Buzzer Rancangan Alat Ukur Suhu Ekstrim Secara Telemetri Berbasis Atmega8 Dan Tampilan Pada Pc

2.9. Buzzer

Gambar 2.6. Bentuk Fisik Buzzer Buzzer adalah sebuah komponen elektronika yang berfungsi untuk mengubah getaran listrik menjadi getaran suara. Pada dasarnya prinsip kerja buzzer hampir sama dengan loud speaker, jadi buzzer juga terdiri dari kumparan yang terpasang pada diafragma dan kemudian kumparan tersebut dialiri arus sehingga menjadi elektromagnet, kumparan tadi akan tertarik ke dalam atau keluar, tergantung dari arah arus dan polaritas magnetnya, karena kumparan dipasang pada diafragma maka setiap gerakan kumparan akan menggerakkan diafragma secara bolak-balik sehingga membuat udara bergetar yang akan menghasilkan suara. Buzzer biasa digunakan sebagai indikator bahwa proses telah selesai atau terjadi suatu kesalahan pada sebuah alat alarm. Buzzer merupakan suatu komponen yang dapat menghasilkan suara apabila diberi tegangan pada input komponen dan akan bekerja sesuai dengan karakteristik dari alarm yang digunakan. Buzzer merupakan sebuah komponen elektronik yang dapat mengkonversikan energi listrik menjadi suara yang di dalamnya terkandung sebuah osilator internal untuk menghasilkan suara dan pada buzzer osilator yang digunakan biasanya di- set pada frekuensi kerja sebesar 400Hz. Dalam penggunaanya pada rangkaian, buzzer dapat digunakan pada tegangan sebesar antara 6V – 12V dan dengan tipikal arus sebesar 25mA. 2.10. Code Vision AVR Code vision AVR merupakan salah satu program bahasa C yang berbasis Windows, keuntungan menggunakan code vision AVR lebih besar dibandingkan menggunakan program yang lain yang under DOS. Code vision AVR dalam pemrogramannya menggunakan bahasa C maupun bahasa C++. Namun dalam pembuatan skripsi ini, penulis menggunakan bahasa C dikarenakan bahasa C sangat compatibel dengan mikrokontroller AVR terutama mikrokontroller ATMega 8. Bahasa C adalah bahasa pemrograman yang dapat dikatakan berada di antara bahasa tingkat rendah dan tingkat tinggi. Bahasa tingkat rendah artinya bahasa yang berorientasi pada mesin dan tingkat tinggi berorientasi pada manusia. Bahasa tingkat rendah, misalnya bahasa assembler, bahasa ini ditulis dengan sandi yang dimengerti oleh mesin saja, oleh karena itu hanya digunakan bagi yang memprogram mikroprosesor. Bahasa tingkat rendah merupakan bahasa yang membutuhkan kecermatan yang teliti bagi pemrogram karena perintahnya harus rinci, ditambah lagi masing-masing pabrik mempunyai sandi perintah sendiri. Bahasa tingkat tinggi relatif mudah digunakan, karena ditulis dengan bahasa manusia sehingga mudah dimengerti dan tidak tergantung mesinnya. Bahasa tingkat tinggi biasanya digunakan pada komputer. LM 35 ATMEGA 8 ATMEGA 8 USB TTL PC Data Receiver ASK Demodulator Data Transmitter ASK Modulator Indikator Alarm Buzzer Led Jika Suhu Ekstrim BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Dalam penulisan skripsi ini penulis mengumpulkan informasi yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Mengumpulkan data suhu dari BMKG Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika selama beberapa tahun untuk dianalisa dan ditentukan nilai suhu ekstrimnya. 2. Melakukan studi kepustakaan dengan cara mencari buku-buku dan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan perancangan alat ini. 3. Melakukan konsultasi dan bimbingan dari dosen pembimbing serta sumber – sumber lain yang dapat dijadikan sebagai acuan dan perbandingan dalam merancang alat ini. 4. Mengumpulkan data – data dan informasi yang diperlukan dalam pembuatan alat ini dengan menggunakan fasilitas internet.

3.1. Diagram Blok