2
permainan alam, dengan kegiatan memasukan benda-benda ke dalam air tenggelam,terapung.
Berdasarkan karakteristik kegiatan bermain anak usia dini, langkah-langkah pelaksanaan permainan alam sebagai berikut :
1 Guru menyiapkan alat peraga yang digunakan. 2 Guru memperkenalkan pada setiap anak berbagai media yang di butuhkan.
3 Guru memperkenalkan cara bermain. 4 Guru memberi kesempatan dan dorongan kepada anak untuk mencoba
memasukkan benda-benda tersebut ke dalam air satu persatu dan mengamati apa yang terjadi jika benda- benda itu dimasukkan.
Anak-anak diperbolehkan mempraktekkan serta menjelaskan pada teman- temannya tentang benda yang baru saja dia masukkan ke dalam air. Guru memberi
pujian pada anak, supaya anak dapat lebih mengeksplorasi permainan yang sedang dilakukan. Dalam proses permainan alam, anak sebagai peserta didik hendaknya
mampu berperan aktif dalam mengembangkan potensi yang positif ada pada dirinya, potensi positif itu dapat berupa rasa ingin tahu yang besar akan hal-hal
yang baru, rasa percaya diri, cara berfikir devergen dalam menghadapi masalah, tidak mudah putus asa. Melalui permainan memasukkan benda kedalam air
tenggelam, terapung, diharapkan anak memiliki keberanian untuk mengungkapkan gagasan, menambah wawasan, menunjukkan kemampuan yang
ada pada diri anak. Tujuan penelitian ini yaitu untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak kelompok A 1 di TK Islam Bintang Kecil Gajahan Colomadu
Karanganyar.
B. METODE PENELITIAN.
Lembaga pendidikan yang dipilih untuk dijadikan penelitian adalah TK Islam Bintang Kecil Colomadu tahun ajaran 20132014. Pelaksanaan penelitian ini
dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 20132014. Subjek penelitian ini adalah siswa kelompok A1 TK Islam Bintang Kecil Gajahan Colomadu
3
Karanganyar. Dengan jumlah 20 siswa terdiri dari 8 siswa putra dan 12 siswa putri.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Arikunto 2007: 58 Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian tindakan action research
yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya. Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif antara kepala sekolah, guru,
dan peneliti. Hal ini dilakukan untuk menyamakan, pemahaman, kesepakatan, tentang permasalahan, pengambilan keputusan yang akan melahirkan kesamaan
tindakan action. Penelitian ini bersifat praktis, konstektual, dan situasional. Langkah-langkah PTK yang dilaksanakan peneliti sebagai berikut:
1 Perencanaan tindakan.
a. Mempersiapkan alat permainan.
b. Mempersiapkan waktu bermain.
c. Membuat rencana permainan
2 Pelaksanaan Tindakan melalui 3 siklus.
3 PengamatanObservasi.
4 Refleksi.
Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Observasi Metode observasi adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan
secara langsung mengenal femonema-fenomena dan gejala psikis maupun psikologi dengan pencatatan Arikunto, 2006: 229.
2. Catatan Lapangan
Catatan lapangan menurut Moleong 2002: 155 pernyataan tentang semua peristiwa yang dialami, yaitu didengar dan dilihat serta tidak boleh berisi
penafsiran, hanya catatan sebagaimana adanya. Catatan pengamatan menampakkan catatan tentang siapa, apa dan bagaimana suatu kegiatan
manusia. Lembar catatan lapangan dilakukan untuk mencatat kegiatan guru dan
4
kegiatan siswa diluar perencanaan pada waktu dilaksanakan kegiatan permainan alam. Catatan lapangan dilakukan oleh peneliti
3. Dokumentasi. Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan
memanfaatkan dokumen atau teknik pengumpulan data yang dicatat dalam bentuk catatan-catatan lapangan. Sutopo 2002: 54 berpendapat dokumen dan
arsip merupakan bahan tertulis yang berhubungan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumentasi dilakukan untuk memperkuat data yang
diperoleh dalam lembar observasi. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya: daftar nilai anak, catatan anekdot, suasana kegiatan permainan
alam dalam hal ini digunakan dokumentasi foto. 4. Wawancara.
Wawancara dilakukan dengan bahasa lisan secara tatap muka antara guru dengan anak-anak. Wawancara dilakukan untuk memperoleh data tentang kondisi
belajar yang selama ini dilakukan dan berbagai aktivitas belajar yang bisa dilakukan di luar kelas sehingga kemungkinan bisa memunculkan sesuatu yang
tidak terpikirkan sebelumnya. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan, yaitu:
1. Lembar pengamatan kemampuan kognitif Lembar pengamatan kemampuan kognitif berisi tentang catatan hasil
pelaksanaan kegiatan mengenai perilaku anak yang sesuai dengan indikator yang akan dicapai. Prosedur penyusunan lembar observasi ini adalah sebagai berikut:
a Menentukan indikator yang akan digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif.
b Menjabarkan indikator ke dalam butir-butir amatan yang menunjukan
pencapaian indikator yang dapat dilakukan ketika melaksanakan kegiatan. Butir-butir amatan dari penjabaran indikator dapat dilihat pada tabel B.1
5
Tabel B.1 Butir Amatan Pedoman Observasi Peningkatan Kemampuan Kognitif Melalui Permainan Alam
No Indikator Butir
Amatan Jumlah
1 Berfikir lancar 1.Senang mengamati benda-benda yang
dimasukkan ke dalam air, mengapa bisa tenggelam, terapung.
. 2. Menyebutkan nama-nama benda yang telah
mereka masukkan ke dalam air. 2
2 Berfikir luwes
3. Mampu memberikan gagasan atau ide saat memasukkan benda-benda ke dalam air.
4. Mampu membedakan benda yang terapung dan tenggelam.
2
3 Berfikir orisinil
5. Mampu menemukan hal baru tentang benda- benda yang ada di sekelilingnya.
. . 6. Mampu bekerja sendiri.
2
4 Berfikir terperinci
elaborasi 7.Mempunyai kemampuan mengembangkan
atau merinci kegiatan memasukkan benda- benda kedalam air.
. . 8. Mampu mengaitkan kegiatan memasukkan
benda-benda kedalam air dengan pengalaman sehari- hari.
2
Jumlah 8 c Menentukan diskriptor butir amatan dengan pemberian skor dengan ketentuan
sebagai berikut: Nilai 1 : Belum Berkembang
Anak belum dapat melakukan tugasnya sesuai butir amatan. Nilai 2 : Mulai Berkembang
Anak dapat melakukan tugas tetapi masih perlu arahan dari guru. Nilai 3 : Berkembang Sesuai Harapan
6
Anak dapat melakukan tugasnya sendiri dengan benar dan melakukan sesuai butir amatan.
Nilai 4 : Berkembang Sangat Pesat Anak dapat melakukan tugasnya sendiri dengan benar sesuai butir
amatan, dan melakukan tugasnya melebihi target yang ditentukan. d Membuat instrumen pedoman observasi yang terdiri dari nama anak, tema,
kelompok, semester, diskriptor butir amatan, jumlah diskriptor, amatan, tempat dan tanggal pengamatan, nama pengamat dan tanda tangan pengamat.
e Prosedur penyusunan dan pengisian lembar observasi dalam pelaksanaan permainan benda-benda dimasukkan ke dalam air terapung, tenggelam sebagai
berikut : 1
Menentukan aspek amatan, yaitu langkah-langkah yang dilakukan guru saat permainan benda-benda dimasukkan ke dalam air.
2 Melakukan pencatatan hasil observasi dengan memberi tanda
√ pada kolom Y, jika aspek itu dilakukan guru, dan pada kolom T, jika aspek itu tidak
dilakukan oleh guru pada saat pembelajaran. 3
Membuat instrumen pedoman observasi sesuai dengan aspek amatan yang telah ditentukan oleh peneliti.
2. Lembar catatan lapangan Instrumen pedoman catatan lapangan untuk meningkatkan kemampuan
kognitif melalui permainan alam disusun sebagai berikut : a Menentukan aspek amatan yang terdiri dari kegiatan guru dan respon anak
pada saat pembelajaran. b Mencatat kejadian pada saat proses pembelajaran.
c Membuat instrumen catatan lapangan sesuai dengan aspek amatan yang telah ditentukan peneliti.
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah teknik analisis komparatif, yaitu membandingkan anatara hasil dari rata-rata kemampuan kognitif anak dengan
indikator kinerja pada setiap siklus. Prosedurnya adalah sebagai berikut :
7
1. Membuat tabulasi skor observasi peningkatan kemampuan kognitif melalui
permainan alam tenggelam, terapung yang terdiri dari nomor, nama anak, butir amatan dan jumlah skor. Skoring hasil amatan dilakukan sebagai berikut :
a 1 = Jika anak tidak mencoba
b 2 = Jika anak bisa melakukan kegiatan dengan banyak bantuan
c 3 = Jika anak bisa melakukan dengan sedikit bantuan
d 4 = Jika anak bisa melakukan sendiri.
2. Menjumlah skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.
3. Menghitung prosentase kemampuan kognitif, yaitu:
a. Prosentase pencapaian kemampuan:
Jumlah skor amatan yang dapat dicapai tiap anak X 100
Jumlah skor maksimum b. Skor maksimum = skor maksimum tiap butir amatan X jumlah butir amatan.
c. Hasil prosentase diisikan pada tabel tabulasi pada kolom .
e Menghitung rata-rata prosentase kemampuan kognitif semua anak.
f Membandingkan rata-rata prosentase pencapaian kemampuan kognitif dengan
prosentase keberhasilan pada setiap siklus yang telah ditentukan peneliti.
C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.