Dampak Ekologis dan Ekonomis Kegiatan Perikanan Tangkap di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.

DAMPAK EKOLOGIS DAN EKONOMIS KEGIATAN
PERIKANAN TANGKAP DI PALABUHANRATU,
SUKABUMI, JAWA BARAT

ABUDI

PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Dampak Ekologis dan
Ekonomis Kegiatan Perikanan Tangkap di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan mau pun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Desember 2014
Abudi
NIM C44100048

ABSTRAK
ABUDI. Dampak Ekologis dan Ekonomis Kegiatan Perikanan Tangkap di
Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat. Dibimbing oleh AM AZBAS
TAURUSMAN dan NIMMI ZULBAINARNI.
Untuk mempelajari pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan perlu
analisis aspek ekologi dan ekonomi secara sistematis. Penelitian ini bertujuan: (1)
untuk menentukan dampak ekologis dan ekonomis kegiatan perikanan tangkap
terhadap struktur dan tingkat trofik hasil tangkapan; 2) menentukan tingkat
pemanfaatan optimum sumberdaya ikan berdasarkan aspek bioekonomi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa hasil tangkapan yang didaratkan di lokasi studi
PPN Palabuhanratu didominasi oleh ikan kelompok jenis karnivora tertinggi pada
rantai makanan atau tingkat trofik 5 (TL5). Produksi kelompok jenis ikan tersebut
mengalami peningkatan setiap tahunnya yang mengakibatkan penurunan produksi
ikan jenis TL2 hingga TL4. Analisis selanjutnya pada ikan yang paling dominan

tertangkap di lokasi studi adalah ikan layur (Trichiurus savala). Ikan layur yang
tertangkap pancing ulur dan payang sudah termasuk kriteria layak tangkap
berdasarkan parameter length at first maturity. Hubungan panjang-berat ikan layur
(b=2,6734) bersifat allometrik negatif. Potensi produksi lestari hasil tangkapan
ikan layur di daerah penangkapan Palabuhanratu adalah 222.248 kg dengan upaya
penangkapan lestari 14.571 trip per tahun untuk armada pancing ulur dan 6.267
trip per tahun untuk armada payang. Optimalisasi bioekonomi armada payang
lebih besar dibandingkan armada pancing ulur.
Kata kunci : bioekonomi, layur, Palabuhanratu, tingkat trofik

ABSTRACT
ABUDI. Ecological and Economic Impact of Fishing Activities at Palabuhanratu,
Sukabumi, West Java. Supervised by AM AZBAS TAURUSMAN and NIMMI
ZULBAINARNI.
To study the sustainable fishing management, an integrated analysis of ecology
economy should be sistematicaly conducted. The objective of this study are: (1) to
determine the ecological and economic impact of fishing activities on community
structure and trophic level of catch; 2) to determine optimum utilization fish stock
based on bio-economic aspects. The results showed that the catches landed in PPN
Palabuhanratu were dominated by highest food web level (trophic level) of

carnivore group fish (TL5). The annual catch of this TL group was increase, the
potentially threaten its prey of TL 2 to TL 4. The most dominant catch in study
location was hairtail (Trichiurus savala). Hairtail was dominanly caught by hand
line and payang (seine nets). The catch of this spesies was larger than the size of
the allowable size based on length at first maturity parameter. Length-weight
relationships of this species seemed negative allometric growth pattern (b =
2,6734). The sustainable utilization of the hairtail fish stock in the fishing ground
of Palabuhanratu is 222.248 kg with annual effort of 14.571 trips for handline

fishing fleet and 6.267 trips for payang fishing fleet. Bio-economic optimization
of payang fishing fleet was higher than hand line fishing fleet.
Keywords: bioeconomic, hairtail, Palabuhanratu, trophic level

DAMPAK EKOLOGIS DAN EKONOMIS KEGIATAN
PERIKANAN TANGKAP DI PALABUHANRATU,
SUKABUMI, JAWABARAT

ABUDI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Perikanan
pada
Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2014

Judul Skripsi : Dampak Ekologis dan Ekonomis Kegiatan Perikanan Tangkap di
Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.
Nama
: Abudi
NIM
: C44100048
Mayor
: Teknologi dan Manajemen Perikanan Tangkap

Disetujui oleh


Dr Am Azbas Taurusman, SPi MSi
Pembimbing I

Dr Nimmi Zulbainarni, SPi MSi
Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr Ir Budy Wiryawan, MSc
Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang
dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Maret 2014 ini ialah
bioekonomi perikanan tangkap dengan judul Dampak Ekologis dan Ekonomis
Kegiatan Perikanan Tangkap di Palabuhanratu, Sukabumi, Jawa Barat.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Dr Am Azbas Taurusman, SPi MSi
sebagai ketua komisi pembimbing dan Dr Nimmi Zulbainarni, SPi MSi sebagai
anggota komisi pembimbing, kemudian juga kepada Dr Ir Mohammad Imron,
MSi selaku penguji tamu dan Dr Yopi Novita, SPi MSi selaku komisi pendidikan,
serta Dr Ir Budy Wiryawan, MSc selaku Ketua Departemen Pemanfaatan
Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian
Bogor. Di samping itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Kepala PPN
Palabuhanratu beserta seluruh staf pusat statistik PPN Palabuhanratu yang telah
membantu selama pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan
kepada ayah, ibu, serta seluruh keluarga, atas segala doa dan kasih sayangnya.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Desember 2014
Abudi

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI

xi

DAFTAR TABEL


xii

DAFTAR GAMBAR

xii

DAFTAR LAMPIRAN

xiii

PENDAHULUAN

1

Latar Belakang

1

Tujuan Penelitian


2

Manfaat Penelitian

2

METODE

2

Waktu dan Tempat

2

Alat dan Bahan

3

Jenis dan Sumber Data


3

Metode Pengumpulan Data

3

Metode Analisis Data

4

HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi Unit Penangkapan Ikan

7
7

Komposisi Hasil Tangkapan di PPN Palabuhanratu

10


Analisis Hubungan Panjang dan Berat Ikan Layur

15

Aspek Bioekonomi

16

SIMPULAN DAN SARAN

21

Simpulan

21

Saran

21


DAFTAR PUSTAKA

22

LAMPIRAN

24

RIWAYAT HIDUP

32

DAFTAR TABEL
1 Jenis data dan metode pengumpulannya
2 Rumus bioekonomi model statis
3 Komposisi biomassa hasil tangkapan yang didaratkan di PPN
Palabuhanratu menurut kelompok tingkat trofik tahun 2004-2013
4 Jenis dan tingkat trofik (trophic level) ikan hasil tangkapan nelayan
menurut alat tangkap di Palabuhanratu (Lampiran 4)
5 Hasil jenis dan tingkat trofik (trophic level) ikan hasil tangkapan nelayan
pancing ulur dan payang di PPN Palabuhanratu
6 Struktur biaya penangkapan pancing ulur dan payang
7 Parameter dari model bioekonomi berbagai armada (multi fleet)
8 Hasil analisis dengan pendekatan model estimasi statistik algoritma fox
untuk perikanan pancing ulur dan payang

4
7
10
12
13
18
18
20

DAFTAR GAMBAR
1 Peta lokasi penelitian
2 (A) Kontruksi pancing ulur ; (B) Rawai layur ; (C) Ilustrasi rawai
layur saat dioperasikan
3 Konstruksi alat tangkap payang di PPN Palabuhanratu
4 Proporsi tingkat trofik (trophic level) hasil tangkapan yang
didaratkan di PPN Palabuhanratu tahun 2004-2013
5 Komposisi tingkat trofik (trophic level) hasil tangkapan nelayan
pancing ulur dan payang di PPN Palabuhanratu
6 Tingkat trofik (trophic level) hasil tangkapan pancing ulur dan
payang di PPN Palabuhanratu
7 Komposisi tingkat trofik (trophic level) hasil tangkapan pancing
ulur dan payang di PPN Palabuhanratu
8 Panjang ikan layur (Trichiurus savala) yang didaratkan di PPN
Palabuhanratu
9 Frekuensi bobot ikan layur (Trichiurus savala) (Maret 2014; N=64)
10 Hubungan panjang dan berat ikan layur (Trichiurus savala) yang
didaratkan di PPN Palabuhanratu (Maret 2014; N=64)
11 Produksi ikan layur (Trichiurus savala) menurut alat tangkap di
Palabuhanratu tahun 2004-2013
12 Proporsi rata-rata hasil tangkapan layur menurut alat tangkap
13 Hubungan kuadratik antara upaya penangkapan dengan produksi
ikan layur di perairan Palabuhanratu

3
9
10
11
13
14
14
15
15
16
17
17
19

DAFTAR LAMPIRAN
1
2
3
4
5
6
7
8

Ukuran panjang dan berat ikan layur
Sebaran frekuensi berat ikan layur (Trichiurus savala)
Frekuensi masuk kapal ikan di PPN Palabuhanratu tahun 2013
Produksi hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu (20042013)
Jumlah kapal/perahu dan jumlah nelayan yang menggunakan PPN
Palabuhanratu sebagai fishing base periode tahun 2004-2013
Komposisi tingkat trofik menurut alat tangkap pancing ulur dan payang
Produksi ikan layur (Trichiurus savala) menurut alat tangkap di
Palabuhanratu tahun 2004-2013
Dokumentasi penelitian

25
25
26
27
29
30
30
31

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu merupakan sentra
produksi perikanan tangkap terbesar di wilayah administrasi Kabupaten Sukabumi.
Hal ini dapat dilihat dari total 885 armada penangkapan di PPN Palabuhanratu
dengan jumlah nelayan mencapai 5081 jiwa pada tahun 2013 (PPN Palabuhanratu
2014). Sebagai sentra produksi perikanan tangkap, PPN Palabuhanratu memiliki
produksi yang cukup besar yaitu 8.846 ton/tahun untuk volume produksi rata-rata,
dan Rp 183.439.608.741,- /tahun untuk nilai produksi rata-rata (PPN
Palabuhanratu 2014). Unit Penangkapan yang mendaratkan hasil tangkapan di
PPN Palabuhanratu diantaranya unit penangkapan payang, pancing, jaring rampus,
bagan, trammel net, pukat cincin (purse seine), jaring insang (gill net), dan rawai
tuna. Hasil tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu kurang lebih terdiri
dari 54 jenis ikan mulai dari ikan demersal, ikan pelagis, udang, serta cumi-cumi.
Eksploitasi atau pemanfaatan sumberdaya perikanan yang berlebih akan
berdampak pada ekosistem perairan yang mengalami penurunan kondisi
alaminya, baik keragaman spesies maupun biomassanya. Penurunan ini
berpotensi mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan rantai makanan. Jadi,
kegiatan penangkapan ikan harus dilaksanakan dengan pengelolaan perikanan
dengan pendekatan ekosistem. Pendekatan ekosistem dalam kegiatan
pengelolaan perikanan merupakan perbaikan dari pengelolaan perikanan
konvensional. Pengelolaan perikanan konvensional lebih terfokus pada
kegiatan penangkapan ikan untuk ekonomi dan pangan saja, sementara
pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem memadukan dan
mengharmoniskan tujuan ekologis, ekonomis, dan tata kelola (FAO 2003).
Pengelolaan perikanan tangkap berkelanjutan harus memperhatikan
berbagai aspek seperti aspek ekologis, aspek ekonomis keberlanjutan usaha
penangkapan. Analisis bioekonomi merupakan salah satu pendekatan untuk
keberlanjutan suatu sumberdaya dari aspek biologi dan ekonomi, sehingga dapat
diketahui apakah suatu sumberdaya dalam keadaan tereksploitasi rendah,
eksploitasi tinggi, atau optimal untuk mewujudkan perikanan yang berkelanjutan.
Model bioekonomi juga dapat menggambarkan dan memberikan jawaban
mengenai bagaimana seharusnya suatu sumberdaya dimanfaatkan dan bagaimana
pengusahaan yang berkelanjutan secara biologi dan ekonomi melalui analisis data
time series.
Pemanfaatan yang besar terhadap suatu sumberdaya juga akan berdampak
pada kondisi ekologis sumberdaya tersebut, sehingga dalam pengelolaan
perikanan tangkap aspek ekologi juga harus diperhatikan. Aspek ekologi dapat
dilihat dari jumlah dan jenis hasil tangkapan. Pengelolaan perikanan berbasis
aspek ekologi, biologi dan ekonomi diharapkan dapat dijadikan acuan dalam
pengelolaan perikanan tangkap yang berkelanjutan. Parameter yang dapat
menggambarkan kondisi ekologi diantaranya tingkat trofik, hubungan panjang dan
berat ikan serta perbandingan panjang ikan pertama kali tertangkap dan panjang
ikan pertama kali matang gonad. Perubahan tingkat trofik merupakan salah satu
indikator keberlanjutan suatu sumberdaya ikan.

2
Beberapa penelitian tentang hubungan antara kegiatan penangkapan ikan
dan dampaknya terhadap ekosistem dan ekonomi telah dilakukan. Purnama (2014)
melakukan penelitian tentang kajian bioekonomi perikanan rawai tuna di PPN
Palabuhanratu dan Kusnadi (2013) melakukan penelitian tentang pengaruh
penangkapan ikan terhadap komposisi tingkat trofik di Kepulauan Seribu. Namun,
penelitian-penelitian tersebut belum menganalisis potensi dampak kegiatan
penangkapan pada alat tangkap yang dominan terhadap ekologis dan ekonomisnya.
Oleh karena itu, kajian mengenai dampak penangkapan terhadap ekologis dan
ekonomis di PPN Palabuhanratu ini perlu dilakukan untuk mengetahui struktur
dan fungsional ekologis hasil tangkapan nelayan sehingga dapat digunakan dalam
kebijakan pengelolaan perikanan yang lebih baik.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1 Menentukan dampak ekologis dan ekonomis penangkapan di Pelabuhanratu;
2 Menentukan struktur dan tingkat trofik hasil tangkapan nelayan menurut jenis
alat tangkap yang dominan;
3 Menentukan tingkat pemanfaatan optimum sumberdaya ikan layur berdasarkan
tinjauan bioekonomi.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain kepada :
1 Pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam merumuskan kebijakan pengelolaan
sumberdaya ikan di Palabuhnratu.
2 Nelayan dalam melakukan usaha penangkapan ikan yang menguntungkan dan
berkelanjutan secara ekologi dan ekonomi.
3 Civitas akademika dalam penelitian mengenai ilmu pemanfaatan sumberdaya
perikanan yang berkelanjutan.

METODE
Waktu dan Tempat
Penelitian lapangan ini dilaksanakan pada bulan Februari - Maret 2014,
selanjutnya dilakukan pengambilan data bertempat di Pelabuhan Perikanan
Nusantara (PPN) Palabuhanratu dan melakukan trip dengan kapal pancing di
fishing ground Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat
(Gambar 1).

3

Gambar 1 Peta lokasi penelitian
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat untuk mengukur
panjang dan bobot sampel ikan (penggaris, timbangan), alat tulis, daftar
pertanyaan (kuisioner), dan alat dokumentasi (kamera digital), serta peralatan
lainnya yang digunakan dalam membantu pengumpulan data dan pengolahan data.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ikan dari hasil tangkapan dan
kuesioner yang telah terisi serta data sekunder.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang dikumpulkan untuk analisis bioekonomi dan dampak
aktivitas penangkapan terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer
berupa jenis hasil tangkapan, produksi (kg), panjang ikan (cm), berat ikan (g),
biaya per trip, harga ikan saat musim puncak dan paceklik, musim penangkapan,
dan daerah penangkapan didapatkan dengan wawancara secara terstruktur
menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) kepada pemilik kapal atau nelayan
dan pengukuran panjang dan bobot ikan secara langsung (Tabel 1). Pengumpulan
data sekunder diperoleh dari Dinas Kelautan dan Perikanan, UPT PPN
Palabuhanratu dan instansi terkait serta literatur yang relevan. Data yang
dikumpulkan meliputi data jenis hasil tangkapan, data upaya penangkapan serta
data produksi selama 10 tahun terakhir (2004-2013) dari alat tangkap yang
digunakan di lokasi studi.
Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Survei
dilakukan pada unit penangkapan yang mendaratkan hasil tangkapan di PPN
Palabuhanratu, selanjutnya diambil terhadap dua alat tangkap yang dominan.
Responden untuk data biaya penangkapan merupakan pemilik kapal atau nahkoda
kapal sebanyak lima orang yang dipilih secara purposive sampling dimana dengan

4
metode ini dilakukan pemilihan responden dengan sengaja melalui pertimbangan
responden dapat memaparkan dengan baik dalam pengisian kuesioner.
Pengambilan sampel disesuaikan dengan tujuan penelitian, jumlah atau ukuran
sampel tidak dipersoalkan, dan unit sampel yang diwawancara disesuaikan dengan
kriteria-kriteria tertentu yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian.
Pengambilan sampel untuk pengukuran morfologi (panjang dan berat) hasil
tangkapan dilakukan secara acak (random sampling). Sampel ikan diambil secara
acak untuk mewakili populasi di lokasi studi. Berikut metode dan teknik
pengumpulan data yang disajikan ada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis data dan metode pengumpulannya
Parameter
Bobot ikan
Panjang ikan
Jenis ikan
Jenis alat tangkap
Kelimpahan
Produksi dan trip kapal

Sumber basis data
Sampel ikan
Sampel ikan
Identifikasi jenis
Konstruksi alat tangkap
Musim tangkapan
Statistik data

Metode pengumpulan data
Menimbang bobot sampel
Mengukur panjang sampel
Survei/Kuisioner
Survei/Kuisioner
Survei/Kuisioner
Survei

Metode Analisis Data
Hubungan Panjang dan Berat Ikan Hasil Tangkapan
Pengukuran panjang berat ikan hasil tangkapan dilakukan pada beberapa
alat tangkap. Analisis hubungan panjang dan berat ikan hasil tangkapan dilakukan
dengan menggunakan model Hile (1936) vide Effendie (1979) yang dapat
dituliskan sebagai berikut :
................................................. (1)
Dimana :
W
= bobot ikan (g)
L
= panjang ikan (cm)
a dan b = konstanta regresi hubungan panjang berat
Persamaan linear fungsi tersebut yaitu: log W = log a + b log L, nilai b
merupakan konstanta pangkat yang menunjukan pola pertumbuhan ikan.
Hubungan konstanta regresi panjang dan bobot memungkinkan untuk
membandingkan individu dalam satu populasi maupun antar populasi (Ricker
1975 vide Effendie 1997):
(1) Nilai b=3 menunjukkan pola pertumbuhan bersifat isometrik, yaitu
pertambahan panjang dan pertambahan bobotnya relatif seimbang.
(2) Nilai b≠3 menunjukkan pola pertumbuhan bersifat allometrik, yaitu :
a) b>3 menunjukkan pola pertumbuhan bersifat allometrik positif, yaitu
pertumbuhan bobot ikan relatif lebih tinggi dari pertumbuhan
panjangnya.
b) b