PT Aneka Gas Industri Tbk 2013

PT ANEKA GAS INDUSTRI

LAPORAN TAHUNAN 2013
ANNUAL REPORT 2013

DAFTAR ISI
Daftar Isi……………………………………………………………………..

1

Skema Kepemilikan Entitas dan Entitas Anak……………………................

3

Visi dan Misi…………………………………………………………………

4

Tonggak Sejarah……………………………………………………………..

5


Sambutan Komisaris Utama ...………………………………………………

7

Dewan Komisaris…………………………………………………………….

8

Laporan Direktur Utama……………………………………………………..

10

Dewan Direksi………………………………………………………………..

12

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Komite Audit.................................................

14


Komite Audit…………………………………………………………………

15

Unit Audit Internal...........................................................................................

17

Sekilas Perusahaan…………………………………………………………...

18

Kronologi Pencatatan Efek dan Peringkat Efek...............................................

19

Sertifikasi dan Penghargaan Yang Diterima....................................................

20


Ikhtisar Keuangan……………………………………………………………

21

Analisis Manajemen………………………………………………………….

22

Tata Kelola Perusahaan………………………………………………………

54

Sumber Daya Manusia……………………………………………………….

70

Penjamin Emisi Pelaksana Obligasi dan Sukuk Ijarah………………………

73


Pemeringkatan Obligasi dan Sukuk Ijarah…………………………………...

74

Agen Pembayaran……………………………………………………………

75

Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal……………………………….

76

1

Daftar Cabang PT Aneka Gas Industri……………………………………....

81

Pernyataan Manajemen Atas Laporan Tahunan 2013……………………….


87

Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun Yang Berakhir Pada TanggalTanggal 31 Desember 2013 dan 2012………………………..........................

88

2

SKEMA KEPEMILIKAN ENTITAS DAN ENTITAS ANAK

Arief
Harsono

Heyzer
Harsono

91,86%

Rasid

Harsono

4,36%

3,78%

Rachmat Harsono

PT Aneka Mega
Energi
98%

2%

Perusahaan

55%

PT Krakatau
Samator


50%

75%

PT Ruci Gas

PT Samator Gas
Industri

60%

PT Samabayu
Mandala

3

VISI DAN MISI

Visi

Perusahaan yang paling diidamkan, terus bertumbuh dan berkembang dengan
mendayagunakan sumber daya alam yang memberikan manfaat bagi kehidupan

Misi
1. Memberikan yang terbaik bagi para pemangku kepentingan (stakeholders)
2. Berintegritas dan berkomitmen terhadap kualitas, HSE (Health Safety
Environment), dan GCG (Good Corporate Governance)
3. Meningkatkan TCS (Total Customer Solution)
4. Memperluas wilayah usaha dan mengembangkan produk, layanan, serta teknologi

4

TONGGAK SEJARAH
1916

NV WA Hoek Machine en Zuurstof, sebuah perusahaan Belanda
membangun pabrik oksigen di Jakarta pada tahun 1916, diikuti dengan
pembangunan pabrik lainnya di Surabaya dan Bandung.

1924


NV Javasche Koelzoor membangun pabrik CO2 di Surabaya.

1958

Kedua perusahaan dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia menjadi
PN Zatas dan PN Asam Arang.

1971

Kedua perusahaan tersebut digabung menjadi PT Aneka Gas Industri
(Persero) dan berada di bawah Departemen Perindustrian.

1996

Sebagian saham pemerintah di PT Aneka Gas Industri dijual kepada
Messer Griesheim Gmbh (40%) dan PT Tira Austenite (10%).

1998


Messer Griesheim Gmbh dari Jerman meningkatkan porsi
kepemilikanya dengan mengambil alih semua saham pemerintah di PT
Aneka Gas Industri. Status perusahaan menjadi Penanaman Modal
Asing (PMA).

2003

Messer menjual saham PT Aneka Gas Industri kepada Arief Harsono
dan PT Tira Austenite. Hal ini kemudian merubah komposisi saham
menjadi PT Tira Austenite 51% dan Arief Harsono 49%. Status PT
Aneka Gas Industri berubah menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN).

2004

Keluarga Harsono membeli seluruh saham PT Tira Austenite di PT
Aneka Gas Industri sehingga Keluarga Harsono menguasai 100% saham
PT Aneka Gas Industri.

2008


Keluarga Harsono menjual sebagian saham PT Aneka Gas Industri
kepada PT Aneka Mega Energi. Komposisi kepemilikan menjadi PT
Aneka Mega Energi 98% dan Rachmat Harsono 2%.

2008

PT Aneka Gas Industri menerbitkan Obligasi Aneka Gas Industri I
Tahun 2008 dan Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri I Tahun 2008.

2010

ASP baru di Jakarta milik PT Aneka Gas Industri mulai beroperasi.

2011

PT Aneka Gas Industri mulai melakukan pembangunan ASP di Pulau
Batam.
ASP baru di Gresik milik entitas anak mulai dibangun.

5

2012

PT Aneka Gas Industri menerbitkan Obligasi Aneka Gas Industri II
Tahun 2012 dan Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri II Tahun 2012.
ASP baru di Rungkut, Surabaya mulai dibangun.

2013

PT Aneka Gas Industri mulai melakukan pembangunan ASP baru di
Medan, Sumatera Utara dan Bitung, Sulawesi Utara.
ASP baru di Bontang, Kalimantan Timur milik entitas anak mulai
dibangun.

6

DEWAN KOMISARIS

ARIEF HARSONO, Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, 60 tahun.
Lahir di Toli-Toli pada tanggal 18 Juli 1954. Menyelesaikan pendidikan terakhir pasca
sarjana (S2) di program Magister Manajemen Universitas Gajah Mada pada tahun
2005 dan di program Magister Pendidikan Agama Buddha Sekolah Tinggi Agama
Buddha (STAB) Maha Prajna pada tahun 2012. Jabatan yang sedang dijabat
adalah Direktur Utama PT Samator (1975 – sekarang), Komisaris Utama PT
Samator Gas Industri (1992 – sekarang) dan Direktur Utama Perusahaan (2003 –
2006). Menjabat sebagai Komisaris Utama Perusahaan untuk pertama kalinya
berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri
tanggal 27 Desember 2006 yang dituangkan dalam Akta No. 46 tanggal 27 Desember
2006 - BNRI No.1 Tgl 02 Januari 2008, tambahan No. 70/2008 tentang Berita Acara
Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri dengan Persetujuan
Perubahan MENHUM dan HAM RI No. w 10-00649 HT. 01.04 - Th. 2007 Tanggal 07
Juni 2007. Jabatan di organisasi-organisasi yang saat ini sedang diemban adalah
sebagai Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia, Ketua Umum DPP Walubi,
Ketua DPP Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia, dan Wakil Ketua Umum IV
PBVSI.
RASID HARSONO, Wakil Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, 53 tahun.
Lahir di Toli-Toli pada tanggal 6 April 1961. Jabatan yang sedang dijabat adalah Wakil
Direktur Utama PT Samator (1992 – sekarang), Komisaris PT Samator Gas Industri
(1997 – sekarang) dan Komisaris Perusahaan (2004 – 2005). Menjabat sebagai Wakil
Komisaris Utama Perusahaan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri tanggal 27 Desember 2006
yang dituangkan dalam Akta No. 46 tanggal 27 Desember 2006 - BNRI No.1 Tgl 02
Januari 2008, tambahan No. 70/2008 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham PT Aneka Gas Industri dengan Persetujuan Perubahan MENHUM dan HAM
RI No w 10-00649 HT. 01.04 - Th. 2007 Tanggal 07 Juni 2007.
DJASRI MARIN, Komisaris
Warga Negara Indonesia, 64 tahun.
Lahir di Payakumbuh pada tanggal 30 September 1950. Menyelesaikan pendidikan
akademi di AKABRI pada tahun 1973, pendidikan sarjana (S1) di STIA-LAN RI pada
tahun 1987 dan STHM – DITKUM AD pada tahun 1996 serta LEMHANAS pada tahun
1999. Berbagai jabatan yang pernah dan sedang dijabat antara lain sebagai
Danpuspom (1998-2002) dan anggota DPR RI dari F-TNI/POLRI (2004-2006).
Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri tanggal 27
Desember 2006 yang dituangkan dalam Akta No. 46 tanggal 27 Desember 2006 BNRI No.1 Tgl 02 Januari 2008, tambahan No. 70/2008 tentang Berita Acara Rapat
Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri dengan Persetujuan Perubahan
MENHUM dan HAM RI No. w 10-00649 HT. 01.04 - Th. 2007 Tanggal 07 Juni 2007.
Saat ini juga menjabat sebagai Staf Khusus Menko Kesra.

8

C.M. BING SOEKIANTO, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 72 tahun.
Lahir di Pasuruan pada tanggal 1 September 1942. Menyelesaikan pendidikan
terakhir sarjana (S1) di Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi 10 Nopember
Surabaya pada tahun 1973. Berbagai jabatan yang pernah dan sedang dijabat antara
lain sebagai Direktur Senior Operasional dan Engineering PT Air Products Indonesia
(1991 - 2003) dan Direktur Perusahaan (2004 - 2006). Menjabat sebagai Komisaris
Perusahaan untuk pertama kalinya Komisaris berdasarkan hasil Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri tanggal 27 Desember 2006 yang
dituangkan dalam Akta No. 46 tanggal 27 Desember 2006 - BNRI No.1 Tgl 02 Januari
2008, tambahan No. 70/2008 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham
PT Aneka Gas Industri dengan Persetujuan Perubahan MENHUM dan HAM RI No. w
10-00649 HT. 01.04 - Th. 2007 Tanggal 07 Juni 2007. Jabatan di organisasi yang saat
ini sedang diemban adalah sebagai Pembina pada Asosiasi Gas Industri Indonesia.
AGOEST SOEBHEKTIE, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia, 61 Tahun
Lahir di Magelang pada tanggal 5 Agustus 1953. Menyelesaikan pendidikan sarjana
(Sarjana Ekonomi) di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang pada tahun
1978 dan menyelesaikan program pasca sarjana pada Program Pasca Sarjana
Manajemen Agri Bisnis Institut Pertanian Bogor pada tahun 1994. Berbagai jabatan
yang pernah dijabat antara lain Direktur di Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia,
Direktur BNI Bidang Consumer, Direktur BNI Bidang Retail, Direktur LPPI dan Senior
Advisor di PT GTWO IMC Evolution. Aktif menjadi pengajar di Universitas Pancasila
dan LPPI. Saat ini sedang menjabat sebagai Komisaris Utama dan sekaligus
Komisaris Independen di PT Bank DKI Tbk. Menjabat sebagai Komisaris Perusahaan
untuk pertama kalinya Komisaris berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri tanggal 30 Desember 2013 yang
dituangkan dalam Akta No. 2 tanggal 30 Desember 2013 yang telah memperoleh
persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia berdasarkan Surat No. AHU-05185.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 6
Februari 2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU0008693.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 6 Februari 2014.

9

LAPORAN DIREKTUR UTAMA
Para stakeholder dan stockholder yang terhormat,
Pertama-tama, perkenankanlah kami bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
karunia-Nya sehingga kinerja Perusahaan di tahun 2013 makin meningkat meskipun
kondisi ekonomi makro Indonesia pada tahun 2013 cenderung tidak kondusif bagi
dunia usaha yang disebabkan meningkatnya suku bunga, meningkatnya inflasi serta
melemahnya nilai tukar Rupiah.
Kinerja Perusahaan
Kami menyakini bahwa strategi yang diterapkan oleh Perusahaan saat ini telah
berjalan pada jalur yang tepat. Sementara itu dari sisi operasional, kami sampaikan
bahwa Perusahaan melaporkan kinerja yang cukup memadai di tahun 2013, meskipun
pencapaian pendapatan sebesar Rp. 972.104.865.000 di tahun 2013 lebih kecil dari
pada target yang ditetapkan sebesar Rp. 1.111.342.729.740.000 atau mencapai
87,47% dari target. Namun pendapatan pada tahun 2013 yang besarnya adalah Rp.
972.104.865.000 ini relatif meningkat apabila dibandingkan dengan pendapatan tahun
2012 yang besarnya adalah Rp. 858.905.519.000 atau meningkat sebesar 13,17%.
Kendala-Kendala Yang Dihadapi
Kami dengan segala kerendahan hati mengungkapkan bahwa dalam menjalankan
kegiatan usahanya, Perusahaan masih mengalami kendala-kendala seperti sulitnya
memperoleh pasokan listrik di daerah luar Jawa sehingga rencana penambahan
kapasitas produk di luar Jawa menjadi tertunda.
Gambaran Tentang Prospek Usaha
Terlepas dari kendala-kendala yang dihadapi oleh Perusahaan tersebut, kami optimis
bahwa kinerja Perusahaan di masa mendatang akan menjadi lebih baik. Adanya
kebijakan pemerintah di sektor kesehatan masyarakat membuat potensi pertumbuhan
di sektor medis sangat tinggi sehingga diperkirakan konsumsi gas medis dan instalasi
gas medis akan meningkat pesat, selain itu kebijakan pemerintah di sektor
pertambangan dengan diberlakukannya UU Minerba Nomor 4 Tahun 2009 yang
melarang ekspor mineral mentah juga akan mampu mendorong tingkat pertumbuhan
konsumsi gas industri menjadi lebih tinggi lagi karena akan muncul banyak industri
pengolahan mineral, lebih lanjut perbaikan infrastruktur yang dilakukan pemerintah
diharapkan mampu mendukung Perusahaan untuk dapat beroperasi dengan makin
efisien.
Perubahan Komposisi Direksi
Melalui Laporan ini, kami sampaikan pula bahwa pada tahun 2013, terjadi perubahan
komposisi anggota Direksi dari sebelumnya berjumlah 5 orang menjadi 6 orang.
Perubahan komposisi dilakukan berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa PT Aneka Gas Industri tanggal 18 Februari 2013. Penambahan jumlah
anggota Direksi ini untuk mendukung kegiatan Perusahaan agar dapat berjalan dengan
lebih baik.

10

DEWAN DIREKSI

HEYZER HARSONO, Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, 56 tahun.
Lahir di Toli-Toli pada tanggal 13 September 1958. Beberapa jabatan yang pernah
dan sedang dijabat antara lain sebagai Komisaris PT Samator Gas Industri (2005 sekarang), dan Komisaris Utama PT Samator (2007 – sekarang). Menjabat sebagai
Direktur Utama Perusahaan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri tanggal 27 Desember 2006
yang dituangkan dalam Akta No. 46 tanggal 27 Desember 2006 - BNRI No.1 Tgl 02
Januari 2008, tambahan No. 70/2008 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham PT Aneka Gas Industri dengan Persetujuan Perubahan MENHUM dan HAM
RI No. w 10-00649 HT. 01.04 - Th. 2007 Tanggal 07 Juni 2007. Jabatan di
organisasi yang saat ini sedang diemban adalah sebagai salah satu ketua di PBVSI
dan salah satu anggota Board of Administration Asian Volleyball Confederation.
RACHMAT HARSONO, Wakil Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, 34 tahun.
Lahir di Surabaya pada tanggal 12 Maret 1980. Menyelesaikan pendidikan sarjana
(Bachelor of Science) di Marquette University, Wisconsin USA pada tahun 2003 dan
pasca sarjana (S2) Master of Business Administration di University of Chicago,
Booth School of Business pada tahun 2011. Beberapa jabatan yang pernah dan
sedang dijabat antara lain Direktur Komersial PT Aneka Gas Industri (2004-2007),
Direktur Utama PT Samator Gas Industri (2007 – sekarang), dan Direktur Utama PT
Ruci Gas d/h PT Raja Prima Syngas (2007 – sekarang). Menjabat sebagai Wakil
Direktur Utama Perusahaan untuk pertama kalinya berdasarkan hasil Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri tanggal 27 Desember 2006
yang dituangkan dalam Akta No. 46 tanggal 27 Desember 2006 - BNRI No.1 Tgl 02
Januari 2008, tambahan No. 70/2008 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham PT Aneka Gas Industri dengan Persetujuan Perubahan MENHUM daan
HAM RI No. w 10-00649 HT. 01.04 - Th. 2007 Tanggal 07 Juni 2007. Jabatan di
organisasi yang saat ini sedang diemban adalah Vice Chairman Buddhist Muda
Indonesia, Wakil Sekretaris Jenderal Kamar Dagang dan Industri (KADIN)
Indonesia Komite Tiongkok, President of Entrepreneur Organization Indonesian
Chapter dan Area Director of Entrepreneur Organization South East Asia.

AGUS PURNOMO, Direktur Operasional
Warga Negara Indonesia, 58 tahun.
Lahir di Kudus pada tanggal 20 Agustus 1956. Menyelesaikan pendidikan sarjana
(S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro pada tahun 1981. Berbagai
jabatan yang pernah dijabatnya adalah General Manager PT Samator (1999 - 2004)
dan Direktur Operasional PT Samator (2004 – 2006). Menjabat sebagai Direktur
Perusahaan berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT
Aneka Gas Industri tanggal 27 Desember 2006 yang dituangkan dalam Akta No. 46
tanggal 27 Desember 2006 - BNRI No.1 Tgl 02 Januari 2008, tambahan No.
70/2008 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas
Industri dengan Persetujuan Perubahan MENHUM daan HAM RI No. w 10-00649
HT. 01.04 - Th. 2007 Tanggal 07 Juni 2007. Jabatan di organisasi yang saat ini

12

sedang diemban adalah sebagai Sekretaris pada Asosiasi Gas Industri Indonesia.

ETTY FARDHIATI, Direktur Pemasaran
Warga Negara Indonesia, 63 tahun.
Lahir di Ponorogo pada tanggal 17 April 1951. Menyelesaikan pendidikan sarjana
(S1) di Universitas Gajah Mada pada tahun 1975. Berbagai jabatan yang pernah
dijabatnya adalah Kepala Biro Pemasaran PT Aneka Gas Industri (1988 – 1999),
General Manager Marketing PT Messer Aneka Gas (1999 - 2004) dan General
Manager Wilayah III Jabar & Lampung Perusahaan (2005 -2006). Menjabat sebagai
Direktur berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka
Gas Industri tanggal 27 Desember 2006 yang dituangkan dalam Akta No. 46
tanggal 27 Desember 2006 - BNRI No.1 Tgl 02 Januari 2008, tambahan No.
70/2008 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas
Industri dengan Persetujuan Perubahan MENHUM dan HAM RI No. w 10-00649
HT. 01.04 - Th. 2007 Tanggal 07 Juni 2007.Jabatan di organisasi yang saat ini
sedang diemban adalah sebagai Bendahara pada Asosiasi Gas Industri Indonesia.
IMELDA MULYANI HARSONO, Direktur Keuangan
Warga Negara Indonesia, 32 tahun.
Lahir di Surabaya pada tanggal 5 April 1982. Menyelesaikan pendidikan sarjana
(Bachelor of Arts) di National University of Singapore pada tahun 2003, pasca
sarjana (S2) Magister Manajemen di Universitas Pelita Harapan pada tahun 2007
dan Master of Commercial Law di University of Edinburgh pada tahun 2010.
Beberapa jabatan yang pernah dan sedang dijabat antara lain sebagai Wakil
Direktur Pembelian PT Samator (2004), General Manager Pembelian Skala
Nasional PT Samator (2005), Kepala Pembelian Skala Nasional Perusahaan (2006
– 2007) dan Komisaris PT Aneka Mega Energi (2008 – sekarang). Menjabat
sebagai Direktur Perusahaan berdasarkan hasil Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri tanggal 27 Desember 2006 yang
dituangkan dalam Akta No 46 tanggal 27 Desember 2006 - BNRI No.1 Tgl 02
Januari 2008, tambahan No. 70/2008 tentang Berita Acara Rapat Umum Pemegang
Saham PT Aneka Gas Industri dengan Persetujuan Perubahan MENHUM dan HAM
RI No. . w 10-00649 HT. 01.04 - Th. 2007 Tanggal 07 Juni 2007.
PHAJAR HADYWIBOWO, Direktur Teknik
Warga Negara Indonesia, 48 tahun.
Lahir di Semarang pada tanggal 20 Oktober 1966. Menyelesaikan pendidikan sarjana
(S1) di Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Petra Surabaya. Berbagai
jabatan yang pernah dijabat antara lain Production Manager, Factory Manager dan
General Manager PT Samator. Menjabat sebagai Direktur Perusahaan sejak
berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Aneka Gas Industri
tanggal 18 Februari 2013 yang dituangkan dalam Akta No. 19 Februari 2013 tentang
Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Aneka Gas
Industri dengan SK Pemberitahuan Perubahan Data No. AHU-AH 01.10-09156 Tgl 13
Maret 2013 dan SK Pemberitahuan Perubahan AD No. AHU-AH.01.10-09157 Tgl 13
Maret 2013.

13

I

\

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN KOMITE AUDIT

tugasnyayangarfiarulain sebagai
Padatahunz}l3,Komite Audit telahmelaksanakan
berikut:
Bekerja samadenganmanajemendan staf keuanganmelakukantelaah dan
kajian terhadap laporan keuangandi Laporan Tahunan untuk memastikan
danisi yangtelahdiaudit
bahwalaporantersebutsesuaidenganpengungkapan
oleh akuntanpublik, menelaahpenerapanprinsip-prinsipakuntansi,hal-hal
serta penilaian signifikan lainnya yang terdapat pada Laporan Keuangan
danobyektivitasdari akuntanpublik.
independensi
Perusahaan,
Dengan auditor internal membahasrencana audit internal, profil risiko,
penerapanpengelolaan risiko, pendekatanaudit berdasarkanpenerapan
pengelolaanrisiko, kecukupandari sistempengendalianinternal dan temuan
audit besertatindak lanjutnya serta rekomendasilain yang diberikan oleh
pengawaskebijakan,akuntanpublik sertapihakterkaitlainnya.
KomiteAudit menyimpulkanbahwa:
telah berjalandenganbaik dan perlu
internaldalamPerusahaan
Pengendalian
dipertahankan.
tahun2013telah disusundan disajikandengan
LaporanKeuanganPerusahaan
baik sertamemenuhiprinsip akuntansiyang berlakuumum di Indonesiadan
sesuaidenganketentuanOJK (dahuluBapepamdan LK) sehinggaLaporan
yangtelahdiauditini dapatditerima.
KeuanganPerusahaan
Komite Audit menyetujuihasilkajianrisiko Perusahaan

Jakarta,T April}Ol4

QOt ^""u^*
Ketua (Baru)

Anggota (Lama)

C.M. Bine Soeldanto
Ketua (Lama)

SantosoWidiaia
Anggota

13

Anggota (Baru)

KOMITE AUDIT

AGOEST SOEBHEKTIE, Komisaris Independen, Ketua Komite Audit (Baru)
Warga Negara Indonesia, 61 Tahun
Lahir di Magelang pada tanggal 5 Agustus 1953. Menyelesaikan pendidikan sarjana
(Sarjana Ekonomi) di Fakultas Ekonomi Universitas Andalas, Padang pada tahun
1978 dan menyelesaikan program pasca sarjana pada Program Pasca Sarjana
Manajemen Agri Bisnis Institut Pertanian Bogor pada tahun 1994. Berbagai jabatan
yang pernah dijabat antara lain Direktur di Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia,
Direktur BNI Bidang Consumer, Direktur BNI Bidang Retail, Direktur LPPI dan Senior
Advisor di PT GTWO IMC Evolution. Aktif menjadi pengajar di Universitas Pancasila
dan LPPI. Saat ini sedang menjabat sebagai Komisaris Utama dan sekaligus
Komisaris Independen di PT Bank DKI Tbk. Menjabat sebagai Ketua Komite Audit
berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris No. 078/UM.5-III/2014 tanggal 18
Maret 2014 untuk periode jabatan tanggal 18 Maret 2014 sampai dengan 18 Maret
2017.
C.M. BING SOEKIANTO, Komisaris Independen, Ketua Komite Audit (Lama)
Warga Negara Indonesia, 72 tahun.
Lahir di Pasuruan pada tanggal 1 September 1942. Menyelesaikan pendidikan
terakhir sarjana (S1) di Fakultas Teknik Kimia Institut Teknologi 10 Nopember
Surabaya. Berbagai jabatan yang pernah dan sedang dijabat antara lain sebagai
Direktur Senior Operasional dan Engineering PT Air Products Indonesia (1991 - 2003)
dan Direktur Perusahaan (2004 - 2006). Menjabat sebagai Komisaris Independen
Perusahaan sejak tahun 2007 dan menjabat sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan
Keputusan Rapat Dewan Komisaris No. 116/UM.5-VI/2008 tanggal 2 Juni 2008.
Berhenti menjabat sebagai Ketua Komite Audit berdasarkan Keputusan Rapat Dewan
Komisaris No. 078/UM.5-III/2014 tanggal 18 Maret 2014.
DJANARKO TJANDRA, Anggota Komite Audit (Lama)
Warga Negara Indonesia, 48 tahun.
Lahir di Surabaya pada tanggal 1 Januari 1966. Menyelesaikan pendidikan sarjana
(S1) dan pasca sarjana (S2) di Fakultas Teknik Kimia, Technology University of
Berlin serta pendidikan pasca sarjana (S2) di International Technology Transfer
Management, University of Applied Sciences Berlin. Berbagai jabatan yang pernah
antara lain sebagai Manajer Research and Development PT Tjiwi Kimia Tbk. Aktif
sebagai tenaga pengajar di beberapa universitas terkemuka. Menjabat sebagai
anggota Komite Audit berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris No. 116/UM.5VI/2008. Berhenti menjabat sebagai Anggota Komite Audit berdasarkan Keputusan
Rapat Dewan Komisaris No. 078/UM.5-III/2014 tanggal 18 Maret 2014.
SANTOSO WIDJAJA, Anggota Komite Audit
Warga Negara Indonesia, 46 tahun.
Lahir di Jakarta, 30 April 1968. Menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Fakultas
Teknologi Industri Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun
1991 dan pasca sarjana (S2) Magister Manajemen di IPMI (Institut Pengembangan
Manajemen Indonesia, Jakarta) pada tahun 1994 dan Master of Business
Admistration di Monash MtEliza Business School (Melbourne, Australia) pada tahun
1996. Karir sebelumnya di operasional perusahaan meliputi Holcim Indonesia,
Charoen Pokphand Indonesia, Astra Microtronics Tech (Batam & Singapore –
sekarang Unisem) sedangkan karir di bidang Konsultan Sumber Daya Manusia

15

meliputi PriceWaterhouse Coopers dan Accenture. Jabatan di organisasi yang saat
ini diemban adalah sebagai anggota Tim Teknik & Pengembangan pada Asosiasi
Gas Industri Indonesia. Menjabat sebagai Anggota Komite Audit berdasarkan
Keputusan Rapat Dewan Komisaris 070/UM.5-III/2013 tanggal 18 Maret 2013 dan
diangkat kembali sebagai Anggota Komite Audit berdasarkan Keputusan Rapat
Dewan Komisaris No. 078/UM.5-III/2014 tanggal 18 Maret 2014 untuk periode jabatan
tanggal 18 Maret 2014 sampai dengan 18 Maret 2017.
DJONY WINARTO, Anggota Komite Audit (Baru)
Warga Negara Indonesia, 45 Tahun
Lahir di Lumajang, Jawa Timur, pada tanggal 20 Juni 1969. Menyelesaikan
pendidikan Sarjana (S1) di Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Mesin,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya pada tahun 1993. Karir di
operasional perusahaan meliputi PT. Sungwoo Indonesia, PT. Autokorindo
Pratama, PT. Sandana Graha Cipta. Menjabat sebagai Komisaris Independen
Perusahaan sejak tahun 2014 dan menjabat sebagai Anggota Komite Audit
berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris No. 078/UM.5-III/2014 tanggal 18
Maret 2014 untuk periode jabatan tanggal 18 Maret 2014 sampai dengan 18 Maret
2017.

16

UNIT AUDIT INTERNAL

TJOKRO ALIWIDJAJA, Ketua Unit Audit Internal
Warga Negara Indonesia, 41 tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal 20 Agustus 1973.
Menyelesaikan pendidikan sarjana (S1) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia,
Jakarta serta pendidikan pasca sarjana (S2) di program Magister Manajemen
Universitas Gajah Mada. Jabatan yang pernah dijabat antara lain sebagai Manajer
Keuangan dan Akuntansi PT Samator Prima Jakarta Gas dan General Manager
Keuangan PT Samator. Menjabat sebagai Ketua Unit Audit Internal sejak tahun
2010 berdasarkan Keputusan Rapat Dewan Komisaris PT. Aneka Gas Industri No.
09/Srt/Hkm-AGI/III/2010 Tanggal 25 Maret 2010.

17

SEKILAS PERUSAHAAN

Pendirian

PT Aneka Gas Industri (“Perusahaan “/”Entitas”) didirikan
pada tanggal 21 September 1971 oleh Pemerintah Republik
Indonesia.

Alamat

Gedung UGM Samator Pendidikan Tower A, Lantai 5 -6.
Jl. Dr Sahardjo No. 83.
Manggarai, Tebet.
Jakarta Selatan 12850.
Tel : (6221) 83709111 Fax (6221) 83709911
www.anekagas.com

Bidang Usaha

Pada saat ini kegiatan usaha utama dari Perusahaan adalah
memproduksi, memasarkan dan menjual berbagai macam gas
untuk industri dan produk-produk terkait di Republik
Indonesia dan di luar negeri. Selain itu juga untuk menunjang
kegiatan usaha tersebut di atas, Perusahaan menjalankan
kegiatan usaha dengan jasa terkait produk gas yang dihasilkan,
seperti mendesain konstruksi dan instalasi peralatan gas pada
pabrik pelanggan dan rumah sakit serta memperdagangkan
produk gas dari produsen lain kepada pelanggan Perusahaan.

18

KRONOLOGIS PENCATATAN EFEK DAN PERINGKAT EFEK
Kronologis pencatatan efek

No.
1
2
3
4

Nama Efek
Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri I
Tahun 2008
Obligasi Aneka Gas Industri I Tahun
2008
Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri II
Tahun 2012
Obligasi Aneka Gas Industri II Tahun
2012

Jumlah
(Dalam Rupiah)

Tanggal Emisi

Tanggal Jatuh
Tempo

160.000.000.000

8 Juli 2008

8 Juli 2013

80.000.000.000

8 Juli 2008
18 Desember
2012
18 Desember
2012

8 Juli 2013
18 Desember
2017
18 Desember
2017

200.000.000.000
200.000.000.000

Kronologis peringkat efek
Tahun
2008
2009
2010
2011
2012
2013*
2013

Peringkat Outlook
Lembaga Pemeringkat
A3.id
Stabil
PT Moody's Indonesia
BBB(idn)
Stabil
PT Fitch Ratings Indonesia
BBB(idn)
Stabil
PT Fitch Ratings Indonesia
BBB(idn)
Positif PT Fitch Ratings Indonesia
A-(idn)
Stabil
PT Fitch Ratings Indonesia
A-(idn)
Stabil
PT Fitch Ratings Indonesia
A-(idn)
Stabil
PT Fitch Ratings Indonesia

Keterangan :
* Pemeringkatan menjelang jatuh tempo Sukuk Ijarah Aneka Gas Industri I Tahun
2008 dan Obligasi Aneka Gas Industri I Tahun 2008 berdasarkan hasil pemeringkatan
atas Obligasi dan Sukuk Ijarah sesuai dengan surat Fitch Ratings Indonesia No.
RC31/DIR/III/2013 tanggal 19 Maret 2013.

19

SERTIFIKASI DAN PENGHARGAAN YANG DITERIMA
Hingga saat Laporan Tahunan ini diterbitkan, Perusahaan telah menerima berbagai
pengakuan internasional atas standar yang diterapkan Perusahaan dalam hal kualitas
proses manufaktur berupa sertifikat ISO dan juga penghargaan. Beberapa sertifikasi
dan penghargaan yang pernah diterima oleh Perusahaan adalah sebagai berikut:
Sertifikasi/
Penghargaan
Indonesia Best
Practices in Corporate
Transformation
ISO 9001: 2008
Upakarti
Zero Accident Award
Sertifikasi Halal
Safety Certificate
Associate Member

Issuer
Majalah SWA dan Win Solution (Strategic
Consulting)
SAI Global
Pemerintah Republik Indonesia
Departemen Tenaga Kerja
Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Conoco Philips Indonesia Inc. Ltd
Asian Industrial Gasses Association
Asosiasi Gas Industri Indonesia (d/h Asosiasi
Oksigen)

Sertifikasi SNI untuk produk sebagai berikut :






Oxygen (O 2 )
Nitrogen (N 2 )
Argon (Ar)
Acetylene (C 2 H 2 )
Carbon Dioxide (CO 2 )

: SNI No. 0576/PUSTAN/SNI-AS/VIII/2012
: SNI No. 0580/PUSTAN/SNI-AS/VIII/2012
: SNI No. 0579/PUSTAN/SNI-AS/VIII/2012
: SNI No. 0575/PUSTAN/SNI-AS/VIII/2012
: SNI No. 0578/PUSTAN/SNI-AS/VIII/2012

20

Tahun
2013

2011 - sekarang
1990
2004
2011 - sekarang
2006 – sekarang
2004 – sekarang
1972 - sekarang

IKHTISAR KEUANGAN

Angka-angka pada seluruh tabel dinyatakan dalam juta Rupiah dan menggunakan
notasi bahasa Indonesia, kecuali disebutkan lain.
2013
Laporan Laba Rugi
Penjualan
Laba Kotor
Laba Usaha
Laba Bersih ¹
Laba Tahun Berjalan ²
Laba Per Saham (Dalam Rupiah Penuh)
Posisi Keuangan (Neraca)
Jumlah Aset
Aset Lancar
Investasi Pada Entitas Asosiasi
Aset Tetap
Liabilitas Jangka Pendek
Jumlah Pinjaman
Jumlah Liabilitas
Modal Kerja Bersih ³
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Entitas Induk
Jumlah Ekuitas
Analisa Rasio dan Informasi Lainnya
Laba Bersih thd Aset ⁴
Laba Bersih thd Ekuitas ⁵
Marjin Laba Kotor
Rasio Lancar (X)
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset (X)
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Ekuitas (X)
Saham Beredar (Lembar)

2012

972,105
419,701
161,064
68,726
78,133
171,545

858,905
390,292
161,307
65,799
77,005
218,534

724,384
316,436
136,792
49,066
58,461
217,477

2,555,917
582,775
1,954,717
575,007
1,389,945
1,763,257
16,063
679,647
792,661

2,025,630
668,861
8,641
1,337,199
584,414
1,156,558
1,367,352
95,518
575,920
658,277

1,222,532
321,456
6,250
883,770
307,941
583,027
757,509
94,303
410,122
465,022

3%
10%
43%
1.0
0.7
2.2
400,630

4%
11%
45%
1.1
0.7
2.1
301,093

5%
12%
44%
1.0
0.6
1.6
225,616

Keterangan :
1. Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik induk
2. Termasuk laba yang diatribusikan kepada non pengendali
3. Piutang Usaha + Persediaan - Hutang Usaha
4. ROA (laba tahun berjalan / jumlah aset)
5. ROE (laba bersih / ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk)

21

2011

ANALISIS MANAJEMEN

1. RIWAYAT SINGKAT PERUSAHAAN
PT Aneka Gas Industri (selanjutnya disebut “Perusahaan” / ”Entitas” /
”Perseroan”) berasal dari dua perusahaan Belanda, yaitu NV WA Hoek Machine en
Zuurstof (selanjutnya disebut ”NV WA Hoek”), perusahaan yang membangun pabrik
oksigen di Jakarta pada tahun 1919, diikuti dengan pembangunan pabrik lainnya di
Surabaya pada tahun 1920 dan di Bandung pada tahun 1939, dan NV Javasche
Koelzoor Fabriek (selanjutnya disebut ”NV Javasche Koelzoor”), yang mendirikan
pabrik karbon dioksida di Surabaya pada tahun 1924. Pada tahun 1958, NV WA Hoek
dan NV Javasche Koelzoor dinasionalisasi oleh pemerintah Republik Indonesia,
dimana NV WA Hoek menjadi PN Zatas dan NV Javasche Koolzoer menjadi PN
Asam Arang. Dalam perjalanannya, PN Zatas mengalami perkembangan yang pesat
dan mendirikan pabrik di Semarang, Makassar dan Medan, namun sebaliknya PN
Asam Arang kurang berkembang. Pada tahun 1971, PN Zatas dan PN Asam Arang
digabung menjadi ”PT Aneka Gas Industri (Persero)” dan berada di bawah
Departemen Perindustrian Republik Indonesia.
Sehubungan dengan penggabungan PN Zatas dan PN Asam Arang, yang
diikuti dengan pendirian PT Aneka Gas Industri (Persero) berdasarkan Akta Pendirian
Perseroan Terbatas No. 28 tanggal 21 September 1971, yang kemudian diubah dengan
Akta Perubahan No. 9 tanggal 4 Nopember 1971, keduanya dibuat di hadapan
Soeleman Ardjasasmita, S.H., pada saat itu Notaris di Jakarta (selanjutnya kedua akta
tersebut disebut “Akta Pendirian”). Akta Pendirian tersebut telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Penetapan
No. J.A.5/198/3 tanggal 8 Nopember 1971 dan telah didaftarkan dalam buku register
pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta berturut-turut di bawah No. 3051 dan
No. 3052 tanggal 10 Nopember 1971, serta telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 103 tanggal 24 Desember 1971, Tambahan No. 576.
Dikarenakan terdapatnya kesalahan cetak pada Berita Negara Republik Indonesia
tersebut di atas, maka diadakan ralat dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26
tanggal 31 Maret 1972, Tambahan No. 576a.
Pada tahun 1998, Negara Republik Indonesia melepaskan seluruh kepemilikan
saham dalam Perusahaan sejumlah 12.500 (dua belas ribu lima ratus) saham seri A
kepada Messer Griesheim GmbH dan PT Tira Austenite, masing-masing sejumlah
10.000 (sepuluh ribu) saham seri A dan 2.500 (dua ribu lima ratus) saham seri A
sebagaimana disetujui dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perusahaan No. 112 tanggal 15 Januari 1998 yang dibuat oleh Irene Yulia Susilo,
S.H., Notaris Pengganti dari Notaris Singgih Susilo, S.H. Pengalihan saham tersebut
telah dilaksanakan sesuai dengan Sale of Shares Agreement No. 113 tanggal 15
Januari 1998 yang dibuat oleh dan antara Negara Republik Indonesia, Messer
Griesheim GmbH dan PT Tira Austenite di hadapan Irene Yulia Susilo, S.H., Notaris
Pengganti dari Notaris Singgih Susilo, S.H.
Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Para
Pemegang Saham Perusahaan No. 18 tanggal 22 Januari 2003 yang dibuat di hadapan
Notaris Ira Sudjono, S.H., yang keputusan-keputusannya diambil dalam Rapat Umum
22

Luar Biasa Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 18
Desember 2002, rapat telah memberikan persetujuan atas penjualan seluruh saham
yang dimiliki oleh Messer Griesheim GmbH dalam Perusahaan masing-masing
kepada PT Tira Austenite, Tbk sejumlah 19.247 (sembilan belas ribu dua ratus empat
puluh tujuh) saham, sesuai dengan Sale and Purchase Agreement tanggal 21 Januari
2003, yang dibuat di hadapan Notaris Ira Sudjono, S.H. sehingga total saham yang
dimiliki oleh PT Tira Austenite, Tbk adalah 23.941 (dua puluh tiga ribu sembilan
ratus empat puluh satu) saham dan Johnny Widjaja sejumlah 23.003 (dua puluh tiga
ribu tiga) saham, sesuai dengan Sale and Purchase Agreement tanggal 21 Januari
2003, yang dibuat di hadapan Notaris Ira Sudjono, S.H.
Selanjutnya, Arief Harsono memperoleh kepemilikan saham dalam
Perusahaan pada tahun 2003 dengan cara membeli saham milik Johnny Widjaja
dalam Perusahaan sejumlah 23.003 (dua puluh tiga ribu tiga) saham sebagaimana
dinyatakan dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham
Perusahaan No. 21 tanggal 22 Januari 2003 yang dibuat oleh Notaris Ira Sudjono,
S.H. dan dilaksanakan berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 22 tanggal 22 Januari
2003 yang dibuat di hadapan Notaris Ira Sudjono, S.H.
Sejak tahun 2004, Perusahaan dimiliki sepenuhnya oleh Keluarga Harsono
dengan disetujuinya penjualan dan pengalihan seluruh saham yang dimiliki oleh PT
Tira Austenite, Tbk dalam Perseroan, yaitu sejumlah 23.941 (dua puluh tiga ribu
sembilan ratus empat puluh satu) saham kepada Arief Harsono, Rasid Harsono, dan
Heyzer Harsono sebagaimana dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan No. 3 tanggal 8 Juni 2004 yang
dibuat di hadapan Notaris Ira Sudjono, S.H., M.H., dan dilaksakan berdasarkan Akta
Pengalihan Hak-hak Atas Saham No. 1 tanggal 8 Juni 2004, Akta Pengalihan Hak-hak
Atas Saham No. 6 tanggal 8 Juni 2004, dan Akta Pengalihan Hak-hak Atas Saham
No. 2 tanggal 8 Juni 2004, seluruhnya dibuat di hadapan Notaris Ira Sudjono, S.H.,
M.H.
PT Aneka Mega Energi dan Rachmat Harsono menjadi pemegang saham
dalam Perusahaan sejak tahun 2008 sebagaimana diputuskan dalam Akta Pernyataan
Keputusan Rapat No. 5 tanggal 1 Maret 2008 yang dibuat di hadapan Notaris Ariyani,
S.H., yang menyatakan bahwa rapat umum pemegang saham Perusahaan menyetujui
penjualan seluruh saham milik (i) Arief Harsono kepada PT Aneka Mega Energi
(dahulu bernama PT Samaraya Gas Mulia) dan Rachmat Harsono sesuai dengan Akta
Jual Beli Saham No. 2 tanggal 1 Maret 2008, yang dibuat di hadapan Notaris Ariyani,
S.H., (ii) Heyzer Harsono kepada PT Aneka Mega Energi sesuai dengan Akta Jual
Beli Saham No. 4 tanggal 1 Maret 2008, yang dibuat di hadapan Notaris Ariyani,
S.H., dan (iii) Rasid Harsono kepada PT Aneka Mega Energi sesuai dengan Akta Jual
Beli Saham No. 3 tanggal 1 Maret 2008, yang dibuat di hadapan Notaris Ariyani, S.H.
Dalam rangka penyesuaian dengan UU No. 40/2007, pemegang saham
Perusahaan telah menyetujui untuk mengubah seluruh anggaran dasar Perusahaan
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Berita Acara Perusahaan No. 45 tanggal
17 Desember 2007 yang dibuat oleh Notaris Ariyani, S.H., akta tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia No.
AHU-00174.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 2 Januari 2008, telah memperoleh
penerimaan pemberitahuan perubahan anggaran dasar sesuai dengan surat No. AHU-

23

AH.01.10-5972 tanggal 12 Maret 2008 perihal Penerimaan Pemberitahuan Perubahan
Anggaran Dasar PT Aneka Gas Industri, serta telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan No. AHU-0018393.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 12 Maret 2008.
Anggaran Dasar Perusahaan terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 22 tanggal 30 Desember 2013, yang
dibuat di hadapan Christina Inawati, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah
memperoleh persetujuan perubahan anggaran dasar dari Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia berdasarkan Surat No. AHU-05185.AH.01.02.Tahun 2014 tanggal 6
Februari 2014 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU0008693.AH.01.09.Tahun 2014 tanggal 6 Februari 2014 (“Akta No. 22/2013”).
Pada saat Laporan Tahunan 2013 ini dibuat, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perusahaan adalah sebagaimana dimaksud dalam Akta No. 22/2013,
yaitu sebagai berikut:

Keterangan

2.000.000

Jumlah Nilai
Nominal
@Rp1.000.000,2.000.000.000.000

504.700
10.300
515.000

504.700.000.000
10.300.000.000
515.000.000.000

1.485.000

1.485.000.000.000

Jumlah Saham

Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Modal
Disetor
PT Aneka Mega Energi
Rachmat Harsono
Jumlah Modal Ditempatkan dan
Modal Disetor
Saham Dalam Portepel

Persentase
(%)

98,00
2,00
100,00

Perusahaan memiliki Entitas Anak sebagai berikut:
Entitas Anak

Penyertaan
Langsung
PT Samator Gas
Industri (SGI)
PT Ruci Gas (d/h
PT Raja Prima
Syngas) (RG)
PT Krakatau
Samator

Kepemilikan
Perseroan
(%)

Kegiatan
Usaha

Tahun
Penyertaan

Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial

Domisili

75,00

Produksi dan
Perdagangan
Gas
Perdagangan
Industri Gas

2005

1992

Surabaya

2007

2009

Surabaya

Produksi dan
Perdagangan
Gas,
Perdagangan
Umum dan Jasa

2013

Belum
Beroperasi

50,00

55

24

Jakarta

Penyertaan Tidak Langsung Melalui SGI
PT Samabayu
45,00
Produksi dan
Mandala (SBM)
Perdagangan
Gas serta
Pemasangan
Instalasi

2005

1982

Bali

Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat di Gedung UGM – Samator
Pendidikan, Jl. Dr. Sahardjo No. 83, Tower A, Lantai 5-6, Tebet, Manggarai, Jakarta
Selatan. Saat ini, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki 27 (dua puluh tujuh) pabrik
(plant) yang tersebar di wilayah Jakarta, Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi,
yaitu 3 (tiga) di Jakarta, 3 (tiga) di Jawa Barat, 4 (empat) di Jawa Timur, 1 (satu) di
Riau, 1 (satu) di Kepulauan Riau, 3 (tiga) di Sumatera Utara, 1 (satu) di Kalimantan
Tengah, 1 (satu) di Kalimantan Selatan, 2 (dua) di Kalimantan Timur, 2 (dua) di
Sulawesi Utara, 1 (satu) di Bali, 1 (satu) di Sulawesi Tengah, dan 4 (empat) di
Sulawesi Selatan.

2. Keterangan Singkat Tentang Kegiatan Usaha Perusahaan dan Entitas Anak
Perusahaan memiliki 3 entitas anak melalui penyertaan saham secara langsung dan 1
entitas anak melalui penyertaan saham secara tidak langsung melalui Entitas Anak.
Penyertaan saham secara tidak langsung ini dilakukan pada PT Samabayu Mandala
dengan penyertaan sebesar 45% (Perusahaan memiliki 75% saham SGI dan SGI
memiliki 60% saham SBM)
Entitas Anak

Kepemilikan
Perseroan
(%)

Kegiatan
Usaha

Tahun
Penyertaan

Tahun
Beroperasi
Secara
Komersial

Domisili

PT Samator Gas
Industri (SGI)

75,00

Produksi dan
Perdagangan
Gas

2005

1992

Surabaya

PT Ruci Gas (d/h
PT Raja Prima
Syngas) (RG)

50,00

Perdagangan
Industri Gas

2007

2009

Surabaya

PT Krakatau
Samator

55,00

Produksi dan
Perdagangan
Gas,
Perdagangan
Umum dan Jasa

2013

Belum
Beroperasi

Penyertaan
Langsung

25

Jakarta

Penyertaan Tidak Langsung Melalui SGI
PT Samabayu
Mandala (SBM)

45,00

Produksi dan
Perdagangan
Gas serta
Pemasangan
Instalasi

2005

1982

3. Kondisi Perekonomian dan Pasar
Kinerja Perusahaan dipengaruhi oleh kondisi dan situasi ekonomi Indonesia
pada umumnya dan kondisi sektor industri pada khususnya. Hal ini karena gas
industri merupakan produk yang menjadi pendukung bagi kegiatan industri lain.
Peningkatan kegiatan industri secara umum akan mampu meningkatkan kinerja
perusahaan demikian pula sebaliknya, penurunan kegiatan industri secara umum akan
berdampak terhadap kinerja perusahaan.
Kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2013 yang cenderung rentan
(volatile) karena terganggunya stabilitas ekonomi makro yang diakibatkan oleh
meningkatnya inflasi, suku bunga dan melemahnya nilai tukar Rupiah telah menekan
perkembangan industri pada umumnya dan industri gas industri pada khususnya.
Meskipun kondisi perekonomian tersebut tidak kondusif, terdapat beberapa sektor
industri yang cenderung tidak terkena dampak dari kondisi tersebut seperti industri
kesehatan (rumah sakit) dan industri minyak nabati, bahkan industri pertanian dan
perikanan yang beorientasi eksport yang malah diuntungkan dengan adanya
pelemahan nilai tukar Rupiah. Industri-industri ini merupakan pengguna gas industri
yang stabil dan robust.
Ekspansi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam industri minyak nabati
ke daerah-daerah juga menimbulkan peluang bagi perusahaan gas industri karena
industri tersebut merupakan konsumen gas industri dalam skala yang besar dalam
proses produksinya. Lebih lanjut adanya kebijakan pemerintah yang memberikan
perhatian lebih kepada sektor kesehatan juga mampu berdampak positif bagi
kebutuhan gas medis maupun peralatan pendukungnya. Oleh sebab itu Perusahaan
berupaya dapat memenuhi permintaan gas industri maupun gas untuk sektor medis
melalui pendirian pabrik / Air Separation Plant dan cabang-cabang baru melalui
entitas anak di wilayah-wilayah yang berkembang.

4. Gas Industri di Indonesia
Gas industri adalah gas yang dihasilkan melalui suatu proses pemisahan dan
proses produksi. Gas industri yang diperoleh dari proses pemisahan antara lain
Oksigen (O 2 ), Nitrogen (N 2 ), Argon (Ar), dan Helium (He). Sedangkan Asetilen
(C 2 H 2 ) dan Nitrous Oxide (N 2 O) diperoleh dari proses reaksi kimia yang proses
produksinya membutuhkan bahan baku, antara lain Kalsium Karbida untuk Asetilen,
dan Ammonium Nitrate untuk Nitrous Oxide. Untuk Hidrogen dan Karbondioksida

26

Bali

diperoleh dari proses reaksi kimia dan pemisahan yang membutuhkan bahan baku dari
hidrokarbon.
Konsumen gas industri terdiri dari berbagai sektor, antara lain sektor industri
makanan dan minuman, kimia, kosmetik, rumah sakit, baja, otomotif dan lain
sebagainya. Gas industri yang dipakai oleh sektor industri biasanya dalam bentuk gas.
Namun demikian pengiriman produk gas ini bisa berbentuk cair atau gas, tergantung
pada jumlah pemakaian gas tersebut serta jarak industri konsumen dengan produsen
gas. Untuk jumlah pemakaian yang sangat besar dan jaraknya dekat, maka gas
industri dapat didistribusikan melalui pipa, bahkan dalam kasus tertentu didirikan on
site plant yang berada di lokasi berdekatan atau di lokasi konsumen. Bagi konsumen
yang jumlah pemakaiannya relatif besar, maka produsen gas industri dapat
mengirimkan produknya berupa gas cair melalui jalur transportasi, sedangkan untuk
konsumen yang membutuhkan gas industri dalam jumlah kecil, maka produk yang
dikirimkan berupa gas di dalam tabung.
Pasar gas industri terbesar terletak pada produk hasil produksi Air Separation
Plant (ASP) yaitu produk Oksigen, Nitrogen dan Argon. Pasar produk ini adalah
kurang lebih sebesar 45% dari total seluruh pasar gas industri di Indonesia. Produkproduk yang memiliki pasar lainnya yang memiliki pasar relatif besar adalah Asetilen,
Karbondioksida, Hidrogen, dan Nitrous Oxide.

5. Analisis Kekuatan Persaingan Dalam Industri
Perkembangan gas industri di Indonesia telah berjalan cukup lama. Hal ini
ditandai oleh maraknya perkembangan dan persaingan antar produsen gas industri di
dalam negeri. Dari produsen-produsen yang ada, terdapat beberapa perusahaan yang
menguasai pasar gas industri di Indonesia yang merupakan perusahaan dalam negeri
maupun perusahaan luar negeri. Untuk lebih jelasnya maka dilakukan analisis dengan
menggunakan lima kekuatan persaingan yaitu persaingan dalam industri, ancaman
pendatang baru, kekuatan tawar pemasok, kekuatan tawar konsumen dan ancaman
produk substitusi (pengganti).
a. Persaingan Dalam Industri
Pada saat ini terdapat lima perusahaan yang secara dominan menguasai pasar
gas industri Indonesia. Perusahaan adalah salah satu dari dua perusahaan lokal
tersebut, dan tiga perusahaan lainnya adalah perusahaan asing. Perusahaan saat ini
menduduki peringkat kedua dari lima besar produsen gas industri yang ada di
Indonesia dengan pangsa pasar lebih dari 20%.
b. Ancaman Pendatang Baru
Ancaman pendatang baru di sektor gas industri tidak mengkhawatirkan dan
memiliki tingkat kemungkinan masuk yang rendah. Hal ini dilandasi kenyataan
bahwa hambatan masuk (barrier to entry) ke dalam industri ini sangat tinggi.
Berikut ini adalah beberapa hambatan masuk ke dalam sektor gas industri:
a. Sektor gas industri merupakan sektor padat modal (capital intensive) yang
membutuhkan modal yang sangat besar untuk memulai/membangun pabrik
gas industri.

27

Sektor gas industri membutuhkan sumber daya manusia yang memiliki
kapabilitas yang khusus
c. Sektor gas industri membutuhkan jaringan distribusi yang kompleks, berbeda
dengan industri lain karena sifat produknya yang unik.
d. Sektor industri gas berbeda dengan sektor industri yang lain karena
membutuhkan peralatan-peralatan yang khusus untuk aplikasi gas maupun
penanganan produknya seperti:
 Tabung tekanan tinggi (high pressure cylinder), digunakan sebagai
kemasan produk dalam bentuk gas bertekanan tinggi.
 Tanki cryogenic (cryogenic tank), digunakan untuk produk gas yang telah
diolah menjadi bentuk cair. Tanki ini digunakan khusus untuk bentuk cair
yang memiliki temperatur sangat rendah yang dapat berbentuk stationer
tank.
 Sarana distribusi dalam bentuk isotank maupun transport tank.
 Sistem pipeline, digunakan untuk mendistribusikan gas dari plant menuju
plant pelanggan.
e. Sektor industri gas merupakan sektor yang padat teknologi sehingga
membutuhkan pengetahuan dan pemahaman teknologi yang terus
berkembang. Penelitian dan pengembangan mutlak dibutuhkan dalam industri
ini.
b.

c. Kekuatan Tawar Pemasok
Kekuatan tawar pemasok bukan merupakan ancaman berarti untuk produk-produk
hasil produksi ASP karena bahan baku yang digunakan adalah udara yang ada di
sekitar kita. Sedangkan untuk produk-produk lainnya, bahan baku yang dibeli dari
pemasok tidak merupakan bahan baku yang memiliki porsi signifikan
d. Kekuatan Tawar Konsumen
Kekuatan tawar konsumen dalam sektor industri gas masih dalam kategori yang wajar
karena hanya terdapat beberapa perusahaan produsen gas industri di Indonesia.
e. Ancaman Produk Substitusi (Pengganti)
Ancaman produk pengganti untuk produk gas industri dapat dikatakan tidak ada
karena produk gas industri sangat dibutuhkan dan memiliki aplikasi yang terus
berkembang yang dapat memperluas cakupan kegunaannya. Dalam kenyataannya,
produk gas industri malah menjadi produk pengganti bagi produk lain, misalnya
penggunaan oksigen dalam proses pembakaran mampu menghemat penggunaan
energi karena pembakaran berlangsung lebih efisien, contoh lain adalah potensi
penggunaan hidrogen untuk menggantikan bahan bakar fosil.

6. Strategi Usaha
Strategi Pemasaran
Pada saat ini, Perusahaan telah memasarkan produknya ke hampir semua
sektor industri dari hulu hingga hilir. Dengan didukung oleh tenaga penjual yang
profesional, Perusahaan berusaha untuk menjalin dan memelihara hubungan baik
dengan pelanggan, sehingga hal ini diharapkan dapat memberikan nilai lebih bagi
Perusahaan. Selain itu, dalam rangka menunjang kegiatan pemasaran, Perusahaan dan

28

Entitas Anak mempunyai tenaga ahli yang memberikan pelayanan teknis bagi
pelanggan.
Untuk mencapai kegiatan pemasaran yang efektif dan efisien, Perusahaan menerapkan
strategi pemasaran terpadu antara Entitas Anak dengan jaringan distribusi Perusahaan.
Secara keseluruhan strategi pemasaran dari Perusahaan dapat dirangkum sebagai
berikut :
a.
Melakukan penetrasi pasar
b.
Melakukan pengembangan pasar
c.
Melakukan pengembangan dan aplikasi produk
d.
Memberikan edukasi kepada pasar
e.
Ikut serta dalam pameran dan menyelenggarakan seminar-seminar
f.
Melakukan aliansi strategis
Distribusi dan Penjualan
a.
Distribusi
Distribusi merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan yang bergerak
di bidang gas industri. Sebagai satu-satunya perusahaan gas industri dengan jaringan
distribusi yang luas, maka Perusahaan berupaya memanfaatkan keunggulannya ini
sebagai alat untuk memenangkan persaingan.
Pada umumnya produk-produk Perusahaan dipasarkan ke dalam negeri
melalui jaringan distribusi yang dimiliki Perusahaan. Saat ini jalur distribusi
Per