Fungsi dan Tujuan Majelis Taklim

36

3. Fungsi dan Tujuan Majelis Taklim

Majelis Taklim memiliki fungsi dan tujuan yang mulia dimana ketika zaman kemanusiaan zahiliyah melanda ummat manusia secara luas manusia tidak mengenal Tuhannya, sehingga aktivitas mereka digantungkan kepada kepuasana nafsu dan syahwat, maka dengan perkembangan zaman para ulama melakukan dakwah dengan gencar terutaman mendirikan lemabaga dakwah yang berkonsentrasi pada pembenahan moral dan keimanan manjusia. Pengajian atau ta‟lim merupakan suatu aktifitas Islami, dimana seseorang memberikan pengetahuan tentang agama kepada orang lain dalam rangka memelihara kehidupan beragama yang baik serta dapat memupuk semangat ukhuwah islamiyah atau persaudaraan Islam, sehingga dapat memberikan nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai keruhanian yang luhur bagi pribadi seseorang. Pada umumnya pengajian atau majlis ta‟lim adalah lembaga pendidikan Islam non formal yang memiliki kurikulum tersendiri yang dilaksanakan secara berkala dan teratur dan diikuti oleh jama‟ah yang relatif banyak dan bertujuan untuk membina dan mengembangkan hubungan yang santun dan serasi antara manusia dengan Allah SWT, antara manusia dengan sesamanya, dan antara manusia dengan lingkungannya. Manfaat majlis ta‟lim akan terasa mempunyai makna bagi jama‟ahnya, apabila kebutuhan masing-masing jama‟ah terpenuhi. Para mubaligh atau da‟i sangat penting untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan mereka, agar ia dapat menyelesaikan atau mengarahkan jama‟ah pada tujuan yang akan dicapai. Tentu saja, tidak semua kebutuhan akan dapat dipenuhi. 35 35 Departemen Agama RI, Pendidikan Luar Sekolah, Jakarta: 2003 h. 40 37

BAB III BIOGRAFI Hi. UMAR JAYA

A. Latar Belakang Keluarga

Umar Jaya adalah nama beliau yang diberikan oleh kedua orang tuanya sejak kecil. Sampai sekarang beliau dikenal dengan nama Umar Jaya. Beliau lahir di Lampung Selatan pada tanggal 01 Januari 1950. Sekarang beliau tinggal bersama keluarganya di Cipelus Satu Dusun Simpang Sari RT 01 Desa Baru Ranji, Kecamatan Merbau Mataram, Lampung Selatan. 36 Ketika Usia 5 tahun beliau sekolah Rakyat di Merbau Mataram pada tahun 1956. Ketika beliau kecil tidak pernah mengalami yang namanya pesantren, tetapi pendidikan agama beliau sangat kuat sekali karena dilingkungan keluarga beliau sangat kental dari nilai- nilai agama Islam selain orang tua beliau, beliau juga mempunyai guru guru yang mengajari ilmu agama yakni diantaranya guru beliau KH. Hasan Basri, ayah beliau banyak belajar pula dari kedua orang tuanya yang membesarkanya. dari sinilah beliau banyak mendapatkan masukan-masukan dan ilmu. Ketika masih kecil beliau dikenal orang yang pantang menyerah dalam menuntut ilmu, memang dari keluarga serta kemauan yang tinggi apalagi masalah pendidikan selalu di kedepankan. Kemudian ketika sudah selesai dari Sekolah Rakyat beliau melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama, semasa masih belajar di sekolahnya beliau memang 36 Kartu Keluarga. KTP. Dokumentasi. Dusun Simpang Sari. Baru Ranji. Lampung Selatan 2017