46
BAB IV PENGUJIAN ANTENA
BIQUAD DIPOLE
4.1 Umum
Bab ini membahas pengujian parameter pada antena Biquad Dipole dengan menggunakan alat ukur Site Master S331D. Pengujian ini dilakukan untuk
mengetahui apakah antena yang dirancang sudah mendekati hal yang diinginkan atau tidak. Pengukuran parameter antena Biquad Dipole ini meliputi :
1. Pengukuran VSWR
2. Pengukuran Return Loss
3. Pengukuran Distance to Fault DTF
4.2 Persiapan Pengukuran dan Pengujian
Persiapan pengukuran dan pengujian antena meliputi persiapan peralatan dan software pendukung. Peralatan yang disiapkan meliputi :
a. Antena Biquad Dipole
Dalam pengukuran ini antena merupakan alat utama dikarenakan antena itu sendirilah yang akan diukur parameter-parameternya. Antena yang akan diukur
adalah antena Biquad Dipole dengan diameter element driven 1,5 mm. Antena ini akan dihubungkan ke alat ukur Site Master S331D. Antena yang akan diukur bekerja
pada frekuensi 1,910-2,170 GHz.
47 Gambar antena yang akan diukur dengan frekuensi kerja 1,910-2,170 GHz
dapat dilihat seperti pada Gambar 4.1.
Gambar 4.1 Antena dengan Frekuensi Kerja 1,910-2,170 GHz
b. Laptop
Laptop yang akan digunakan telah dilengkapi software Anritsu Handheld Software Tools untuk membaca hasil pengukuran yang dilakukan pada alat ukur Site
Master S331D.
4.3 Pengukuran VSWR
Pengukuran VSWR dilakukan dengan proses seperti pada Gambar 4.4.
Gambar 4.2 Proses Pengukuran VSWR
48 Gambar 4.3 menunjukkan hasil pengukuran dengan menggunakan alat Site
Master S331D.
Gambar 4.3 Hasil Pengukuran VSWR
Pengukuran parameter VSWR dilakukan sebanyak 3 kali untuk mendapatkan nilai VSWR rata-ratanya dengan frekuensi kerja 1,910 – 2,170 GHz. Hasil
pembacaan dari alat ukur Site Master ini dapat dilihat dengan bantuan software Anritsu seperti tampak pada Gambar 4.4, Gambar 4.5, dan Gambar 4.6.
1. Pembacaan pertama parameter VSWR dengan software Anritsu.
Gambar 4.4 Hasil Pembacaan Pertama dengan Software Anritsu
49 Dari hasil pembacaan dengan software Anritsu pada Gambar 4.4 dapat dilihat
bahwa nilai VSWR pada frekuensi 1,910 GHz sebesar 1,846 ; pada frekuensi 2,1 GHz sebesar 1,426 ; dan pada frekuensi 2,153 GHz sebesar 1,348.
2. Pembacaan kedua parameter VSWR dengan software Anritsu.
Gambar 4.5 . Hasil Pembacaan Kedua dengan Software Anritsu
Dari hasil pembacaan dengan software Anritsu di atas dapat dilihat bahwa nilai VSWR pada frekuensi 1,910 GHz sebesar 1,746 ; pada frekuensi 2,1 GHz
sebesar 1,382 ; dan pada frekuensi 2,153 GHz sebesar 1,282. 3. Pembacaan ketiga parameter VSWR dengan software Anritsu.
Gambar 4.6 . Hasil Pembacaan Ketiga dengan Software Anritsu
50 Dari hasil pembacaan dengan software Anritsu pada Gambar 4.6 dapat dilihat
bahwa nilai VSWR pada frekuensi 1,910 GHz sebesar 1,902 ; pada frekuensi 2,1 GHz sebesar 1,283 ; dan pada frekuensi 2,153 GHz sebesar 1,228.
Dari ketiga pembacaan dengan software Anritsu di atas dapat dihitung nilai VSWR rata-ratanya yaitu:
a. Pada frekuensi 1,910 GHz nilai VSWR rata-ratanya adalah: ����
����−����
= 1,846 + 1,746 + 1,902
3 = 1,831
b. Pada frekuensi 2,1 GHz nilai VSWR rata-ratanya adalah: ����
����−����
= 1,426 + 1,382 + 1,283
3 = 1,363
c. Pada frekuensi 2,153 GHz nilai VSWR rata-ratanya adalah: ����
����−����
= 1,348 + 1,282 + 1,228
3 = 1,286
4.4 Pengukuran