Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
BAB VII UTILITAS
Utilitas merupakan unit penunjang utama guna memperlancar jalannya proses produksi. Oleh karena itu, agar proses produksi dapat terus berlangsung
secara berke- sinambungan maka haruslah didukung oleh sarana dan prasarana utilitas yang baik.
Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan Shampoo ini adalah sebagai berikut:
1. Kebutuhan uap steam
2. Kebutuhan air
3. Kebutuhan bahan kimia
4. Kebutuhan bahan bakar
5. Kebutuhan listrik
6. Unit pengolahan limbah
7.1 Kebutuhan Uap Steam
Uap digunakan dalam pabrik sebagai media pemanas alat-alat perpindahan panas. Kebutuhan uap pada pabrik pembuatan Shampoo dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Tabel 7.1: Kebutuhan uap sebagai media pemanas
Nama Alat Jumlah Uapkgjam
Reaktor 101 125,0859
Reaktor 102 636,3506
Mixer 201 18,0417
Total 779,4782
Tambahan untuk faktor keamanan diambil sebesar 30 . Jadi total steam yang dibutuhkan
= 1,3 × 779,4782 kgjam = 1.013,3217 kgjam.
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
Diperkirakan 80 kondensat dapat digunakan kembali, sehingga Kondensat yang digunakan kembali = 80
× 1.013,3217 kgjam = 810,6574 kgjam
Kebutuhan air tambahan untuk ketel = 20 × 1.013,3217 kgjam
= 202,6643 kgjam.
7.2 Kebutuhan Air
Dalam proses produksi, air memegang peranan penting, baik untuk kebutuhan proses maupun kebutuhan domestik. Kebutuhan air pada pabrik
pembuatan Shampoo adalah sebagai berikut:
Air untuk umpan ketel uap = 202,6643 kgjam
Air pendingin Tabel 7.2: Kebutuhan air pendingin pada alat
Nama Alat Jumlah Air kgjam
Cooler 201 604,8154
Air pendingin bekas digunakan kembali setelah didinginkan dalam menara pendingin air. Dengan menganggap terjadi kehilangan air selama proses sirkulasi,
maka air tambahan yang diperlukan adalah jumlah air yang hilang karena penguapan, drift loss, dan blowdown. Perry, 1997
Air yang hilang karena penguapan dapat dihitung dengan persamaan: W
e
= 0,00085 W
c
T
1
– T
2
Perry, 1997 Di mana:
W
c
= jumlah air masuk menara = 604,8154 kgjam T
1
= temperatur air masuk = 40°C = 104°F T
2
= temperatur air keluar = 28°C = 82,4 °F Maka,
W
e
= 0,00085 × 604,8154 × 104-82,4
= 11,1044 kgjam
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
Air yang hilang karena drift loss biasanya 0,1 – 0,2 dari air pendingin yang masuk ke menara air Perry, 1997. Ditetapkan drift loss 0,2 , maka:
W
d
= 0,002 × 604,8154 = 1,2096 kgjam
Air yang hilang karena blowdown bergantung pada jumlah siklus sirkulasi air pendingin, biasanya antara 3 – 5 siklus Perry, 1997.
Ditetapkan 3 siklus, maka: W
b
=
1 −
S W
e
=
1 3
11,1044 −
= 5,5522 kgjam Perry, 1997 Sehingga air tambahan yang diperlukan = W
e
+ W
d
+ W
b
= 11,1044+ 1,2906 + 5,5522 = 17,9472 kgjam
Air proses Tabel 7.3: Kebutuhan air proses pada alat
Nama alat Jumlah Air kgjam
Mixer 101 19,4017
Mixer 102 35,4427
Mixer 201 649,7050
Total 704,5494
Air untuk berbagai kebutuhan Tabel 7.4: Pemakaian air untuk berbagai kebutuhan
Nama Tempat Jumlah Air kgjam
Domestik dan kantor 300
Lab 50
Kantin dan tempat ibadah 100
Poliklinik 30
Total 480
Sehingga total kebutuhan air yang memerlukan pengolahan awal adalah: = 202,6643 + 17,9472 + 704,5494 + 480
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
= 1405,1609 kgjam Sumber air untuk pabrik pembuatan Shampoo ini berasal dari Sungai Deli,
daerah Labuhan, Sumatera Utara. Debit air sungai 12 m
3
detik Bapedal Sumut, 22 September 2006. Kualitas air Sungai Deli dapat dilihat pada tabel 7.5 di
bawah ini : Tabel 7.5 Kualitas air Sungai Deli
Parameter Satuan
Keterangan
Debit Total Amonia NH
3
-N Besi Fe
Cadmium Cd Clorida Cl
Mangan Mn Calcium Ca
Magnesium Mg Oksigen terlarut O
2
Seng Zn Sulfat SO
4
Tembaga Cu Timbal Pb
Hardness CaCO
3
m
3
detik mgL
mgL mgL
mgL mgL
mgL mgL
mgL mgL
mgL mgL
mgL mgL
12 0,0005
0,42 0,023
60 0,028
45 28
5,66 0,0004
42 0,01
0,648 95
Lokasi Sampling: Sungai Deli Sumber: Laporan Baku Mutu Air, Bapedal SUMUT, 22 September 2006
Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun fasilitas penampungan air water intake yang juga
merupakan tempat pengolahan awal air sungai. Pengolahan ini meliput i penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air
dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan digunakan sesuai dengan keperluannya. Pengolahan air di pabrik terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
1. Screening
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
2. Klarifikasi
3. Filtrasi
4. Demineralisasi
5. Deaerasi
7.2.1 Screening
Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada screening, partikel-partikel padat yang besar akan tersaring tanpa bantuan bahan kimia.
Sedangkan partikel-partikel yang lebih kecil akan terikut bersama air menuju unit pengolahan selanjutnya.
7.2.2 Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan di dalam air. Air dari screening dialirkan ke dalam clarifier setelah diinjeksikan larutan alum
Al
2
SO
4 3
dan larutan soda abu Na
2
CO
3
. Larutan Al
2
SO
4 3
berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan Na
2
CO
3
sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan pembantu untuk mempercepat pengendapan dengan penyesuaian
pH basa dan bereaksi substitusi dengan ion-ion logam membentuk senyawaan karbonat yang kurangtidak larut.
Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk flok- flok yang akan mengendap ke dasar clarifier karena gaya gravitasi, sedangkan air
jernih akan keluar melimpah overflow yang selanjutnya akan masuk ke penyaring pasir sand filter untuk penyaringan.
Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yang akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan soda abu = 1 :
0,54 Baumann, 1971. Total kebutuhan air
= 1405,1609 kgjam Pemakaian larutan alum
= 50 ppm Pemakaian larutan soda abu
= 0,54 × 50 = 27 ppm
Massa alum yang dibutuhkan = 50 ×10
-6
× 1405,1609 = 0,0703 kgjam
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
Massa soda abu yang dibutuhkan = 27 ×10
-6
× 1405,1609 = 0,0379 kgjam
7.2.3 Filtrasi
Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum dengan tujuan menyingkirkan Suspended Solid SS, termasuk partikulat BOD
dalam air Metcalf, 1984. Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-macam :
pasir, antrasit crushed anthracite coal, karbon aktif granular Granular Carbon Active atau GAC, karbon aktif serbuk Powdered Carbon Active atau PAC dan
batu garnet. Penggunaan yang paling umumdipakai di Afrika dan Asia adalah pasir dan gravel sebagai bahan filter utama, menimbang tipe lain cukup mahal
Kawamura,1991. Unit filtrasi dalam pabrik pembuatan Shampoo menggunakan media
filtrasi granular Granular Medium Filtration sebagai berikut : 1. Lapisan atas terdiri dari pasir hijau green sand. Lapisan ini bertujuan
memisahkan flok dan koagulan yang masih terikut bersama air. Lapisan yang digunakan setinggi 24 in 60,96 cm.
2. Untuk menghasilkan penyaringan yang efektif, perlu digunakan medium
berpori misalnya atrasit atau marmer. Untuk beberapa pengolahan dua tahap atau tiga tahap pada pengolahan effluent pabrik, perlu menggunakan bahan
dengan luar permukaan pori yang besar dan daya adsorpsi yang lebih besar, seperti Biolite, pozzuolana ataupun Granular Active CarbonGAC
Degremont, 1991. Pada pabrik ini, digunakan anterasit setinggi 12,5 in 31,75 cm.
3. Lapisan bawah menggunakan batu kerikilgravel setinggi 7 in 17,78 cm Metcalf Eddy, 1991.
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan. Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik back washing. Dari sand
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
filter, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai kebutuhan.
Untuk air domestik, laboratorium, kantin, dan tempat ibadah, serta poliklinik, dilakukan proses klorinasi, yaitu mereaksikan air dengan klor untuk
membunuh kuman-kuman di dalam air. Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit, CaClO
2
. Perhitungan kebutuhan kaporit, CaClO
2
: Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 480 kgjam
Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70 Kebutuhan klorin
= 2 ppm dari berat air Total kebutuhan kaporit
= 2.10
-6
x 480 0,7 = 0,0014 kgjam
7.2.4 Demineralisasi
Air untuk umpan ketel harus semurni mungkin dan bebas dari garam- garam terlarut. Untuk itu perlu dilakukan proses demineralisasi, yaitu proses
penghilangan ion-ion terlarut dari dalam air. Alat demineralisasi dibagi atas:
1. Penukar Kation Cation Exchanger
Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan mengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah pertukaran
antara kation Ca, Mg dan kation lain yang larut dalam air dengan kation dari resin. Resin yang digunakan bermerek Daulite C-20. Reaksi yang terjadi:
2H
+
R + Ca
2+
→ Ca
2+
R + 2H
+
2H
+
R + Mg
2+
→ Mg
2+
R + 2H
+
Untuk regenerasi dipakai H
2
SO
4
berlebih dengan reaksi: Ca
2+
R + H
2
SO
4
→ CaSO
4
+ 2H
+
R Mg
2+
R + H
2
SO
4
→ MgSO
4
+ 2H
+
R
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
Perhitungan Kation Air sungai Deli mengandung kation Fe
2+
,Cd
+2
,Mn
2+
,Ca
2+
,Mg
2+
,Zn
+2
,Cu
2+
dan Pb
+2
masing-masing 0,42 mgl; 0,023 mgl; 0,028 mgl; 45 mgl; 28 mgl; 0,0004 mgl; 0,01 dan 0,648 mgl Bapedal SUMUT, 2006.
Total konsentrasi kation = 0,42 + 0,023 + 0,028 + 45 + 28 + 0,0004 + 0,01 + 0,648 =
gal l
2642 ,
mg g
1000 1
ltr mg
1294 ,
74 r
t ×
× = 0,01958 grgal
Air yang diolah adalah air umpan ketel uap. Jumlah air yang diolah =
3 3
galm 264,17
x kgm
996,24 kgjam
202,6643 = 53,649 galjam
Kesadahan air = 0,01958 grgal x 53,649 galjam x 24 jamhari = 25,2108 grhari = 0,0252 kghari
Ukuran Cation Exchanger
Jumlah air yang diolah = 202,6643 kgjam Total kesadahan air
= 0,0252 kghari Dari Tabel 12.4 , Nalco, 1979, diperoleh:
- Diameter penukar kation = 1 ft
- Luas penampang penukar kation = 0,7854 ft
2
- Jumlah penukar kation = 1 unit paralel satu unit operasi
Volume resin yang diperlukan:
Dari Tabel 12.2, Nalco, 1979, diperoleh : - Kapasitas resin
= 20 kgft
3
- Kebutuhan regenerant = 6 lb NaCl
ft
3
resin Kebutuhan resin =
3
kgft 20
kghari 0,0252
= 0,001 ft
3
hari
Tinggi resin = 7854
, 0,001
= 0,0013 ft tinggi minimum resin = 2,5 ft Nalco,1979
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
Direncanakan tinggi resin = 2,5 ft Volume resin
= 2,5 ft × 0,7854 ft
2
= 1,9635 ft
3
Waktu regenerasi H
2
SO
4
= kghari
0,0252 kgft
20 ft
1,9635
3 3
× = 1.944,0594 hari
= 46.657,4257 jam Kebutuhan regenerant H
2
SO
4
= 0,0252 kghari x
3 3
20 6
ft kg
ft lb
= 0,0061 lbhari = 0,0027 kghari
2. Penukar Anion Anion Exchanger
Penukar anion berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air dengan ion hidroksida dari resin. Resin yang digunakan bermerek IRA-410. Resin
ini merupakan kopolimer stirena DVB Lorch,1981. Reaksi yang terjadi: 2ROH + SO
4 2-
→ R
2
SO
4
+ 2OH
-
ROH + Cl
-
→ RCl + OH
-
Untuk regenerasi dipakai larutan NaOH dengan reaksi: R
2
SO
4
+ 2NaOH → Na
2
SO
4
+ 2ROH RCl + NaOH
→ NaCl + ROH
Perhitungan Kesadahan Anion Air Sungai Deli mengandung Anion Cl
-
, SO
4 2-
, CO
3 2-
masing-masing 60 mgl; 42 mgl dan 95 mgl Bapedal SUMUT, 2006.
Total konsentrasi anion = 60 + 42 + 95 =
gal ltr
2642 ,
mg g
1000 1
ltr mg
197 ×
× = 0,05204 grgal
Jumlah air yang diolah =
3 3
galm 264,17
x kgm
996,24 kgjam
202,6643
= 53,649 galjam Total anion dalam air
= 0,05204 grgal × 53,649 galjam × 24 jamhari
= 67,0055 grhari = 0,067 kghari
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
Perhitungan Ukuran Anion Exchanger :
Jumlah air yang diolah = 202,6643 kgjam Dari Tabel 12.3 , Nalco, 1988, diperoleh:
- Diameter penukar anion = 1 ft
- Luas penampang penukar anion = 0,7854 ft
2
- Jumlah penukar anion = 1 unit
Volume resin yang diperlukan Total kesadahan air
= 0,0537 kghari Dari Tabel 12.7, Nalco, 1988, diperoleh :
- Kapasitas resin = 12 kgft
3
- Kebutuhan regenerant = 5 lb NaOHft
3
resin Jadi, Kebutuhan resin =
3
kgft 12
kghari 0,0537
= 0,0045 ft
3
hari
Tinggi resin = 7845
, 0,0045
= 0,0057 ft Sehingga volume resin yang dibutuhkan = 0,0057 ft x 0,7845 ft
2
= 0,0045 ft
3
Waktu regenerasi = kghari
0,0537 kgft
12 x
ft 0,0045
3 3
= 1 hari = 24 jam
Kebutuhan regenerant NaOH = 0,0537 kghari x
3 3
kgft 12
lbft 5
= 0,0224 lbhari = 0,01 kghari = 0,0004 kgjam
7.2.5 Deaerator
Deaerator berfungsi untuk memanaskan air dan menghilangkan gas terlarut yang keluar dari alat penukar ion ion exchanger sebelum dikirim sebagai
air umpan ketel. Pada deaerator ini, air dipanaskan hingga 90°C supaya gas-gas yang terlarut dalam air, seperti O
2
dan CO
2
dapat dihilangkan, sebab gas-gas tersebut dapat menyebabkan korosi selain itu deaerator juga berfungsi sebagai
preheater, mencegah perbedaan suhu yang mencolok antara air make-up segar
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
dengan suhu air dalam boiler. Pemanasan dilakukan dengan menggunakan pemanas listrik.
7.3 Kebutuhan Bahan Kimia
Kebutuhan bahan kimia untuk pengolahan air pada pabrik pembuatan Shampoo adalah sebagai berikut :
1. Al
2
SO
4 3
= 0,0703 kgjam 2.
Na
2
CO
3
= 0,0379 kgjam 3.
Kaporit = 0,0014 kgjam
4. H
2
SO
4
= 0,0027 kgjam 5.
NaOH = 0,0004 kgjam
7.4 Kebutuhan Listrik
Perincian kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut: 1. Unit Proses
= 1,1 hp 2. Unit Utilitas
= 1,85 hp 3. Ruang kontrol dan laboratorium = 10 hp
4. Penerangan dan kantor = 10 hp
5. Bengkel = 10 hp
Total kebutuhan listrik = 32,95 hp × 0,7457 kWhp = 24,5708 kW
Efisiensi generator 80 , maka : Daya output generator = 24,5708 0,8 = 30,7135 kW
Dipakai 2 unit diesel generator AC 1000 kW, 220-260 Volt, 50 Hz 1 unit cadangan
7.5 Kebutuhan Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan untuk ketel uap pipa api dan pembangkit tenaga listrik generator adalah minyak solar karena minyak solar memiliki nilai
bakar yang tinggi. Kebutuhan bahan bakar adalah:
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk bahan bakar Generator Nilai bakar solar = 19.860 Btulb Perry,1955
Densitas solar = 0,89 kgliter
Perry,1955 Daya generator
= 30,7135 kW × 0,9478 BtudetkW x 3600 detikjam
= 104.796,9831 Btujam Jumlah solar
= lb
kg 45359
, Btulb
Btujam 860
. 19
31 104.796,98
× = 2,3935 kgjam
Kebutuhan solar = Btulb
kgjam 89
, 2,3935
= 2,6893 kgjam
Untuk bahan bakar ketel uap pipa api Massa umpan masuk = Massa kondensat + Massa air tambahan
= 810,6574 kgjam + 202,6643 kgjam = 1013,3217 kgjam
Kondisi uap yang dihasilkan boiler : 100
o
C, 1 atm superheated steam H
v
100
o
C; 1 atm = 2676,1 kJkg Kondisi kondensat dalam tangki kondensat: 100
o
C, 1 atm saturated liquid H
l
100
o
C; 1 atm = 419,064 kJkg Kondisi air tambahan dari deaerator: 90
o
C; 1 atm H90
o
C;1 atm = 377,6232 kJkg Neraca panas boiler:
dt dQ
= Q
out
- Q
in
= 1.013,3217 × 2676,1 – 810,6574 × 419,064 + 202,6643 × 377,6232 = 2.295.502,127 kJjam
= 2.175.707,663 Btujam Efisiensi panas ketel uap,
η = 75 heat lose 25 panas pembakaran bahan bakar
Total kebutuhan panas = 75
, 663
2.175.707, = 2.920.286,684 Btujam
Herri Putra : Pra Rancangan Pabrik Pembuatan Shampoo Dengan Bahan Baku Sodium Layryl Ether Sulfonat Kapasitas Produksi 8.000 Ton Tahun, 2009.
USU Repository © 2009
Kebutuhan bahan bakar =
Btulb Btujam
19860 684
2.920.286,
= 147,0436 lbjam = 66,6975 kgjam =
kgltr kgjam
89 ,
66,6975 = 74,9410 ltrjam
Total kebutuhan solar = 2,6893 literjam + 74,9410 ltrjam = 77,6303 ltrjam
7.6 Unit Pengolahan Limbah