Program Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tuwed - Kecamatan Melaya - Kabupaten Juwed.

10 BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH Pada bab ini akan dipaparkan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dari Ibu Wantri dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan beliau.

3.1 Program

Dengan melakukan proses identifikasi dan memprioritaskan masalah, maka akan didapatkan usaha untuk memecahkan masalah tersebut. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan dari Ibu Wantri, diantaranya tukar pikiran mengenai permasalahan ekonomi. Dengan memprioritaskan masalah-masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya masalah tersebut akan dicarikan pemecahannya agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu mensejahterakan KK dampingan serta meningkatkan taraf hidup dan perekonomian beliau. Pemecahannya harus disesuaikan dengan kemampuan dari KK yang didampingi dapat terlaksana dengan baik. Adapaun beberapa kegiatan yang bisa dilakukan guna membantu memecahkan masalah yang dialami oleh Ibu Wantri selama masa KKN adalah pendampingan mahasiswa membantu memberi wawasan dan motivasi kepada Ibu Wantri, agar mampu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Berikut ini merupakan program pensolusian masalah KK dampingan: 1. Dalam meningkatkan taraf hidup atau keluarga sejahtera tidak hanya sebatas bantuan kebutuhan pokok sehari-hari, akan tetapi saya sebagai pendamping keluarga Ibu Wantri juga mengarahkan dan memotivasi Ibu Wantri untuk menjaga kesehatan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat PHBS, hal ini sangat bermanfaat bagi kesehatan keluarga beliau agar kesehatan beliau tetap terjaga dan bisa melanjutkan aktivitas sehari-hari. 2. Mahasiswa pendamping mensosialisasikan pentingnya kebiasaan menabung jika ada sisa uang penghasilan lebih, karena jika dilihat dari kebutuhan Ibu Wantri tidak mempunyai tanggungan untuk membiayai anggota keluarganya, sedangkan adiknya beliau sudah bekerja meskipun juga pekerja serabutan. Jika dilihat dari rincian 11 kebutuhan sehari-hari beliau masih mempunyai sisa uang penghasilan sebesar Rp10.000, maka dari itu mahasiswa pendamping mengarahkan dan memotivasi pentingnya menabung sebagai investasi jangka panjang keluarga dampingan. 3. Kami mahasiswa pendamping juga mengarahkan dan memberi solusi agar permasalahan Ibu Wantri yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan penghasilan tidak menentu bisa diselesaikan dalam waktu jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk solusi jangka panjang memanfaatkan program dari Provinsi yaitu kelompok wanita tani KWT yang pelaksanaanya di ketuai oleh Klian Banjar Puseh. Adapun program KWT tersebut sebagai berikut: a. Penanaman sayur terong b.Penanaman cabai c.Pembibitan ikan gurami Program diatas sangat berpotensi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat khususnya Ibu Wantri sebagai KK kurang mampu, terlebih waktu pelaksanaan penanaman dan pembibitan seperti diatas tidak menggangu aktifitas kerja Ibu Wantri, artinya waktu pelaksanaannya bisa dilakukan pada sore hari atau hari libur kerja beliau. Kemudian hasil dari penanaman terong dan cabai serta gurami dapat dijual ke masyarakat luas. Dalam pelaksanaannya tentu semuanya butuh modal, namun modal bisa didapatkan dari bantuan desa. Maka dari itu solusi untuk mengatasi permasalahan modal tersebut butuh bantuan dari dana desa untuk menganggarkan anggaran untuk modal KK kurang mampu guna bisa dimanfaatkan modal usaha masyarakat kurang mampu. Dalam hal ini modal sebagai perangsang bagi Ibu Wantri untuk memanfaatkan program KWT dari Pemerintah Provinsi agar bisa berwirausaha mandiri di sektor pertanian khususnya wanita. 4. Solusi untuk bidang kesehatan yaitu Ibu Wantri dan Bu Murtini adiknya agar mendapatkan BPJS agar tidak mengeluarkan biaya ketika keluarga beliau mengalami musibah seperti sakit ataupun yang lainnya, mengingat biaya kesehatan sangat mahal untuk keluarga dampingan. Dengan adanya BPJS bisa meminimalisir biaya kesehatan keluarga Ibu Wantri. 12 Bantuan dan arahan serta motivasi ini diharapkan mampu meringankan beban dari Ibu Wantri yang selama ini bekerja ikut orang membuat banten dengan gaji yang tidak pasti dan pekerjaan tidak tetap, serta meminimalisir permasalahan yang ada di keluarga Ibu Wantri.

3.2 Jadwal Kegiatan