USB Modem EV-DO Kabel USB Extender Laptop Tempat Peletakan Antena dan Busur Pengukuran Pola Radiasi

Gambar 4.1 Antena bazoka

b. USB Modem EV-DO

USB Modem EV-DO disini berfungsi sebagai konektor sinyal dari BTS yang menyediakan layanan EVDO.

c. Kabel USB Extender

Kabel USB extender berfungsi sebagai kabel penghubung antara laptop komputer dengan antena. Kabel extender yang dipakai adalah kabel UTP yang dimodifikasi agar dapat digunakan sebagai USB extender. Kabel penghubung sangat diperlukan karena antena akan diletakkan di luar ruangan outdor pada posisi yang tinggi agar penerimaan sinyal tidak terhalang.

d. Laptop

Laptop yang digunakanan telah dilengkapi dengan software QPST dan QXDM yang akan digunakan dalam pengukuran perolehan sinyal. 50 Universitas Sumatera Utara

e. Tempat Peletakan Antena dan Busur

Tempat peletakan antena dibutuhkan agar antena dapat diputar sebesar sudut yang diinginkan pada pengukuran perolehan sinyal. Gambar 4.2 menunjukkan tempat peletakan yang telah dilengkapi dengan busur. Gambar 4.2 Alat Peletakan Antena

4.3 Pengukuran Pola Radiasi

Sebelem melakukan pengukuran pola radiasi, hal yang harus dilakukan adalah menanyakan kepada pihak provider yang memiliki layanan EV-DO polarisasi antena pemancar. Dalam pengukuran harus memperhatikan jarak pada proses pengukuran. Pada pengukuran ini posisi antena BTS Smart yang akan dituju berada pada jarak ± 392,36 meter. Gambar menunjukkan perakiraan jarak dengan menggunakan goole earth. BTS yang akan dituju berada di perpustakaan Universitas Sumatera Utara dan pengukuran dilakukan di lantai 4 gedung laboratorium teknik tegangan tinggi departemen teknik elektro USU. Gambar 4.3 Menunjukkan perakiraan jarak pengukuran dengan menggunakan google earth. 51 Universitas Sumatera Utara Gambar 4.3 Perakiraan Jarak Pengukuran ke BTS Dengan Menggunakan Google Earth Peralatan yang digunakan pada pengukuran pola radiasi ini diantaranya adalah: a. Antena bazoka yang telah dibuat b. Laptop c. USB Modem EV-DO d. Kabel USB extender e. Tempat peletakan antena f. Penggaris busur derajat 360 Langkah – langkah pengukuran pola radiasi yaitu dilakukan dengan cara sebagai berikut : 52 Universitas Sumatera Utara 1. Rangkai semua peralatan seperti pada Gambar 4.3. Gambar 4.4 Rangkaian Pengukuran 2. Nyalakan laptop dan pasangkan kabel USB exstender pada wireless USB modem yang ada pada antena. 3. Prakirakan jarak antara antena bazoka dan BTS Smart dan pastikan bahwa pengukuran berada pada line of sight LOS agar pengukuran lebih optimal. 4. Jalankan program QPST dan QXDM yang ada pada laptop. 5. Setelah terlihat grafik sinyal, putar antena setiap 10 searah jarum jam. 6. Setelah selesai, ulangi pengukuran sebanyak empat kali untuk mendapatkan ketepatan pembacaan. 7. Simpan hasilnya. Hasil dari pengukuran ditunjukkan oleh Table 4.1 dan 4.2. 53 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1 Data Rata-Rata Hasil Pengukuran Antena Bazoka 40 cm Sudut Sinyal Diterima dBm Sinyal ternormalisasi dbm -50 10 -54 -4 20 -59 -9 30 -62 -12 40 -61,25 -11,25 50 -62,5 -12,5 60 -60 -10 70 -62 -12 80 -64,5 -14,5 90 -64,5 -145 100 -65 -15 110 -65 -15 120 -63,75 -13,75 130 -65 -15 140 -64,5 -14,5 150 -68 -18 160 -68 -18 170 -70 -20 180 -70,5 -20,5 190 -70 -20 200 -68 -18 210 -67 -17 220 -67 -17 230 -70 -20 240 -66,25 -16,25 250 -65 -15 260 -65 -15 270 -61,75 -11,75 280 -60 -10 290 -60 -10 300 -68,75 -18,75 310 -62,5 -12,5 320 -61,25 -11,25 330 -60 -10 340 -59 -9 350 -55,75 -5,75 53 54 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Data Rata-Rata Hasil Pengukuran Antena Bazoka 60 cm Sudut Sinyal Diterima dBm Sinyal ternormalisasi dbm -49,25 10 -52,25 -3 20 -59 -9,75 30 -62,5 -13,25 40 -61,75 -12,5 50 -63,25 -14 60 -60,75 -11,5 70 -61,25 -12 80 -65 -15,75 90 -63,75 -14,5 100 -65 -15,75 110 -65,5 -16,25 120 -63,75 -14,5 130 -66,25 -17 140 -66 -16,75 150 -68 -18,75 160 -68 -18,75 170 -70 -20,75 180 -69,25 -20 190 -70 -20,75 200 -69,25 -20 210 -67,75 -18,5 220 -67 -17,75 230 -70 -20,75 240 -65 -15,75 250 -65 -15,75 260 -65 -15,75 270 -61,75 -12,5 280 -61,25 -12 290 -60 -10,75 300 -68,75 -19,5 310 -63,75 -14,5 320 -61,75 -12,5 330 -60,5 -11,25 340 -57,75 -8,5 350 -54,25 -5 Dari data yang diperoleh dapat dilihat bahwa pola radiasi antena basoka mengarah ke satu arah tertentu. Ini disebabkan karena level sinyal terbesar ada pada saat posisi antena 0 . Pada posisi tersebut antena menerima sinyal secara maksimal. Karena pada posisi 0 antena tepat diarahan meenghadap BTS yang 55 Universitas Sumatera Utara dituju. Kemudian ketika antena diputar level sinyal yang ditangkap akan terus berkurang. Ini karena posisi antena tidak tepat mengarah pada pemancar dalam hal ini adalah BTS. Pada posisi antena sekitar 180 , level sinyal yang terekam sangatlah minim. Dari percobaan yang telah dilakukan, antena masih menangkap sinyal yang dipancarkan BTS hanya saja levelnya rendah. Kedua antena tersebut sama-sama memiliki pola radiasi yang terarah. Yaitu menerima sinyal dengan baik pada posisi 0 dan menerima sinyal dengan lemah pada posisi sekitar 180 . Sehingga dari data yang didapat dari hasil pengukuran dapat dikatakan bahwa antena yang dibuat telah sesuai dengan harapan karena memiliki pancaran daya yang terarah.

4.4 Pengukuran Beamwidth