Laporan Praktek Kerja Lapangan Divisi Pemberitaan Lembaga Penyiaraan Publik Radio Republik Indonesia Bandung

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Perusahaan

RRI merupakan Lembaga Penyiaran Publik Milik Bangsa. Dengan disahkannya Undang Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran, RRI saat ini berstatus Lembaga penyiaran Publik. Pasal 14 Undang Undang Nomor 32/2002 menegaskan bahwa RRI adalah Lembaga Penyiaran Publik ynag bersifat independent, netral, tidak komersial dan berfungsi melayani kebutuhan masyarakat. Sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI terdiri dari Dewan Pengawas dan Dewan Direksi. Dewan Pengawas yang merupakan wujud dari unsur publik pemerintah dan RRI. Dewan Direksi yang berjumlah 5 orang yang bertugas melaksanakan kebijakan penyiaran dan bertanggung jawab atas penyelenggaraaan penyiaran. Status sebagai Lembaga Penyiaran Publik juga ditegaskan melalui Peratutan Pemerintah Nomor 11 dan 12 tahun 2005 yang merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang Undang Nomor 32/2002.

Sebelum menjadi Lembaga Penyiaran Publik selama hampir 5 tahun sejak tahun 2002, RRI berstatus sebagai Perusahaan Jawatan (Perjan) yaitu badan usaha milik negara (BUMN) yang tidak mencari untung. Dalam status Perusahaan Jawatan RRI telah menjalankan prinsip-prinsip radio publik yang independent. Perusahaan Jawatan dapat dikatakan sebagai status transisi dai Lembaga Penyiaran Pemerintah menuju Lembaga Penyiaran Publik pada masa reformasi. Perubahan RRI menjadi Lembaga Penyiaran Publik telah melampaui proses yang cukup panjang seiring semangat demokratisasi media yang berjalan seiring


(2)

momentum reformasi. Sebelumnya, RRI adalah Lembaga Penyiaran Pemerintah yang merupakan unit kerja Departemen Penerangan.

Fungsi RRI sebagai lembaga penyiaran publik tidak hanya memberikan informasi yang aktual, tepat dan terpercaya, namun juga memberikan nilai-nilai edukatif seperti memberikan porsi pada siaran pendidikan, baik secara instruksional seperti siaran SLTP, SMU dan Universitas terbuka, juga memberikan pendidikan masyarakat seperti siaran pedesaaan, siaran wanita, siaran nelayan dll. Tidak ketinggalan RRI juga menyajikan siaran yang menyajikan nilai seni dan budaya bangsa yang dikemas dalam sajian yang menarik. Hiburan musik dari manca negara pun tersaji apik dalam siaran RRI. Coverage area siaran RRI tidak saja didalam negeri namun juga menembus sampai manca negara yang tersaji dalam Voice Indonesia (Siaran Luar Negeri RRI).

Radio Republik Indonesia, secara resmi didirikan pada tanggal 11 september 1945, oleh para tokoh yang sebelumnya aktif mengoperasikan beberapa stasiun radio Jepang di 6 kota. Rapat utusan 6 radio di rumah Adang Kadarusman Jalan Menteng Dalam Jakarta menghasilkan keputusan mendirikan Radio Republik Indonesia dengan memilih Dokter Abdulrahman Saleh sebagai pemimpin umum RRI yang pertama. Rapat tersebut juga menghasilkan suatu deklarasi yang terkenal dengan sebutan piagam 11 september 1945, yang berisi 3 butir komitmen tugas dan fungsi RRI yang kemudian dikenal denagn Tri Prasetya RRI. Butir Tri Prasetya yang ketiga merefleksikan, komitmen RRI untuk bersikap netral tidak memihak kepada salah satu aliran/ keyakinan partai atau golongan.


(3)

Hal ini memberikan dorongan serta semangat kepada broadcaster RRI pada era Reformai untuk menjadikan RRI sebagi lembaga penyiaran publik yang independent, netral dan mandiri serta senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

Likuidasi Departemen Penerangan oleh Pemerintah Presiden

Abdurahman Wahid dijadikan momentum dari sebuah proses perubahan

government owned radio kearah Public Service Broadcasting dengan didasari

Peraturan Pemerintah Nomor 37 tahun 2000 yang ditandatangani Presiden RI tangal 7 juni 2000. Pembenahan organisasi dan manajemen dilakukan seiring

dengan upaya penyamaan visi (shared vision) dikalangan pegawai RRI yang

berjumlah sekitar 8500 orang yang semula berorientasi sebagai pemerintah yang melaksanakan tugas-tugas yang cenderung birokratis.

RRI mempunyai 60 stasiun penyiaran dan stasiun penyiaran khusus yang ditujukan ke Luar Negeri. “Suara Indonesia”. Kecuali di Jakarta, RRI di daerah hampir seluruhnya menyeleggarakan siaran dalam 3 program yaitu Programa daerah yang melayani segmen masyarakat yang luas sampai pedesaan, Progama kota (Pro II) yang melayani masyarakat di perkotaan dan Progama III (Pro III)

yang menyajikan Berita dan Informasi (News Chanel) kepada masyarakat luas. Di

Stasiun Cabang Utama Jakarta terdapat 6 progama yaitu Progama I untuk pendengar di Propinsi DKI Jakarta Usia Dewasa, Progama II untuk segmen pendengar remaja dan pemuda di Jakarta, Progama II khusus berita dan informasi, Progama IV Kebudayaan, Progama V untuk saluran Pendidikan dan Progama VI


(4)

Musik Klasik dan Bahasa Asing. Sedangkan “Suara Indonesia”(Voice of Indoonesia) menyelenggarakan siaran dalam 10 bahasa.

Guna merealisir perubahan status RRI menjadi lembaga penyiaran publik yang “Khas Indonesia”. RRI telah menjalin kerjasama pelatihan dan seminar mengenai prinsip dan aplikasi radio publik dengan radio Swedia, IFES dan Internews. RRI juga sudah merintis pemanfaatan multimedia dengan membuka situs www.rri-online.com serta memanfaatkan saran penyiaran teknologi digital

dengan memanfaatkan satelit milik WorldSpace Corporation. Sebagai industri

penyiaran, RRI memiliki kesempatan yang sama dengan media penyiaran lainnya mengoperasikan semua kekuatan untuk memberikan yang terbaik bagi publik.

1.2Azas, Tujuan dan Fungsi RRI

Sejalan dengan Undang-Undang No 32 tahun 2002 mengenai penyiaran, maka :

a) Azas RRI

Penyiaran diselenggarakan berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dengan azas manfaat, adil dan merata, kepastian hukum keamanan, keberagaman kemitraan, etika, kemandirian dan tanggung jawab.

b) Tujuan RRI

Penyiaran diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkukuh integrasi nasional, terbinanya watak dan jati diri bangsa, memajukan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri, demokratis, adil dan sejahtera serta menumbuhkan industri penyiaran Indonesia.

c) Fungsi RRI

Penyiaran sebagai kegiatan komunikasi massa mempunyai fungsi sebagai media informasi, pendidikan, hiburan yang sehat, kontrol dan perekat sosial serta memajukan kebudayaan.


(5)

1.3Visi dan Misi Radio Republik Indonesia (RRI)

Setiap perusahaan, baik swasta maupun milik Negara atau pemerintahan, mempunyai Visi dan Misi, agar tujuan dari perusahaan tersebut tercapai dengan baik. Begitu pula dengan LPP RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik, RRI mempunyai visi dan Misi yang jelas dan terarah.

1.3.1 Visi Radio Republik Indonesia

Visi Dari LPP RRI itu sendiri yaitu : “Menjadikan LPP RRI radio

berjaringan terluas, pembangun karakter bangsa, berkelas dunia”.

1.3.2 Misi Radio Republik Indonesia

Misi dari LPP RRI yaitu :

1. Memberikan pelayanan informasi terpecaya yang dapat menjadi acuan

dan ssarana kontrol sosial masyarakat dengan memperhatikan kode etik jurnalistik/kode etik penyiaran.

2. Mengembangkan siaran pendidikan untuk mencerahkan,

mencerdaskan, dan memberdayakan serta mendorong kreatifitas masyarakat dalam kerangka membangun karaktek bangsa.

3. Menyelenggarakan siaran yang bertujuan menggali, melestarikan dan

mengembangkan budaya bangsa, memberikan hiburan yang sehat bagi keluarga, membentuk budi pekerti dan jati diri bangsa di tengah arus globalisasi.

4. Menyelenggarakan program siaran berperspektif gender yang sesuai


(6)

5. Memperkuat program siaran di wilayah perbatasan untuk menjaga kedaulatan NKRI

6. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran yang

mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.

7. Dengan program siaran yang mencerminkan politik Negara dan citra

politik bangsa.

8. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses penyelenggaraan siaran

mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program siaran.

9. Meningkatkan kualitas audio dan memperluas jangkauan siaran secara

nasional dan internasional dengan mengoptimalkan sumberdaya teknologi yang ada dan mengadaptasi perkembangan teknologi penyiaran serta mengefisienkan pengelolaan operasional maupun pemeliharaan perangkat teknik.

10. Mengembangkan organisasi yang dinamis, efektif, dan efisien

dengan sistem manajemen sumber daya (SDM, keuangan, asset, informasi dan operasional) berbasis teknologi informasi dalam rangka

mewujudkan tata kelola lembaga yang baik ( good corporate

governance).

11. Meningkatkan kualitas siaran luar negeri dengan program siaran

yang mencerminkan politik negara dan citra positif bangsa.

12. Memberikan pelayanan jasa-jasa yang terkait dengan penggunaan


(7)

menggali sumber-sumber penerimaan lain untuk mendukung operasional siaran dan meningkatkan kesejahteraan pegawai.

1.4 Motto Radio Republik Indonesia

Motto dari lembaga penyiaran Publik Radio Republik Indonesia Bandung sebagai berikut :

“SEKALI DI UDARA TETAP DI UDARA”

1.5 Logo Radio Republik Indonesia (RRI) Gambar 1.1

Filosofi Logo Baru Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia RRI

(Sumber : Data Bidang Pemberitaan (News) RRI Bandung, 2012)

Sebagai salah satu stasiun radio tertua dan bersejarah di tanah air ini, Radio Republik Indonesia (RRI) terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan masyarakat. Saai ini RRI yang dulunya milik pemerintah kini telah


(8)

berubah menjadi Lembaga Penyiaran Publik. Untuk menegaskan identitas tersebut RRI membuat logo baru dengan filosofinya antara lain :

Bentuk Empat Persegi Panjang, Tanpa Sudut dan Garis Tepi

Empat persegi panjang menggambarkan kekokohan dan solidaritas. Sudut yang membulat (tidak runcing) melambangkan fleksibelitas RRI. Tidak adanya garis tepi / batas ataupun bingkai (frame) menunjukan independensi RRI, serta keterbukaan RRI untuk dapat bekerja sama dengan berbagai pihak.

Tulisan (font-type) “RRI”

Huruf tulisan yang dirancang khusus tanpa padanan dengan pihak lain, menunjukaan RRI yang kokoh, tegas, dinamis, dan selalu ‘bergerak maju’.

Gambar Pancaran Radio

Sebuah image yang menggambarkan kuatnya pancaran siaran radio RRI yang makin meluas, menembus batas, dan selalu ‘menuju ke atas’. 3 lapis pancaran yang terlihat pada logo juga melambangkan Tri Prasetya RRI.

Warna Biru, Biru Langit, dan Putih

Untuk mempertahankan tradisi, warna biru dipilih sebagai warna korporat atau lembaga RRI. Warna biru langit ini melambangkan universalitas RRI. Sifat mengayomi, teduh, dan dapat dipercaya. Warna putih pada tulisan RRI melambangkan kejujuran atau kebenaran, keberimbangan, dan akurasi.


(9)

1.6 Struktur Perusahaan/Instansi

Gambar 1.2

Struktur dari Organisasi LPP RRI Bandung

Sumber : Data Redaksi Pemberitaan RRI, Bandung, 2012

KEPALA STASIUN RRI BANDUNG Drs. Eddy Sukmana, SH., MM., MH

NIP 19590927 198403 1 005 KEPALA BAGIAN TATA USAHA Drs. Achmad Godjali NIP 195705301981021001 KEPALA SUBBAGIAN

SDM Yayan Abdul Aziz, S.sos NIP 19631123 198303 1

003

KEPALA SUBBAGIAN KEUANGAN Maya Sari, SE NIP 19710903 199803 2

005

KEPALA SUBBAGIAN UMUM Budimanah, SP NIP 19600612 198303

1013

KEPALA BIDANG PROGRAMA SIARAN Drs. Wisman Lustiawan NIP 19641017 199003 1

003

KEPALA PERENCANAAN DAN EVALUASI

PROGRAMA Ir. Kunkun Kurnia

NIP 196104011988031004

KEPALA SEKSI PROGRAMA 1 Dra. Riana Soewarno,

M.si NIP 1962120619860310074

KEPALA SEKSI PROGRAMA 2 Cucuc Hartini, S.Pt

NIP 196202131983032001

KEPALA SEKSI PROGRAMA 4 Iik Setiawan, S.Kar

NIP 196306261985031005

KEPALA BIDANG PEMBERITAAN Drs. Udin Syarifudin, MM.

NIP 19 600405 198303 1 006 KEPALA SEKSI LIPUTAN, BERITA DAN

DOKUMENTASI H. wawan Ruswana, A.

Md NIP 19601226

1982031003

KEPALA SEKSI OLAH RAGA H. Enjang Rustaji, BA

NIP 196410051989031010

KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN

BERITA Budi Suwarno S,Sos NIP 19690109 199703 1

003

KEPALA BIDANG TEKNOLOGI DAN MEDIA

BARU Wirasatya Dinar, ST NIP 1970709 198003 1 005

KEPALA SEKSI TEKNIK STUDIO DAN MULTIMEDIA Suarto Dwi joko Setiono NIP 19601015 198103 1

010 KEPALA SEKSI TEKNIK

TRANSMISI Ruli Prasetya Hadi, ST NIP 1968084 199203 1

003 KEPALA SEKSI SARANA PRASARANA PENYIARAN

Endang adian NIP 19610727 198303 1

009

KEPALA BIDANG LAYANAN DAN USAHA Hj. Lelly Hernawati, SE NIP 19590404 197812 2

001

KEPALA SEKSI LAYANAN PUBLIK Muilah Yulyana, S.Sos NIP 19610804 198203 2

004 KEPALA SEKSI PENGEMBANGAN

USAHA Ir. H. Nurudin

Kuspriyanto NIP 19631122 199103 1

003 KEPALA SEKSI PENCITRAAN Dahlan Jaenudin, S.Sos NIP 19640327 199203 1

004


(10)

1.7 Job Description

Di dalam Job Deskriptions, penulis akan menguraikan atau menjabarkan

urain tugas dari satu bidang dimana kami sedang melaksanakan PKL yaitu bidang Pemberitaan.

Sesuai pasal 55 Peraturan Dewan Direksi Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia, Bidang pemberitaan mempunyai tugas seperti yang terjabar di bawah ini :

Kepala Bidang Pemberitaan RRI Bandung Ikhtisar Jabatan

Melaksanakan pembinaan atau pengawasan dan pelaksanaan Liputan Berita dan dokumentasi. Oleh raga serta Pengembangan Berita RRI Bandung.

Urian Tugas :

1. Menyusun langkah kegiatan bidang pemberitaan.

2. Membagi tugas kepala staf di lingkungan bidang pemberitaan sesuai dengan

bidang tugasnya.

3. Member petunjuk atau bimbingan kepada staf dilingkungan bidang

pemberitaan langsung maupun tertulis agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.

4. Memeriksa hasil kerja di lingkungan bidang pemberitaan berdasarkan hasil

pelaksanaan tugasnya sebagai bahan pembinaan staf.

5. Mengevaluasi dan menilai kegiatan staf dengan cara menilai hasil


(11)

6. Mengawasi pelaksanaan tugas di lingkungan Bidang Pemberitahuan.

7. Melaksanakan pembinaan terhadap SDM berkoordinasi dengan bidang atau

bagian terkait.

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun tulisan. Dalam melaksanakan tugasnya seorang Kepala Bidang dibantu oleh tugas Kepala Seksi, yaitu :

1. Kepala Seksi Liputan, Berita dan Dokumentasi Ikhtisar Jabatan :

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi kegiatan liputan, siaran langsung, redaksional, dan dokumentasi untuk programa stasiun penyiaran Tipe B dan kontribusi untuk pusat pemberitaan.

Uraian Tugas :

 Menyusun langkah kegiatan seksi liputan berita dan dokumentasi

sebagai pedoman kerja.

 Membagi tugas kepada staf di lingkungan Seksi liputan, berita dan dokumentasi baik lisan maupun tertulis agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.

 Menyusun jadwal tugas para penyiaran siaran berita, ulasan dan

komentar sesuai pola siaran agar pelaksanaan siaran berita ulasan dan komentar berjalan lancar.

 Memeriksa naskah akhir berita, ulasan dan komentar dan pelaksanaan.

 Mengkoordinasi teknik kegiatan siaran berita ulasan dan komentar


(12)

sebelum dan sesudah peliputan agar siaran berjalan lancar dengan ketentuan yang berlaku.

 Memantau teknik pelaksanaan kegiatan siaran berita ulasan dan

komentar secara langsung berdasarkan laporan, guna mengetahui masalah yang timbul dan menyelesaikan dengan peraturan yang berlaku.

 Menyusun konsep surat dinas dan dokumen lain yang berkaitan dengan

seksi olah raga memeriksa dan memaraf sesuai wewenang dan ketentuan yang berlaku.

 Membuat laporan kegiatan seksi liputan, berita dan dokumentasi

sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun

tertulis, seperti rapat, pertemuan dan acara jumpa pers.

2. Kepala Seksi Olah Raga Ikhtisar Jabatan :

Melakukan penyiapan bahan perencanaan, pengelolaan dan evaluasi kegiatan siaran olah raga untuk program stasiun. Penyiaran tipe B dan kontribusi untuk pusat pemberian.

Uraian Tugas :

 Menyusun langkah kegiatan seksi olah raga sebagai pedoman kerja.

 Membagi tugas kepada staf di lingkungan seksi olah raga sesuai


(13)

 Memeriksa hasil kerja di lingkungan seksi olah raga baik lisan maupun tertulis agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.

 Menyusun jadwal tugas para reporter agar pelaksanaan peliputan

berita ulasan dan komentar berjalan lancar.

 Memeriksa naskah akhir berita, ulasan dan komentar dan pelaksanaan.

 Mengkoordinasikan pelaksanaan peliputan kegiatan olah raga dengan

kerabat kerja dan instansi lain yang terkait pada saat sebelum dan sesudah peliputan dengan ketentuan yang berlaku agar kegiatan berjalan lancar.

 Memantau pelaksanaan kegiatan peliputan secara langsung maupun

tidak langsung berdasarkan laporan guna mengetahui masalah yang timbul dan menyeleksaikan dengan peraturan yang berlaku.

 Menyusun konsep surat dinas dan dokumen lain yang berkaitan

dengan seksi olah raga memeriksa dan memaraf sesuai wewenang dan ketentuan yang berlaku.

 Membuat laporan kegiatan seksi olah raga sebagai pertanggung

jawaban pelaksanaan tugas.

 Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan baik lisan maupun


(14)

3. Kepala Seksi Pengembangan Berita Ikhtisar Jabatan :

Melakukan penyiaran bahan perencanaan, pengelolaan, dan evaluasi kegiatan pengembangan berita dan masalah actual untuk program stasiun penyiaran tipe B dan kontribusi untuk pusat pemberitaan.

Uraian Tugas :

 Menyusun langkah kegiatan pengembangan berita sebagai pedoman

kerja.

 Membagi tugas kepada staf di lingkungan seksi pengembangan berita

sesuai bidang tugasnya.

 Memeriksa hasil kerja di lingkungan seksi pengembangan berita baik

lisan maupun tertulis agar dapat melaksanakan tugas dengan baik.

 Menyusun jadwal tugas produser, pengarah acara dan presenter agar

pelaksanaan tugas berjalan lancar.

 Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas seksi pengembangan berita

dengan kerabat kerja dan instansi lain yang terkait pada saat sebelum dan sesudah peliputan dengan ketentuan yang berlaku agar kegiatan berjalan lancar.

 Memantau pelaksanaan kegiatan / tugas secara langsung maupun tidak

langsung berdasarkan laporan guna mengetahui masalah yang timbul dan menyelesaikan dengan peraturan yang berlaku.

 Membuat laporan kegiatan seksi pengembangan berita sebagai


(15)

 Menyusun konsep surat dinas dan dokumen lain yang berkaitan dengan seksi pengembangan berita. Memeriksa dan membubuhkan paraf sesuai wewenang dan ketentuan yang berlaku.

 Melaksanakan tugas lain yang berkaitan atasan baik lisan maupun

tertulis, seperti menghadiri rapat, pertemuan dan acara jumpa pers. Kepala seksi juga mengepalai beberapa staf dalam pelaksanaannya tempat dilakukanya job training adalah dibidang pemberittan seksi liputan, berita, dan dokumentasi. Seksi liputan berita dan dokumentasi di pimpin oleh kepala seksi yaitu oleh Drs. Sulaiman yang juga menjadi pembimbing di lapangan.

1.8 Sarana dan Prasarana

Dalam melaksanakan kegiatannya RRI didukung oleh peralatan penyiaran yang cukup memadai. Peralatan yang kini menjadi tulang punggung RRI dalam melaksanakan kegiatannya, yang dibiayai pemerintah. Peralatan yang dimiliki oleh LPP RRI Bandung antara lain :

1.8.1 Sarana LPP RRI Bandung

Adapun sarana yang terdapat dibagian Pemberitaan di LPP RRI Bandung adalah sebagai berikut :


(16)

Tabel 1.1

Sarana bagian pemberitaan di LPP RRI

No Nama Sarana Jumlah Keterangan

1. Studio 2 Continuity I

Dilengkapi dengan mixer merk

Siemens, digunakan untuk musik rekaman, musik tradisional, dan siaran radio. Dilengkapi computer OAC Siemens, tape Deck Studer 1 buah,

tape Roll Otari 2 buah, CD player

Revik 1 buah.

Continuity II

Continuity drama menggunakan mixer Neve Siemens, tape Otari 2 buah, tape deck Studer dan Tascam,

masing-masing 2 buah, CD player, Revok,

microphone dan Estandar microphone. 2. Multy Purpose 1 Studio rekaman menggunakan mixer 16 channel, tape Roll merk Otari, CD player merek Revok 1 buah, DAT merk Studer 1 buah, tape deck Tascam ditambah tape deck Sony masing-masing 1 buah, computer AWS 1 set merk Siemens, dilengkapi dengan studio III dan IV.

3. Master Control Room

1 Ruang pengendali output dan input


(17)

Siemens.

4. Mobil OB Van 1 Digunakan untuk kepentingan siaran

luar, menggunakan mobil merk

Mercedez-Benz. Dilengkapi dengan studio equipment dari Siemens, serta pemancar dengan frekuensi 93, dan 99 MHz, dilengkapi dengan pemancar radius 60 km dari Jalan Diponegoro 61 Bandung. Untuk kepaduan siaran langsung dilengkapi pula dengan news

room sebagai pengendali siaran

distudio RRI juga memiliki OB Van Satelit yaitu mobil yang fungsinya sebagai penghubung satelit.

5. Phone in Program

1 Untuk keperluan acara-acara interaktif

dilengkapi dengan HIBRID telephone dan untuk siaran langsung central menggunakan jasa satelit.

6. Pemancar 4 Terletak di lokasi Gedebage, berkekuatan 10 kw, lokasi Puncrut 5 kw, lokasi Jalan Diponegoro 61 berkekuatan 5 kw, dan pemancar back up berkekuatan 2 kw.

7. Auditorium 1 Terletak di Jalan Diponegoro 61 Bandung. Dengan kapasitas tempat duduk 700 orang. Listrik berkekuatan

5000 watt, dengan sound system

berkekuatan 2000 watt. Halaman parker dengan kapasitas tamping 100


(18)

mobil. Sumber : LPP RR Bandung 2012

1.8.2 Prasarana LPP RRI Bandung

Adapun prasarana yang terdapat dibagian Pemberitaan di LPP RRI Bandung adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2

Prasarana bagian pemberitaan di LPP RRI

No Nama Prasarana Jumlah

1. Meja Kerja 6

2. Kursi 20

3. Komputer 9

4. Printer 2

5. Scanner 2

6. Televisi 1

7. Telpon 2

8. AC 1

9. Mesin Fax 1

10. Kursi dan Meja Tamu 1

11. MejaRapat 1

12. Lemari laporan 1


(19)

1.9 Lokasi dan Waktu PKL 1.9.1 Lokasi

Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada Bidang Pemberitaan, di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) Bandung, Jalan Diponegoro No. 61 Bandung 40010.

No telp : (022) 7207031- 7218075- 7200996

Fax : 7218073- 7218075

Website : www.rri-online.com

1.9.2 Waktu

Waktu PKL dilakasanakan mulai dari tanggal 16 Juli 2012 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2012. Hari Senin sampai dengan hari Kamis.


(20)

20 BAB II

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN 2.1. Aktivitas Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

Di bawah ini merupakan Tabel Jadwal kegiatan selama penulis melaksanakan kegiatan jurnalistik dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI), Bandung. Adapaun kegiatan rutin ataupun intensif yang dilakukan selama PKL dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan PKL

No Hari/

Tanggal

Aktivitas kerja praktek

Keterangan Rutin Insidentil

1 Senin,

16 Juli 2012

Pengarahan penulisan berita radio di Radio Republik Indonesia, Bandung.

2 Selasa,

17 Juli 2012

Meliput dan wawancara Tentang Budaya Nyekar di Taman Makam Pahlawan, Bandung.

3 Rabu,

18 Juli 2012

Meliput dan wawancara Tentang Harga Daging Ayam di Pasar Tradisional Simpang Dago, Bandung.

4 Kamis,

19 Juli 2012

Meliput dan wawancara salah satu mesjid tua di Kota Bandung, di Mesjid Raya Cipaganti, Bandung.

5 Senin Meliput Kuliner Khas

Bulan Puasa di Jl.


(21)

23 Juli 2012 Tubagus. Ismail Raya, Bandung

6 Selasa

24 Juli 2012

Mengamati Persidangan Berlangsung dan Melihat Agenda Acara Gubernur

7 Rabu

25 Juli 2012

Meliput dan

Mewawancara Tentang Kelangkaan Kacang Kedelai dan Kenaikan Harga Tahu, Tempe dan Kecap

8 Kamis

26 Juli 2012

Investigasi : Tentang Makanan Kadaluarsa

9 Senin,

30 Juli 2012

Investigasi:

Pengambilan hasil uji lab di UNPAS bandung

10 Selasa,

31 Juli 2012

Penulisan Naskah untuk laporan Liputan

Investigasi.

11 Rabu

1 Agustus 2012

Meliput dan

Mewawancara Aksi Demo di depan Gedung Sate, Bandung

12 Kamis,

2 Agustus 2012

Mewawancarai Alat Transportasi Mudik di Kantor Damri

13 Senin

6 Agustus 2012

Liputan Keadaan Jalan Cirebon - Bandung

14 Selasa

7 Agustus 2012

Komentar Tentang “Pegadaian Lebih Baik dari Praktik Rentenir”

15 Kamis

9 Agustus 2012

Mengamati dialog di Pro 1 Tentang Menyongsong Kebangkitan Teknologi Nasional

16 Minggu, 12

Agustus 2012

Mengamati Siaran Langsung Laporan Arus Mudik – Balik


(22)

2.2Deskriptif dan Contoh Kegiatan Rutin Selama PKL

Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) rutin, mahasiswa diberikan pengetahuan tentang meliput, wawancara serta mencari berita. Dalam melakukan liputan berita, terlebih dahulu, mahasiswa diberikan arahan oleh pembimbing mengenai bagaimana proses serta berita apa yang harus diliput.

Lalu setelah proses peliputan dan penulisan berita selesai dilakukan, hasil kerja penulis langsung diperiksa oleh pembimbing, lalu diberikan evaluasi dan pembekalan seputar hasil penulisan dan peliputan berita tersebut. Sementara tenggat waktu atau deadline yang diberikan setiap peliputan berita hingga Pukul 14.00 setiap harinya.

Berikut aktivitas rutin penulis yang juga merupakan tugas dari seorang wartawan antara lain :

1. Peliputan Berita

Peliputan berita merupakan suatu proses pembuatan berita yang meliput sebuah peristiwa sebagai bahan untuk menulis berita berupa pencarian informasi dari suatu peristiwa secara lengkap berdasarkan data dan fakta yang patut untuk diketahui oleh khalayak yang didapatkan secara langsung datang ke tempat di mana peristiwa itu terjadi ataupun melalui sumber berita yang bersangkutan.

Selain itu, “membuat berita dapat diartikan juga reportase dilapangan tentang hal-hal yang sudah ditentukan lebih dulu, seperti undangan, press


(23)

conference, atau liputan terencana lainnya yang tematis” (Baksin, 2006 :

139).

2. Pencarian Sumber dan Narasumber Berita

Dalam proses pencarian sebuah berita, seorang wartawan terlebih dahulu harus dapat menentukan berita apa yang akan ia cari. Dalam menentukan sebuah berita wartawan harus pandai atau harus mempunyai penciuman yang tajam terhadap peristiwa yang sedang terjadi.

Dalam menentukan sebuah sumber berita, wartawan dapat memberikan spesifikasi terhadap bidang dari peristiwa yang akan ia cari. Sumber berita dapat berupa lembaga publik baik swasta atau lembaga pemerintah, individu dari sebuah kelompok atau yang mewakili kelompok tersebut, ataupun individu itu sendiri yang tidak mewakili kelompok manapun.

Apabila seorang wartawan ditugaskan untuk mencari berita yang berkaitan dengan kriminalitas, misalnya peristiwa pembunuhan, maka ia harus menentukan sumber beritanya seperti aparat yang berwenang terhadap peristiwa tersebut yaitu pihak kepolisian.

Setelah mendapatkan sebuah sumber berita, tugas seorang wartawan selanjutnya adalah menentukan narasumber berita. Narasumber yang mengetahui tentang fakta-fakta, perlu diketahui oleh seorang wartawan. Fakta-fakta tersebut mungkin terdapat dalam sebuah buku, dalam dokumen-dokumen, arsip atau hanya di dalam pikiran orang lain. “Narasumber yang


(24)

paling baik adalah seseorang yang berpengetahuan dalam sesuatu bidang dan yang memiliki perasaan tajam yang sama dengan sang wartawan

tentang perlunya publik mengetahui apa yang sedang terjadi sebenarnya”

(Kusumaningrat, 2005 : 250)

3. Wawancara

“Wawancara adalah suatu bentuk percakapan khusus antara wartawan dan narasumber yang mempunyai fakta atau opini yang mungkin bernilai berita”. (Zaenuddin, 2007 : 79)

Menurut Zaenuddin dalam bukunya “The Journalist”, terdapat

beberapa bentuk wawancara yang pernah dilakukan orang. “Pertama, wawancara untuk memperoleh komentar atau pendapat seorang ahli atau seseorang yang berkompeten tentang suatu masalah. Jenis wawancara ini

disebut factual news interview. Kedua, wawancara untuk penonjolan pribadi

seseorang baik ia seorang tokoh atau menjadi pelaku utama dari sebuah peristiwa besar. Jenis wawancara ini disebut feature personality interview.

Ketiga, konferensi pers sebenarnya juga termasuk jenis wawancara. Hanya

saja, di sini dilakukan oleh banyak wartawan sehingga kehilangan nilai eksklusifitasnya. Dan juga, konferensi pers dilakukan oleh pihak sumber berita sehingga informasi yang disampaikannya cenderung yang baik-baik saja”.


(25)

Berdasarkan konteksnya, wawancara dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya :

1. Wawancara berita

Wawancara berita (news peg interview) adalah wawancara yang

dilakukan untuk memperoleh keterangan, konfirmasi atau pandangan narasumber mengenai suatu masalah.

2 Wawancara pribadi

Wawancara pribadi (personal interview) merupakan wawancara untuk

memperoleh data tentang diri pribadi dan pemikiran narasumber berkaitan suatu masalah yang berkaitan dengan profesinya.

3 Wawancara ekslusif

Wawancara ekslusif (exclusive interview), yaitu wawancara yang

dilakukan secara khusus dalam membahas suatu masalah. Bentuk wawancara ini, biasanya hanya dilakukan oleh satu media saja.

4 Wawancara sambil lalu

Wawancara sambil lalu (casual interview) adalah wawancara yang

dilakukan tanpa perencanaan atau perjanjian terlebih dahulu.

5 Wawancara keliling

Wawancara keliling (man in the street interview) adalah wawancara yang dilakukan dengan mendatangi beberapa narasumber yang satu sama lainnya saling berkaitan.


(26)

4. Penulisan dan Pembuatan Berita

Berita adalah sebuah laporan atau pemberitahuan mengenai terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan oleh wartawan di media massa. Dalam menulis berita, seorang wartawan harus mengedepankan fakta dan tidak memasukkan opini atau pendapat pribadi. Fakta dan pendapat pribadi harus dipisahkan secara tegas, bahkan dalam penulisan berita diusahakan tidak memasukkan pendapat pribadi. (Djuraid, 2007 : 9)

Dalam buku “Menulis Berita” karangan Husnun N. Djuraid (2007 : 68-69), menyebutkan terdapat tiga macam berita, yaitu “berita langsung (straight news) berita ringan (soft news), dan berita kisah (feature)”.

1. Berita langsung (straight news)

Berita tentang peristiwa yang penting yang harus segera di sampaikan kepada pembaca dan ditempatkan di halaman utama. Materinya berisi laporan langsung wartawan yang menyaksikan kejadian secara langsung dan berita berisi fakta yang berat.

2. Berita ringan (soft news)

Berita yang menampilkan sesuatu yang menarik, penting, dan bersifat informatif. Penulisannya tidak terlalu panjang, mungkin tidak lebih dari tiga alinea. Soft news bisa merupakan bagian dari peristiwa yang diberitakan melalui straight news atau berita yang berdiri sendiri.


(27)

Tulisan mengenai kejadian yang dapat menggugah perasaan dan menambah pengetahuan pembaca melalui penjelasan yang rinci, lengkap, mendalam, dan tidak terpengaruh waktu.

Berikut adalah hasil kegiatan kerja praktek yang dilakukan selama PKL sebagai berikut :

Hari Pertama 16 Juli 2012

Di hari pertama PKL, peneliti sebelum melakukan peliputan berita ke lapangan, terlebih dahulu diberikan pengarahan mengenai berita radio.

BUDAYA NYEKAR JELANG BULAN RAMADHAN

Melonjaknya penziarah yang datang ke tempat pemakaman umum Makam Pahlawan jl. Cikutra/ Kota Bandung/ Jawa Bawat/ jelang ramadhan membawa berkah pada pedagang, termasuk pedagang bunga// Salah satunya pedagang bunga Umi //

-Insert-

“Saya mulai berdagang mulai dari jam 8 sampai nanti sore jam 5”//

Puncak dari kenaikan jumlah penziarah adalah hari minggu/ seminggu jelang bulan ramadhan kemarin// Menurut petugas penjaga makam//:

-Insert-

“menjiarah yang datang tidak hanya berziarah ke tempat pemakaman umumnya/ akan tetapi berziarah juga ke taman makam pahlawan”

Selain menyambut datangnya bulan ramadhan kita juga akan memperingati hari kemerdekaan Indonesia///


(28)

2.3Deskriptif dan Contoh Kegiatan Insidentil Selama PKL

Aktivitas Insidentil menurut W.J.S Poerwadarminta dalam buku Kamus

Umum Bahasa Indonesia adalah “suatu kegiatan yang hanya terjadi atau

dilakukan pada kesempatan-kesempatan tertentu saja, tidak secara teratur atau rutin” (2003:999).

Dalam hal ini, kegiatan insidentil yang penulis lakukan yaitu berupa kegiatan peliputan investigasi. Liputan Investigasi, merupakan kegiatan liputan secara mendalam terhadap suatu permasalahan tertentu yang terjadi di lingkungan masyarakat. Dalam liputan investigasi ini diperlukan waktu yang cukup lama, baik dalam proses liputannya maupun dalam proses penulisan hasil atau laporannya.

Kegiatan insedental yang dilakukan selama kegiatan PKL adalah kegiatan yang dilakukan sewaktu-waktu atau dilakukan di waktu tertentu secara khusus yang dilakukan penulis selama PKL di RRI Bandung. Pada kesempatan ini, penulis mendapatkan tugas berupa investigasi makanan kadaluarsa dan mengandung bahan berbahaya.


(29)

INVESTIGASI MAKANAN

Kabar yang marak di perbincangkan adalah banyak baso yang mengandung bahan kimia boraks, itu membuat kami menginvestigasi dari sempel baso yang biasa di pakai ibu-ibu rumah tangga. Selain bakso kami mengambil sempel makanan yang biasa di konsumsi saat ramadhan yaitu cingcau dan candil, karena masyarakat juga sempat di kagetkan dengan adanya isu makanan tersebut mengandung bahan pewarna tekstil, karena okum-oknum nakal yang tidak bertanggung jawab untuk membuat warna makanannya menarik sehingga banyak konsumsen yang membeli.

Setelah saya mencari bahan makanan yang akan kami uji di laboratorium,

saya mengambil contoh bakso ber-merek “mawar” dan sekoteng yang saya

dapatkan dari pasar tradisional, sebelum membeli saya memberi beberapa pertanyaan kepada pedagang tentang kelayakan makanan tersebut, setelah itu saya uji makanan tersebut ke laboratorium gizi dan pangan bertempat di Universitas Pasundan Bandung (UNPAS), dan hasilnya bakso dan sekoteng tersebut tersebut tidak mengandung bahan kimia boraks. Adapun pewarna yang digunakan dalam sekoteng tersebut masih terbilang normal dan layak untuk di konsumsi.

Setelah makanan pasar tradisional saya lanjutkan investigasi ke supermarket, mendekati hari raya idul fitri hampir seluruh supermarket bahkan tdak sedikit banyak pedagang dadakan yang menjual parsel dengan harga murah, hal itu membuat saya curiga, saya langsung melakukan pengecekan harga satu-satu makanan yang ada dalam parsel murah tersebut.


(30)

Hasilnya total harga panganan yang ada di parsel tersebut jauh lebih murah jika dibandingkan dengan harga satuan jika di jumlahkan. Berbagai jenis panganan itu sulit di ketahui tanggal kadaluarsanya karena sudah terbungsus rapih, bisa jadi panganan yang dijual murah dalam parsel tersebut sudah lewat dari tanggal kadaluarsa. Namun demikian masyarakat harus tetap waspada.

Kita sebagai konsumen tidak bisa dengan gampang mencegah peredaran makanan yang tidak layak konsumsi. Oleh karena itu kita sebaiknya harus lebih selektif dalam mengkonsumsi makanan disekitar kita/ jangan terkecoh dengan harga yang menggiurkan yang terkadang jauh lebih murah dibandingkan makanan yang sehat, karena harga tergantung pada kualitas makanan tersebut. karena ini menyangkut tubuh kita yang akan mengonsumsinya.

2.4Analisis Kegiatan Selama PKL di Divisi Pemberitaan (news) Lembaga Penyiaran Publik RRI Bandung

Pekerjaan seorang wartawan atau jurnalis bukanlah perkara mudah. Seorang jurnalis profesional harus memiliki etika pribadi yang terpuji, dan itu sekurang-kurangnya tercermin dalam hal-hal sebagai berikut:

 Dia mencari kebenaran dan melaporkannya secara akurat.

 Dia menyampaikan fakta-fakta.

 Dia tidak boleh menyampaikan rumor atau desas-desus, apalagi

mencampur-adukan rumor dengan fakta.

 Laporan adalah bagian dari berita atau bentuk lain dari sebuah berita. Itu

berarti bahwa tidak boleh ada pendapat si reporter yang dimasukan sebagai bagian dari laporan tersebut.

 Laporan tidak boleh bias atau berat sebelah, atau memihak salah satu pihak .


(31)

Selain melalui media massa cetak, kita juga mengenal jurnalistik untuk media elektronik, seperti radio. Dalam beberapa hal media elektronik khususnya radio telah mengungguli media cetak, terutama karena kekuatan audio-nya.

Meski radio kini kian terdesak oleh televisi, namun radio masih memiliki banyak penggemar. Kecenderungannya adalah jangkauan siaran radio kian menyempit sehingga yang paling mampu bertahan adalah radio-radio yang hanya melayani wilayah kecil saja.

Apapun bentuk media massa, semua memiliki produk yang sama, yakni berita, yang dihasilkan dari sebuah kegiatan yang dinamakan kegiatan jurnalistik. Menurut Adinegoro, jurnalistik memiliki arti kepandaian mengarang untuk memberi perkabaran pada masyarakat dengan selekas-lekasnya agar tersiar seluas-luasnya (Baksin, 2006:47).

Dalam media massa, kegiatan jurnalistik merupakan kegiatan utama. Dimana kegiatan jurnalistik menghasilkan sebuah karya jurnalistik, tinggal dilihat dari jenis medianya saja. Dalam hal ini, penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di media massa elektronik, radio. Jadi, karya jurnalistik yang dihasilkan selama penulis melaksanakan Praktek Kerja Lapangan adalah berupa karya jurnalistik untuk telinga. Menulis untuk radio adalah menulis untuk telinga,

artinya informasi yang disampaikan melalui suara (audio) dan hanya untuk

didengar.

Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di RRI Bandung,

khususnya di divisi pemberitaan (news), penulis mengalami serta mengikuti


(32)

wartawan radio. Dimana seorang wartawan radio harus memiliki unsur ketepatan, keseimbangan, kejelasan, dan dapat menulis untuk telinga.

Ketepatan merupakan hal paling utama dalam penulisan berita. Bila seorang wartawan radio tidak dapat memberikan unsur ketepatan ke dalam berita yang ditulisnya, maka ia telah gagal merebut minat pendengar. Media elektronik seperti radio memiliki keunggulan karena lebih cepat dari pada media cetak, namun kecepatan itu memiliki resiko, yakni mudah membuat kesalahan. Maka dari itu unsur ketepatan sangat penting dan harus dimiliki oleh wartawan radio.

Dalam meliput berita, agar hasilnya dapat digunakan sebagai materi siaran, isi dari berita tersebut harus berimbang. Artinya seorang wartawan radio dalam menulis beritanya tidak boleh memihak pada apapun dan diharuskan netral. Karena bentuk penyampaian pesannya yang sekilas, pendengar radio hanya mempunyai satu kesempatan untuk mendengarkan pesan atau informasi yang disampaikan. Maka dari itu seorang wartawan radio dalam menyampaikan suatu pesan atau informasi kepada pendengarnya harus memperhatikan kejelasan pesan atau informasi yang akan disampaikan, untuk menghindari penyalah artian pesan atau informasi yang disampaikan.

Menulis untuk radio adalah menulis untuk telinga. Seorang wartawana radio hendaknya mengetahui bahwa mata dapat menangkap satu kalimat utuh seketika, namun telinga hanya dapat menyimak kata demi kata yang terangkum dalam satu kalimat. Karena batas waktu siaran dalam setiap segmen atau acara amat ketat, maka apa yang hendak disiarkan melalui radio haruslah tertulis yang


(33)

menggunakan kalimat dengan ragam lisan. Artinya, apa yang diucapkan itu haruslah bahasa lisan yang ditulis.

2.5Deskriptif Tentang Pelayanan Perusahaan Terhadap Mahasiswa

Pelayanan yang diberikan perusahaan terhadap mahasiswa yang melaksanakan PKL sangat baik. Pertama melakasanakan PKL mahasiswa diberi pengarahan terlebih dahulu untuk membuat berita, karena berita radio dan berita di Koran sangat berbeda. Selain diberi bimbingan mahasiswa pun diberi pengetahuan baru mengenai cara-cara dalam melakukan wawancara dan fasilitas

yang diberikan sangat cukup. Selain itu mahasiswa diberi tugas Investigasi

Reporting yang merupakan tugas lapangan yang jarang sekali diberikan kepada mahasiswa sedang melaksanakan PKL.


(34)

34 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara langsung di lapangan. Di sini mahasiswa dapat melakukan praktek kerja di instansi, lembaga dan perusahaan, yang ditempatkan di bidang atau bagian sesuai dengan keilmuan.

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan :

1. Radio meupakan salah satu media massa yang menyajikan berbagai informasi

dan hiburan, sama halnya seperti media massa lainnya, radio digunakan juga sebagai sarana komunikasi atau penyalur aspirasi bagi pendengar atau khalayaknya. Dalam hal ini RRI sebagai Lembaga Penyiaran milik publik yang independen, netral, dan tidak komersil serta berfungsi melayani kebutuhan masyarakat akan sebuah informasi.

2. Sebagai penyalur aspirasi dan informasi bagi masyarakat, radio dalam hal ini RRI, memiliki bagian pemberitaan yang khusus memberikan berbagai macam informasi yang disajikan secara pofesional, netral dan independen, kepada pendengarnya. Hal ini sesuai dengan visi misi perusahaan yang menjadikan RRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik yang independen, netral, mandiri dan profesional.


(35)

3. RRI menyajikan informasi pada pendengarnya, RRI selalu berjalan sesuai dengan kaidah – kaidah jurnalistik yang berlaku di Indonesia.

4. RRI dilengkapi dengan Sumber Daya Manusia yang ahli dan kompeten dalam

bidangnya masing – masing, dalam melaksanakan kegiatan rutinnya sebagai

penyalur aspirasi dan informasi kepada masyarakat, RRI dibangun dengan sikap loyalitas hingga terjalin kerjasama yang baik diantara para karyawan.

5. Ketika melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di LPP RRI, penulis banyak

mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman tersebut didapat melalui pemberian tugas berupa peliputan berita. Penulis juga mendapatkan teknik atau cara penulisan yang disajikan dalam sebuah berita format radio, sebagai media elektronik yang tentunya mempunyai kekhasan tersendiri dibandingkan dengan penulisan berita media cetak yang telah penulis dapatkan selama perkuliahan.

3.2 Saran-saran

Dari hasil peninjauan di atas, saran penulis kepada Radio Repubilk Indinesia dan mahasiswa yang akan melakukan kegiatan PKL, adalah sebagai berikut :

3.2.1.Saran Kepada lembaga Pendidikan

1. Pembekalan Mahasiswa untuk pelaksanaan praktek kerja lapangan

sebaiknya ditambah mengenai dunia kerja sesuai dengan bidang yang dipelajari selama perkuliahan, sehingga mahasiswa


(36)

mempunyai gambaran lebih luas tentang dunia kerja dan peraturan kerja.

2. Sangat perlu bagi pihak Fakultas untuk menambah jaringan kerja

sama dengan berbagai instansi pemerintah dan swasta. Hal ini dapat membantu mahasiswa dalam mencari tempat PKL.

3. Dosen mata kuliah sebaiknya dosen yang profesional di bidangnya. Bila mungkin lebih baik jika dosen adalah para praktisi.

3.2.2 Saran Kepada Lembaga Perusahaan Tempat PKL

1. Proses evaluasi jangan hanya pada segi penulisan naskah saja, tetapi

juga dalam hal kinerja reporter agar kualitas SDM dalam hal ini tetap terjaga.

2. Untuk lebih meningkatkan kualitas siarannya, RRI diharapkan dapat

menghadirkan program – program yang kreatif dan inovatif, melalui

program – program yang dibutuhkan masyarakat saat ini terutama anak muda.

3.2.3 Saran Kepada Mahasiswa PKL selanjutnya

1. Sebelum waktu pelaksanaan PKL, ada baiknya wahasiswa mencari

tempat PKL dua atau tiga bulan sebelum waktu PKL dimulai. Agar tempat PKL yang kita inginkan tidak terisi oleh mahasiswa PKL dari Universitas lainya. Tanyakan pula persyaratan yang harus dipenuhi untuk PKL diperushaan yang kita pilih.


(37)

2. Aplikasikanlah ilmu kejurnalistikan yang telah kita peroleh selama masa perkulihan berlangsung. Sehingga kita dapat melihat perbandingan apa yang kita terima secara teori dan secara prakteknya. Seperti peliputan berita, mewawancarai narasumber, sampai penulisan sebuah berita menjadi sebuah naskah berita sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik yang telah kita pelajari.

3. Tanyakanlah hal-hal yang tidak kita mengerti atau tidak dipahami pada pembimbing PKL yang telah ditentukan. Sehingga kita mendapatkan pengalaman yang lebih dari pengaplikasian ilmu jurnalistik.

4. Bersikaplah sopan, jujur, disiplin dan ramah. Dapat bergaul dan

bekerjasama secara baik denga lingkungan dimana kita

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). Karena sikap kita yang baik dapat memberikan kesan yang mendalam pada lingkungan sekitar kita.


(38)

RADIO REPUBLIK INDONESIA BANDUNG

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Praktek Kerja lapangan (PKL)

Oleh :

Nama : Anggun Nurfitasari NIM : 41809089

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(39)

ix IDENTITAS DIRI

Nama : Anggun nurfitasari

TTL : Garut, 2 April 1991

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat Domisili : Jl. Tubagus Ismail No. 2, Bandung

Alamat Asal : Villa Intan 1 B 4 No. 11 Kab.Cirebon

Telepon / HP : 082115717212

Nama Ayah : Yayan Permana Sp

Nama Ibu : N. Dian Dahliani S.Pd, M.M

E-mail : gun_pusyeng@yahoo.com

PENDIDIKAN FORMAL

Perguruan Tinggi : 2009 - sekarang Universitas Komputer Indonesia

( UNIKOM ), Bandung, Jurusan Ilmu Komunikasi

Sekolah Menengah Atas : 2006 - 2009 SMA Negeri 5 Kota Cirebon

Sekolah Menengah Pertama : 2003 - 2006 SMP Negeri 16 Kota Cirebon

Sekolah Dasar : 1999-2003 SD Negeri Kramat 3 Kota Cirebon


(40)

ix

Serbaguna WIDIYATAMA, Bandung

 2009, Peserta “Workshop Pembuatan Program TV”, Auditorium UNIKOM,

Bandung

 2010, Peserta Mentoring Agama Islam, Auditorium UNIKOM, Bandung  2010, Pelatihan Table Manner

 2012, Peserta Workshop SCTV Goes To Campus 2012

 2012, Praktek Kerja Lapangan di Lembaga Penyiaran Publik RRI

Pengalaman Organisasi

 Anggota KBK3


(41)

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHUAN ... 1

1.1 Sejarah Perusahaan ... 1

1.2 Azas, Tujuan dan Fungsi Radio Republik Indonesia (RRI) .. 4

1.3 Visi dan Misi Radio Republik Indonesia (RRI) ... 5

1.3.1 Visi Radio Republik Indonesia ... 5

1.3.2 Misi Radio Republik Indonesia ... 5

1.4 Motto Radio Republik Indonesia ... 7

1.5 Logo Radio Republik Indonesia ... 7

1.6 Struktur Perusahaan/Instansi ... 9

1.7 Job Description ... 10

1.8 Sarana dan Prasarana... 15

1.8.1 Sarana LPP RRI Bandung ... 15

1.8.2 Prasarana LPP RRI Bandung ... 18

1.9 Lokasi dan Waktu PKL ... 19


(42)

2.1. Aktivitas Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ... 20

2.2 Deskriptif dan Contoh Kegiatan Rutin Selama PKL ... 22

2.3 Deskriptif dan Contoh Kegiatan Insidentil Selama PKl ... 28

2.4 Analisis Kegiatan Selama PKL ... 30

2.5 Deskriptif Tentang Pelayanan Perusahaan Terhadap Mahasiswa ... 33

BAB III PENUTUP ... 34

3.1. Kesimpulan ... 34

3.2 Saran-saran ... 35

3.2.1. Saran Kepada lembaga Pendidikan ... 36

3.2.2 Saran Kepada Lembaga Perusahaan Tempat PKL ... 36

3.2.3 Saran Kepada Mahasiswa PKL selanjutnya ... 36

DAFTAR PUSTAKA ... ix

LAMPIRAN-LAMPIRAN... 38


(43)

Hal Tabel 1.1 Sarana bagian pemberitaan di LPP RRI ... 16 Tabel 1.2 Prasarana bagian pemberitaan di LPP RRI ... 18 Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan PKL ... 20


(44)

Hal Gambar 1.1 Logo LPP RRI Bandung ... 7 Gambar 1.2 Struktur Organisasi LPP RRI Bandung ... ... 9


(45)

ix

Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi. Bandung : Simbiosa Rekatama

Media.

Djuraid, Husnun N. 2007. Panduan Menulis Berita : Edisi Revisi. Malang : UMM

Press.

Hikmat Kusumaningrat, 2005, Jurnalistik : teori dan praktek, Bandung, Remaja Rosda Karya

Oramahi, Hasan Asy’ari. 2003. Menulis Untuk Telinga: Sebuah Manual Penulisan Berita Radio. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.


(46)

(47)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur saya panjakan kehadirat Allah SWT dengan berkah kelimpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Pemberitaan Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung. Adapun Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Dan tidak lupa penulis ingin mengucapkan segala terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar tetap terus melanjutkan kuliah sampai ke jenjang sarjana.

Penulis juga menyadari laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, dorongan serta kebersamaan yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan laporan ini, karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah mengeluarkan surat pengantar pelaksanaan penelitian ke lapangan dan memberikan pengesahan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan.


(48)

penyelesaian Laporan Praktek Kerja lapangan.

3. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si., selaku pembimbing Laporan Praktek Kerja Lapangan di Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak memberikan masukan, motivasi, dorongan, koreksi serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan.

4. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu komunikasi yang selalu membimbing,

mengarahkan dan memberikan nilai terbaik untuk membantu

menyelesaikan mata kuliah yang di berikan.

5. Sekretariat Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations

yang selalu mengurus data-data penulis dan memberikan kemudahan dalam menjalani perkuliahan.

6. Bapak Budi Suwarno, S,Sos. Selaku Kepala Seksi Pengembangan Berita

sekaligus Pembimbing di RRI Bandung yang telah membantu dalam memberikan semua data-data yang diperlukan untuk penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan di Seksi Pemberitaan RRI Bandung dan membimbing penulis dalam melakukan Praktek Kerja dengan baik dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

7. Rekan-rekan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung, khususnya Tris Oktaviani yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis.


(49)

Untuk Kesempurnaan dalam laporan ini maka penulis menerima kritik dan saran yang selalu membangun untuk suatu proses kedepannya yang selalu dinantikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menjadikan suatu bahan referensi yang bisa membantu untuk penyusunan yang berikutnya.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu dengan segala kesabaran dan keikhlasannya dalam penulisan laporan ini.

Bandung, Desember 2012 Penulis


(50)

(51)

(1)

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur saya panjakan kehadirat Allah SWT dengan berkah kelimpahan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan di Divisi Pemberitaan Radio Republik Indonesia (RRI) Bandung. Adapun Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar sarjana pada Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.

Dan tidak lupa penulis ingin mengucapkan segala terima kasih kepada orang tua yang telah memberikan dukungan dan motivasi agar tetap terus melanjutkan kuliah sampai ke jenjang sarjana.

Penulis juga menyadari laporan ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan, dorongan serta kebersamaan yang telah diberikan kepada penulis selama penyusunan laporan ini, karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dengan segala ketulusan dan kerendahan hati kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs., M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah mengeluarkan surat pengantar pelaksanaan penelitian ke lapangan dan memberikan pengesahan pada Laporan Praktek Kerja Lapangan.


(3)

2. Bapak Drs. Manap Solihat, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi yang telah memberikan kemudahan-kemudahan dalam penyelesaian Laporan Praktek Kerja lapangan.

3. Ibu Rismawaty, S.Sos., M.Si., selaku pembimbing Laporan Praktek Kerja

Lapangan di Universitas Komputer Indonesia yang telah banyak memberikan masukan, motivasi, dorongan, koreksi serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan.

4. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu komunikasi yang selalu membimbing, mengarahkan dan memberikan nilai terbaik untuk membantu menyelesaikan mata kuliah yang di berikan.

5. Sekretariat Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations yang selalu mengurus data-data penulis dan memberikan kemudahan dalam menjalani perkuliahan.

6. Bapak Budi Suwarno, S,Sos. Selaku Kepala Seksi Pengembangan Berita sekaligus Pembimbing di RRI Bandung yang telah membantu dalam memberikan semua data-data yang diperlukan untuk penulis dalam menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan di Seksi Pemberitaan RRI Bandung dan membimbing penulis dalam melakukan Praktek Kerja dengan baik dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan.

7. Rekan-rekan mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung, khususnya Tris Oktaviani yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis.


(4)

Terima kasih kepada semua pihak yang tidak disebutkan atas bantuanya selama ini dalam penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan.

Untuk Kesempurnaan dalam laporan ini maka penulis menerima kritik dan saran yang selalu membangun untuk suatu proses kedepannya yang selalu dinantikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan menjadikan suatu bahan referensi yang bisa membantu untuk penyusunan yang berikutnya.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlimpah bagi orang-orang yang telah membantu dengan segala kesabaran dan keikhlasannya dalam penulisan laporan ini.

Bandung, Desember 2012 Penulis


(5)

(6)