1
Indri Retnayu Febriyanti, 2014 Teknik Fun Drilling Untuk Meningkatkan Keterbacaan Tulisan Tangan Anak Tunagrahita
Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak Tunagrahita memiliki hambatan yang secara umum meliputi dua area. Area pertama berkaitan dengan intelektual dan area kedua berkaitan dengan
perilaku adaptif. American Association on Intellectual and Developmental Disabilities 2013 mendefinisikan intelaktual disability sebagai berikut
Intellectual disability is a disability characterized by significant limitations in both intellectual functioning and in adaptive behavior, which
covers many everyday social and practical skills. This disability originates before the age of 18.
American Association on Intellectual and Developmental Disabilities pada Samuel Kirk sedikit lebih memaparkan karakteristik yang membedakan anak
tunagrahita dengan sebayanya. The characteristics that distinguish these children from their age
mates.There are marked differences in factors linked to level of intellectual development, such as the ability to process information, the ability to
acquire and use language, and emotional development. There are substantial differences, also, in the strengths that individual children bring
to their development. Kirk 2009:155
Pernyataan tersebut memberi gambaran tentang hambatan yang dialami anak tunagrahita. Berkaitan dengan tingkat perkembangan intelektualnya, anak
tunagrahita memiliki hambatan dalam memproses informasi, memperoleh dan menggunakan bahasa, serta perkembangan emosi. IDEA menekankan dampaknya
terhadap kemampuan akademik pada kalimat yang berpengaruh negatif terhadap kemampuan dalam bidang pendidikan.
Kemampuan akademik dasar adalah fungsi literasi dan numerasi sebagaimana di kutip dari Westwood 2011:11.
In particular, intellectual disability often results in significant limitations of development in the following areas: communication; self-care and daily
living skills; social skills; basic academic skills functional literacy and numeracy; self-regulation and self-direction; independent functioning in
the community.
2
Indri Retnayu Febriyanti, 2014 Teknik Fun Drilling Untuk Meningkatkan Keterbacaan Tulisan Tangan Anak Tunagrahita
Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kauffman dan Hallahan merumuskan juga bahwa hambatan akademik anak tunagrahita adalah kesulitan membaca, menulis, matematika, pengkodean teks,
membaca pemahaman perhitungan matematika, pemecahan masalah soal matematika dan menulis ekspresif.
“Academic Development Delayed acquisition of reading, writing, and mathematical skills Decoding of text Reading
comprehension Math computation Problem-solving in mathematics Self-directed expressive writing” Kauffman dan Hallahan, 2011:181
Kemampuan menulis bertujuan untuk dapat menyampaikan pikiran lewat tulisan.Menulis ekspresif adalah kemampuan menulis yang ada pada tahap
menulis lanjut. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki untuk dapat menulis ekspresif adalah kemampuan menulis menggunakan tangan atau tulisan tangan
Handwritting. Tulisan tangan sendiri merupakan kemampuan yang diajarkan dalam pembelajaran membaca dan menulis permulaan.Tulisan tangan yang baik,
dapat memudahkan pembaca untuk memahami dan mengurangi resiko kesalahpahaman. Hallahan, 1996 : 262 dalam bukunya menyatakan bahwa.
Written expression requires skills in three major areas : handwriting, spelling, and composition. Although expression of one’s thoughts and
feelings may be more important than the mechanical aspect of writing, illegible handwriting, misspelling, grammatical inaccuracies, and poor
organization can make itdifficult for a reader to understand the meaning of a written piece. Thus, effective writers are skilled enough in these three
major areas of written expression to communicate with minimal misunderstanding.
Hadavandkhani 2008:52 dalam mengembangkan instrumen asessmen kemampuan menulis mendapatkan kesimpulan bahwa kesulitan paling umum
anak dengan hambatan intelektual adalah dalam waktu dan spasi antar kata. “The most common damaged legibility component in the s
ample was “interruption during writing words” with 81 percent and the least common was “spacing
between letters and words” with 34.9 percent.” Kemampuan menulis harus
didasari oleh kemampuan-kemampuan dasar seperti koordinasi mata dan tangan, kesadaran arah dan juga pengenalan terhadap simbol-simbol tulisan seperti yang
dikatakan Myreddi dan Narayan 1998:12 Writing demands eye hand
3
Indri Retnayu Febriyanti, 2014 Teknik Fun Drilling Untuk Meningkatkan Keterbacaan Tulisan Tangan Anak Tunagrahita
Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
coordination, motor coordination, sense of direction and recognition of symbols pictureslettersnumberswordsPunctuation and so on.Anak tunagrahita
memiliki hasil tulisan tangan yang sering kali tidak terbaca.Ketidakmampuan untuk menyalin huruf atau angka yang tidak terbaca disebabkan oleh adanya
hambatan kemampuan motorik, koordinasi motorik, pemahaman arah dan kesadaran terhadap simbol.Evaluasi terhadap hambatan menulis sangat penting,
karena hambatan menulis berdampak langsung terhadap kemampuan belajar anak tunagrahita.
Anak tunagrahita banyak memilih sekolah sebagai sarana pengembangan potensi.Dalam menempuh pendidikan formal, ketidakmampuan menulis dapat
menjadi hambatan.Bagi pelajar, menulis merupakan alat untuk belajar, mencatat atau melaporkan hasil belajar.Keterampilan tulisan tangan sangatlah berpengaruh
terhadap keberhasilan akademik anak.Sehingga tulisan yang tidak terbaca merupakan sebuah hambatan dalam belajar.
The result is that what they have written is often difficult or almost impossible to read, even when it is spelled correctly1. This students have
handwriting difficulty HD. HD is inability to copy letters and numbers legibly in determined time. Because of motor delay, HD in mentally
retarded MR students is more than normal students. Evaluation of this difficulties in MR students is important, because in some cases this
difficulties will be a serious barrier to learning 2. Hadavandkhani 2008 :39
Kemampuan menulis tulisan tangan sangat banyak diperlukan di keseharian
manusia.Kemampuan menulis
memudahkan manusia
dalam bekomunikasi. Menulis merupakan kebutuhan manusia dan orang tidak dapat
menghindar dari kebutuhan akan kemampuan menulis seperti mengisi formulir pendaftaran, surat, daftar belanja, catatan, memo kerja dan banyak hal lain yang
diperlukan dalam kebutuhan yang terkait dengan keterampilan menulis. Lovitt 1989:226 dalam bukunya bahkan menambahkan kutipan yang menegaskan
betapa pentingnya kemampuan tulisan tangan yang mudah dibaca orang lain. According to Saltzman 1981, American business loses about 200
million a year because of illegible writing. Saltzman also claims that for the period he studied, the largest single cause of computer error eas poor
handwriting; thousands of tax returns were held up because figures, notes,
4
Indri Retnayu Febriyanti, 2014 Teknik Fun Drilling Untuk Meningkatkan Keterbacaan Tulisan Tangan Anak Tunagrahita
Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
and signature could not be read; and indecipherableaddresses accounted for millions of letters that ended up in dead
– letter offices. Saltzman also points out that thousands of doctors prescriptions can’t be read or are
misread each year
Penyebab dari kerugian diatas banyak disebabkan oleh buruknya tulisan tangan seperti tidak terbacanya angka, catatan, dan tandatangan.Bahkan setiap tahunnya
ribuan resep dokter yang tidak terbaca atau salah baca.Fakta tersebut menunjukan bahwa sangat penting untuk memiliki tulisan tangan yang terbaca dalam
kehidupan sehari-hari. Faktanya di sekolah, anak tunagrahita masih mengalami banyak hambatan
dalam menulis.Guru dalam memberikan pembelajaran pada umumnya tidak menjadikan kemampuan menulis sebagai prioritas bagi anak tunagrahita.
Pendidikan anak tunagrahita memang dititik beratkan pada kemandirian dan sosial.Meskipun demikian, anak tunagrahita ringan biasanya memiliki
kemampuan lebih dan berpotensi untuk masuk ke dunia kerja.Ketika anak tunagrahita telah menyelesaikan jenjang pendidikan formalnya dan masuk dunia
kerja, ketidakmampuan menulis dapat mengakibatkan kerugian. Hal ini akan semakin membuat anak tunagrahita sebagai sumber daya manusia yang kurang
diminati dalam dunia kerja. Permasalahan menulis tersebut harus mendapat jawaban agar tidak
menjadi permasalahan yang dianggap biasa hingga kemudian terabaikan.Anak tunagrahita memiliki potensi untuk dapat menulis dengan baik.Potensi yang
demikian tidak dapat diabaikan untuk pengembangan kemampuan anak tunagrahita.Diperlukan intervensi yang tepat untuk mendukung pengembangan
potensi menulis anak tunagrahita.Oleh karena itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas tulisan tangan anak tunagrahita.
5
Indri Retnayu Febriyanti, 2014 Teknik Fun Drilling Untuk Meningkatkan Keterbacaan Tulisan Tangan Anak Tunagrahita
Ringan Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi Masalah