Pemodelan Helm Prinsip-prinsip Cedera Kepala

2.2 Pemodelan Helm

Helm yang akan dimodelkan dibuat dari bahan komposit polimer. Pemilihan bahan komposit sebagai pemodelan helm dikarenakan bahan komposit mudah dibentuk sesuai dengan kontur, dan sifat-sifat karakteristik bahan komposit mudah disesuaikan dengan karakteristik dari refrensi hasil peneliti peneliti sebelumnya.Material Komposit dapat didefiniskan sebagai gabungan dari dua atau lebih material yang berbeda secara makroskopik dan mempunyai sifat-sifat yang diinginkan yang tidak dapat diperoleh dari bahan–bahan penyusun asal jika bekerja sendiri-sendiri, Gibson. Hal ini yang mendorong pengembangan komposit khususnya plastik yang diperkuat serat gelas GFRP. Serat gelas dan plastik dengan sifat-sifat fisis dan mekanis yang baik dikombinasikan sehingga memberikan sifat meterial yang baru dengan sifat-sifat unggul material tunggal penyusunnya. 2.2.1 Profil helm Seperti ditunjukkan dalam Lampiran 1, profil helm,gambar detail bentuk kepala kategori reguler SNI 1811 2007 profil headform terbagi dalam dua bidang yaitu bidang reference dan bidang basic. Bidang basic plane adalah suatu bidang yang mengandung suatu garis dibawah lubang telinga dan kelopak mata. Bidang reference adalah suatu bidang konstruksi yang paralel terhadap bidang dasar pola kepala uji dan satu jarak tertentu terlepas dari bidang kepala.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Lampiran 1. Universitas Sumatera Utara

2.3 Prinsip-prinsip Cedera Kepala

Cedera kepala ada kalanya terkait secara langsung dengan kejadian penyebabnya misalnya, kecelakaan kendaraan bermotor dan jatuh benda dari ketinggian tertentu. Banyak faktor yang saling terkait yang bergabung dalam menentukan mekanisme cedera. Beberapa faktor ini melibatkan jenis gaya dan besar, lokasi, arah, durasi dan kecepatannya . Secara umum cedera kepala dapat dikelompokan dalam empat kategori yaitu, kerusakan kulit, keretakan tengkorak, cedera otak, dan cedera leher. Tabel 2.2 menunjukkan klasifikasi dari cedera kepala. Tabel 2.2 Klasifikasi cedera kepala Tipe Cedera Kepala Otte et al Hurt et al Cedera ringan 43,5 18,5 Keretakan tengkorak 6,1 16 Keretakan wajahmuka 7,0 - Cedera otak 38,2 54,4 Cedera leher - - Lain-lain 5,2 11,1 2.3.1 Toleransi beban impak pada kepalaotak, Jones. Untuk memperoleh besar beban impak F t pada kepala dimana kepala merupakan organ tubuh yang sangat vital, maka dengan melihat kurva toleransi dibawah ini : Universitas Sumatera Utara A v 300 200 injury ukely 100 injury unukely 10 20 30 40 50 Tms Gambar 2.3 Kurva Toleransi Untuk Impak Kepala Dimana pada sumbu A v merupakan garis akhir kerusakan kepala, g a A v 2 = ..........................................................................2.1 batas waktu yang ditoleransikan adalah 2,5 ms ≤ T ≤ 50 ms Gambar 2.3, percepatan maksimum =300.g g = percepatan gravitasi bumi a = - Δ 2 2 2 V .........................................................................2.2 sedangkan jangka waktu yang dibutuhkan adalah : T = 2 2 V Δ ...........................................................................2.3 Ukuran kerusakan pada kepala HIC HIC = { } 1 2 1 2 2 1 T T dt A T T v T T − ∫ − …………………2.4 Untuk percepatan tubuh yang utuh, { } 5 . 1 4 2 2 Δ g g V = 1000…………………………….2.5 Universitas Sumatera Utara ag=70 ag=50 HIC 300 ag =30 300 300 ag=10 10 20 30 40 V 2 ms -1 Gambar 2.4 Variasi Ukuran Kerusakan Kepala HIC dengan Percepatan Impak V 2 dan Percepatan Dimensi ag Batas antara impak yang berpotensial fatal dan tidak adalah: HIC = P m M 2 . g 1.5 V 2 g............................................2.6 Atau, HIC = V 2 . a 1.5 g 2.5 .........................................................2.7 Toleransi dan kriteria cedera pada otak telah diteliti oleh bebarapa peneliti antara lain oleh Ryan melalui Jikuang dan Whiting . Ryan menyatakan toleransi beban impak seperti pada Tabel 2.3, sedangkan Whiting mengilustrasikan seperti pada Gambar 2.5 Universitas Sumatera Utara Tabel 2.3 Toleransi Beban Impak pada Kepala dan Otak Jenis Tulang Tengkorak Gaya kN Frontal 3,6 s.d 9,0 Temporal 5,0 s.d 12,5 Pariental 6,4 Occipital 2,0 s.d 4,2 Gambar 2.5 Toleransi Beban Impak pada KepalaOtak

2.4 Komposit