Faktor Risiko Obesitas Pada Orang Dewasa Di Denpasar

FAKTOR RISIKO OBESITAS PADA ORANG DEWASA DI
DENPASAR

PUTU ROSSI TYA LESTARI

DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Faktor Risiko Obesitas
pada Orang Dewasa di Denpasar adalah benar karya saya dengan arahan dari
komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan
tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang
diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, April 2015
Putu Rossi Tya Lestari
NIM I14100152

ABSTRAK
PUTU ROSSI TYA LESTARI. Faktor Risiko Obesitas pada Orang Dewasa di
Denpasar. Dibimbing oleh CESILIA METI DWIRIANI
Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor risiko kejadian obesitas pada
orang dewasa di Denpasar, Bali. Desain penelitian adalah cross sectional study.
Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan kuesioner
pada September sampai November 2014. Penelitian dilakukan terhadap 60 contoh
obes dan 58 contoh normal berumur 19-55 tahun yang dipilih secara purposif.
Analisis yang dilakukan meliputi uji beda Mann Whitney U, uji korelasi Spearman,
dan uji regresi binary logistic metode enter. Umur, status kawin, obesitas pada
orang tua, dan kebiasaan merokok berbeda nyata antara kedua contoh (p0.05). Wardle et al. (2000) menyatakan bahwa pengetahuan gizi berhubungan
dengan pola makan sehat (terutama buah dan sayuran) setelah mengontrol
variabel demografi lainnya.
Tabel 8 Sebaran contoh berdasarkan pengetahuan gizi
Status Gizi
Pengetahuan Gizi


Obes
n
7
53
60

Sedang
Baik
Total

Total

Normal
%
11.7
88.3
100

n

4
54
58

%
6.9
93.1
100

n
11
107
118

%
9.3
90.7
100

Gaya Hidup

Kebiasaan merokok
Lebih dari ¾ (76.3%) total contoh tidak merokok (Tabel 9). Contoh obes
yang tidak merokok (66.7%) lebih sedikit dibandingkan contoh normal (86.2%).
Contoh obes yang merokok (33.3%) lebih banyak dibandingkan dengan contoh
normal yang merokok (13.8%). Contoh obes paling banyak menghabiskan rokok
11-20 batang per hari, sedangkan contoh normal men h b s n ≤10 batang rokok
per hari. Perbedaan nyata kebiasaan merokok ditemukan antara contoh obes dan
normal (p