Sela Nur Kholifah, 2014 Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Likuiditas
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga
naik turun, dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X karena masih ada faktor lain yang
menyebabkannya. Dengan menggunakan analisis regresi sederhana, dapat dilihat arah
hubungan variabel X terhadap variabel Y melalui nilai koefisien b. Koefisien b dinamakan koefisien arah regresi linier dan menyatakan perubahan rata-rata
variabel Y untuk setiap perubahan variabel X sebesar satu unit. Perubahan ini merupakan pertambahan apabila b bertanda positif dan penurunan atau
pengurangan jika bertanda negatif Sudjana, 2005:318. Jika koefisien b bernilai positif maka dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh positif terhadap
variabel Y, dan sebaliknya. Jika koefisien b bernilai negatif maka dapat disimpulkan bahwa variabel X berpengaruh negatif terhadap variabel Y.
3. Pengujian Keberartian Regresi
Uji keberartian model regresi atau disebut uji F uji Anova dalam penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah model persamaan regresi linier yang
digunakan dapat menjelaskan pengaruh yang berarti dari variabel perputaran piutang dalam memprediksi variabel likuiditas. Rumus yang digunakan untuk uji
F ini adalah sebagai berikut: JK
JK Sudjana, 2005:355
Keterangan:
Sela Nur Kholifah, 2014 Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Likuiditas
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
JK reg = Jumlah kuadrat regresi =
∑Ŷ
i
Y̅
2
, dengan derajat kebebasan dk = k
JK res = Jumlah kuadrat residu sisa =
∑ Y
i
Ŷ
2
, dengan derajat kebebasan dk = n-k-1
Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji F adalah sebagai berikut. a.
Menentukan formulasi hipotesis. H
: Model persamaan regresi tidak berarti. H
a
: Model persamaan regresi berarti. b.
Taraf nyata yang digunakan α = 5 atau 0,05 dengan derajat kebebasan dk
= k dan dk = n-k-1. c.
Menentukan kriteria pengujian. H
diterima bila F
hitung
≤ F
tabel
dan H ditolak bila F
hitung
F
tabel
d. Menentukan nilai statistik F.
Membuat kesimpulan apakah H diterima atau ditolak.
4. Pengujian Keberartian Koefisien Regresi
Uji keberartian koefisien regresi dilakukan melalui uji t dengan cara membandingkan antara t
tabel
dengan t
hitung
dari koefisien regresi variabel independen. Uji t bertujuan untuk mengetahui apakah koefisien regresi dari
variabel independen memiliki pengaruh yang berarti terhadap variabel dependen. Adapun langkah-langkah dalam melakukan uji t adalah sebagai berikut.
a. Menentukan formulasi hipotesis.
H : β = 0, artinya perputaran piutang tidak memiliki pengaruh terhadap
likuiditas.
Sela Nur Kholifah, 2014 Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Likuiditas
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
H
a
: β ≠ 0, artinya perputaran piutang memiliki pengaruh terhadap likuiditas.
b. Taraf nyata α yang digunakan sebesar 5 atau 0,05 dengan dk = n-k-1.
c. Menentukan kriteria pengujian.
Jika -t
tabel
t
hitung
t
tabel
, maka H diterima
Jika -t
tabel
≥ t
hitung
≥ t
tabel
, maka H ditolak
d. Menentukan nilai statistik t dengan rumus
Sudjana, 2005:325 Keterangan:
t
hitung
= Nilai t b
= Koefisien regresi variabel = Standar error variabel
2 2
e. Membuat kesimpulan apakah H
diterima atau ditolak.
Sela Nur Kholifah, 2014 Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Likuiditas
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
5.1. Simpulan
Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan analisis baik secara deskriptif maupun verifikatif menggunakan analisis regresi linear sederhana
mengenai pengaruh perputaran piutang terhadap likuiditas pada PT Aneka Gas Industri dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Gambaran Perputaran Piutang PT Aneka Gas Industri
Perputaran piutang PT Aneka Gas Industri mengalami perubahan yang cenderung menurun dan mencapai titik terendah pada tahun 2010, hal ini
disebabkan terjadinya peningkatan jumlah piutang. Peningkatan rata-rata piutang yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2011 yang disebabkan oleh
adanya peningkatan yang tinggi pada penjualan, yaitu adanya perubahan peningkatan harga dan meningkatnya jumlah piutang usaha. Hal ini dapat
memperkecil kesempatan perusahaan untuk memperoleh kas dari piutangnya, karena semakin tinggi piutang maka semakin tinggi pula resiko piutang tak
tertagih. Secara keseluruhan, tingkat perputaran piutang PT Aneka Gas Industri periode tahun 2008-2012 berada dalam kondisi kurang baik.
2. Gambaran Likuiditas PT Aneka Gas Industri
Likuiditas PT Aneka Gas Industri terus mengalami perubahan dan cenderung menurun pada dua tahun terakhir serta berada di bawah standar. Penurunan
likuiditas quick ratio ini disebabkan oleh adanya peningkatan kewajiban yang terlalu tinggi dan tidak sebanding dengan peningkatan aset lancar, serta