2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Boyolali Jl
Merbabu No 48 Boyolali. Penelitian ini akan fokus pada kegiatan yang dilakukan Humas
Pemkab Boyolali dalam menjalin hubungan dengan media..
3. Validitas Data
Data yang telah dikumpulkan oleh penulis akan dikadi validitasnya. Penulis
akan membuat abstraksi yaitu membuat rangkuman yang menjadi inti, proses dan
pernyataan-pernyataan dari keseluruhan data tersebut. Kemudian dan tahap akhirnya
melalui pemeriksaan keabsahan data
.
Validitas data yang digunakan adalah teknik
trianggulasi, yaitu
teknik pemeriksaan
keabsahan data
yang memanfaatkan data dari satu sumber dengan
dicek dengan sumber lain untuk pengecekan atau perbandingan terhadap dataMoleong,
2004:190.
Trianggulasi data yang digunakan adalah
trianggulasi sumber.
Artinya, membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi atau data yang diperoleh melalui wawancara dan alat yang
berbeda
antara data
primer berupa
wawancara dan data sekunder berupa dokumen-dokumen terkait.
4. Analisis Data
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan
model analisisinteraktif.
Model analisis interaktif terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadisecara bersamaan,
yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikankesimpulan atau verifikasi Miles,
1992: 16.
Dalam pandangan yang kemukakan oleh Miles di atas, tiga jenis analisis dan
kegiatan pengumpulan data merupakan proses siklus dan interaktif seperti pada
gambar di bawah ini : Gambar 1
Skema Model Analisis Interaktif Sumber : Matthew B. Miles dan A. Michael
Huberman 1992: 20
D. HASIL PENELITIAN
1. Dalam penggunaan media Press Release
wartawan dikonfirmasi terlebih dahulu jika Pemkab Boyolali akan mengadakan kegiatan
atau acara penting. Selama pelaksanaan kegiatan tersebut,
pihak Pemkab
Boyolali telah
memberikan informasi yang jelas dan terbuka bagi wartawan. Adanya kerjasama antara
pemkab dengan media dalam penyediaan materi, seperti membagikan press release kepada media.
Dengan tujuan agar informasi yang akan ditulis di media baik dan jelas.
2. Konferensi Pers Press Conference. Di Pemkab
Boyolali, konferensi pers lebih ditujukan untuk sosialisasi agenda kegiatan maupun kebijakan
yang akan berlaku. Dalam konferensi pers, selain melibatkan media secara langsung,
Pemkab Boyolali juga memanggil masyarakat untuk menjelaskan sosialisasi program kebijakan
yang akan dilakukan Pemkab Boyolali.
3. Resepsi Pers Press Reception dan Press
Gathering. Di lingkungan Pemkab Boyolali, kegiatan Resepsi Pers Press Reception dan
Press Gathering lebih ditujuan kepada kegiatan sosial maupun informal. Melalui kegiatan sosial
yang bersifat infomal, maka diharapkan dapat tercipta hubungan yang akrab antara Pemkab
Boyolali sebagai pemegang kebijakan dengan rekan rekan media sebagai sarana penyedia
informasi kepada masyarakat.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Dalam penggunaan media Press Release
wartawan dikonfirmasi terlebih dahulu jika Pemkab Boyolali akan mengadakan kegiatan
atau acara penting. Selama pelaksanaan kegiatan tersebut, pihak Pemkab Boyolali
telah memberikan informasi yang jelas dan terbuka bagi wartawan. Adanya kerjasama
antara
pemkab dengan
media dalam
penyediaan materi, seperti membagikan press