5
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Identitas keluarga Ni Nyoman Wantri yang menjadi objek keluarga dampingan adalah seperti tabel berikut:
No Nama
Status Umur
Pendidikan Pekerjaan
Ket
1 Ni Nyoman
Wantri Belum
kawin 56
Tidak tamat SD
Buruh Harian lepas
Bekerja membuat banten dan canang
petani 2
Ni Ketut Murtini Belum
Kawin 54
Tidak tamat SD
Buruh Harian lepas
Bekerja membuat banten dan canang
petani Ibu Wantri tinggal berdua dengan adiknya sendiri di lahan rumah milik orang lain yang
sangat sederhana berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, luas tanah yang ditempati ± 250 m
2
di Banjar Puseh, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana. Ibu Wantri tidak mempunyai suami dan belum pernah menikah. Ibu Wantri merasa
bahagia tinggal bersama adiknya walaupun kehidupannya sangat sederhana dan berkecukupan. Ibu Wantri juga menjadi tulang punggung keluarga untuk adiknyameskipun
adiknya Bu Murtini juga ikut bekerja bersama beliau
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan dari seseorang. Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga dampingan bertujuan untuk
mengidentifikasi sumber pendapatan keluarga dampingan untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan, seperti kebutuhan sehari-hari. Untuk itu dalam mengukur tingkat
kesejahteraan keluarga dampingan Ibu Wantri diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub-
sub berikut :
6
1.2.1 Pendapatan keluarga
Ibu Wantri termasuk ke dalam salah satu keluarga keluarga pra-sejahtera di banjar Puseh, Desa Tuwed yang perekonomiannya dalam tingkat sejahtera. Pendapatan yang
diperoleh setiap harinya tidak pasti karena mengandalkan dari hasil bekerja membuat banten dan canang dengan gaji harian Rp. 40.000 tidak pasti artinya jika permintaan
untuk pembuatan banten naik maka pendapatan Ibu Wantri naik. Dan sebaliknya jika permintaan turun maka Ibu Wantri kadang tidak dipanggil untuk bekerja membuat banten
atau tidak mempunyai penghasilan.
- Sumber Penghasilan
Pendapatan yang diperoleh oleh Ibu Wantri dari hasil bekerja pembuatan bantendan canang. Jika permintaan banten menurun kadang tidak dipanggil untuk bekerja, dan Ibu
Wantri bekerja disawah milik orang lain ketika tidak dipanggil bekerja membuat banten.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran dari Ibu Wantri hanya terbatas pada pengeluaran sehari-hari untuk kebutuhan pokok. Beliau juga memenuhi kebutuhan adiknya meskipun adiknya juga ikut
bekerja dengan beliau. -
Kebutuhan sehari-hari
Untuk pengeluaran konsumsi
sehari-hari keluarga
Ibu Wantri hanya
mengeluarkan biaya untuk membeli lauk, untuk beras keluarga beliau sudah mendapatkan jatah beras raskin setiap bulannya yang diberikan oleh desa. Berikut ini
merupakan rincian kebutuhan sehari-hari beliau. Penghasilan :
Rp. 40.000 Kebutuhan perhari lauk
Rp. 20.000 Biaya lain-lain
Rp. 10.000 - Sisa
Rp. 10.000
7 -
Pendidikan I
bu Wantri tidak tamat SD, karena tidak punya anak Ibu Wantritidak mengeluarkan biaya dalam bidang pendidikan.
- Kesehatan
Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, Ibu Wantri tidak mempunyai kartu jaminan kesehatan sehingga untuk berobat tidak ada cuma mengandalkan obat
tradisional saja sehingga beliau harus mengeluarkan untuk biaya untuk membeli obat tradisional tersebut.
- Sosial
Untuk pengeluaran di bidang sosialIbu Wantri tidak mengeluarkan buat iuran banjar karena pendapatan sehari-hari hanya untuk memenuhi kebutuhan makan
sehari-hari dengan adiknya.
8
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh Ibu Wantri dimana masalah-masalah tersebut akan dikelompokkan. Sehingga akan didapatkan permasalahan
utama yang nantinya menjadi masalah prioritas dan dicarikan solusi permasalahannya.
2.1 Permasalahan Keluarga
Dalam mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan
kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan keluarga dampingan, yaitu
pendapatan yang tidak cukup dan tak menentu sehingga Ibu Wantri perbulannya pun dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan pribadi, dan tidak mempunyai pekerjaan tetap sehingga
penghasilan beliau juga tidak menentu. Sebagai pekerja harian lepas dan telah berusia lanjut membuat beliau kesulitan untuk mendapatkan penghasilan yang cukup dan untuk mencukupi
kebutuhan sehari-hari dengan adiknya.
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan hasil wawancara penelitian dengan Ibu Wantriditemukan masalah yang menjadi prioritas beliau. Ibu Wantri termasuk dalam salah satu KK yang kurang mampu di
Banjar Puseh, Desa Tuwed. KK ini termasuk kurang mampu karena jika dilihat dari tingkat kesejahteraan ekonomi KK ini masih berada di bawah garis kesejahteraan. Dapat dilihat pada
perhitungan pengeluaran kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan yang tidak menentu, dan kebutuhan adiknya juga harus terpenuhi apalagi jika kebutuhan yang tidak terduga muncul dan
membutuhkan biaya yang cukup banyak. Dengan keadaan ekonomi nasional dari tahun ke tahun mengalami peningkatan seiring
peningkatan harga bahan pokok, sedangkan penghasilan yang diperoleh tidak menentu untuk mencukupi biaya-biaya pokok, ditambah biaya tidak terduga seperti membeli obat-obat karena
sudah lansia tentunya tidak memiliki uang untuk disimpan guna keperluan hidup dimasa depan dan juga investasi jangka pendek maupun jangka panjang yang tidak dimiliki oleh beliau. Hal ini
9 menjadi prioritas mengingat kebutuhan keluarga pasti akan meningkat dan kebutuhan akan dana
juga pasti meningkat. Dikhawatirkan jika nantinya untuk memenuhi kebutuhan pokok, seperti sandang pangan maupun papan akan sangat sulit.
10
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dari Ibu Wantri dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga
dampingan beliau.
3.1 Program