Usia Pertama Kali Pola Pemberian

3 bulan atau 4-5 bulan, pada bayi dengan pemberian MP-ASI usia 6 bulan didapatkan status gizi normal lebih banyak. Pengenalan MP-ASI kurang dari 6 bulan menyebabkan status gizi kurang pada balita. Sejalan dengan penelitian Rohmani 2010, yang menyatakan tingkat keeratan hubungan antara usia pertama pemberian MP-ASI dengan status gizi pada indek BBU dan TBU lemah, dengan arah hubungan yang positif, artinya semakin dini usia pemeberian MP-ASI status gizi anak semakin buruk. Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu balita, penyebab pemberian MP-ASI yang dini atau kurang dari 6 bulan karena ibu sudah mulai bekerja sebanyak 20; 18,6 bayi rewel yang juga diartikan bayi lapar, sebanyak 14,3 ibu merasa jumlah ASI tidak mencukupi, dan 4,3 ibu beranggapan bahwa anak membutuhkan makanan yang lebih dari ASI agar anak lekas gemuk.

c. Frekuensi Pemberian MP-ASI

Ketepatan frekuensi pemberian MP-ASI yaitu 3 kali atau lebih pada balita stunting hanya sebesar 54,3, sedangkan pada balita non-stunting lebih besar yaitu 74,3. Penelitian Widyaswari 2011 menyebutkan bahwa terdapat hubungan frekuensi pemberian MP-ASI dengan status gizi BBTB. Sejalan dengan hasil penelitian Sakti, Hadju, Rochimawati 2013, yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara frekuensi pemberian MP-ASI dengan status gizi anak BBU.

d. Porsi Pemberian

MP-ASI Sesuai Usia Ketepatan porsi pemberian MP- ASI pada usia 0-6 bulan dan usia 6-9 bulan pada balita non-stunting lebih tinggi yaitu sebesar 62,9 dan 85,7, sedangkan ketepatan porsi pada usia 9-12 bulan dan usia 12-24 bulan lebih tinggi pada balita stunting yaitu sebesar 71,4 dan 73,4. Berdasarkan hasil wawancara, ibu yang memberikan porsi MP-ASI tidak tepat sesuai dengan usia dikarenakan ibu tidak menekankan pemberian jumlah porsi tertentu pada makan anak, sehingga porsi makanan yang dikonsumsi menjadi kurang. e. Bentuk Pemberian MP-ASI Sesuai Usia Ketepatan bentuk pemberian MP-ASI saat usia 0-6 bulan hanya ASI saja, dan 6-9 bulan bentuk lumat pada balita non-stunting lebih tinggi yaitu sebesar 62,9 dan 91,4. Ketepatan bentuk pemberian MP-ASI saat usia 9-12 bulan bentuk lembik pada balita stunting dan non-stunting sama yaitu sebesar 74,3, sedangkan pada usia 12-24 bulan bentuk padat pada balita stunting lebih tinggi yaitu 57,1 dibandingkan pada balita non- stunting yang hanya 22,9. Berdasarkan hasil wawancara, ibu yang masih memberikan MP-ASI dalam bentuk lembik saat usia lebih dari 12 bulan diakrenakan pertumbuhan gigi yang terlambat, namun berangsur-angsur mulai diperkenalkan dengan MP-ASI berbentuk padat. Pemberian makanan padat atau tambahan terlalu dini dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif serta meningkatkan angka kesakitan pada bayi, bahkan hal ini akan mempunyai dampak negatif terhadap kesehatan bayi dan tidak ada dampak positif untuk perkembangan pertumbuhannya Pudjiadi, 2011

f. Jenis MP-ASI Yang Pertama

Diberikan dan Jenis MP-ASI Sesuai Usia Jenis MP-ASI yang pertama diberikan pada balita stunting dan non-stunting sebagian besar adalah makanan jadi atau buatan pabrik 71,5 dan 68,6. Berdasarkan hasil wawancara, ibu memilih makanan jadi buatan pabrik sebagai MP-ASI yang pertama diberikan karena menurut ibu komposisi zat giznya sudah lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi. Ibu juga memberikan MP-ASI berupa buah pisang yang dilumatkan. Selain makanan jadi, 11,4 ibu mengolah MP-ASI sendiri seperti bubur nasi, dan bubur sumsum. Hasil penelitian Saidin 2008, menyatakan terdapat perbedaan yang bermakna antara status gizi mikro khususnya retinol dan status gizi BBU dan PBU untuk bayi berumur lebih dari 6 bulan kelompok MP-ASI olahan pabrik dan kelompok MP-ASI olahan rumah tangga, yang mengndikasikan bahwa MP-ASI olahan pabrik lebih baik dibandingkan dengan MP-ASI olahan rumah tangga. MP-ASI olahan pabrik umumnya sudah difortifikasi dengan vitamin A dan zat besi. Ketepatan jenis pemberian MP- ASI sesuai usia pada balita non- stunting saat usia 0-6 bulan dan usia 6-9 bulan lebih besar yaitu 62,9 dan 97,1 dibandingkan pada balita stunting 71,4 dan 31,4. Ketepatan jenis MP-ASI saat usia 9- 12 bulan dan usia 12-24 bulan pada balita stunting lebih besar 71,4 dan 57,1, dibandingkan pada

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN POLA PEMBERIAN MP-ASI ANTARA BALITA Perbedaan Pola Pemberian MP-ASI Antara Balita Stunting Dan Non-Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 16

PENDAHULUAN Perbedaan Pola Pemberian MP-ASI Antara Balita Stunting Dan Non-Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 5

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANTARA BALITA Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Antara Balita Stunting dan Non Stunting di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 17

PENDAHULUAN Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Antara Balita Stunting dan Non Stunting di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 2 6

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANTARA BALITA Perbedaan Perkembangan Motorik Halus Antara Balita Stunting dan Non Stunting di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

1 4 15

PENDAHULUAN Perbedaan Lama Pemberian ASI Dan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Antara Ibu Yang Memiliki Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 7

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Lama Pemberian ASI Dan Pengetahuan Ibu Tentang ASI Antara Ibu Yang Memiliki Balita Stunting Dan Non Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 4

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANTARA BALITA Perbedaan Perkembangan Motorik Kasar Antara Balita Stunting Dan Non-Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

PENDAHULUAN Perbedaan Perkembangan Motorik Kasar Antara Balita Stunting Dan Non-Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 0 5

DAFTAR PUSTAKA Perbedaan Perkembangan Motorik Kasar Antara Balita Stunting Dan Non-Stunting Di Kelurahan Kartasura Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo.

0 5 4