Sistem Informasi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perikanan Tangkap di Palabuhanratu, Sukabumi

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SUMBERDAYA DAN
LINGKUNGAN PERIKANAN TANGKAP DI
PALABUHANRATU, SUKABUMI

ROY ALI UMAR BAKARUS

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Sistem Informasi
Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perikanan Tangkap di Palabuhanratu,
Sukabumi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan
belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Januari 2015

Roy Ali Umar Bakarus
NIM C44090023

ABSTRAK
ROY ALI UMAR BAKARUS. Sistem Informasi Pengelolaan Sumberdaya dan
Lingkungan Perikanan Tangkap di Palabuhanratu, Sukabumi. Dibimbing oleh
MUSTARUDDIN dan DOMU SIMBOLON.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2009 tentang
Perikanan menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyusun
dan mengembangkan suatu sistem informasi bidang perikanan agar dapat diakses
dengan mudah dan cepat oleh seluruh masyarakat. Namun, DKP Kabupaten
Sukabumi dan PPN Palabuhanratu belum memiliki sebuah sistem informasi
perikanan yang menjawab kebutuhan masyarakat. Selain itu, data lingkungan
perairan Teluk Palabuhanratu juga tidak lengkap, padahal data tersebut berguna
untuk memprediksi daerah penangkapan ikan. Oleh karena itu, penelitian ini
bertujuan untuk membuat suatu sistem informasi pengelolaan sumberdaya dan
lingkungan perikanan tangkap di Palabuhanratu, Sukabumi. Metode penelitian ini
menggunakan model pengembangan sistem sekuensial (the waterfall model)

dimana tiap tahap harus selesai sebelum beralih ke tahap selanjutnya. Aplikasi yang
dihasilkan dari penelitian ini diberi nama Sistem Informasi Perikanan Tangkap
(SIPERTA). Aplikasi ini dapat diakses pada http://siperta.16mb.com. Menu utama
pada aplikasi ini adalah menu sumberdaya ikan, menu lingkungan, dan menu
teknologi.
Kata kunci: lingkungan, perikanan tangkap, sistem informasi, sumberdaya ikan,
web

ABSTRACT
ROY ALI UMAR BAKARUS. Information system of resources and environment
of capture fisheries in Palabuhanratu, Sukabumi. Supervised by MUSTARUDDIN
and DOMU SIMBOLON.
Regulations of the Repubic Indonesia Number 45 of 2009 about fisheries
stated that government and local government have to establish information system
of fisheries so it can be accessed easily and quickly by public. In addition, data of
oseanography in Palabuhanratu Bay are not complete, although the data can be used
to predict the fishing ground. Therefore, this study aims to establish information
system of resources and environment of capture fisheries in Palabuhanratu,
Sukabumi. The method of this study is using the waterfall model which every stage
must be completed before turning to the next stage. The result of this study is an

application called Information Sistem of Capture Fisheries (SIPERTA). The
application can be accessed at http://siperta.16mb.com. The main menu of the
application are fish resources menu, environment menu, and technology menu.
Keywords: environment, capture fisheries, information system, fish resources, web

SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN SUMBERDAYA DAN
LINGKUNGAN PERIKANAN TANGKAP DI
PALABUHANRATU, SUKABUMI

ROY ALI UMAR BAKARUS

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Perikanan
pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR
2015

Judul Skripsi : Sistem Informasi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan
Perikanan Tangkap di Palabuhanratu, Sukabumi
Nama
: Roy Ali Umar Bakarus
NIM
: C44090023
Program Studi : Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui oleh

Dr Mustaruddin, STP
Pembimbing I

Prof Dr Ir Domu Simbolon, MSi
Pembimbing II

Diketahui oleh


Dr Ir Budy Wiryawan, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan November 2013 ini ialah
Sistem Informasi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perikanan Tangkap di
Palabuhanratu, Sukabumi.
Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr. Mustaruddin, S.TP dan Prof. Dr. Ir.
Domu Simbolon, M.Si selaku pembimbing, serta Dr. Yopi Novita, S.Pi., M.Si
selaku komisi pendidikan dan Dr. Ir. Muhammad Fedi Alfiadi Sondita, M.Sc selaku
dosen penguji atas semua saran dan masukannya. Di samping itu, penghargaan
penulis sampaikan kepada Sonya Suci Ramadhani yang telah membantu dalam
pembuatan skripsi. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Gilang,
Jayanto, Kurniawan, Upay, Ryan, Yucha, Fau, Arbi, Faizah, Sari, Dodi, Galuh, Ali,
Ocid dan Wisha atas segala kesediaannya membantu, menemani, dan mendukung

selama masa pembuatan skripsi. Tak lupa ungkapan terima kasih paling dalam
disampaikan kepada Ayah, Ibu, serta seluruh keluarga atas segala doa dan kasih
sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2015

Roy Ali Umar Bakarus

DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL

vi

DAFTAR GAMBAR

vi

DAFTAR LAMPIRAN


vi

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian

2

Manfaat Penelitian

2

METODE


3

Waktu, Tempat, dan Alat

3

Sumber Perolehan Data

3

Metode Pembuatan Sistem Informasi

3

HASIL DAN PEMBAHASAN

5

Analisis Kebutuhan Sistem


5

Perancangan Sistem

8

Implementasi Sistem

11

Verifikasi Sistem

22

Pemeliharaan Sistem

22

KESIMPULAN DAN SARAN


23

Kesimpulan

23

Saran

23

DAFTAR PUSTAKA

24

LAMPIRAN

26

RIWAYAT HIDUP


36

DAFTAR TABEL
Analisis kebutuhan informasi pengguna data statistik

5

DAFTAR GAMBAR
Diagram alir metode penelitian
Diagram input output aplikasi
Tahap perancangan sistem
Entity-relationship diagram
Sketsa user interface aplikasi
Diagram alir penggunaan aplikasi
Tampilan halaman beranda
Tampilan menu navigasi
Tampilan menu utama
Tampilan halaman menu sumberdaya ikan
Tampilan sub menu volume dan nilai produksi ikan
Tampilan menu lingkungan
Tampilan citra suhu permukaan laut pada aplikasi
Tampilan sub menu suhu permukaan laut dalam bentuk galeri
Tampilan menu teknologi
Tampilan halaman kontak
Tampilan tabel
Tampilan grafik dinamis

4
8
9
10
10
11
12
13
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

DAFTAR LAMPIRAN
Script HTML dan CSS halaman beranda
Contoh script PHP pada aplikasi
Contoh JavaScript pada aplikasi
Petunjuk penggunaan aplikasi
Daftar tabel pada database
Isian data pada tabel_ikan

26
30
32
33
34
35

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Era informasi saat ini telah membuka wawasan baru dalam penyebaran data
dan informasi di semua bidang. Tidak terkecuali dalam bidang perikanan tangkap,
data statistik perikanan tangkap nasional dapat diperoleh dengan mudah dalam
Sistem Informasi Diseminasi Data Statistik Kelautan dan Perikanan (SIDATIK)
yang dibangun oleh Pusat Data dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Pembangunan sistem informasi tersebut merupakan langkah yang baik dalam
mendorong pembangunan perikanan tangkap nasional.
Pengadaan sistem informasi tersebut masih belum diimbangi oleh
pemerintah daerah, khususnya di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)
Sukabumi dan PPN Palabuhanratu. Undang-Undang Republik Indonesia nomor
45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004
tentang Perikanan menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah
menyusun dan mengembangkan sistem informasi dan data statistik perikanan.
Berdasarkan isi undang-undang tersebut telah jelas bahwa pemerintah daerah
diharuskan membangun suatu sistem informasi dan data statistik perikanan.
Sistem informasi ini sangat dibutuhkan untuk membantu masyarakat dan
pemegang kebijakan perikanan tangkap dalam mengambil keputusan dalam
pembangunan perikanan tangkap di daerah (Syamsi 2000).
Kegiatan operasi penangkapan ikan oleh nelayan pada umumnya hanya
berdasarkan pada pengalaman yang berulang-ulang dan informasi sesama
nelayan. Selain itu, nelayan pada umumnya berangkat dari pangkalan tidak
langsung menangkap ikan tetapi terlebih dahulu mencari lokasi penangkapan
ikan. Hal ini menyebabkan nelayan selalu berada pada ketidakpastian tentang
lokasi potensial untuk penangkapan ikan. Sehingga hasil tangkapan tidak
optimal dan pendapatan nelayan menurun. Kerugian yang dialami nelayan
adalah berupa waktu, tenaga, dan biaya. Permasalahan ini seharusnya bisa
diatasi dengan mengidentifikasi dan memprediksi daerah penangkapan ikan
(fishing ground) sebelum nelayan melakukan kegiatan operasi penangkapan
ikan (Suhartono et al. 2013).
Menurut Suhartono et al. (2013), daerah penangkapan ikan dapat
diprediksi dengan mengetahui data dan informasi lingkungan suatu perairan.
Ketersediaan ikan pada suatu wilayah perairan selalu berubah seiring dengan
perubahan lingkungan perairan, baik dalam jangka waktu pendek maupun
jangka panjang yang akan menyebabkan ikan memilih lingkungan yang sesuai
dengan kondisi fisiologisnya. Hal ini menunjukkan faktor lingkungan dapat
mempengaruhi pola perilaku ikan berupa gerak pindah untuk penyesuaian
terhadap kondisi yang menguntungkan bagi eksistensinya. Pernyataan tersebut
sejalan dengan Simbolon (2011) yang mengatakan bahwa tingkah laku ikan
sangat dipengaruhi oleh dinamika berbagai parameter lingkungan perairan.
Parameter lingkungan perairan yang mempengaruhi diantaranya suhu, salinitas,
arus dan kesuburan perairan.
Penelitian tentang pengaruh parameter oseanografi dengan sebaran ikan
dilakukan oleh banyak peneliti di berbagai daerah. Simbolon (2009) melakukan

2
penelitian tentang hubungan suhu permukaan laut dan hasil tangkapan ikan untuk
mengeksplorasi daerah penangkapan ikan cakalang di perairan Teluk
Palabuhanratu. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa suhu permukaan
laut berpengaruh terhadap sebaran dan hasil tangkapan ikan cakalang. Suhartono et
al. (2013) mengidentifikasi dan memprediksi daerah penangkapan ikan kembung
di perairan Kabupaten Pangkep dengan melakukan survey berbagai parameter
oseanografi, yaitu parameter klorofil-a, suhu, kedalaman, salinitas, dan kecepatan
arus. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa klorofil-a, suhu, dan kedalaman
berpengaruh nyata terhadap hasil tangkapan ikan kembung. Nontji (1974)
mengatakan bahwa kandungan klorofil dapat digunakan sebagai ukuran bagi
standing stock fitoplankton dan petunjuk akan potensi produksi ikan di suatu
perairan. Hasil penelitian Mujib et al. (2013) menyimpulkan bahwa parameter
lingkungan mempengaruhi hasil tangkapan ikan tongkol di perairan Teluk
Palabuhanratu. Parameter lingkungan tersebut diantaranya salinitas dan arus.
DKP Sukabumi maupun PPN Palabuhanratu sampai saat ini belum memiliki
data statistik parameter lingkungan perairan Teluk Palabuhanratu. Padahal dapat
disimpulkan dari berbagai hasil penelitian diatas bahwa informasi lingkungan
perairan sangat diperlukan untuk memprediksi daerah penangkapan ikan suatu
perairan. Untuk itu perlu dilakukan penyajian data statistik parameter lingkungan
demi kemajuan perikanan tangkap khususnya di PPN Palabuhanratu.
Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan Sistem Informasi Pengelolaan
Sumberdaya dan Lingkungan Perikanan Tangkap di PPN Palabuhanratu,
Sukabumi, agar data statistik perikanan tangkap di PPN Palabuhanratu dan
lingkungan perairan teluk Palabuhanratu dapat diakses dengan mudah dan cepat.
Sehingga dapat membantu pembangunan perikanan tangkap di PPN Palabuhanratu.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Mustaruddin et al. (2012) dalam
membuat Sistem Informasi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perikanan
Tangkap di Padang Pariaman (SI-PSLP) menyarankan bahwa diharapkan adanya
sistem informasi serupa yang berbasis web, agar informasi bisa diakses melalui
internet dengan lebih mudah dan cepat. Maka Sistem Informasi Pengelolaan
Sumberdaya dan Lingkungan Perikanan Tangkap di PPN Palabuhanratu dibuat
berbasis web.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem informasi
pengelolaan sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap di Palabuhanratu
berbasis web.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memecahkan permasalahan
mengenai pengorganisasian data sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap.
Selain itu penelitian ini juga memudahkan pengguna data statistik dalam mengakses
data sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap.

3

METODE
Waktu, Tempat, dan Alat
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan sejak November 2013 sampai dengan
Juli 2014. Penelitian ini dilakukan di PPN Palabuhanratu dan kampus Institut
Pertanian Bogor.
Alat yang digunakan dalam pengembangan sistem ini terdiri dari perangkat
keras, perangkat lunak, dan bahasa pemrograman. Perangkat keras yang digunakan
adalah notebook dengan spesifikasi prosesor Intel CoreTMi3 2,67 GHz, RAM 4 GB,
dan VGA Intel HD Graphics. Perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sistem operasi Microsoft Windows, Xampp untuk membangun server dan
database, Adobe Dreamweaver untuk membuat script, dan browser Google
Chrome. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah HTML untuk membuat
kerangka website, CSS untuk mempercantik user interface (antarmuka) aplikasi,
PHP untuk mengintegrasikan database dengan aplikasi, MySQL query untuk
memanggil data dari database, dan JavaScript untuk membuat aplikasi menjadi
dinamis.

Sumber Perolehan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
diperoleh dari PPN Palabuhanratu yaitu Buku Statistik Perikanan Tangkap PPN
Palabuhanratu tahun 2007-2012. Serta data suhu permukaan laut dan klorofil dari
citra satelit aqua sensor modis yang diacu dari Jayanto (2014). Citra tersebut
diunduh di website ERDDAP (Environmental Research Division's Data Access
Program) yakni sebuah server penyedia data ilmiah yang dapat diunduh secara
bebas dalam format file gambar.

Metode Pembuatan Sistem Informasi
Metode dalam membangun sistem ini dilakukan dengan menggunakan The
Waterfall Model yaitu sebuah model pengembangan sistem yang bersifat sekuensial
dimana tiap tahap harus selesai sebelum beralih ke tahap selanjutnya (Mishra dan
Dubey 2013). Massey dan Satao (2012) mengatakan bahwa tahapan metode ini
secara umum terdiri dari 5 tahap yaitu: 1) Analisis kebutuhan, 2) Perancangan, 3)
Implementasi, 4) Validasi, dan 5) Pemeliharaan (maintenance).
Menurut Sommerville (2006), tahap analisis kebutuhan merupakan tahap
pengumpulan informasi kebutuhan sistem yang akan dibuat sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Kemudian informasi tersebut didefinisikan kedalam
spesifikasi sistem.
Tahap perancangan sistem merupakan lanjutan dari tahap analisis kebutuhan.
Secara garis besar perancangan ini dibagi ke dalam 3 bagian, yaitu membuat
database, perancangan user interface (antarmuka) aplikasi, dan menyusun script
bahasa pemrograman (coding). Pembuatan database dilakukan menggunakan
perangkat lunak MySql yang sudah terdapat pada perangkat lunak Xampp. User

4
interface adalah tempat bertemunya aplikasi dengan pengguna. User interface
dirancang sedemikian rupa untuk mempermudah dan mempercepat pengguna
memahami dan menggunakan aplikasi. Perancangan user interface dibuat dalam
bentuk sketsa sebagai pedoman dalam tahapan selanjutnya yaitu coding. Bahasa
pemrograman dalam coding dibuat sesuai dengan database dan sketsa user
interface. Tahapan coding ini berpengaruh secara langsung terhadap tampilan
aplikasi karena coding berhubungan dengan sistematika tampilan aplikasi. Coding
dibuat menggunakan perangkat lunak Adobe Dreamweaver dengan menggunakan
bahasa pemrograman HTML, CSS, PHP, MySql query dan JavaScript.
Implementasi sistem adalah tahap mengimplemantasikan rancangan menjadi
sebuah program untuk dijadikan suatu sistem yang dapat digunakan. Hailpern dan
Santhanam (2002) mengatakan bahwa verifikasi sistem ditujukan untuk
memastikan program yang dibuat sesuai dengan spesifikasi sistem sehingga
program siap digunakan. Tahap pemeliharaan sistem ditujukan untuk mengetahui
kekurangan, memperbaiki, dan menambahkan layanan sistem. Alur penelitian ini
dapat dilihat pada diagram alir metode penelitian pada Gambar 1.

Gambar 1 Diagram alir metode penelitian

5

HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Kebutuhan Sistem
Objek yang dianalisis pada tahap ini adalah pengguna data statistik perikanan
tangkap. Handoyo (2011) membagi pengguna data statistik perikanan tangkap ke
dalam lima kelompok yaitu DKP Kabupaten Sukabumi, PPN Palabuhanratu,
nelayan, pengusaha perikanan, dan pengguna data lainnya seperti mahasiswa,
pelajar dan peneliti. Berdasarkan hasil analisis, informasi yang dibutuhkan oleh
pengguna atau pelaku kegiatan perikanan tangkap dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1 Analisis kebutuhan informasi pengguna data statistik perikanan
No Pengguna
Data Statistik
1. Dinas
Kelautan dan
Perikanan
Kabupaten
Sukabumi

2.

PPN

Kebutuhan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Tersedia

Dimanfaatkan

Jenis ikan
Produksi ikan
Ukuran Ikan
Harga ikan
Musim penangkapan ikan
Daerah penangkapan ikan
Kondisi lingkungan
perairan seperti suhu
permukaan laut,
fitoplankton, salinitas,
arus, gelombang, pasang
surut, oksigen terlarut,
dan bathimetri
8. Unit penangkapan ikan
9. Fasilitas pelabuhan

Sudah
Sudah
Sudah
Belum
Sudah
Belum
Belum

Sudah
Sudah
Sudah
Belum
Belum
Belum
Belum

Sudah
Sudah

Sudah
Sudah

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Sudah
Sudah
Belum
Sudah
Sudah
Belum
Belum

Sudah
Sudah
Belum
Sudah
Belum
Belum
Belum

Sudah
Sudah

Sudah
Sudah

Jenis ikan
Produksi ikan
Ukuran Ikan
Harga ikan
Musim penangkapan ikan
Daerah penangkapan ikan
Kondisi lingkungan
perairan seperti suhu
permukaan laut,
fitoplankton, salinitas,
arus, gelombang, pasang
surut, oksigen terlarut,
dan bathimetri
8. Unit penangkapan ikan
9. Fasilitas pelabuhan

6
No Pengguna Data
Statistik
3. Nelayan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Kebutuhan

Tersedia

Dimanfaatkan

Jenis ikan
Produksi ikan
Ukuran ikan
Harga ikan
Musim penangkapan ikan
Daerah penangkapan ikan
Jenis dan jumlah alat
penangkapan ikan
8. Fasilitas pelabuhan

Sudah
Sudah
Belum
Sudah
Sudah
Belum
Sudah

Sudah
Sudah
Belum
Sudah
Belum
Belum
Sudah

Sudah

Sudah

4.

Pengusaha
perikanan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jenis ikan
Produksi ikan
Ukuran ikan
Harga ikan
Unit penangkapan ikan
Fasilitas pelabuhan

Sudah
Sudah
Belum
Sudah
Sudah
Sudah

Sudah
Sudah
Belum
Sudah
Sudah
Sudah

5.

Pengguna
data
statistik
lainnya

1. Semua data sumberdaya
dan lingkungan perikanan
tangkap
2. Kemudahan dalam
mengakses data statistik
sumberdaya dan
lingkungan perikanan
tangkap

Belum

Belum

Belum

Belum

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa semua pengguna data statistik
perikanan membutuhkan data jenis ikan, produksi ikan, ukuran ikan, harga ikan,
musim penangkapan ikan, daerah penangkapan ikan, unit penangkapan ikan, dan
fasilitas pelabuhan. Data statistik tersebut sangat berguna secara umum untuk
mendorong kemajuan perikanan tangkap.
Data jenis ikan hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu
dibutuhkan untuk mengetahui jenis ikan apa saja yang terdapat di perairan Teluk
Palabuhanratu dan sekitarnya. Sehingga dapat memberikan gambaran alat tangkap
apa saja yang sebaiknya digunakan dalam operasi penangkapan ikan. Data produksi
ikan dibutuhkan untuk mengetahui dan memprediksi jumlah ikan yang tersedia di
perairan Teluk Palabuhanratu dan sekitarnya pada periode waktu tertentu. Data ini
dapat menunjukkan kapan sebaiknya nelayan melakukan operasi penangkapan
ikan. Data ukuran ikan dibutuhkan untuk mengetahui dan memprediksi ukuran ikan
tertentu pada periode waktu tertentu yang kemudian dapat digunakan sebagai acuan
untuk menjaga kelestarian ikan. Data harga ikan dibutuhkan untuk mengetahui nilai
ikan pada periode waktu tertentu.
Data musim penangkapan ikan dibutuhkan untuk mengetahui pola waktu
banyaknya ikan disuatu perairan. Data daerah penangkapan ikan dibutuhkan untuk

7
membantu nelayan menentukan lokasi penangkapan ikan. Data unit penangkapan
ikan dibutuhkan untuk mengetahui jumlah kapal, alat tangkap, alat bantu
penangkapan, dan nelayan yang beroperasi di PPN Palabuhanratu. Data fasilitas
pelabuhan dibutuhkan untuk mengatahui berbagai fasilitas yang tersedia dalam
mendukung kegiatan penangkapan ikan.
DKP Kabupaten Sukabumi, PPN Palabuhanratu, dan pengguna data statistik
lainnya membutuhkan data kondisi lingkungan perairan seperti suhu permukaan
laut, fitoplankton, salinitas, arus, gelombbang, pasang surut, oksigen terlarut dan
bathimetri. Data tersebut dibutuhkan untuk memprediksi daerah penangkapan ikan.
Analisis kebutuhan di atas menunjukkan bahwa masih terdapat kebutuhan
data yang belum tersedia dan termanfaatkan. Kebutuhan data yang belum tersedia
adalah data ukuran ikan, daerah penangkapan ikan, dan parameter lingkungan
perairan seperti suhu permukaan laut, fitoplankton, salinitas, arus, gelombang,
pasang surut, oksigen terlarut, dan bathimetri. Kebutuhan data yang belum
termanfaatkan adalah data ukuran ikan, musim penangkapan ikan, daerah
penangkapan ikan, dan parameter lingkungan perairan. Data tersebut harus
disediakan dan dimanfaatkan untuk kemajuan perikanan tangkap di Palabuhanratu.
Kemudahan dalam mengakses data statistik sumberdaya dan lingkungan
perikanan tangkap menjadi kebutuhan bagi pengguna data statistik. Informasi yang
sulit diakses dapat menghambat perkembangan dan pembangunan perikanan
tangkap di Palabuhanratu.
Berdasarkan tinjauan lapangan maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yang ada di Palabuhanratu, Sukabumi, yaitu:
1. Pengguna data statistik sulit untuk mendapatkan informasi sumberdaya
perikanan tangkap secara lengkap, cepat, dan akurat.
2. Pengguna data statistik sulit untuk mendapatkan informasi mengenai
lingkungan perairan sehingga dapat menyebabkan operasi penangkapan tidak
efektif.
3. Badan atau lembaga research di Palabuhanratu masih sangat sedikit sehingga
data pendukung pembangunan perikanan tangkap masih sulit ditemui.
4. Nelayan kesulitan dalam menentukan daerah penangkapan ikan karena tidak
ada informasi daerah penangkapan ikan dan penyebaran ikan yang dapat
diakses dengan mudah dan cepat.
5. Data statistik parameter oseanografi belum ada baik di PPN Palabuhanratu
maupun Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten Sukabumi.
6. Pengolahan dan penyajian data belum memanfaatkan teknologi komputer
secara optimal.
7. Sistem informasi sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap di PPN
Palabuhanratu belum ada sehingga menghambat pembangunan perikanan
tangkap setempat.
Diagram input-output pada Gambar 2 dibuat untuk memberikan gambaran
pengaruh faktor internal maupun eksternal terhadap aplikasi yang akan dibuat.
Diagram ini menggambarkan pengaruh input terkendali dan input tidak terkendali
terhadap aplikasi sehingga menghasilkan output yang dikehendaki dan output yang
tidak dikehendaki.

8
Input tidak terkendali:
 Parameter lingkungan
perairan
 Musim ikan

Lingkungan:
 Undang-Undang No. 45
tahun 2009 tentang Perikanan
 Undang-Undang No. 11
Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi
Elektronik

Output yang
dikehendaki:
 Informasi produksi,
ukuran, dan harga ikan
 Informasi Lingkungan
perairan
 Informasi teknologi
perikanan
 Pengaksesan informasi
yang mudah dan cepat

Aplikasi
Sistem Informasi
Perikanan Tangkap
Input terkendali:
 Jenis ikan hasil tangkapan
 Volume dan nilai produksi
ikan
 Ukuran ikan
 Harga ikan
 Nelayan
 Teknologi penangkapan
ikan

Output yang tidak
dikehendaki:
 Kegagalan sistem
database yang
dibuat
 Kegagalan
penyajian informasi
Pemeliharaan
sistem

Gambar 2 Diagram input output aplikasi
Senada dengan pernyataan Handoyo (2011) dalam penelitian sebelumnya,
bahwa aplikasi yang akan dibuat juga tidak bisa lepas dari peran lingkungan sekitar
dan pemerintah dalam menetapkan kebijakan dan peraturan perundang-undangan
yang mengatur tentang informasi dan perikanan. Input terkendali terdiri dari jenis
ikan hasil tangkapan, volume dan nilai produksi ikan, nelayan, unit penangkapan
ikan, dan fasilitas pengolahan data. Input yang tidak terkendali terdiri dari
parameter lingkungan oseanografi dan musim ikan.
Output yang dikehendaki dari aplikasi ini adalah informasi volume dan nilai
produksi ikan, lingkungan oseanografi, sarana dan prasarana, dan pengaksesan
informasi yang mudah dan cepat. Output yang tidak dikehendaki dari aplikasi ini
adalah kegagalan sistem database yang dibuat dan kegagalan penyajian informasi.
Hal ini dapat diatasi dengan pemeliharaan sistem.

Perancangan Sistem
Tahap ini menentukan bagaimana kerja sistem informasi yang akan dibuat
dalam menyelesaikan masalah. Secara detail tahapan ini menggambarkan
rancangan user interface, spesifikasi perangkat keras, perangkat lunak, database,
dan menggambarkan bagaimana komponen-komponen tersebut terhubung (Stair
dan Reynolds 2009).

9
Perancangan sistem dilakukan dalam tiga bagian, yaitu membuat database,
perancangan user interface aplikasi, dan menyusun script bahasa pemrograman
(coding) seperti pada Gambar 3.
Database

User Interface

Coding

Mulai

Mengolah data
Membuat
database

Membuat
rancangan user
interface

Koneksi database
dengan aplikasi
Penyusunan
konten aplikasi
Selesai

Gambar 3 Tahap perancangan sistem
Database merupakan suatu program yang dirancang untuk memudahkan
penambahan langsung data baru ketika terdapat data set lain yang kompatibel
(Fromm et al. 2003). Menurut Kadir (2008) penerapan database dalam suatu sistem
informasi dinamakan database sistem yaitu sebuah sistem informasi yang
mengintegrasikan kumpulan data yang saling berhubungan dan membuatnya tersedia
untuk beberapa aplikasi.
Pembuatan database dimulai dengan menormalisasi tabel agar efisien dalam
ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan, dan mudah dalam pemanipulasian
data (Fathansyah 1999 diacu dalam Silvia 2006). Hubungan antar entitas kemudian
digambarkan dalam entity-relationship diagram. Database dibangun dengan
menggunakan MySql, sebuah database sistem berbasis open source dengan sistem
keamanan tinggi (Stroe 2011).
Langkah awal yang baik dalam membangun sebuah database adalah dengan
membuat entity-relationship diagram. Diagram ini dapat memberikan gambaran
tentang entitas yang harus ada dalam database dan hubungan-hubungan
diantaranya (Dawson dan Parker 1988). Entity-relationship diagram pada Gambar
4 menggambarkan hubungan dari tiap entitas yang terdapat pada database aplikasi.
Entitas-entitas tersebut adalah tabel ikan, detail ikan, kategori ikan, suhu permukaan
laut, suhu per bulan, klorofil-a, klorofil-a per bulan, salinitas, arus, gelombang,
pasang surut, oksigen terlarut, bathimetri, alat tangkap, jumlah alat penangkapan
ikan, jumlah API, kategori API, kapal perikanan, jumlah kapal, kategori kapal,
nelayan, pelabuhan, tempat pelelangan ikan, pabrik es, dan SPBU.
Setiap entitas memiliki atribut masing-masing. Selain itu tiap entitas memiliki
atribut kunci yaitu atribut unik yang hanya dimiliki oleh entitas tersebut dan dapat
menjadi kunci untuk digunakan oleh entitas lain.

10

Gambar 4 Entity-relationship diagram
Perancangan user interface dibuat sedemikian rupa agar memudahkan
pengguna dalam penggunaan aplikasi (user friendly). Secara umum sketsa user
interface aplikasi ditunjukkan oleh Gambar 5.
Header

Menu Navigasi

Konten

Konten

Footer
Gambar 5 Sketsa user interface aplikasi

11
Pengguna yang membuka aplikasi ini akan langsung dihadapkan pada
halaman beranda. Pada halaman beranda terdapat menu navigasi yang tautan pada
menu yang terdapat pada aplikasi ini. Pengguna dapat memilih salah satu menu dari
ketiga menu yaitu menu sumberdaya ikan, menu lingkungan, dan menu teknologi.
Pengguna tinggal menutup aplikasi ketika sudah selesai menggunakannya. Alur
penggunaan aplikasi dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Diagram alir penggunaan aplikasi
Tahap coding adalah mengintegrasikan database dengan aplikasi. Bahasa
pemrograman yang digunakan adalah Hypertext Preprocessor (PHP) yaitu bahasa
pemrograman yang digunakan untuk membuat halaman web dinamis (Rahmansyah
2013). Script PHP disatukan ke dalam script HyperText Markup Language
(HTML) bersama dengan script CSS dan Java. Semua script dibuat dengan
menggunakan perangkat lunak Adobe Dreamweaver.

Implementasi Sistem
Aplikasi yang dihasilkan dari penelitian ini diberi nama Sistem Informasi
Perikanan Tangkap (SIPERTA). Aplikasi ini dapat diakses oleh pengguna pada
http://siperta.16mb.com. Maksud dari dibuatnya aplikasi ini lebih kepada penyajian
informasi perikanan terutama dalam penyediaan data statistik sumberdaya ikan,
lingkungan, dan teknologi perikanan tangkap di PPN Palabuhanratu. Selanjutnya
diharapkan aplikasi ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi pelaku perikanan
tangkap di PPN Palabuhanratu.
Halaman Beranda
Halaman beranda (home) berisi informasi tentang aplikasi secara umum.
Pengguna aplikasi pertama kali akan disuguhkan halaman ini ketika mengakses
website. Isi dari halaman ini antara lain header, judul website, logo, menu navigasi,
menu utama, kontak, dan footer. Halaman beranda dapat dilihat pada Gambar 7.

12
(A)
(B)

(C)

(D)

(E)

Gambar 7 Tampilan halaman beranda berisi header (A), menu navigasi (B),
judul aplikasi (C), menu utama (D), dan footer (E)

13
Menu Navigasi
Menu navigasi berbentuk tombol terletak di kanan header setiap halaman
website. Menu navigasi berisi enam tautan yaitu beranda, menu sumberdaya ikan,
menu lingkungan, menu teknologi, tentang, dan kontak. Menu sumberdaya ikan,
ligkungan, dan teknologi memiliki sub menu masing-masing. Tautan sub menu
akan tampil secara vertikal (dropdown) apabila menu diklik/tap. Tampilan menu
navigasi dapat dilihat pada Gambar 8.

(A)

(B)
(C)

Gambar 8 Tampilan menu navigasi berisi tombol navigasi (A),
tautan (B), dan tautan sub menu (C)
Menu Utama
Menu utama ditampilkan pada halaman beranda. Menu utama menampilkan
tiga menu yang terdapat pada aplikasi (Gambar 9). Menu tersebut adalah menu
sumberdaya ikan, menu lingkungan, dan menu teknologi. Menu dapat diakses
dengan mengklik/tap tombol lihat statistik di bawah setiap menu. Cara lain untuk
mengakses menu adalah dengan mengklik/tap tautan menu pada menu navigasi.

Gambar 9 Tampilan menu utama
Menu Sumberdaya Ikan
Menu sumberdaya ikan menyajikan informasi mengenai data produksi hasil
tangkapan ikan ekonomis di PPN Palabuhanratu. Data tersebut disajikan dalam

14
bentuk tabel dan grafik dinamis. Menu ini berisi tiga sub menu yaitu sub menu
volume dan nilai produksi ikan, ukuran ikan dan harga ikan. Tampilan sub menu
volume dan nilai produksi ikan terdapat pada Gambar 10.

(A)

(B)

Gambar 10 Tampilan halaman menu sumberdaya ikan berisi
tab sub menu (A) dan tabel (B)

15
Sub menu volume dan nilai produksi ikan berisi sub sub menu per tahun dan
per jenis ikan. Pengguna dapat memperoleh informasi gambar, deskripsi, volume
produksi, dan nilai produksi ikan tertentu per tahun dengan mengklik/tap detail atau
nama ikan tertentu pada tabel yang terdapat pada sub sub menu per jenis ikan.
Pengguna kemudian akan diarahkan oleh sistem ke halaman detail ikan. Halaman
detail ikan menyajikan tabel dan grafik volume dan nilai produksi ikan tertentu per
tahun. Halaman detail ikan dapat dilihat pada Gambar 11. Sub menu ukuran ikan
menyajikan data ukuran ikan hasil tangkapan. Sedangkan sub menu harga ikan
menyajikan data harga ikan hasil tangkapan.

(A)

(B)

(C)

Gambar 11 Tampilan sub menu volume dan nilai produksi ikan berisi
deskripsi ikan (A), tabel (B), dan grafik (C)

16
Menu Lingkungan
Menu lingkungan menyajikan data statistik parameter oseanografi Teluk
Palabuhanratu. Menu ini terdiri dari delapan sub menu parameter lingkungan yaitu
sub menu suhu permukaan laut, klorofil-a, salinitas, arus, gelombang, pasang surut,
oksigen terlarut, dan bathimetri. Setiap sub menu menampilkan data rerata
parameter oseanografi per tahun dan per bulan di Teluk Palabuhanratu. Kedelapan
sub menu tersebut ditampilkan dalam bentuk tab menu pada halaman menu
lingkungan. Pengguna dapat mengakses data dengan mengklik/tap tab menu
parameter lingkungan yang diinginkan. Tampilan halaman menu lingkungan dapat
dilihat pada Gambar 12.

(A)

(B)

(C)

Gambar 12 Tampilan menu lingkungan berisi tab sub menu (A), tabel (B),
dan grafik (C)

17

Sub menu suhu permukaan laut menampilkan data statistik rerata sebaran
suhu permukaan laut di perairan Teluk Palabuhanratu pada periode waktu tertentu
dalam dalam satuan derajat celsius (°C). Pada halaman utama sub menu ini, data
yang ditampikan adalah data rerata sebaran suhu permukaan laut per tahun. Data
tersebut disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Pengguna dapat mengklik/tap
tahun tertentu pada kolom tahun untuk mengetahui data rerata sebaran suhu
permukaan laut per bulan pada tahun tersebut.
Halaman detail sub menu suhu permukaan laut per bulan menampilkan tabel,
grafik, dan galeri citra sebaran suhu permukaan laut dalam satu tahun. Citra yang
ditampilkan adalah citra per bulan dari Januari hingga Desember. Galeri citra
tersebut menampilkan thumbnail gambar dan nama bulan. Pengguna dapat
mengunduh citra dengan cara mengklik/tap gambar tersebut dan menyimpan
sebagai gambar dalam format PNG. Tampilan citra yang terdapat pada aplikasi
dapat dilihat pada Gambar 13.
Sub menu klorofil-a, salinitas, arus, gelombang, pasang surut, oksigen terlarut
dan bathimetri memiliki struktur halaman yang sama dengan sub menu suhu
permukaan laut. Perbedaannya ada pada konten data yang disajikan. Setiap sub
menu dapat diakses dengan mengklik/tap tab menu. Tampilan halaman sub menu
klorofil-a per bulan dapat dilihat pada Gambar 14.

Gambar 13 Tampilan citra suhu permukaan laut pada aplikasi
Menu Teknologi
Menu teknologi terdiri dari tujuh sub menu yaitu sub menu kapal perikanan,
alat penangkapan ikan, nelayan, pelabuhan, tempat pelelangan ikan, pabrik es, dan
SPBU. Sub menu kapal perikanan menampilkan tabel kapal perikanan yang berisi
data jenis kapal yang beroperasi di PPN Palabuhanratu. Data pada kolom kapal
dapat diklik/tap untuk mengetahui jumlah kapal, jumlah pemilik kapal, dan jumlah
nelayan yang beroperasi di PPN Palabuhan ratu setiap tahun (Gambar 15).

18

(A)

(B)

(C)

Gambar 14 Tampilan sub menu suhu permukaan laut dalam bentuk galeri
citra (A), tabel (B), dan grafik (C)
Sub menu alat penangkapan ikan, nelayan, pelabuhan, tempat pelelangan ikan,
pabrik es, dan SPBU memiliki tampilan yang sama dengan sub menu kapal
perikanan. Perbedaannya ada pada konten data yang disajikan.

19

(A)

(B)

Gambar 15 Tampilan menu teknologi berisi tab sub menu (A)
dan tabel (B)
Halaman Kontak
Halaman kontak dibuat untuk memberikan pelayanan kepada pengguna yang
ingin bertanya atau memberikan saran mengenai aplikasi Sistem Informasi
Perikanan Tangkap (SIPERTA) kepada admin. Halaman ini menampilkan kotak

20
pesan, peta lokasi PPN Palabuhanratu (Google Map), dan alamat yang dapat
dihubungi. Penyusunan script bahasa pemrograman ini diintegrasikan dengan
penyedia pemetaan online Google Map, sehingga semua fungsi layanan dari Google
Map dapat dipakai pada aplikasi ini. Tampilan halaman kontak dapat dilihat pada
Gambar 16.

(A)

(B)

(C)

Gambar 16 Tampilan halaman kontak berisi kotak isian pesan (A),
alamat (B), dan peta (C)

21
Tabel
Tabel yang ditampilkan pada aplikasi ini disusun dengan menggunakan
bahasa pemrograman CSS dan JavaScript yang dapat diunduh gratis di
http://datatables.net. Tabel telah diintegrasikan dengan database dengan
menggunakan bahasa PHP dan MySQL query, sehingga isi tabel sesuai dengan
database.
Tabel menampilkan baris judul, kolom isi, kotak pilihan show content,
keterangan jumlah isi data, tombol navigasi, dan kotak search. Secara default data
yang ditampilkan adalah 10 baris. Pengguna dapat menampilkan 10, 25, 50, atau
100 baris sekaligus dengan memilih pada kotak pilihan show entry. Tombol
navigasi digunakan untuk menampilkan data yang belum ditampilkan pada tabel.
Kotak search pada tabel berguna untuk mempermudah pengguna menemukan data
yang sedang dicari. Pengguna dapat mencari dengan kata kunci apapun yang
diinginkan. Tabel ini memiliki fasilitas mengurutkan isi kolom seseuai dengan
urutan abjad (ascending) atau sebaliknya (descending) dengan cara menklik/tap
judul kolom. Tampilan tabel dapat dilihat pada Gambar 17.
(A)

(B)

(C)

(D)
Gambar 17 Tampilan tabel berisi kotak pilihan show entry (A), kotak
search (B), Isi Tabel (C), dan tombol navigasi (D)
Grafik
Grafik pada aplikasi disusun dengan menggunakan bahasa pemrograman
JavaScript yang dapat diunduh gratis di http://highcharts.com. Grafik telah
diintegrasikan dengan database menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
MySQL query sehingga bersifat dinamis. Angka dan bentuk grafik akan berubah
secara otomatis jika database diperbarui (update) oleh admin. Warna grafik dapat
diatur oleh admin dengan menambahkan beberapa kode JavaScript.
Grafik dilengkapi dengan judul, sub judul, label sumbu x, label sumbu y,
legenda, menu grafik, dan tooltip. Grafik ini memiliki fasilitas perintah cetak grafik
dan perintah unduh ke dalam format PNG image, JPEG image, PDF document, dan
SVG vector image. Fasilitas perintah tersebut terdapat pada menu grafik yang
terletak di pojok kanan atas grafik. Grafik ini memiliki fasilitas tooltip yaitu
menunjukkan label sumbu y dan nilai dari sebuah titik apabila kursor diarahkan ke
sebuah titik. Pada device dengan layar sentuh (touchscreen), tooltip akan mucul jika
sebuah titik ditap (Gambar 18).

22
(A)

(B)

Gambar 18 Tampilan grafik dinamis menunjukan menu grafik (A)
dan tooltip (B)
Manajemen Data
Sistem Informasi Perikanan Tangkap (SIPERTA) disusun sedemikian rupa
sehingga hanya admin yang dapat memperbarui (updating) data. Admin adalah
pengguna khusus yang memiliki password dan hak akses penuh untuk menambah,
menghapus, dan mengubah data. Pengguna biasa hanya memiliki hak akses
membaca dan mengunduh data. Pembaruan (update) data dilakukan oleh admin
dengan masuk ke dalam database menggunakan password, kemudian menambah,
menghapus, dan atau mengubah data. Admin juga dapat mengubah susunan script
bahasa pemrograman aplikasi.

Verifikasi Sistem
Verifikasi dilakukan untuk memastikan sistem bekerja sesuai rancangan
(Hendrawan 2014). Pada tahap ini dilakukan pengujian aplikasi Sistem Informasi
Perikanan Tangkap (SIPERTA) untuk memastikan bahwa aplikasi siap untuk
digunakan. Pengujian dilakukan dengan melakukan verifikasi benar atau tidak
script program dengan logika alur kerja sistem dengan menguji kerja sistem mulai
dari masukan (input) data hingga keluaran (output) data. Hasil verifikasi
menunjukkan bahwa aplikasi siap digunakan.

Pemeliharaan Sistem
Tahapan pemeliharaan (maintenance) dilakukan ketika sistem informasi
sudah mulai dioperasikan. Tujuan dari tahapan ini adalah untuk menjaga dan
memastikan sistem tetap berjalan dengan baik (Williams dan Sawyer 2003). Sebuah
sistem baru dapat diketahui kelebihan dan kekurangannya setelah sistem dijalankan.
Untuk itu perlu dilakukan tahap pemeliharaan sistem agar kelebihan sistem dapat

23
dipertahankan dan kekurangan sistem dapat diatasi demi keoptimalan layanan
aplikasi.
Kelebihan aplikasi Sistem Informasi Perikanan Tangkap (SIPERTA) antara
lain:
1) Proses pengolahan data menjadi lebih mudah, konsisten, dan terorganisasi
dengan sistem pengkodean tiap entitas di dalam database.
2) Aplikasi sudah berbasis web, sehingga proses akses data menjadi lebih mudah.
Cukup memiliki jaringan internet, data dapat diperoleh tanpa harus mendatangi
kantor PPN Palabuhanratu.
3) Proses pencarian data menjadi lebih cepat karena data disajikan dengan
sistematis.
4) Tingkat ketelitian data menjadi lebih tinggi karena sistem sudah
terkomputerisasi.
Kekurangan aplikasi Sistem Informasi Perikanan Tangkap (SIPERTA) antara
lain:
1) Data statistik sumberdaya perikanan tangkap yang dimasukan ke dalam
database masih belum lengkap. Oleh karena itu, perlu ditambahkan data dan
menu baru ke dalam aplikasi.
2) Data statistik lingkungan perairan Teluk Palabuhanratu yang ada hanya sebaran
suhu permukaan laut dan sebaran klorofil-a. Perlu ditambahkan data parameter
lingkungan perairan lainnya agar prediksi daerah penangkapan ikan dapat
diketahui dengan lebih baik.
3) Dibutuhkan tenaga kerja dengan keahlian khusus untuk menjadi admin dalam
mengelola aplikasi.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Sistem informasi yang dirancang diberi nama Sistem Informasi Perikanan
Tangkap (SIPERTA). SIPERTA menyediakan informasi mengenai data statistik
sumberdaya dan lingkungan perikanan tangkap di PPN Palabuhanratu, Sukabumi.
Informasi yang terdapat pada aplikasi ini dibagi ke dalam tiga menu, yaitu menu
sumberdaya ikan, menu lingkungan, dan menu teknologi. Menu sumberdaya ikan
menampilkan gambar, deskripsi, data statistik volume produksi, nilai produksi,
ukuran, dan harga ikan ekonomis hasil tangkapan di PPN Palabuhanratu. Menu
lingkungan menampilkan data statistik sebaran suhu permukaan laut, klorofil-a,
salinitas, arus, gelombang, pasang surut, oksigen terlarut, dan bathimetri di perairan
Teluk Palabuhanratu. Sedangkan menu teknologi menampilkan data statistik kapal
perikanan, alat penangkapan ikan, nelayan, pelabuhan, tempat pelelangan ikan,
pabrik es, dan SPBU yang terdapat di PPN Palabuhanratu.

Saran
Aplikasi Sistem Informasi Perikanan Tangkap (SIPERTA) masih memiliki
banyak kekurangan. Beberapa menu pada aplikasi ini masih belum memiliki data

24
yang lengkap. Oleh karena itu perlu ada penambahan data ke dalam database demi
meningkatkan pelayanan aplikasi.
Aplikasi ini juga memerlukan penambahan menu yang berfungsi
menginterpretasikan data statistik menjadi informasi yang lebih matang seperti
infografis sebaran ikan dan prediksi sebaran ikan tertentu pada waktu tertentu di
teluk Palabuhanratu. Selain itu, penyederhanaan aplikasi masih perlu dilakukan
agar lebih mudah dimengerti dan digunakan oleh pengguna aplikasi.

DAFTAR PUSTAKA
Bennet N, David R, Watson E. 2013. Web Applicattion Development for Scientific
Data. Journal of Undergraduate Research. Asheville(US): University of North
Carolina.
Data Statistik Kelautan dan Perikanan. 2013. Sistem Informasi Diseminasi Data
Statistik Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan [Internet].
[diakses 2014 Juli 25]. Tersedia pada: http://statistik.kkp.go.id
Dawson K, Parker L. 1988. From Entity-relationship Diagrams to Fourth Normal
Form: A Pictorial Aid to Analysis. The Computer Journal. 31(3): 258-168.
Fromm M, Alfred J, Pitts M. 2003. A unified, long-term, high-latitude stratospheric
aerosol and cloud database using SAM II, SAGE II, and POAM II/III data:
Algorithm description, database definition, and climatology. Journal of
Geophysical Research: Atmospheres. 108:12-27. doi: 10.1029/2002JD002772
Hailpern B, Santhanam P. 2002. Sofware Debugging, Testing, and Verification.
IBM System Journal. 40(1): 4-12. ISSN: 0018-8670
Handoyo K. 2011. Sistem informasi pengelolaan sumberdaya dan lingkungan
perikanan tangkap di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera barat. [skripsi].
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Hendrawan RA. 2014. Prototipe Data Warehouse Perikanan Tangkap dan Budidaya.
Jurnal Sistem Informasi. 5(1): 79-85.
Jayanto R. 2014. Hubungan produksi hasil tangkapan pelagis besar dengan
parameter oseanografi di Perairan Teluk Palabuhanratu. [skripsi]. Bogor (ID):
Institut Pertanian Bogor.
Kadir A. 2008. Tuntunan Praktis Belajar Database Menggunakan MySQL. Yogyakarta
(ID): Andi Offset
Massey V, Satao KJ. 2012. Envolving a New Software Development Life Cycle (SDLC)
incorporated with Release Management. International Journal of Engineering and
Advance Technology (IJEAT). 1(4): 25-31 ISSN: 2249-8958
Mirsha A, Dubey D. 2013. A Comparative Study of Different Software Development
Life Cycle Models in Different Scenarios. International Journal of Advance
Research in Computer Science and Management Studies. 1(5):64-69 ISSN: 23217782
Mujib Z, Herry B, Aristi D. 2013. Pemetaan Sebaran Ikan Tongkol dengan Data
Klorofil-a Citra Modis Pada Alat Tangkap Payang di Perairan Teluk Palabuhanratu,
Sukabumi, Jawa Barat. Journal of Fisheries Resources Utilization Management and
Technology. 2(2): 150-160

25
Mustaruddin M, Simbolon D, Handoyo K. 2012. Pengembangan Sistem Informasi
Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perikanan Tangkap di Kabupaten Padang
Pariaman, Sumatera Barat. Buletin PSP FPIK IPB. 20(2): 145-152 ISSN: 02512863
Nontji A. 1974. Kandungan Chlorophyl Pada Phytoplankton di Laut Banda dan Laut
Seram. Oseanografi di Indonesia. No. 2: 1-16
Rahmansyah F. 2013. Pengembangan sistem informasi perikanan budidaya
perikanan darat Kabupaten Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Bogor
Silvia A. 2006. Perancangan sistem manajemen basis data untuk kemasan
transportasi komoditas hortikultura (buah-buahan dan sayuran). [skripsi]. Bogor
(ID): Institut Pertanian Bogor
Simbolon D. 2009. Eksplorasi Daerah Penangkapan Ikan Cakalang Melalui
Analisis Suhu Permukaan Laut dan Hasil Tangkapan di Perairan Teluk
Palabuhanratu. Jurnal Mangrove dan Pesisir. 10(1): 42-49 ISSN: 1411 - 0679
Simbolon D. 2011. Bioekologi Dinamika Daerah Penangkapan Ikan. Bogor (ID):
IPB Press
Sommerville I. 2006. Software Enginering, 8th Edition. China: China Machine Press
Stair R, Reynold GW. 2009. Fundamentals of Information Systems, 5th Edition.
Boston (US): Course Technology
Stroe IS. 2011. MySQL Databases as Part of The Online Business , Using Platform
Based on Linux. Database System Journal. 2(1):20-22
Suhartono, Haruna, Pailin JB. Identifikasi dan Prediksi Daerah Penangkapan Ikan
Kembung (Rastrelliger spp) di Perairan Kabupaten Pangkep. Jurnal “Amanisal”
PSP FPIK Unpatti-Ambon. 2(2): 55-65 ISSN: 2085-5109
Sutabri T. 2004. Analisa Sistem Informasi. Yogyakarta(ID) : ANDI Yogyakarta.
Syamsi I. 2000. Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta (ID): Bumi
Aksara.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
Williams BK, Sawyer S, William B. 2003. Using Information Technology: A
Practical Introduction to Computers and Communications, 5th Edition. New
York (US): McGraw-Hill Higher Education.

26
Lampiran 1 Script HTML dan CSS halaman beranda







SI PPN Palabuhanratu





















Beranda

Sumberdaya
Ikan

Volume &
Produksi IkanUk
uran Ikan

27
Harg
a Ikan



Lingkungan

Suhu
Permukaan Laut
Klo
rofil-a
sali
nitas
Arus

Gelombang
Pasang Surut
Ok
sigen Terlarut
Ba
thimetri



Teknologi


Kapal
Perikanan
Alat
Tangkap
Nela
yan
Pel
abuhan
Tempat
Pelelangan Ikan
Pabr
ik Es
SPBU


Tentang
Kontak









SISTEM
INFORMASI PERIKANAN
TANGKAP

28
Data Statistik
Sumberdaya & Lingkungan
Perikanan Tangkap
TENTANG MENU
UTAMA






Aplikasi Data
Statistik Sumberdaya dan
Lingkungan Perikanan
Tangkap

Aplikasi ini menyediakan informasi
data statistik sumberdaya ikan,
lingkungan perikanan
tangkap,dan teknologi
penangkapan ikan di PPN
Palabuhanratu