17
2.4.8 Voltage Standing Wave Ratio VSWR
Pada saat sinyal merambat ke arah tertentu dalam saluran transmisi, maka perbandingan antara tegangan dan arus sinyal dapat dipandang sebagai impedansi
karakteristik saluran. Perbandingan antara level tegangan yang datang menuju beban dan yang kembali ke sumbernya disebut koefisien pantul atau koefisien refleksi yang
dinyatakan dengan simbol Γ. Harga koefisien pantul ini dapat bervariasi antara 0 sampai 1. Jika bernilai 0
artinya tidak ada pantulan dan jika bernilai 1 artinya sinyal yang datang ke beban seluruhnya dipantulkan kembali ke sumbernya. Hal ini dinyatakan dalam Persamaan
2.14[9] :
+ −
= Γ
V V
2.14 Hubungan antara koefisien refleksi
Γ
, impedansi karakteristik Z
L
, dan impedansi beban Z
dapat dituliskan seperti pada Persamaan 2.15 :
o L
o L
Z Z
Z Z
+ −
= Γ
2.15 Pantulan daya pada saluran yang direpresentasikan dengan adanya tegangan
pantul dan arus pantul di sepanjang saluran akan bertemu dengan gelombang datang dan menimbulkan gelombang resultan yang disebut dengan gelombang berdiri
standing wave. Gelombang berdiri memiliki tegangan maksimum dan minimum dalam saluran yang besarnya tergantung pada tegangan maupun arus pantul. Secara
sederhana VSWR dapat dituliskan seperti pada Persamaan 2.16 :
min max
V V
VSWR =
2.16
18 VSWR yang berlebihan dapat menyebabkan masalah yang serius dalam
frekuensi radio. Nilai VSWR yang seimbang untuk sebuah antena harus berada pada nilai antara 1 – 2 untuk beberapa level sinyal sesuai frekuensi kerja antena
tersebut[9]. VSWR juga dapat dinyatakan dalam decibel seperti pada Persamaan 2.17 berikut:
VSWR = 20 log VSWR 2.17
2.4.9 Distance to Fault DTF
Distance to fault DTF merupakan parameter analisis kegagalan dari sebuah
antena dan layanan saluran transmisi. Perhitungan parameter ini menggunakan sistem Frequency Domain Reflectometry FDR[10]. Sistem FDR menggunakan frekuensi
radio RF. Distance to fault DTF dapat menampilkan frekuensi radio dari return loss atau SWR berbanding dengan jaraknya. Efek dari sambungan yang buruk,
kerusakan kabel, atau kesalahan antena dapat dengan cepat diidentifikasi berdasarkan jarak yang ditampilkan pada alat ukur.
Bila DTF dibandingkan dengan VSWR berarti pada jarak tertentu seperti pada pembacaan pada alat ukur menunjukkan nilai VSWR-nya. Bila antena memiliki nilai
DTF sebesar 1,5 untuk jarak 0,20 m berarti pada jarak 0.20 m dihitung 0 m dari titik alat ukur ke ujung kabel hingga ke antena didapat nilai VSWR sebesar 1,5. Semakin
tinggi nilai VSWR-nya maka semakin buruk kinerja dari antena yang dibuat.
2.5 Jenis –Jenis Antena