Mutia Erianti Pritami, 2014 Pengaruh Penerapan Soccer Like Games Terhadap Hasil Belajar Permainan Sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani Penjas merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Seperti yang dikemukakan oleh Abduljabar
2010:83 dalam Septiand 2012:
Pendidikan jasmani menggunakan media fisikal untuk mengembangkan kesejahteraan total setiap orang. Karakteristik pendidikan jasmani seperti ini
tidak terdapat pada mata pelajaran yang lain, karena hasil kependidikan dari pengalaman belajar fisikal tidak terbatas hanya pada perkembangan tubuh saja.
Konteks melalui aktivitas jasmani yang dimaksud adalah konteks yang utuh menyangkut semua dimensi tentang manusia, seperti halnya hubungan tubuh
dan pikiran. Tentu pendidikan jasmani tidak hanya menyebabkan sesorang terdidik fisiknya, tetapi juga semua aspek yang terkait dengan kesejahteraan
total manusia… , seperti diketahui, dimensi hubungan tubuh dan pikiran menekankan pada tiga domain pendidikan, yaitu: psikomotor, afektif dan
kognitif.
Dari kutipan di atas menyatakan bahwa penjas memberikan kontribusi yang berarti terhadap pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara
menyeluruh apabila dilakukan dengan baik dan benar. Pembelajaran penjas sangatlah diharapkan mampu menopang dan
meningkatkan kualitas hidup setiap individu. Sesuai dengan harapan yang tercantum dalam ketetapan MPR No, IIMPR 1988 Agustian, 2012:1, yang
berbunyi sebagai berikut:
Pembinaan dan pengembangan olahraga merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia yang ditujukan kepada peningkatan
kesehatan jasmani dan rohani seluruh masyarakat, pemupukan watak, disiplin,
Mutia Erianti Pritami, 2014 Pengaruh Penerapan Soccer Like Games Terhadap Hasil Belajar Permainan Sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan sportivitas, serta pengembangan prestasi olahraga yang dapat membangkitkan rasa kebanggaan nasional. Sehubungan dengan itu perlu
ditingkatkan pendidikan jasmani dan olahraga di lingkungan sekolah, pengembangan olahraga prestasi, upaya memasyarakatan olahraga dan
mengolahragakan masyarakat. DITJENDDIKTIDEPDIKBUD, 1988: 152
Tujuan proses belajar mengajar pada hakekatnya adalah merubah perilaku siswa baik yang bersifat afektif, kognitif, maupun psikomotor, yang diharapkan
terjadi setelah proses belajar mengajar berakhir. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru harus dapat memilih bahan, metode, dan alat yang sesuai dengan
karakterisktik materi pembelajaran. Perubahan psikomotor dapat dicapai melalui proses belajar keterampilan gerak. Menurut Schimdt dalam Mahendra, 2005: 5
menjelaskan pembelajaran motorik yaitu:
Pembelajaran Motorik adalah serangkaian proses yang dihubungkan dengan latihan atau pengalaman yang mengarah pada perubahan-perubahan yang
relatif permanen dalam kemampuan seseorang untuk menampilkan gerakan- gerakan yang terampil.
Dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani di sekolah, latihan merupakan cara yang sangat efektif. Hal ini dikarenakan peningkatan penguasaan
keterampilan suatu cabang olahraga yang dapat diperoleh dengan latihan yang berulang-ulang. Dalam pelaksanaannya untuk anak pemula harus diberikan
latihan yang bervariasi sehingga tidak menimbulkan kebosanan pada diri anak itu sendiri. Dari berbagai kegiatan jasmani terdapat beberapa permainan yang dapat
diberikan kepada siswa dalam mengikuti pembelajaran penjas di sekolah, salah satunya adalah permainan sepakbola.
Sepakbola adalah cabang olahraga yang menggunakan bola yang dimainkan oleh dua tim yang masing-masing beranggotakan 11 sebelas orang.
Memasuki abad ke-21, olahraga ini telah dimainkan oleh lebih dari 250 juta orang di 200 negara, yang menjadikannya olahraga paling populer di dunia. Sepakbola
Mutia Erianti Pritami, 2014 Pengaruh Penerapan Soccer Like Games Terhadap Hasil Belajar Permainan Sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bertujuan untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya dengan menggunakan bola ke gawang lawan. Sepakbola dimainkan dalam lapangan yang berbentuk persegi
panjang, di atas rumput atau rumput sintetis. Sucipto, et.al 1999:7 Nirwan, 2012 menjelaskan bahwa:
Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang. Yang dimainakn
dengan menggunakan kaki, kecuali penjaga gawang yang boleh menggunakan lengannya di daerah tendangan hukuman.
Secara umum, hanya penjaga gawang saja yang berhak menyentuh bola dengan tangan atau lengan di dalam daerah gawangnya, sedangkan 10 sepuluh
pemain lainnya diijinkan menggunakan seluruh tubuhnya selain tangan, biasanya dengan kaki untuk menendang, dada untuk mengontrol, dan kepala untuk
menyundul bola. Tim yang mencetak gol paling banyak pada akhir pertandingan adalah pemenangnya.
Pada prakteknya pembelajaran pendidikan jasmani di beberapa sekolah masih berpacu dan berpusat pada kecabangan olahraga. Hal ini mengakibatkan
siswa-siswi merasa bosan dan kurang antusias untuk mengikuti pembelajaran penjas, sehingga siswa beranggapan kegiatan penjas monoton karena kegiatannya
yang mengharuskan siswa menguasai teknik gerakan suatu cabang olahraga. Hal
ini dapat mendorong perilaku siswa untuk enggan mengikuti pembelajaran penjas. Bahagia 2011:5 menyatakan bahwa:
Aktifitas pembelajaran yang berpusat pada cabang olahraga dengan segala aturan, teknik serta lapangan dan alat-alat standar, tidak cocok disajikan dalam
aktivitas pembelajaran disekolah-sekolah atau dalam lingkup pendidikan. Mengapa? Banyak alasan yang menyebabkan aktivitas pembelajaran dengan
pendekatan teknik dan aturan-aturan sesuai dengan kecabangan olahraganya tidak sesuai diterapkan dalam aktivitas pendidikan jasmani. Salah satunya
adalah manakala peserta didik dihadapkan dengan alat dan perlengkapan standar serta pembelajaran dengan alat dan perlengkapan standar serta
pembelajaran dengan pendekatan teknik dengan aturan-aturan gerak yang
Mutia Erianti Pritami, 2014 Pengaruh Penerapan Soccer Like Games Terhadap Hasil Belajar Permainan Sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sudah baku, seringkali tidak dapat diikuti oleh sebagian besar siswa peserta didik.
Padahal jika kita kaji lebih dalam mengenai pendidikan jasmani dijelaskan bahwa seluruh domain yang terdapat didalam pendidikan akan dapat
dikembangkan seperti domain psikomotor, kognitif, dan tentu saja domain afektif yang berkaitan dengan sikap perilaku siswa. Untuk itu, diharapkan didalam
pembelajaran permainan soccer like games yang didominasi dengan aktifitas fisik ini dapat menumbuh-kembangkan seluruh potensi yang dimiliki siswa diatas.
Selain itu fasilitas yang terbatas dan kurang lengkap di sekolah tingkat
SMA di Indonesia mengharuskan pendidik lebih kreatif dalam menyampaikan materi khususnya materi belajar permainan sepakbola. Maka dari sinilah kita
memberikan pembelajaran sepak bola dengan menerapkan soccer like games yang diharapkan bisa memberikan pengetahuan yang berarti terutama bagi peserta
didik. Soccer like games adalah permainan yang menyerupai permainan sepakbola. Menyerupai artinya cara memainkan serta gerak yang dilakukannya
sama seperti pada gerakan pemainan sepakbola, pembedanya hanya terletak pada pendekatan permainan serta bentuk-bentuk pembelajaran, serta aturan dan
perlengkapan yang dapat dimodifikasi seluas-luasnya demi kepentingan keterlibatan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran. Ditinjau dari
karakteristik permainannya, soccer like games masuk dalam kelompok permainan invasi.
Dalam soccer like games ini aktivitas pembelajarannya dapat dimodifikasi, baik peraturan bermain, alat atau bola yang digunakan, lapangan, cara membuat
point, cara memulai permainan, jenis permainan, gawang yang berbeda, jumlah pemain serta adanya seorang joker dalam permainan. Obyek permainan bola
yang digunakan dalam permainan ini juga bisa beragam, mulai dari bola sepak yang yang standar, bola karet, serta bola anyaman modifikasi pun dapat
digunakan. Disamping itu dengan memberdayakan fasilitas serta alat dan aturan
Mutia Erianti Pritami, 2014 Pengaruh Penerapan Soccer Like Games Terhadap Hasil Belajar Permainan Sepakbola
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
yang dimodifikasi, diharapkan dapat membuka wawasan yang lebih luas bagi para pendidik bahwa fasilitas dan alat serta berbagai aturan yang dimodifikasi tidak
mengurangi makna dari keterlibatan peserta didik dalam aktivitas pembelajaran dengan segala aspek yang terkandung di dalamnya meliputi domain psikomotor,
kognitif dan afektifnya. Dari pembahasan hal-hal yang terpaparkan dalam latar belakang di atas
membuat penulis tertarik untuk mengangkat judul “Pengaruh penerapan soccer
like games terhadap hasil belajar permainan sepakbola di SMAN 26 Bandung”.
B. Rumusan Masalah