Metode elemen Hingga. TINJAUAN PUSTAKA

2.6 Metode elemen Hingga.

2.6.1 Sejarah. Metode elemen hingga yang dikenal sejak 1956 oleh Turner dan kawan kawan, mengunakan metode elemen hingga untuk menganalisa struktur pesawat udara bar yang disatukan pin dan plat seitia dengan muatan dalam bidang. Prezemienieck telah menuliskan buku menenai aplikasi metode elemen hingga untuk analisa tekanan. Zienkieewicsz dan Cheung menggunakan metode elemen hingga keseluruh jenis masalah medan yang bisa diformulasikan kedalam bentuk varisional. Gallagher dan kawan kawan telah menggunakan metode elemen hingga dalam mekanik fluida. Dengan perkembangan pendekatan matemetika seperti Geralkin dalam formulasi persamaaan elemen hingga. Dengan seluruh kemajuan ini, metode elemen hingga adalah alat analitik dikembangkan untuk mendapatkan respon tekanan struktur. Kemudian diperluas untuk memprediksi perilaku dari bidang-bidang atau domain non struktur, seperti mendapatkan medan tekanan dan kecepatan arus cairan serta sebaran temperatur maupun fluks pana dalam masalah pindahan panas. Pada dasarnya juga menyelesaikan seperti pergeseran, kecepatan dan temperatur. Kegunaan metode elemen hingga untuk menyelesaikan geometris yang sukar dengan pendekatan mendiskertisasi atau membagi-bagi bidang struktur atau bidang lain kedalam jumlah yang lebih kecil. Dalam aplikasi metode elemen hingga ada tiga istilah yang digunakan yaitu : Pre-prosesor, Prosessolusi, Post-prosesor. Pre-prosesor adalah proses persiapan geometris, pemilihan elemen-elemen, dikretisasi domain, pemilihan material, pemakaian muatan dan spesifikasi kondisi batas. Prosessolusi adalah menentukan Universitas Sumatera Utara persamaan keseimbangn untuk megahasilkan nilai medan node pergeseran, temperatur dan lain lain. Post-prosesor adalah proses menunjukan parameter analitis yang dibutuhkan. Dengan post proses dapat menevalusi distribusi tekanan, pergeseran struktur, ditribusi tekanan, atau distribusi fluks panas . 2.6.2 Langkah umum Metode Elemen Hingga Sebelun analisis dilakukan, bidang yang akan dianalisis didefenisikan secara jelas, geometri dari bidang harus jelas, pengaruh lingkungan harus diketahui kondisi pembatas harus didefenisikan dengan jelas. Maka dengan langkah berikut dilakukan analisis dengan metode elemen hingga : 1. Mendiskretisasi domain dan memilih jenis jenis elemen, Membagi-bagi elemen Meshing elemen dengan node-node yang berhubungan, memilih jenis elemen yang cocok. Diskretisasi elemen ditunjukan pada Gambar 2.15. Gambar 2.15 Diskretisasi Elemen Universitas Sumatera Utara 2.Memilih fungsi pergeseran, dalam hal ini menggunakan nilai nodal dari elemen. Polynomial linier merupakan fungsi yang digunakan karena mudah dikerjakan dalam formulasi elemen hingga. 3.Mendefenisikan reganganpergeseran dan hubungan,dan teganganregangan, hubungan ini bertujuan untuk mendapatkan persamaan untuk setiap elemen hingga, dx du = ∈ Χ ..............................................2.8 dari hukum tegangan dan regangan, hukum Hooke, sering digunakan dalam analisis tekan, Χ = ε σ E x .............................................2.9 Dimana : σ x = Tegangan sepanjang x E = Moduls Elastisitas ∈ x = Regangan sepanjang x 4.Mendapatkan matriks kekakuan elemen dan persamaan, persamaan ini didasarkan pada konsep koefisien pengaruh kekakuan, yang mempertimbangkan latar belakang dalam analisis struktural. Dengan mempergunakan beberapa metoda seperti metoda keseimbangn langsung, metode kerja atau energi, akan menghasilkan persamaan untuk menggambarkan perilaku elemen . dalam bentuk matriks : { } [ ] { } d k f = .......................................................2.10 Universitas Sumatera Utara Dimana : f = gaya k = matriks stiffness d= nodal 5.Rangkai persamaan elemen untuk mendapatkan persamaan global, Persamaan akhir dalam bentuk matriks :