Metode Penelitian Kerangka Pemikiran Logical Frame Work Penelitian

62

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan proses pengumpulan data yaita dengan teknik observasi dan wawancara pada pihak PRFN BATAN Serpong. Setelah mengumpulkan data yang diperlukan untuk proses penelitian, maka peneliti mulai melakukan penelitian dengan menggunkan metode prototipe. Metode ini dimulai dengan pengumpulan persyaratan. Peneliti dan pihak dari PRFN BATAN berkerjasama untuk menentukan tujuan keseluruhan dari prototipe alat yang dibuat, mengidentifikasi persyaratan apapun yang diketahui dan area garis besar dimana definisi lebih lanjut itu diharuskan. Desain berfokus pada representasi dari aspek-aspek perangkat lunak yang akan dilihat oleh pengguna misalnya, pendekatan input dan format output. Pressman,2001:30.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berguna pada saat melakukan analisis terkait tentang penelitian yang sedang dilakukan. Data yang didapat nantinya akan digunakan untuk acuan lebih lanjut. Proses pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik-teknik tertentu, tergantung pada karakteristik penelitian. 63

3.2.1 ObeservasiStudi Lapangan

Penulis melakukan pengamatan atau observasi langsung pada kawasan BATAN PUSPIPTEK, yaitu tepatnya pada bidang PRFN Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir. Penulis mengamati dan mencari informasi bagaimana pihak PRFN melakukan deteksi dan monitoring terhadap fasilitas nuklir, sensor atau komponen apa saja yang akan digunakan, apa standar yang dipakai untuk melakukan deteksi tersebut serta data atau info apa yang akan dihasilkan dari proses deteksi dan monitoring yang akan dilakukan. Hal tersebut sangat dibutuhkan agar penulis dapat melakukan analisis untuk membuat alat atau perangkat yang dapat mendeteksi dan memonitoring tingkat radiasi serta kualitas udara pada fasilitas nuklir BATAN PUSPIPTEK yang sesuai standar yang dipakai pihak BATAN Adapun pelaksanaan observasi dilakukan pada tanggal 25 Agustus di Kantor PRFN BATAN PUSPIPTEK.

3.2.2 Wawancara

Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan pihak terkait yang ada di kantor PRFN BATAN yaitu Bapak Dr. I Putu Susila selaku peneliti di bidang Instrumensi PRFN BATAN. Wawancara yang dilakukan mengenai perlunya dibuat suatu alat atau perangkat yang mampu mendeteksi dan memonitoring tingkat radiasi 64 serta kualitas udara pada fasilitas nuklir yang ada di kawasan BATAN PUSPIPTEK.

3.2.3 Studi Pustaka

Pada tahapan pengumpulan data dengan cara studi pustaka, penulis mencari referensi-referensi yang relevan dengan objek yang akan diteliti. Pencarian referensi dilakukan di perpustakaan, toko buku, maupun secara online melalui internet. Setelah mendapatkan referensi- referensi yang relevan tersebut, penulis lalu mencari berbagai informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Adapun informasi yang didapat digunakan dalam penyusunan landasan teori, metodologi penelitian serta pengembangan aplikasi secara langsung. Referensi yang dijadikan acuan dapat dilihat di Daftar Pustaka dan informasi dari website.

3.3 Metode Pembuatan SistemAlat

Berikut ini penulis akan membahas dengan lebih jelas mengenai metode prototyping yang akan digunakan dalam proses membuat alat pendeteksi dan monitoring tingkat radiasi dan kualitas udara ini.

3.3.1 Metode Prototyping

Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode prototyping. Menurut Houde dan Hill, dengan metode Prototyping ini pengembang dan 65 pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan system. Sering terjadi seorang pelanggan hanya mendefiinisikan secara umum apa yang dikehendakinga tanpa menyebutkan secara detail output apa saja yang dibutuhkan, pemrosesan dan data-data apa saja yang dibutuhkan. Sebaliknya disisi pengembang kurang memperhatikan efesiensi algoritma, kemampuan system operasi dan interface yang menghubungkan manusia dan komputer. Untuk mengatasi ketidaksesuaian antara pelanggan dan pengembang, maka harus dibutuhkan kerjasama yang baik diantara keduanya sehingga pengembang akan mengetahui dengan benar apa yang diinginkan pelanggan dengan tidak mengesampingkan segi-segi teknis dan pelanggan akan mengetahui proses-proses dalam menyelesaikan system yang diinginkan. Dengan demikian akan menghasilkan system yang sesuai dengan jadwal waktu penyelesaian yang telah ditentukan. Berikut tahapan yang digunakan dalam metode prototyping Roger S.Pressman, 2001:30: Tahap Pengumpulan Kebutuhan Prototyping dimulai degnan pengumpulan persyaratan pembangun dan bertemu pelanggan dan menentukan tujuan keseluruhan untuk perangkatalat, mengidentifikasi persyaratan apapun yang diketahui dan area garis besar dimana definisi lebih lanjut itu diharuskan. Desain berfokus pada representasi dari aspek-aspek perangkat lunak yang akan 66 dilihat oleh pelanggan atau pengguna misalnya, pendekatan input dan format output Presman, 2001:30. Pada tahapan pengumpulan kebutuhan ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara terhadap pihak terkait PRFN BATAN serta studi pustaka. Dari hasil pengumpulan data tersebut, penulis mendapatkan data mengenai sensor, komponen, tools yang akan digunakan, data mengenai standar pengukuran tingkat radiasi serta kualitas udara, lalu data mengenai desain dan proses pembuatan alatnya. Tahap pengumpulan kebutuhan ini akan terus berjalan selama masih membangun prototipe sampai tahap pengujian alatnya. Tahap Membangun Prototipe Peneliti melakukan perancangan sistem deteksi dengan menggunakan metode Prototyping. Model prototipe dimulai dengan pengumpulan persyaratan. pembangun dan bertemu pelanggan dan menentukan tujuan keseluruhan untuk perangkat lunak, mengidentifikasi persyaratan apapun yang diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih lanjut itu diharuskan. Desain berfokus pada representasi dari aspek- aspek perangkat lunak yang akan dilihat oleh pelanggan pengguna misalnya, pendekatan input dan format output. Pressman,2001:30 Dalam tahap membangun protoipe ini, peneliti membuat flowchart dari setiap sensor yang berhubungan dengan Arduino Uno. Selain itu, 67 peneliti juga membuat blok diagram untuk prototipe alat monitoring lingkungan ini, dimulai dari Arduino mengontrol sensor-sensor yang melakukan proses deteksi, lalu mengirimkan hasil deteksi tersebut ke database server dengan modul Ethernet shield. Tahap Pengkodean Sistem Pada tahap ini, peneliti menulis dan membuat kode program dengan IDE Integrated Development Environment Arduino versi 1.5.6- r2 BETA menggunakan bahasa pemrograman C. Peneliti juga memanfaatkan library untuk setiap sensor yang di unduh dari internet, khususnya yang tersedia pada situs www.github.com . Penggunaan library ini sangat membantu untuk pembuatan program pada setiap sensor. Peneliti juga menggunakan bahasa pemrograman web dari sisi server server side yaitu bahasa pemrograman PHP, PHP ini digunakan untuk membuat program yang berfungsi mengambil data yang dikirim dari alat monitoring lingkungan Arduino + sensor + Ethernet shield lalu memasukkan data tersebut ke database monitoring lingkungan. Tahap Pengujian Alat Dalam tahap pengujian alat, peneliti menggunakan cara black box testing, yaitu prototipe alat monitoring lingkungan akan diuji dengan berfokus pada fungsi-fungsi yang harus memenuhi syarat kebutuhan. Pada tahap ini alat akan diuji dari tingkat kepekaan sensor, kode program 68 source code serta kemampuan alat melalui modul Ethernet shield untuk mengirim data hasil monitoring lingkungan dari sensor ke database yang ada pada komputer server secara langsung dan periodik.

3.4 Kerangka Pemikiran Logical Frame Work Penelitian

Pengembangan “Prototipe Alat Monitoring Radioaktivitas Lingkungan, Cuaca dan Kualitas Udara Secara Online dan Periodik Berbasis Arduino ” disusun melalui beberapa tahapan yang harus dilakukan dengan tujuan memudahkan penulis dalam melakukan penelitian. Adapun alur atau kerangka penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu dimulai dengan observasi atau pengamatan lapangan dan wawancara yang dilakukan di PRFN Pusat Rekayasa Nuklir BATAN PUSPIPTEK pada bulan September 2014. Obeservasi dilakukan untuk mengetahui data mengenai sensor, komponen, tools yang akan digunakan, data mengenai standar pengukuran tingkat radiasi serta kualitas udara, lalu data mengenai desain dan proses pembuatan alatnya. Tahap berikutnya adalah studi pustaka dan studi literatur. Studi pustaka dilakukan untuk mencari solusi permasalahan serta landasan teori yang berhubungan dengan penelitian sedangkan studi literatur dilakukan pada penelitian sejenis guna mendukung penelitian tugas akhir. Sedangkan untuk tahap pengembangan alatnya dilakukan dengan metode prototyping. Pendekatan ini dilakukan melalui enam tahapan yaitu: 69 a. Tahap Pengumpulan Kebutuhan b. Tahap Membangun Prototipe c. Tahap Pengkodean Sistem d. Tahap Pengujian Alat e. Tahap Penggunaan Alat 70 Secara lebih jelas, alur atau kerangka pemikiran tersebut digambarkan seperti pada bagan berikut. Gambar 3.1. Bagan Kerangka Pemikiran Kesimpulan dan Saran Metode Prototyping Observasi Fasilitas Nuklir BATAN Informasi tatacara deteksi, kebutuhan tools Studi Pustaka dan Studi Literatur Pengkodean Sistem Pengujian Alat Penggunaan Alat Pengumpulan Kebutuhan Membangun Prototype 71

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis akan membahas secara detail mengenai hasil penelitian monitoring lingkungan radiasi, cuaca dan kualitas udara fasilitas nuklir BATAN PUSPIPTEK ini dengan menerapkan metode penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Pada bab sebelumnya penulis telas membahas bahwa metode untuk pengembangan alat prototype monitoring lingkungan ini adalah metode pemodelan berorientasi objek dengan alur pendekatan Prototyping. Isi dari bab empat ini akan menguraikan tentang tahap pengembangan alat prototipe dengan metode Prototyping diantaranya adalah: 1. Pengumpulan Kebutuhan 2. Membangun Prototipe 3. Pengkodean Sistem 4. Pengujian Alat 5. Penggunaan Alat Berikut Penjelasan detail tahap pengembangan pada penelitian ini.

4.1 Pengumpulan Kebutuhan

Tahap pertama yang dilakukan peneliti dalam tahap pengembangan alat prototipe ini adalah pengumpulan kebutuhan. Pada tahap ini, peneliti