjutnya, menurut Sedarmayanti 2010:239, kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa
kerja mereka. Menurut Hasibuan 2000:108, kompensasi adalah semua pendapatan yang
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Werther dan Davis
dalam Hasibuan 2000:18 mengemukakan kompensasi adalah apa yang seorang pekerja terima sebagai balasan dari pekerjaan yang diberikannya, baik upah per
jam ataupun gaji periodik didesain dan dikelola oleh bagian personalia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompensasi merupakan konstribusi dari perusahaan
yang diberikan atas jasa atau pekerjaan karyawan.
2.1.2 Motivasi
Motivasi dalam manajemen ditunjukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan. Pentingnya
motivasi karena menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal.
Menurut Martoyo 2002:97 menyatakan bahwa motivasi merupakan prosen untuk mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu yang kita
inginkan. Motivasi adalah kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri individu yang
6
menimbulkan dan mengarahkan perilaku Gibson, 2003:88. Maka dapat disimpulkan motivasi adalah dorongan dari dalam diri sendiri atau internal
tention, hal yang menyebabkan, menyalurkan dan merupakan latar belakang yang melandasi perilaku seseorang.
Manusia dalam suatu kegiatan tertentu bukan saja berbeda dalam kemampuannya, namun juga berbeda dalam kemauan untuk menyelesaikan
pekerjaan tersebut. Disamping itu motivasi bukan satu-satunya yang dapat mempengaruhi tingkat prestasi pegawai. Ada beberapa faktor yang terlibat, yaitu
tingkat kemampuan dan tingkat pemahaman seseorang pegawai yang diperlukan untuk mencapai prestasi tinggi. Motivasi, kemampuan dan pemahaman saling
mendukung, jika salah satu faktor ini rendah maka tingkat prestasi cenderung menurun, walaupun faktor-faktor lain tinggi.
2.1.3 Pelatihan Kerja
Berkenaan dengan pengertian pelatihan, Mathis dan Jackson 2002:5 mengemukakan bahwa pelatihan adalah suatu proses di mana orang-orang
mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai tujuan organisasi. Simamora 2006:273 berpendapat bahwa pelatihan training merupakan proses
pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan. Sejalan dengan pendapat tersebut,
Handoko 2000:104 latihan training dimaksudkan untuk memperbaiki penguasaan berbagai keterempilan dan teknik pelaksanaan kerja tertentu, terinci
dan rutin. Pelatihan terdiri atas serangkaian aktivitas yang dirancang untuk
meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang Simamora 2006:273. Menurut Rivai 2004:226 mengatakan bahwa,
pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang
berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan metode yang lebih mengutamakan dari pada praktik daripada
teori.
Pendidikan pelatihan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengerti apa yang seharusnya dikerjakan dan mengapa harus dikerjakan,
memberikan kesempatan untuk menambah pengetahuan dan keahlian. Pelatihan yang diberikan kepada karyawan disesuaikan dengan tujuan dan kebutuhan
perusahaan akan kemampuan SDM yang diinginkan.
2.1.4 Komitmen