Hubungan antara gaya hidup dan self esteem dengan kriteria evaluasi membeli telepon selular

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DAN
SELF ESTEEM DENGAN
KRITERIA EVALUASI
MEMBEU TELEPON SELULAR

Oleh:

Intan Sturayya
NIM :103070029100
skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan
dalam memperoleh gelar sarjana (81)

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1428 H/2007 M

HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP
DAN SELF ESTEEM DENGAN KRITERIA EVALUASI
MEMBELI TELEPON SELULAR

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Syarat-Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Oleh:
INTAN STURAYYA

NIM: 103070029100
Oi Bawah Bimbingan

Pembimbing II

Abdul Rahman Shale ,M.Si

Yunita Faela Nisa,M.PsLPsi

NIP. 150293224

NIP. 150368748


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

1428 H 12007 M

PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi ini berjudul HliBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DAN SELF
ESTEEM DENGAN KRITERIA EVALUASI MEMBELI TELEPON SELULAR

telah diujikan dalam sidang munaqosah Fakultas Psikologi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 30 Agustus 2007. Skripsi ini
telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Psikologi.
Jakarta, 30 Agustus 2007
Sidang Munaqosah
Sekertaris Merangkap Anggota

セRH


セAO

Dra. ZahroturiNiha

M.Si

Nip. 150238773

Anggota·
Penguji I

セCj_

,

Drs. Sofiandy Zakaria, IV1 Psi 1

Pembimbing II

Abdul Rahman Sh_5h,MSi


Yunita Faela Nisa,MPsiPsi

NIP. 150293224

NIP. 150368748

N⦅MM⦅Nセ

Mempethafikan petubahan-petubahan kecH
!:eiak awal akan m!!mbanfu anda
menye!:uaikan diti fethadap petubahan bMat
yang akan muncul.
Caiyo UH
-Unknown-

Pangkal di!:iplin adalah kefetafutan
dalam hidup yang bi!:a diaiatkan pada
bayi !:ekalipun.


Kaya Sederhana iN KuperseMbankan untuk yang

Tereinta, seiring Doa dan Restu..

Ayahhandaku Nセ

Mudaitn dan Ibundaku 。ィ」・ャッセ
ィオョ・セ
tnakna

。エセ・ZA

fot All My 8tothBt g aョエONセゥb

kenang-kenangan

g....

Achtnad Yan Muhani!:, Daan Dini L。、ゥョオセ。ィk
ィ・ャ。セ

Alfan Lゥセオケ
セオn
Rahayu, Mochatnad オセィ。ケ
Ridwan, Abdul Aziz, セオn
Mukatotntnah, I=idelya I-fanan L。カセ
ョ。セィ z
Nゥセ。ヲ ィァャa
ケOiqゥAサbpセf

fot AhmQrfZQky

And al!:o tny lovely Mend!:.
Thank you ケセ・カ
tnuch セッヲ ァョゥィエケセ・カ
I LOVt: YOU ALL

..

t:!:thi
Ai!:yah


ABSTRAK
(A) Fakultas Psikologi
(B) Agustus 2007
(C) Intan Sturayya
(D) Hubungan Antara Gaya Hidup dan Self Esteem dengan Kriteria Evaluasi
membeli Telepon Selular
(E) xviii + 119 hCllaman + 41 Lampiran
(F) Telepon selular sebagai alat komunikasi merupakan salah satu hasil dari
teknologi canggih. Keberadaannya telah menjadi kebutuhan yang sangat
penting bagi masyarakat, baik dari segi fungsinya yang dapat
mempermudah akses komunikasi dalam kehidupan sehari-hari maupun
dari segi estetika, Produsen telepon selular seakan berlomba untuk
meneari alternatif baru dalam teknologi selular untuk menjaring pasar,
karena itu hanya dalam hitungan bulan saja kita sudah banyak disajikan
pilihan-pilihan baru,
Konsumen disuguhkan dengan banyak pilihan, sehingga dalam membeli
telepon selular dibutuhkan banyak pertimbangan, Yang menjadi
pertanyaan adalah apakah ada hubungan yang signifikan antara gaya
hidup dan self esteem konsumen dalam pemilihan suatu produk selular

sebelum pada keputusan membeli?
Hawkins (2001) menjelaskan bahwa gaya hidup konsumen menjadi
bagian yang mempengaruhi keputusan konsumen, sedangKan sefT
esteem menurut Coopersmith (1967), dilihat sebagai penilaian personal
terhadap dirinya sendiri yang meneerminkan seberapa besar dirinya
mampu, berarti, sukses, dan dihargai yang diekspresikan melalui sikapnya
sendiri. Ini berarti turut mempengaruhi perilaku konsumen,
Membeli adalah perilaku individu dalam memilih sebuah produk
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya, Proses
pembelian telepon selular melibatkan beberapCl aspek, baik aspek produk
maupun dari aspek individu sebagai konsumerL Dari sisi produk yang
dilihat adalal-, kriteria evaluasi sedangkan dari aspek individu meneakup
kepribadian, self esteem, gaya hidup, nilai yang dianut serta daya beli.
Dalam pendekatan Islam, seseorang dengan gaya hidup dan self esteem
dalam tingkatan tertentu akan menjadikan seseorang menjadi serakah
dan sombon,g, Orang yang serakah dan sombong selalu bersikap
berlebih-Iebihan dalam hidupnya, Sedangkan dalam surat AI-an'am 141

dijelaskan "...dan janganlah kamu berlebih-Iebihan karena sesungguhnya
Allah tidak suka pada orang yang berlabih-Iebihan",

Studi ini mengkaji apakah ada hubungan antara gaya hidup dan self
esteem konsumen dengan kriteria evaluasi terhadap telepon selular
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode
deskriptif korelasionaL Metode pengambilan sampel dengan
menggunakan metode nonprobability sampling dengan cara accidental
sampling, Sampel dalam penelitian ini berjumlah 137 orang mahasiswa,
50 orang pada tryout dan 87 orang responden untuk penelitian
sebenarnya, Hasil ini diperoleh berdasarkan rumus Siovin (1960) dengan
batas kritis 10 %
Teknik pengumpulan data dengan menggunakan 3 skala, yaitu skala gaya
hidup, self esteem inventory dari Coopersmith (1967)dan skala kriteria
evaluasi dengan kuesioner, Data yang diperoleh dari penelitian ini diolal'l
dengan menggunakan analisis statistik yaitu multiple regression
Dari hasil anal isis regresi berganda diperoleh r hitung pad a kedua variabel
independen (gaya hidup 0,083 dan self esteem 0.016) berada dibawah
nilai r tabel (N = 87; a = 5%, 0,213), Selain itu diperoleh koefisien
determinasi sebesar 0,007, Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa
gaya hidup dan self esteem tidak dapat menerangkan variabel kriteria
evaluasL Gaya hidup dan self esteem dapat menerangkan variabilitas
sebesar 7 % dari kriteria evaluasi, selebihnya sebesar 93 % kemungkinan

diterangkan oleh varia bel lain.
Berdasarkan hasil hipotesis diperoleh Ha ditolak dan Ho diter'lma,
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan
antara gaya hidup dan self esteem dengan kriteria evaluasi. Secara
umum telepon selular masih dipandang sebagai produk yang sifatnya
fungsional dan belum dapat dikatakan sebagai produk fashion yang dapat
menggambarkan gaya hidup dan self esteem seseorang, Hal ini
asumsikan karena populasi sampel dalam peneltian masih berada pada
tingkat ekonomi menengah kebawah, halil'J terlihat dari gambaran
subyek penelitian berdasarkan penghasilan pribadi, pengeluaran perbulan
dan pendapatan orang tua.
Tidak ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan kriteria
evaluasi membeli telepon selular. Tidak ada hubungan yang signifikan
antara self esteem dengan kriteria eval'-lasi membeli telepon selular. Tidak
ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup dan self esteem dengan

kriteria evaluasi membeli telepon selular. Dari tiga hipotesis terakhir, dapat
diartikan bahwa dalam menentukan kriteria evaluasi telepon selular
seseorang tidak mempertimbangkan aspek gaya hidup dan self esteem
tetapi lebih kepada aspek dasar telepon selular sebagai alat komunikasi.


(G) Daftar Pustaka : 32 (1991-2007).

Gathering data technique with using 3 scales there are lifestyle scale, self-esteem
inventory from Coopersmith (1967) and evaluation criteria scale with questioner.
The data which is gained from this research is made with using statistic analysis
that is multiple regressiolls
From double regress analysis is gained by r account in second independent
variable (lifestyle 0.083 and self-esteem 0.016) refer under r value table (N=87; a
= 5%, 0.213). Despite coefficient determination is gained about 0.007. From this
result is known that lifestyle and self-esteem can not explain evaluation criteria
variable. Lifestyle and self-esteem explain variability about 7% from evaluation
criteria, other about ッOセSY

may be explained

by

other variable.

Based on hypotheses result is gained Ha rejected and Ho accepted, it can be
assumed that there is no significant relation between lifestyle and self-esteem
with evaluation criteria. Generally, cellular phone is still used as functional
product and not as fashion product yet which can describe personal lifestyle and
self-esteem. This assumption come because population of this sample still at
economical level, that case can be seen from research subject description based
on personal result, monthly credit and parent's income.
There is no significant relation between lifestyle and self-esteem with evaluation
criteria in buying cellular phone. There is no significant relation between selt:
esteem and lifestyle with evaluation criteria in buying cellular phone. There is no
significant relation between lifestyle and s61f-esteem with evaluation criteria in
buying cellular phone. From those last three hypotheses, means that in choosing
evaluation criteria cellular phone, someone does not consider lifestyle and selt:
esteem aspect but they prefer to consider other basic aspect cellular phone as
communication equipment.

KATA PENGANTAR

Assalamu'alailwm Wr. Wb
Puji dan syukur penu/is panjatkan kahadirat Allah SWT yang telah
me/impahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penullis dapat
menye/asaikan skripsi yang berjudul "Hubungan Antara Gaya Hidup
dan Self Esteem dengan Kriteria Evaluasi Membeli Telepon Selular".
Sha/awat serta sa/am tak /upa dihadiahkan teruntuk Nabi Muhammad
SAW, yang te/ah menjadi suri tauladan terbaik bagi umat manusia, para
sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Oengan segala kerendahan hati dan keinginan untuk berbuat yang /ebih
baik, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak
kekurangan. Skripsi ini dapat terse/esaikan tidak dapat ter/epas dari
kontribusi berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh rasa hormat
perkenankan/ah penu/is untuk mengucapkan terima kasih yang menda/am
kepada:
1. Ibu Ora. Hj Netty Hartati, M.Si se/aku Oekan Fakultas Psikologi UIN
Syarif Hidayatullah dan pembimbing akademik yang te/ah
memberikan pengarahan dan perhatian kepada penu/is ss/ama
menjalani proses perkuliahan dan penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Abdurrahman Saleh, M.Si se/aku dosen pembimbing I
dan Ibu Yunita Faela Nisa,M.Si selaku dosen pembimbing II yang
dengan sabar te/ah menyumbangkan pendapatnya, memberikan
motivasi, rasa percaya diri dan kritik yang membangun sehingga
penulis dapat mengatasi hambatan-hambatan da/am penyusunan
skripsi ini.
3. /bu Ora. Zahrotun Nihayah,M.Si. Se/aku Pembantu Oekan bidang
akademik yang telah memberikan pengarahan dan perhatian
kepada se/uruh mahasiswa.
4. Yang teristimewa Ayahhandaku dan .bundaku yang senantiasa
mendoakan dan memberikan yang terbaik kepada penulis. Setiap
untaian doa yang ayah dan ibu panjatkan merupakan sumber
kekuatan bagi ananda untuk menja/ani hidup. All My Brothers and
My Little Sisters, / Love You All.
5. Especially, Thanks for, Ahmad Zaky yang se/a/u sabar dan setia
me,ngisi hari-hari dengan indah dan memberikan motivasi kepada
penu/is.

6. For My Best Friends, "Sweet Family" (April, Danar, Tryas, Puji,
Hani) Anik, Daeng Nisa, Kiki, Isma, Bu Iryn, Jeung Ika Roz, Ika
Rozdi, Bule Ade yang selalu berbagi suka dan duka, selalu setia
mendengar keluh kesah dan siap membantu ketika penulis
menghadapi kesulitan.
7. Teman-teman Koridor "VG. Lamyuzard" (K Gade, Gus Indjoenk, K
Heru, Rina, Adon, Iwil, dan yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, K Agus, Ali S.Psi, Agung S.Psi, Rini S.Psi, Laila H.
Teman-teman Cha-Chamers (Iryn, Ika, Lucky S.Psi, Dian, Suei,
Neneng) yang memberikan kesan indah akan kebersamaan
selama PKL di PSAA. Dan semua pihak yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.
8. Seluruh dosen beserta Stafnya yang penulis kagumi dan teladani
especially to Mr. Asep, Mrs. Agustyawati, Mr. Sofyandi Zakaria,
terima kasih atas ilmu, nasehat, saran, ide, serta motivasi yang
telah kalian berikan kepada penulis.
9. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada seluruh Staf
Perpustakaan Psikologi yang telah memberikan bantuan pinjaman
buku sebagai bahan referensi, terutama Pak Haidir.
10. Teman-teman angkatan 2003 khususnya kelas C (Ina, Wulan, Nia,
Fany, Ayu, Lietha, Ajeng, Joya, Andien, Ira S.Psi, Siti N, Awink,
Yoga, Nita, lis, Inonk, Mia, Novi, Don, Ipeh, Evi. Pokoknya yang
ada diabsen kelas C yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
yang telah mengisi keKosongan dan kebersamaan selama penulis
menempuh pendidikan sampai akhirnya bisa jadi Intan Sturayya
S.psi
11. Seluruh perwakilan mahasiswa Psikologi UIN yang telah
berpartisipasi menjadi responden dalam penelitian ini.

Semua bantuan dan kebijaksanaan yang telah diberikan kepada penulis
yang tak ternilai harganya, semoga mendapat balasan dari Allah SWT
Amin ...
Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca serta
penulis sendiri.

Jakarta, 30 Agustus 2007

Penulis

2.1.1. Kriteria Evaluasi
2.1.1.1. Pengertian evaluasi

18

2.1.1.2. Kriteria evaluasi

18

2.1.1.3. Alternatif yang dipertimbangkan

21

2.1.1.4. Mengevaluasi alternatif

,

22

2.1.2. Telepon Selular
2.1.2.1. Pengertian ponsel ..

23

2.1.2.2. Fungsi ponsel

24

2.1.2.3. Faktor yang mempengaruhi penilaian
karakteristik ponsel
2.1.3. Kriteria evaluasi ponsel

25
27

2.1.3.1. Faktor yang mempengaruhi penilaian
kriteria evaluasi
2.1.3.2. Keputusan untuk Atribute-Based Choise

32
36

2.1.4. Gaya Hidup
2.1.4.1. Pengertian gaya hidup

37

2.1.4.2. Pengukuran gaya hidup

40

2.1.5. Self Esteem
2.1.5.1. Pengertian self esteem

46

2.1.5.2. Faktor-faktor self esteem

49

2.1.5.3. Karakteristik self esteem

53

2.1.6. Gaya hidup dan self esteem
dalam pandangan Islam..

55

2.2. Kerangka berpikir

59

2.3. Hipotesis penelitian

63

BAB ill METODOLOGI PENELITIAN

64-84

3.1. Jenis penelitian

64

3.1.1. Pendekatan penelitian

64

3.1.2. Metode penelitian

65

3.1.3. Definisi variabel dan operasional variabel
3.1.3.1. Definisi varia bel..

65

.
.

3.1.3.2. Definisi operasional

.

66

3.2. Pengambilan sampel
3.2.1. Populasi dan sampel

67

.

3.2.2. Teknik pengambilan sampel
3.3. Metode pengumpulan data

,

69

.

71

3.3.1. Metode dan instrumen

77

.

3.3.2. Teknik pengumpulan data
3.3.3. Teknik uji instrumen

77

.

3.3.4. Hasil uji coba instrumen

81

.

3.4. Prosedur penelitian

82

.

3.5. Teknik analisis data

.

BAB IV PERSENTASI DAN ANALISA DATA
4:1. Gambaran umum subjek

71

.

86-111

,

..

4.1.1. Berdasarkan jenis kelamin
4.1.2. Berdasarkan usia

84

86
86

,

,

87

4.1.3. Berdasarkan penghasilan pribadi

87

4.1.4. Berdasarkan pengeluaran

88

4.1.5. Berdasarkan status kepemilikan ponsel

90

4.1.6. Berdasarkan merek ponsel

90

4.1.7. Berdasarkan pekerjaan orang tua

90

4.1.8. Berdasarkan pendapatan orang tua

92

4.2. Persentasi data
4.2.1. Uji persyaratan
4.2.2.1. Uji normalitas

93
94
94

4.3. Hasil Utama Penelitian

97
97

4.3.1. Uji hipotesis .

4.3.1. Regresi aspek gaya hidup-kriteria evaluasi.................. 99
4.3.2. Regresi aspek self esteem-kriteria evaluasi...

101

4.3.3. Regresi variabel independen & dependen

104

4.4. Hasil tambahan

107
.. ,

4.4.1. Uji beda gaya hidup
4.4.2. Uji beda self esteem

107
109

,

,.

4.4.3. Uji beda kriteria evaluasi

111

BAS V KESIMPULAN, DISKUSI, SARAN

113-119

5.1. Kesimpulan

113

5.2. Diskusi
5.3. Saran

..

,

.

,

114
117

5.3.1. Saran teoritis

118

5.3.2. Saran praktis

119

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

.

DAFTAR TABEL

Tabel2.1 Tahapan adopsi dalam pengambilan keputusan

26

Tabel2.2 Pengelompokan studi tentang gaya hidup

40

Tabel2.3 Dimensi gaya hidup AIO

45

Tabel3.1 Blue print skala AIO

74

Tabel3.2 Blue print skala Self Esteem

75

Tabel3.3 Blue print skala Kriteria Evaluasi

77

Tabel3.4 Kaidah reliabilitas Guilford

80

Tabel4.1 Subyek berdasarkan jenis kelamin

86

Tabel4.2 Subyek berdasarkan usia

87

Tabel4.3 Subyek berdasarkan penghasilan pribadi

88

Tabel4.4 Subyek berdasarkan pengeluaran per bulan

89

Tabel4.5 Subyek berdasarkan status kepemilikan telepon

90

Tabel4.6 Kategori subyek menurut merek telepon selular

91

Tabel4.6 Subyek berdasarkan pekerjaan orang tua

92

Tabel4.7 Subyek berdasarkan pendapatan orang tua

93

DAFTAR GAM BAR

Gambar 4.1 Q-Q Plot Gaya Hidup

95

Gambar 4.2 Q-Q Plot Self Esteem

96

Gambar 4.3 Q-Q Plot Kriteria Evaluasi

97

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi sampai saat ini berkembang pesat seiring dengan
penemuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang informasi
dan komunikasi sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung
perkembangan teknologi informasi, mulai dari sistem komunikasi sampai
dengan alat komunikasi yang searah maupun dua arah (interaktif).

Penemuan di bidang teknologi dapat memberikan kemudahan-Kemudahan
bagi kita. misalnya dalam melakukan pertukaran informasi, transaksi maupun
transportasi. Perkembangan teknologi juga meningkatkan standar hidup
manusia, meningkatkan mutu informasi, hiburan dan pendidikan.

Telekomunikasi merupakan salah satu hasil teknologi. Pada awalnya orang
melakukan komunikasi verbal dengan cara berteriak satu sama lain. Tapi hal
ini menghasilkan komunikasi yang buruk untuk jarak lebih dari 2 mil. Kondisi
ini lalu mendorong dikembangkannya teknologi komunikasi yaitu telepon.
Pesawat telepon telah lama dikenal sebagai salah satu sarana

2

telekomunikasi yang sangat berguna dan merupakan alat komunikasi
pertama dalam sejarah perkembangan telekomunikasi (Wahyudi, 2002).
Melalui telepon, kita dapat berbicara dengan seseorang dalam jangkauan
jarak jauh dengan bantuan sinyallistrik.

Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, telepon sebagai
alat komunikasi yang dulunya merupakan perangkat yang masih
menggunakan kabel, kini telepon tidak lagi menggunakan kabel sehingga
memudahkan kita untuk dibawa kemana saja dengan praktis. Telepon tanpa
menggunakan kabel ini dikenal dengan nama telepon selular (ponsel), telpon
genggam (telgam) atau handphone (HP).

Telepon genggam - disingkat telgam - atau seringnya disebut handphone
(disingkat HP) atau disebut pula sebagai telepon selular (disingkat ponsel)
adalah sebuah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar yang sama dengan telepon fixed line yang konvensional
namun dapat dibawa ke mana-mana Hーッイエ。「・セ

dan tidak perlu disambungkan

dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; wireless). (wikipedia,
2007)

Telepon genggam,
, selain berfungsi untuk melakukan dan menerima
panggilan telepon, umumnya juga mempunyai fungsi pengiriman dan

3

penerimaan pesan singkat (short message service; 8M8). Telepon-telepon
yang lebih mahal juga sering menambahkan fitur kamera dan layanan
internet (WAP, GPR8, 3G). Ada pula penyedia jasa telepon genggam di
beberapa negara yang menyediakan layanan generasi ketiga (3G) yang
menambahkan jasa videophone maupun televisi online di telepon genggam
mereka (wikipedia, 2007).

Dewasa ini kehadiran telepon selular telah menjadi sebuah kebutuhan yang
sangat penting bagi masyarakat baik secara fungsional maupun estetika.
Telepon selular menghadirkan sebuah aspek fenomenal dalam kehidupan
manusia modern karena manusia seolah-olall tidak terikat lagi dengan waktu
dan tempat untuk berkomunikasi antara satu dengan yang lain dari belahan
dunia yang berbeda. Dengan demikian kehidupan manusia pun menjadi lebih
mudah, akses informasi menjadi gampang bahkan nilai harga diri manusia
dan gaya hidup penggunanya menjadi lebih tinggi.

. Hampir setiap bulan konsumen akan menemui model terbaru dari telepon
selular, walaupun model terbaru tidak berbeda jauh dari model sebelumnya
namun kehadirannya dapat memancing konsumen untuk selalu mengganti
ponsel yang dimilikinya dengan ponsel keluaran terbaru. Realisasi
pertumbuhan pasar industri telekomunikasi di Indonesia tahun ini sangat
tinggi, jauh di atas perkiraan awal. Jika semula, akhir tahun 2005, pasar

4

seluler diperkirakan tumbuh menjadi 38-40 juta pengguna, perkembangannya
bisa meneapai 45 juta pengguna (Novianto, 2005).

Tahun 2005 ini, sudah 2 kali Mahasiswi tingkat akhir perguruan tinggi swasta
ini membeli handphone. Sepertinya kurang afdol kalau ia tidak berganti-ganti
handphone untuk mengikuti trend handphone terbaru. Kalau saja perilaku
pengguna handphone sejenis Fitri banyak jumlahnya, tentunya pasar
handphone

di

Indonesia

sangat

mengg·lurkan

bagi

para

produsen

handphone.

Kenyataan berdasarkan hasil survey yang dilakukan Pixel Research di
Jakarta baru-baru ini menunjukkan bahwa ada 24.6% pengguna Handphone
yang mengganti handset lebih dari 2 kali dalam 2 tahun, yang jika dirataratakan dalam setahun mereka membeli handphone lebih dari sekali. Selain
itu, sebanyak 32.3% pengguna handphone membeli handphone 2 kali dalam
2 tahun. Sehingga kalau ditotal ada 56,9% pengguna handphone yang ganti
Handphone minimum setahun sekali.

Memiliki handphone (HP) sepertinya telah menjadi kebutuhan nyaris primer
bagi masyarakat Indonesia. Hingga saat ini tereatat paling tidak terdapat 60
juta pengguna HP dengan angka pertumbuhan pad a tahun 2005 meneapai
22,3%. Penggunaan HP ini tidak hanya oleh orang dewasa saja. Anak-anak

5

usia sekolah dasar, taman kanak-kanak bahkan balita pun saat ini telah
akrab dengan teknologi ini. Tidak hanya sekedar meminjam HP orang tua
untuk bermain game, tapi mereka sendiri juga telah memiliki HP (Wijayanti,
2006)

Manfaat yang bisa kita dapatkan dari HP memang sang at besar. Sebagai
contoh dengan adanya HP komunikasi antara orang tua dan anak akan lebih
lancar. Apalagi dengan kondisi seperti saat ini, ketika orang tua dan anak
mempunyai banyak kesibukan masing-masing sehingga waktu untuk
bersama berkurang, keberadaan alat yang mempermudah komunikasi dirasa
sangat membantu. Namun di samping memberikan manfaat, penggunaan HP
juga dapat mendatangkan berbagai pengaruh buruk. HP sebagai alat
komunikasi dapat membawa informasi negatif bagi usia yang belum pantas
untuk mengetahuinya, misalnya saja banyak banyak pesan dan gambar
"khusus orang dewasa" yang beredar bebas. Informasi negatif ini tentu saja
bisa mempengaruhi psikologis anak, sehingga membuat mereka tertarik
untuk mencoba hal-hal yang seharusnya belum boleh meraka lakukan.
Perilaku konsumtif juga mudah terpicu dalam penggunaan HP ini. Begitu
seringnya muncul jenis HP baru, yang tidak hanya menawarkan teknologi
yang mutakhir tapi juga design baru yang disesuaikan dengan selera
konsumen, sehingga menarik minat pengguna untuk gonta-ganti HP. Belum
lagi pemborosan pulsa karena adanya berbagai program yang mengundang

6

pengguna HP untuk berpartisipasi dengan pulsa premium yang biayanya 10
kali lipat putsa biasa. Selain dampak negatif di atas, penggunaan HP pada
anak juga rentan terhadap bahaya. Baik bahaya perampokan maupun
bahaya terhadap otak yang ditimbulkan oleh getombang elektromagnetik HP.
(Wijayanti, 2006)

Industri setular di Indonesia tumbuh sangat mencengangkan dari hanya
segetintir orang dan merupakan barang "wah" sekarang menjadi dagangan
yang laris manis dan kini pengguna selular Indonesia kurang lebih mencapai
60 juta nomor, selular tetah mempengaruhi hajat hidup orang banyak. Hitung
saja berapa kebutuhan pokok ketuarga anda. Beras misatnya 15 ribu, tagihan
tistrik 200 ribu, air 150 ribu, bagaimana dengan pengetuaran putsa anda dan
keluarga? saya yakin di atas angka kebutuhan primer anda seperti sandang
pangan dan papan (Umi, 2007)

Dalam situasi persaingan antar merek yang begitu ketat, konsumen
mempunyai banyak atternatif pitihan akan merek yang akan dibeli sehingga
ada kecenderungan rlereka tidak terlalu gegabah pad a saat memutuskan
merek handphone pitihannya. Mereka akan intens mengumputkan informasi
sebelum memutuskan membeli. Peranan informasi terkait fitur produk
sangattah penting.

7

Dalam riset ini juga terlihat masih belum bergesernya pertimbangan
konsumen dalam memilih merek handphone yang akan dibeli. Pertimbangan
sebagian besar pengguna handphone dalam memilih handset yang akan
dibeli dipengaruhi oleh 3 faktor utama yaitu Merek, Harga dan Model (Admin,

2007)

Merek telepon selular atau handphone yang masih dianggap popular di
Indonesia masih bekisar pada tiga produsen terbesar yaitu Nokia, Motorola,
dan Sony Ericson. Penyebabnya adalah selain karena harganya yang murah,
operasionalnya pun mudah dan banyak pilihan produk yang bervariasi
disertai dengan fitur-fitur yang canggih.

Dari hasH wawancara penulis dengan beberapa mahasiswa tentang seberapa
besar pengaruh gaya hidup dan self esteem seseorang terhadap kriteria
evaluasi, mereka berpendapat bahwa gaya hidup dan self esteem seseorang
berpengaruh dalam memilih sebuah produk telepon selular yang
digunakannya. Kepentingan setiap orang dalam memilih telepon selular
berbeda-beda. Biasanya seseorang menentukan beberapa kriteria evaluasi
sebelum membeli telepon selular dan bagi sebagian orang, self esteem dan
gaya hidup merupakan salah satu aspek yang selalu ada dalam menentukan
kriteria evaluasi. Dari beberapa kriteria yang telah dibuat kemudian
seseorang mengevalusi kriteria yang sesuai dengan kemampuannya. Ketika

8

proses mengevaluasi biasanya individu dipengaruhi oleh beberapa faktor di
antaranya faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal misalnya, niat
awal ketika memutuskan untuk membeli, kepercayaan konsumen tehadap
produk, sikap, gaya hidup, self esteem dan kemampuan mengeluarkan
budget. Sedangkan faktor eksternal misalnya pengaruh lingkungan sosial.
pengetahuan akan produk, iklan, dsb. Setelah mengevaluasi beberapa
kriteria yang ada kemudian mulai menentukan penilaian-penilaian terhadap
hasil evaluasi mana yang sesuai dengan kemampuan, dan akhirnya
sampailah pada keputusan membeli.

Pangsa pasar elektronik terbagi atas dua yakni high end dimana konsumen
selalu mengikuti perubahan dan perkembangan produk, kedua adalah low
end dimana konsumen tidak aktif mengikuti perubahan secara kontinue.

Perilaku konsumen ini selalu terkait dengan variabel seperti proses
pengambilan keputusan, motivasi, lingkungan, gaya hidup, serta konsep diri,
termasuk self esteem. Self esteem, menurut Coopersmith (1967), dillihat
sebagai penilaian personal terhadap dirinya sendiri yang mencerminkan
seberupa besar dirinya mampu, berarti, sukses, dan dihargai yang
diekspresikan melalui sikapnya sendiri

Semakin beragamnya fasilitas yang ditawarkan sebuah produk telepon
selular, handphone tidak lagi hanya dilihat dari aspek fungsional komunikatif

10

. Gaya hidup dan self esteem seseorang diasumsikan sangat berpengaruh
dalam menentukan kriteria evaluasi suatu produk. Konsumen yang memiliki
karakter sederhana tentu akan memilih produk yang lebih sederhana baik
dalam desain maupun fitur-fiturnya cukup baginya fungsi telepon selular
sebagai alat komunikasi. Berbeda halnya dengan konsumen yang memiliki
mobilitas tinggi. banyaknya fitur merupakan satu hal yang penting. Mereka
lebih memandang keberadaan telepon selular tidak hanya sebatas pada
fungsinya saja tetapi lebih kepada fitur, desain dan model terbaru yang
sesuai dengan perkembangan zaman sebagai pendukung gaya hidup dan
seff esteem.

Desain yang mutakhir menjadi sebuah pendukung performa dan gaya hidup
seseorang dalam lingkungan sosialnya. Misalnya, seorang konsumen sangat
bangga pada dirinya yang sangat sederhana dan tampil apa adanya
sehingga dalam memilih suatu produk tidak memerlukan berbagai fungsi
yang menurutnya belum dapat digunakan secara optimal sementara dilain
pihak ada konsumen yang sangat membanggakan produk yang dimilikinya
dengan berbagai variasi fungsi yeng terdapat di dalamnya.

Di pandang dari dua sisi persepsi konsumen tentang suatu produk, pada
dasarnya seseorang sebelum memutuskan untuk membeli sebuah produk
telepon selular mempertimbangkan aspek gaya hidup dan self esteem,

11

sehingga apabila gaya hidup pada setiap konsumen berbeda maka kriteria
evaluasi telepon selular yang dipilih dan yang akan dibeli juga berbeda,
Sama halnya dengan self esteem dengan kriteria evaluasi telepon selular.

Kriteria evaluasi, menurut Engel, Blackwell, Miniard (1993) dalam Budianto
(1995) adalah tidak lebih dari pada dimensi atau atribut tertentu yang
digunakan dalam menilai alternatif-alternatif pilihan. Kriteria alternatif muncul
dalam berbagai bentuk. Dalam membeli telepon selular, konsumen mungkin
mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga, merek, model atau estetika,
fungsi, garansi, kualitas barang, fitur-fitur yang tersedia, warna dan
kecanggihan. Konsumen mungkin pula mempertimbangkan kriteria evaluasi
yang lebih bersifat hedonik, seperti perasaan yang muncul karena memiliki
(misalnya; prestise, status) dan kesan pertama (misalnya kesan pertama saat
pertama kali melihat model barang).

Pembelian telepon selular dalam penelitian ini berhubungan dengan
pembelian telepon selular berdasarkan kebutuhan gaya hidup dan self
esteem seseorang. Seseorang dalam memilih produk selular yang akan
digunakannya berusaha menampilkan citra merek yang menunjukan status
sosial ekonomi, desain produk menunjukan citra rasa seni atau estetika
pemiliknya, sedangkan harga dan nilai jual menunjukan status sosial ekonomi
yang dapat menggambarkan gaya hidup dan self esteem seseorang.

]2

Berdasarkan uraian diatas, pene/iti menetapkan judul penelitian sebagai
berikut: "HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP dan SELF ESTEEM
DENGAN KRITERIA EVALUASI MEMBELI TELEPON SELULAR".

1.2

Identifikasi Masalah

Dalam identifikasi masalah, pene/iti mengemukakan beberapa masalah
dalam penelitian ini ada/ah :
1. Apakah Setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda da/am

menentukan kriteria eva/uasi membe/i telepon se/ular?
2. Apakah kriteria evaluasi setiap orang da/am memi/ih telepon selular
bersifat subyektif?
3. Apakah sebuah produk yang sama bisa dini/ai secara berbeda oleh
dua pribadi yang berbeda dipandang dari aspek yang berbeda pula?
4. Apakah ada hubungan antara gaya hidup dengan kriteria evaluasi
membeli telepon selu1ar ?
5. Apakah ada hubungan antara self esteem dengan kriteria evaluasi?

1.3

Pembatasan dan Perumusan Masalah

1.3.1 Pembatasan Masalah
Peneliti memberikan batasan pada masalah yang akan diteliti yaitu hubungan
antara gaya hidup dan self esteem dengan kriteria evaluasi membe/i te/epon
se/ular. Ada dua hal yang dianggap per/u untuk dije/askan. Pertama: gaya

13

hidup, kedua: self esteem, Ketiga: kriteria evaluasi membeli telepon selular.
Secara lebih rinci, ketiga variabel penelitian diberi batasan sebagai berikut:
1. Gaya hidup yang dimaksud adalah pola khas dari kehidupan
seseorang yang dinyatakan melalui kegiatan, keinginan, minat dan
pendapatnya dalam berhadapan dan berinteraksi dengan
lingkungannya. Gaya hidup mempengaruhi perilaku dan akhirnya
menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang.
2. Self Esteem adalah penilaian personal terhadap dirinya sendiri yang
mencerminkan seberapa besar dirinya mampu, berarti, sukses, dan
dihargai yang diekspresikan melalui sikapnya sendiri.
3. Kriteria evaluasi adalah dimensi atau atribut tertentu yang digunakan
dalam menilai alternatif-alternatif pili han. Dalam membeli telepon
selular, konsumen mungkin mempertimbangkan faktor-faktor seperti
harga, merek, model atau estetika, fungsi, garansi, kualitas barang,
fitur-fitur yang tersedia, warna dan kecanggihan. Konsumen mungkin
pula mempertimbangkan kriteria evaluasi yang lebih bersifat hedonik,
seperti perasaan yang muncul karena memiliki (misalnya; prestise,
status) dan kesan pertama (misalnya kesan pertama saat pertama kali
melihat model barang).

14

1.3.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, maka
permasalahan penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan kriteria
evaluasi telepan selular ?
2. Apakah ada hubungan yang signiflkan antara self esteem dengan kriteria
evaluasi telepan selular

?

3. Apakah ada hubungan yang signifikan antara gaya hidup dan self esteem
dengan kriteria evaluasi telepan selular ?

1.4

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang :
1. Hubungan antara gaya hidup dengan kriteria evaluasi membeli telepan
selular.
2. Hubungan antara self esteem dengan kriteria evaluasi membeli telepan
selular.
3. Hubungan antara gaya hidup dan self esteem dengan kriteria evaluasi
membeli telepan selular.
4. Hubungan antara aspek-aspek gaya hidup dan aspek-aspek self esteem
dengan kriteria evaluasi membeli telepan selular.

15

5. Perbedaan antara gaya hidup dan self esteem dengan kriteria evaluasi
membeli telepon selular.

1.4.2 Manfaat Penelitian
Sedangkan manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah bisa dilihat
dari sudut pandang teoritis maupun praktis.
1. Manfaat Praktis
b. Dapat dijadikan acuan dalam menggambarkan tentang gaya hidup
dan self esteem mahasiswa sesuai dengan tahapan perkembangan
secara psikologis dalam kaitannya dengan kriteria evaluasi membeli
telepon selular.
c. Dapat memberikan gambaran tentang strategi pemasaran telepon
selular bagi produsen dengan melakukan modifikasi promosi yang
sesuai dengan selera pasar, misalnya fungsi produk lebih ditonjolkan
untuk konsumen eksekutif sedangkan citra produk untuk konsumen
remaja yang disesuaikan dengan nilai-nilai yang dianggap penting
dan sesuai dengan perkembangan psikologis remaja.
d. Bagi konsumen agar dapat lebih melihat apakah keputusar membeli
yang mereka lakukan merupakan keputusan yang selektif, efisien
dan efektif dan bukan merupakan sekedar dipengaruhi oleh faktor
psikologis seperti gaya hidup dan self esteem.
,

16

2.

Manfaat Teoritis
Secara teori, dapat memberikan kita tentang bagaimana gambaran gaya
hidup dan self esteem seseorang dalam mengevaluasi telepon selular
yang akan dibelinya dengan kriteria-kriteria tertentu.
Manfaat lain diharapkr.ln dapat menambah khazanah keilmuan yang
digunakan sebagai literatur tambahan khususnya bagi psikologi ekonomi
tentang perilaku konsumen (perilaku konsumtif).

Disamping itu produsen atau pihak-pihak lain yang ingin meneliti lebih
lanjut dapat melakukan segmentasi pasar telepon selular berdasarkan
aspek psikologis yang mencerminkan gaya hidup dan self esteem,
sehingga dapat terus menciptakan inovasi berdasarkan minat
perkembangan psikologis konsumen.

1.5

Sistematika Penulisan

Dalam penyusunan skripsi ini, akan digunakan kaidah penulisan APA style,
yaitu kaidah penelitian berdasarkan dan mengacu pada bentuk dan aturan
yang dikeluarkan oleh APA (American Psyc%gical Assocition). Adapun
sistematika penulisan dari penelitian ini terdiri dari lima bab, meliputi :

17

Bab 1 Pendahuluan
Meliputi Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan dan
Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Penulisan.

Bab 2 Kajian Pustaka
Membahas mengenai Definisi Gaya Hidup, Teori Gaya Hidup, Definisi
Self Esteem, Definisi Kriteria Evaluasi Telepon selular, Kerangka

Berpikir serta Hipotesa

Bab 3 Metodolog i penelitian
Meliputi Pendekatan dan Metode Penelitian, Populasi, Sampel dan
Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data dan Metode
Pengolahan Data.

Bab 4 Hasil Penelitian
Meliputi Gambaran Umum Subyek dan HasH pengumpulan data serta
pembahasan mengenai hasH.

Bab 5 Penutup
Berisi Kesimpulan, Diskusi dan Saran yang dapat diberikan
merupakan hasil dari pemecahan permasalahan

19

yang tersedia dalam sebuah telepon selular sedangkan contoh kriteria
subyektif adalah penampilan yang ekslusif dan modern pada sebuah
telepon selular. Jika dilihat dari fenomena yang ada sebagian besar orang
cenderung memilih telepon selular berdasarkan penampilan luar (kriteria
subyektif) namun tidak sedikit pula orang yang lebih melihat kualitas dana
aspek fungsional (kriteria obyektif) dari pada tampilan fisik dari telepon
selular.

Kriteria evaluasi ini bisa berbeda antara satu konsumen dengan
konsumen yang lainnya. Jumlah dan jenis kriteria yang dievaluasi oleh
konsumen tentunya berbeda antara satu produk dengan produk yang
lainnya. Tingkat kepentingan kriteria juga berbeda-beda, biasanya ada
satu atau dua kriteria yang determinan (pilihan yang paling penting dan
dianggap berbeda diantara alternatif-alternatif pilihan yang ada). Misalnya,
dalam pembelian sebuah telepon selular, merek, kualitas dan harga
mungkin sama pentingnya bagi seorang konsumen, namun bagi
kelompok tertentu yang menjadi faktor penentu adalah citra yang
ditampilkan oleh telepon selular Hrsebut.

Kriteria evaluasi dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan
informasi yang diterima atau pengalaman konsumen, selain itu
perkembangan teknologi yang selalu berkembang pesat juga termasuk.

20

Namun pada umumnya sangat sulit untuk mengubah kriteria yang
dievaluasi oleh konsumen. Oleh karena itu, sangat penting bagi produsen
untuk mengidentifikasi kriteria evaluasi konsumen yang menjadi target
serta menginformasikan (salah satunya melalui iklan) pada konsumen
bahwa produk/mereknya memiliki kriteria yang diinginkan oleh pasar atau
konsumen.

Kriteria evaluasi, menurut Hawkins, Best & Coney (2001) dalam
Brotoharsojo dkk (2005) adalah fungsi tipikal sebuah produk atau atribut
sebuah produk atau atribut yang ada pada produk, baik kelebihan
maupun kekurangan dari produk tersebut yang harus diantisipasi. Kriteria
evaluasi dapat terdiri dari fungsi tambahan dalam sebuah produk
sekaligus fungsi utama sehingga fungsi tambahan dapat meningkatkan
mutu sebuah produk jika dibandingkan dengan merek lain dari produk
sejenis.

Kriteria evaluasi dapat dikelompokan dalam tiga bagian utama yaitu fungsi
utama, efek (internal & eksternal) serta atribut (spesifikasi umum/fasilitas
tambahan, performa, desain dan garansi) dan harga telepon selular itu
sendiri.

21

Dalam menentukan kriteria evaluasi, menurut Hawkins et. al.,(2001)
dalam Brotoharsojo dkk (2005), dapat digunakan pengukuran langsung
dan tidak langsung terhadap pasar. Metode 'lang sung' termasuk
menanyakan konsumen tentang informasi yang digunakan dalam situasi
pembelian suatu produk tertentu.

2.1.1.3

Alternatif yang Dipertimbangkan

Selama masa pencarian konsumen mengidentifikasi sejumlah alternatif
dari merek yang ada. Walaupun ada banyak merek yang tersedia dalam
satu kategori produk, konsumen cenderung tidak menyadari (aware) akan
keseluruhannya sehingga beberapa merek tidak akan dipertimbangkan
karena ketidaksadaran (unawreness) konsumen tersebut bahkan diantara
merek-merek yang disadari konsumen, ada beberapa hal yang dengan
sengaja tidak dipertimbangkan karena beberapa alasan misalnya karena
harga yang tidak terjangkau, tidak memiliki informasi tentang prod uk untuk
mengevaluasinya, sudah cukup puas dengan produk sebelumnya,
pengaruh dari lingkungan sosial ataupun menerima umpan balik negatif
dari iklan atau percakapan dari mulut kemulut.

Merek-merek yang disadari oleh kosumen dapat dibagi menjadi tiga
rangkaian, yaitu: (dalam Liana, 2003)

22

a. Rangkaian Timbul (Evoked Set)
Terdiri dari sejumlah keeil merek yang dievaluasi seeara positif oleh
konsumen untuk dibeli dan dikonsumsi
b. Rangkaian Lembam (Inert Set)
Terdiri dari merek-mArek yang dianggap konsumen tidak
menguntungkan untuk dibeli. Mungkin konsumen tidak memiliki eukup
informasi untuk mengevaluasinya atau sekedar tidak menganggapnya
lebih baik daripada merek-merek yang ada dalam rangkaian timbulnya
(evoked set)
e. Rangkaian tidak Layak (Inept Set)
Terdiri dari merek-merek yang telah ditolak konsumen untuk
dipertimbangkan dalam pembelian karena pengalaman yang tidak
menyenangkan atau umpan balik negatif dari orang lain.

2.1.1.4

Mengevaluasi Alternatif

Konsumen memproses informasi yang ada dalam rangkaian timbulnya
(evoked set) melalui salah satu dari pendekatan berikut:
a. Pemrosesan Merek
Oi sini pembeli menilai merek yang ada satu persatu. Misalnya,
konsumen dapat memutuskan untuk melihat pada sebuah merek
tertentu (misalnya nokia), memeriksa beberapa atribut dari merek
,
tersebut (misalnya harga, waktu bieara, ukuran) kemudian menilai

23

beberapa atribut dari merek kedua dan ketiga (misalnya, Samsung,
Motorola). Pemrosesan dengan cara ini merupakan yang paling umum
digunakan konsumen.
b. Pemrosesan Atribut
Di sini konsumen memeriksa atribut tertentu (!llisalnya harga) lalu
membandingkan beberapa merek berdasarkan atribut tersebut.
Kemudian ia memilih atribut kedua (misalnya waktu bicara) untuk
dibandingkan dan seterusnya.

2.1.2

Telepon Selular

2.1.2.1

Pengertian Telepon selular

Telepon selular adalah sebuah produk teknologi untuk berkomunikasi
tanpa menggunakan kabel, sehingga dapat dibawa oleh si pengguna
produk tersebut.

Definisi lain yaitu merupakan produk komunikasi yang dikembangkan
secara wireless, untuk pertama kalinya sistem ini digunakan pada pesan
yang dikirimkan dari kapal ke daratan di San Fransisco, Amerika pada
tanggal 23 Agustus 1889 (Majalah @ha Edisi Agustus, 2001 dalam
Dharma, 2002)

Saat ini telepon selular sudah merupakan sebuah produk konsumen yang
memiliki pasar yang luas dan universal. Hal itu dapat kita lihat di Jakarta,

25

Produk selular termasuk salah satu produk yang mengalami inovasi
paling cepat karena konsumen selalu disajikan pada inovasi-inovasi baru
pada kurun waktu yang sangat singkat, baik desain, fitur, maupun
teknologinya yang semakin canggih

2.1.2.3

Faktor yang Mempengaruhi Penilaian Karakteristik Telepon
selular

Salah satu faktor yang mempengaruhi penilaian kriteria produk yaitu
inovasi. Inovasi adalah sebuah ide, pelatihan atau produk yang diyakini
sebagai sesuatu yang baru oleh kelompok atau individual. Ada tiga
macam inovasi berdasarkan adopsi yang akan digunakan oleh konsumen,
yaitu : (Dharma, 2002)
a. Inovasi berkelanjutan, di dalamnya terdapat adopsi terhadap
perubahan-perubahan kecil yang sifatnya kontinu dan dianggap tidak
terlalu penting bagi konsumen, karena tidak membutuhkan adaptasi
yang cukup lama.
b. Inovasi berkelanjutan dinamis, adalah sebuah adaptasi terhadap
inovasi yang sifatnya menengah sehingga membutuhkan perubahan
dalam adopsi pemakaian dari konsumennya, hal ini dapat dianggap
penting atau bukan merupakan suatu hal yang penting bagi konsumen
tertentu.

26

C.

Inovasi tidak berkelanjutan, adalah sebuah adopsi terhadap
perubahan yang cukup besar dan dianggap penting oleh konsumen
karena membutuhkan informasi atau pengetahuan baru terhadap
inovasi dari produk tersebut.

Inovasi di atas sering terdapat pada produk elektronik terlebih pada
inovasi jenis ke-3. Dalam membentuk sebuah adopsi terhadap perubahan
tersebut, kita harus melewati tahapan seperti dibawah ini :
Tabel2.3
Tahapan Adopsi dalam Pengambilan Keputusan
Stages in Adoption
Process

Extended Decision
Making Steps

A1l'erlless

Problem Recogllitioll

Interest

Illformatioll Search

Evaluatioll

Alternative Evaluatioll

Trial

Purchase

Adoptioll

Postpurchase Evaluation

(Wells & Prensky, 1996 dalam Dharma, 2002)

27

Dalam inovasi terdapat proses difusi (menghamburkan) yaitu, tingkah laku
dimana inovasi menyebar di dalam pasar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran inovasi ada 10, yaitu :
b. Tipe Group
c. Tipe Keputusan
d. Usaha Marketing
e. Pemenuhan Kebutuhan
f.

Kompatibilitas-Kesesuaian

g. Keuntungan Tambahan
h. Kompleksitas
I.

Kemampuan Obsevasi

J.

Kemampuan untuk dicoba

k. Resiko yang Diperoleh

2.1.3

Kriteria Evaluasi Telepon Selular

Kriteria evaluasi telepon selular dibagi menjadi empat elemen dasar yang
penting, seperti fungsi dan fasilitas (Features), performance, desain, dan
layanan puma jual. Pembagian elemen dasar menjadi empat bagian
dilandasi dengan aspek-aspek yang menentukan sebuah telepon selular
dapat dinilai berbeda dari telepon selular merek lainnya.

28

Adapun di dalam karakteristik sebuah telepon selular, empat elemen tersebut
juga memiliki sub-elemen yang sifatnya lebih mendetail, dan akan terus
berubah sesuai dengan perkembangan teknologi yang dipakai dalam sebuah
telepon selular.

Sub elemen terse but adalah :
a. Fungsi-Fasilitas
1. Telepon (Alat menelpon dan menerima telepon)
2. Internet (Alat untuk memasuki W@P)
3. Waktu (Alat untuk penunjuk waktu)
4. Bermain (AI at untuk mengisi waktu luang atau ketika sedang jenuh)
5. Radio (Alat untuk mendengarkan radio)
6. MP3 (AIat untuk mendengarkan musik yang telah di-download)
7. Status s0sial (JlI"1t '.'r1fi.'K menunjukan status tertentu terhadap
orang lain)
8. Voice dial (Alat untuk memanggil perintah melalui suara untuk
menelpon)
9. Voice note (Alat untuk merekam pembicaraan di dalam maupun di
luar telepon)
10. Permainan (Alat untuk melatih ketangkasan dalam bermain)
11. SMS (AI at untuk bertukar pesan secara visual dengan pihak kedua)

29

12. Luas Balldwith (Kemampuan telepon selular untuk menggunakan
jaringan sinyal yang lebih kuat, lebih luas dan lebih jernih)
13. Nada dering (Ragam nada dering sesuai dengan keinginan
pengguna telepon selular)
14. Stopwatch (A!at untuk menghitung waktu)
15. Warna layar (Kemampuan layar untuk menggunakan satu atau
lebih warna tertentu sebagai latar belakang tampi/an)
16. Pengatur jadwal / remainder-kalender (Alat untuk mengingatkan
rencana dan jadwal yang telah dibuat sebelumnya)
17. Kamera digital (Kemampuan telepon selular untuk menangkap
gambar dan menyimpannya dalam memori telepon, fungsinya
serupa dengan kamera biasa)
18. Komposer (Alat untuk membuat nada dering sesuai dengan
keinginan pengguna).

b. Kekuatan.
1. Sinyal (Kemampuan telepon selular dalam mengeluarkan kualitas
suara yang jernih berdasarkan daya tangkap sinyal yang baik)
2. Baterai (Kemampuan telepon selular dalam mempertahankan
masa pakainya dalam interval waktu tertentu, sebelum diperlukan
proses pengisian ulang baterai melalui tenaga listrik kembali)

30

3. Kapasitas memori (Kemampuan telepon selular untuk menyimpan
data-data seperti nama, keterangan telepon yang masuklkeluar,
keterangan pesan yang masuklkeluar, dsb)
4. Tahan air (Kemampuan telepon selular untuk tetap dapat
digunakan meskipun telah terkena gangguan berupa air)
5. Tahan banting (Kemampuan telepon selular untuk tetap dapat
digunakan meskipun telah terkena gangguan berupa gangguan
berupa getaran/benturan yang keras).

c. Estetika-Desain

1. Simpel (Bentuk luar dari telepon selular yang merepresentasikan
kesederhanaan)
2. Unik (Bentuk luar dari telepon selular yang merepresentasikan
keunikan seperti, bentuk boomerang atau bentuk putar misalnya)
3. Rumit (Bentuk luar dari telepon selular yang merepresentasikan
kompleksitas sebuah telepon selular)
4. Ukuran (Sebuah skala besar atau keeil yang membentuk sebuah
telepon selular, mulai dari sebesar batu bata Ilingga sebesar korek
api)
5. Warna dasar (Aspek dari telepon selular yang dapat
merepresentasikan simbol-simbol tertentu, mood, dan profesi bagi
penggunanya, seperti putih melambangkan kesueian, atau profesi

32

5. Merek (Simbol untuk menunjukan citra sebuah produk da citra
produk pemiliknya terhadap orang lain).

2.1.3.1

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kriteria Evaluasi

Kriteria evaluasi dapat berbeda dalam jenis, jumlah dan kepentingEln.
jenis dan kriteria evaluasi yang digunakan konsumen dalam mengambil
keputusan ada berbagai macam seperti biaya yang terlihat (tangible) dan
fungsi performa hingga faktor-faktor yang tidak terlihat (intangible) seperti
gaya hidup, harga, taste, prestise, kepuasan perasaan, dan citra produk
(Brotoharsojo dkk, 2005).

Produsen harus mengenali dan mengerti kriteria yang digunakan
konsumen dalam mengevaluasi merek suatu produk demi pengembangan
produk dan promosi produk pada target pasar yang dituju serta mampu
mempengaruhi kriteria evaluasi yang digunakan konsumen agar sepadan
dengan kapasitas produk.

Sikap konsumen dalam mengevaluasi suatu produk merupakan perilaku
konsumen. Produsen berlomba menciptakan inovasi-inovasi baru yang
sesuai dengan keinginan pasar agar produknya dapat menjangkau target
pasar sehingga konsumen puas pada produk yang ditawarkan dan
produsenpun memperoleh keuntungan.

Menurut Irawan et.al.,(1997) dalam Brotoharsojo dkk (2005) Konsumen
sebelum melakukan keputusan untuk membeli telepon selular atau
handphone, memperhatikan kriteria evaluasi produk yang mencakup 8
poin, yaitu :
a) Karakterisik tambahan untuk melengkapi fungsi utama produk.
b) Penampilan, mengacu pada tingkat dimana karakteristik produk
pertama kali dioperasikan.
c) Kesesuaian, yaitu derajat dimana karakteristik desain dan
pengoperasian produk mendekati standar.
d) Daya tahan, yaitu ukuran daya hidup pengoperasian produk.
e) Keandalan, ukuran kemungkinan produk akan tidak berfungsi atau
gagaI dalam periode waktu khusus.
f)

Kemudahan perbaikan, ukuran kemudahan produk untuk diperbaiki.

g) Gaya, menggambarkan seberapa baik kinerja produk dan dapat
dirasakan oleh pembeli atau konsumen.
h) Desain dan Fitur, merupakan kekuatan terintegrasi, harus tercermin
pengembangan karakteristik tambahan, penampilan, kesesuaian,
keandalan, kamudahan perbaikan, gaya dan sebagainya.

Menurut Engel, Blackwell, Miniard (1993) dalam Budiyanto (1995) kriteria
evaluasi tertentu yang digunakan oleh konsumen selama pengambilan
keputusan akan bergantung pada beberapa faktor, diantaranya :

34

a. Pengaruh situasi
b. Kesamaan alternatif-alternatif pilihan
c. Motivasi
d. Keterlibatan
e. Pengetahuan akan barang.

8elain itu dijelaskan pula bahwa pengambilan keputusan pada konsumen
dipengaruhi dan dibentuk oleh berbagai faktor, yang terbagi kedalam 3
kategori, yaitu :
1. Perbedaan individu (8DM, pengetahuan, sikap, motivasi,
kepribadian, nilai, gaya hidup)
2. Pengaruh lingkungan (budaya, kelas sosial, pengaruh personal,
keluarga, situasi, proses psikologis, informasi dalam proses belajar,
sikap dan perubahan tingkah laku)
3. Proses psikologis seperti emosi dan afeksi

Pengambilan keputusan adalah hal yang penting untuk aksi membeli atau
tidak membeli diantara banyak alternatif yang tersedia. Marx (1976) dalam
Nur Aulia (2004), mengatakan bahwa selain berdasarkan aspek psikologis
tanda-tanda umum dari sebuah keputusan dapat juga dipengaruhi oleh
kemampuan kognitif seseorang, seperti :

35

a. Keputusan merupakan hasil berfikir, hasil usaha intelektual.
b. Keputusan selalu melibatkan pilihan dari berbagai alternatif.
c. Keputusan selalu