sebulan pada usia 70 tahun, dan sekali sebulan antara usia 75 hingga 79 tahun Hutapea, 2005.
1. Aktifitas Seksual Pada Masa Menopause
Jones 2005 mengatakan, bahwa mitos tentang kemampuan dan gairah wanita akan hilang ketika memasuki usia lanjut tidak benar. Karena tubuh dan
pikiran dapat menerima seksualitas sepanjang hidup, sejak lahir hingga kematian. Gagasan bahwa hanya orang muda yang dapat menikmati gairah seks tidak adil bagi
wanita lansia yang seksualitasnya sering meningkat. Aktifitas seksual tidak berakhir karena menopause. Namun, wanita dan
pasangannya mungkin mengubah cara mereka mengungkapkan seksualitas selama dan setelah menopause. Hal ini bergantung kepada perubahan fisik, perubahan pada
pasangan, dan mitos serta pesan budaya. Untuk individu yang melihat proses penuaan sebagai suatu kehilangan, seksualitas dapat menjadi sulit untuk digabungkan
ke dalam apa yang mereka persepsikan sebagai identitas yang tidak terlalu menarik Bobak, 2005.
Pada saat wanita mengalami menopause, sering muncul rasa khawatir terhadap dirinya, banyak wanita akan merasa takut kehilangan pasangannya karena
tidak dapat mengandung dan melahirkan lagi. Perasaan takut ini akan hilang secara perlahan bila wanita menopause mengalami hubungan seksual yang tenang Dwi,
2010. Aktifitas hubungan seksual di usia menopause bagi sebagian wanita
mengalami perubahan berupa penurunan aktifitas hubungan seksual hal ini dikaitkan dengan penurunan fungsi seksual yang berupa kekeringan vagina, dsypareuni
kekejangan yang menyakitkan di dalam otot-otot vagina, berkurangnya elastisitas
Universitas Sumatera Utara
vagina, berkurangnya pelendiran lubrikasi saat bersenggama, hilangnya sensasi klitoris dan terganggunya sensasi sentuhan Northtrup, 2006.
Menurut dr. Naek L Tobing, dalam tulisannya tentang Aspek Psikoseksual Wanita dalam Masa Menopause, hal yang menberikan dampak negative adalah
menurunnya kecantikan sehingga dapat menimbulkan penurunan ketertarikan suami dan mungkin bisa menurunkan gairah seksual. Namun, gangguan seksual sifatnya
sangat individual Kasdu, 2002. Bahkan dalam sebuah kajian yang dilakukan belakangan ini di University of Chicago menyatakan bahwa sangat lazim bagi
pasangan untuk melakukan hubungan seksual tiga kali setiap bulan dan mereka sudah puas dengan itu Northtrup, 2006.
Seks dapat dinikmati untuk berbagai alasan seperti perasaan feminine, menurunkan keteganagan, perbaikan tidur, sebagai penyaluran emosi, dan untuk
perasaan intimasi. Pandangan terbaru yang menyebabkan wanita dan praktisi menyerah adalah bahwa sejak terjadi penurunan kadar estrogen pada wanita, aktifitas
seksual dianggap menjadi tidak nyaman, sebagai beban, atau setidaknya tidak menyenangkan. Hal ini terus berlanjut dengan ide bahwa wanita yang telah melewati
masa reproduktifnya berpotensi kehilangan keinginan dan hasrat seksual. Bagi banyak pasangan, seks terus meningkat dengan perubahan proses penuaan dan gaya
hidup baik pada pria dan wanita. Dengan memiliki waktu luang yang lebih banyak, anak-anak sudah meninggalkan rumah, dan perubahan tanggung jawab, seks dapat
menjadi petualangan yang sangat menyenangkan Varney, 2007. Fungsi seksual yang memuaskan adalah bagian integral kesehatan dan
kesejahteraan wanita di usia berapa pun. Banyak mitos tentang seks dan proses penuaan. Stereotip pada budaya barat sering kali membatasi komunikasi tentang seks
yang bermanfaat dan mengorbankan konsep diri wanita dalam masalah seksual saat
Universitas Sumatera Utara
mereka mengalami masa transisi menopause. Selama bertahun-tahun telah menjadi anggapan bahwa semakin tua usia wanita, minat seks dan responsive wanita akan
menurun Varney, 2007. Dalam sebuah penelitian mengenai seksualitas di AS, ditemukan bahwa
gairah dan dorongan seksual tidak berubah dalam 60 wanita dan 20 mengalami penurunan dorongan seksual serta 20 lainnya mengalami peningkatan gairah
seksual. Kebanyakan wanita menikmati persenggamaan dengan baik di usia lanjut. Ketika bertambah tua, wanita menemukan bahwa aktivitas seksual mempunyai
variasi yang lebih besar, kepelikan lebih besar, dan kenikmatan yang lebih besar. Bagi banyak orang, seks tidak hanya sekedar hubungan kelamin tetapi meluas
mencakup kontak tubuh, sentuhan dan pelukan, termasuk juga senggama Jones, 2005.
2. Penyebab Perubahan Aktifitas Pada Masa Menopause