mereka mengalami masa transisi menopause. Selama bertahun-tahun telah menjadi anggapan bahwa semakin tua usia wanita, minat seks dan responsive wanita akan
menurun Varney, 2007. Dalam sebuah penelitian mengenai seksualitas di AS, ditemukan bahwa
gairah dan dorongan seksual tidak berubah dalam 60 wanita dan 20 mengalami penurunan dorongan seksual serta 20 lainnya mengalami peningkatan gairah
seksual. Kebanyakan wanita menikmati persenggamaan dengan baik di usia lanjut. Ketika bertambah tua, wanita menemukan bahwa aktivitas seksual mempunyai
variasi yang lebih besar, kepelikan lebih besar, dan kenikmatan yang lebih besar. Bagi banyak orang, seks tidak hanya sekedar hubungan kelamin tetapi meluas
mencakup kontak tubuh, sentuhan dan pelukan, termasuk juga senggama Jones, 2005.
2. Penyebab Perubahan Aktifitas Pada Masa Menopause
Pada usia menopause tidak ada halangan untuk meningkatkan hubungan seksual, hanya saja frekuensinya makin berkurang. Masalah hubungan seksual yang
dihadapi pada usia menopause adalah keinginan seksual sudah berkurang, karena daerah erogen erotic kurang sensitiv sehingga memerlukan rangsangan intensif,
karena agak sulit dapat mencapai orgasme Manuaba, 1999. Gairah atau hasrat seksual secara perlahan-lahan akan menurun sesuai
dengan usia. Apalagi beberapa penyakit menurunkan gairah seksual, seperti diabetes dan ginjal serta akibat mengkonsumsi obat-obatan tertentu, seperti obat darah tinggi.
Faktor psikologis, misalnya pekerjaan, anak-anak, maupun perkawinannya sendiri dapat mengganggu gairah seksual. Pada pria, misalnya tidak dapat ereksi atau
mengalami ejekulasi dini maupun keduanya karena kelelahan atau sakit. Keadaan
Universitas Sumatera Utara
salah satu pasangan yang terganggu, otomatis mempengaruhi pihak suami atau istri dalam menikmati hubungan seksualnya Kasdu, 2002.
Dengan makin meningkatnya usia, maka makin sering dijumpai gangguan seksual pada wanita, yang diakibatkan dari kekurangan hormon estrogen. Penelitian
membuktikan bahwa kadar estrogen yang cukup merupakan faktor terpenting untuk mempertahankan kesehatan dan mencegah vagina dari kekeringan Baziad, 2003.
Indarti 2005, juga mengatakan bahwa hormon estrogen mempunyai pengaruh besar dalam mengoptimalkan fungsi organ reproduksi. Berkurangnya hormon tersebut
menjadikan liang vagina berkurang elastisitasnya, dindingnya mengalami penipisan dan terjadi kekeringan sehingga memudahkan timbulnya perlukaan. Dan alasan
tersebut yang membuat wanita menopause sering tidak nyaman saat melakukan aktifitas seksual.
Dispareunia hubungan seksual yang menimbulkan rasa nyeri dapat terjadi karena vagina menjadi lebih kecil, dinding vagina menjadi lebih tipis dan lebih
kering dan lubrikasi selama stimulasi seksual berlangsung lebih lama Bobak, 2005. Vagina adalah organ yang paling peka terhadap estrogen, dan vagina memberi
respons terhadap hormon ini dengan menghasilkan suatu epitel basah yang tebal, dengan suatu sekret asam pH 4,0. Tiadanya estrogen akan menghasilkan epitel tipis
yang kering dengan secret basa pH 7,0. Diameter vagina pasca menopause menyusut, mudah pecah dan robek, dan menyebabkan dispereunia yang hebat.
Pasangan sering menghindari hubungan seksual karena rasa yang sangat tidak enak Hacker, 2001.
Terganggunya aktifitas seksual di usia menopause juga dipengaruhi karena kelelahan fisik setelah beraktifitas, bergejolak panas, jantung berdebar-debar,
gangguan tidur, depresi, mudah tersinggung, gelisah, nyeri tulang dan otot serta
Universitas Sumatera Utara
sebagainya. Akibat dari gangguan tersebut maka tidak jarang wanita di usia menopause tidak dapat menikmati hubungan seksual Baziad, 2003.
Para peneliti melaporkan, wanita yang keinginan seksualnya berkurang selama menopause lebih banyak melaporkan gangguan tidur, keringat malam dan
depresi. Menurut studi yang dipublikasikan pada edisi Juni 2007, American Journal of Obstetrics and Genecology, 341 partisipan peri dan pasca menopause dalam uji
acak terapi alternatif menopause, 64 melaporkan libido berkurang, 18 dengan depresi yang sedang sampai berat dan 43 mengalami kualitas tidur yang jelek
Proverawati,2010. Faktor-faktor yang berkaitan dengan penurunan libido pada wanita usia
pertengahan begitu kompleks, termasuk depresi, gangguan tidur dan keringat malam hari. Keringat malam dapat mengganggu tidur dan kekurangan tidur mengurasi
energi untuk yang lain, termasuk aktifitas seksual Proverawati, 2010. Terdapat bukti ekstensif bahwa sulih estrogen dapat bermanfaat untuk
masalah kekeringan vagina dan dispareunia pasca menopause dengan revisi vaginitis atrofik. Efek estrogen terhadap libido tidak jelas. Namun, terapi androgen
dipertimbangkan aman dan efektif untuk menurunkan libido jika digunakan dalam kadar dosis yang sesuai pada wanita yang menjalani menopause alami Varney,
2007 3. Langkah untuk mempertahankan aktifitas seksual
a. Komunikasi
Berbicara santai mengenai perubahan-perubahan seksual akan menjadi hal yang sangat penting. Memberitahu pasangan tentang apa yang sedang terjadi
pada diri anda. b.
Suasana hati
Universitas Sumatera Utara
Pada usia setengah baya, wanita dapat mengatur suasana hatinya, bahkan jika hasrat itu tidak muncul secara spontan seperti biasanya
c. Keintiman
Jangan tergesa-gesa untuk menjalin hubungan pribadi. Tidak ada yang lebih kondusif bagi kehidupan seks yang baik dari pada kemampuan untuk
berbagi pikiran dan perasaan dengan seorang pasangan secara teratur. d.
Teknik Dibutuhkan keterampilan dan teknik untuk mengetahui apa yang dapat
merangsang pasangan anda dan apa yang merangsang abgi anda. Belajar untuk menyenangkan diri sendiri hingga mencapai orgasme merupakan
keterampilan yang sangat berharga jika menyangkut hubungan intim dengan suami.
e. Variasi seksual
Baik anda maupun pasangan perlu menjelajahi diri sendiri untuk menambahkan kreatifitas dan sesuatu yang baru dalam hubungan intim.
f. Romantisme
Perlu mempelajari bagaimana menunjukkan cinta satu sama lain dengan cara yang konkret. Bunga, kartu, pergi berduaan di malam hari, dan sebagainya
semuanya merupakan bagian dari apa yang perlu dilakukan untuk menghidupkan kembali romantisme.
g. Citra tubuh
Banyak yang merasa tidak puas dengan tubuh sendiri karena telah terbiasa membandingkan dengan gambar model yang sempurna. Jika merasa tidak
puas dengan tubuh sendiri, sangat sulit untuk hadir sepenuhnya dalam hubungan intim.
Universitas Sumatera Utara
h. Sensualitas
Untuk meningkatkan libido, harus bersedia mengendurkan diri dan melibatkan seluruh indra dalam hubungan intim.
i. Gairah
Dr. Love menggambarkan gairah sebagai kemampuan untuk menggabungkan perasaan terangsang yang mendalam dengan cinta kepada
pasangan Northrup, 2006.
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP KONSEPTUAL
A. Kerangka Konsep