48
BAB 3. METODE PENELITIAN
Penelitian ilmiah tidak dapat dipisahkan dari metode penelitian, karena metode penelitian digunakan untuk mencari kebenaran atas suatu permasalahan.
Menurut Bogdan dan Taylor yang diterjemahkan oleh A. Khozin Affandi 1993:25, metode berarti proses, prinsip, dan prosedur yang dipakai dalam
mendekati persoalan-persoalan dan usaha mencari jawabannya. Penelitian pada hakikatnya merupakan usaha atau proses yang dilakukan secara sistematis untuk
menghasilkan pengetahuan. Dari definisi-definisi tersebut maka metode penelitian adalah cara berfikir untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai tujuan
suatu penelitian. Sedangkan Metodologi penelitian adalah suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian Usman dan
Akbar, 2009:41. Pada metodologi penelitian, terdapat teknik-teknik yang akan digunakan
peneliti dalam melakukan penelitiannya dan hal-hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian, yaitu sebagai berikut ini.
1. Pendekatan dan tipe penelitian
2. Fokus penelitian
3. Lokasi dan waktu penelitian
4. Data dan sumber data
5. Teknik pemilihan informan
6. Teknik pengumpulan data
7. Teknik menguji keabsahan data
8. Teknik analisis data
3.1 Pendekatan dan Tipe Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti berusaha untuk mendeskripsikan gejala atau fenomena sosial untuk memperoleh jawaban atas permasalahan. Berdasarkan hal
tersebut, maka penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif menurut Moleong 2004:6,
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
49
fenomena-fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
konteks khusus yang alamiah dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Sedangkan Creswell dalam Gunawan, 2013:82 mendefinisikan penelitian
kualitatif sebagai berikut. “Pendekatan kualitatif adalah pendekatan untuk membangun
pernyataan pengetahuan
berdasarkan perspektif-konstruktif
misalnya makna-makna yang bersumber dari pengalaman individu, nilai-nilai sosial dan sejarah, dengan tujuan untuk membangun teori
atau pola pengetahuan tertentu atau berdasarkan perspektif partisipatori misalnya orientasi terhadap politk, isu, kolaborasi atau
perubahan atau keduanya”. Menurut Miles dan Huberman dalam Creswell, 2010:292, penelitian
kualitatif dapat diartikan sebagai proses investigatif yang di dalamnya peneliti secara perlahan-lahan memaknai suatu fenomena sosial dengan membedakan,
membandingkan, menggandakan, mengatalogkan dan mengklasifikasikan objek penelitian. Penelitian kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu
peristiwa, interaksi dan tingkah laku manusia dalam kondisi tertentu menurut perspektif peneliti sendiri. Jadi peneliti merupakan key instrument dalam kegiatan
penelitian. Tipe penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif. Penelitian
deskriptif adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan dan melukiskan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang,
lembaga, masyarakat dan lain-lain berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya. Penelitian deskriptif descriptive research yang juga
disebut juga taxonomic research bertujuan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial dengan mendeskripsikan
sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah yang diteliti Faisal, 2005:20. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil
pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen catatan lapangan disusun peneliti, tidak dituangkan dalam bentuk angka-angka Gunawan,
2013:87.
3.2 Fokus Penelitian