Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Suhu

1.2. Rumusan Masalah

1. Memberikan gambaran tentang penentuan nilai suhu ekstrim dari serangkaian data suhu selama beberapa tahun. 2. Bagaimana mengaplikasikan hasil analisa suhu ekstrim ke dalam mikrokontroler ATMega8 dengan alarm sebagai indikatornya. 3. Bagaimana merancang sistem telemetri hasil pengukuran dengan mikrokontroler ATMega8.

1.3. Batasan Masalah

Untuk membatasi cakupan pembahasan, maka penulis memberikan batasan-batasan ruang lingkup masalah sebagai berikut : 1 Proses analisa suhu ekstrim didapatkan melalui pendekatan analisa statistik dari serangkaian data suhu selama beberapa tahun. 2 Sistem menggunakan sensor suhu LM35 untuk mengukur suhu udara yang kemudian dapat menstimulasi alarm ketika suhu ekstrim terjadi. 3 Sistem telemetri dikontrol oleh mikrokontroler ATMega8 dengan metode Amplitude Shift Keying ASK sebagai media pengirim dan penerima data.

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu merancang suatu sistem yang dapat mendeteksi suhu ekstrim secara telemetri menggunakan mikrokontroler ATMega8 dan indikator alarm.

1.5. Manfaat Penelitian

1. Mengetahui suhu ekstrim yang sedang terjadi sehingga manusia dapat lebih mempersiapkan dampaknya sebelum menimbulkan gangguan yang signifikan. 2. Pengamatan menjadi lebih efektif dan efesien karena faktor kesalahan pembacaaan data dari kesalahan manusia human error dan kesulitan pengambilan data dari faktor lingkungan cuaca, jarak, dll, dapat diminimalisir. BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1. Suhu

WMO 1992 mendefinisikan suhu sebagai karakteristik besaran fisik dari gerak acak rata-rata molekul suatu benda. Suhu ditandai lewat kondisi dimana dua benda dalam kontak termal cenderung akan memiliki suhu yang sama. Dengan demikian, suhu mewakili pernyataan termodinamika dari suatu benda, dan nilainya ditentukan oleh kemampuan benda tersebut untuk memindahkan panas ke benda-benda lain atau menerima panas dari benda- benda lain tersebut arah aliran panas antara dua benda. Dalam sistem seperti ini, benda yang kehilangan panas ke benda yang lain dikatakan memiliki suhu yang lebih tinggi. Suhu merupakan karakteristik yang dimiliki oleh suatu benda yang berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan pada suhu benda, maka suhu benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas. Akan tetapi hubungan antara satuan panas dengan satuan suhu tidak merupakan suatu konstanta, karena besarnya peningkatan suhu akibat penerimaan panas dalam jumlah tertentu akan dipengaruhi oleh daya tampung panas heat capacity yang dimiliki oleh benda penerima tersebut. WMO 1992 mendefinisikan suhu udara sebagai suhu yang ditunjukkan oleh termometer diruang terbuka yang ditempatkan disebuah tempat yang terlindung dari radiasi matahari secara langsung. Karena Atmosfer tidak pernah tetap pada waktu atau tempat tertentu, model hipotetis harus digunakan sebagai pendekatan. Model ini dikenal sebagai atmosfer standar. Udara dalam model diasumsikan tanpa debu, kelembaban, uap air dan berada diam terhadap bumi. Yaitu, tidak ada angin atau turbulensi. Model atmosfer Standar pertama dikembangkan pada tahun 1920-an di Eropa dan Amerika Serikat. Suhu menurun terhadap ketinggian pada tingkat konstan - 6,5 ° C 1000m -1,98 ° C 1000ft sampai tropopause. Ketinggian tropopause standar 11.000 m 36.089 kaki Mustafa Cavcar, ISA. Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius 1701 – 1744 sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberi nama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin 1842 – 1907 menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F. Perbedaan suhu satu derajat Celsius ° C unit sama dengan satu kelvin K unit. Unit K digunakan tanpa simbol derajat.

2.2. Suhu Ekstrim