Hubungan antara pemahaman siswa tentang materi pelajaran indera penglihatan terhadap perilaku menjaga kesehatan : Studi korelasi di SMA Negeri Parung Bogor

HU
PI

NGAN ANTARAPEMAHAMANSISWA TENTANGMATERI
UARAN INDERA PENGLIHATAN TERHADAP PERILAKU
MENJAGA KESEHATAN
(Studi Korclasi di SMA Negcri 1 Parung Bogor)

Oleh:
ALWIALATAS
NIM. 101016120907

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
BIOLOGI
,,
fURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA
2005M

LEMBAR PERSETUJUAN


I

3UNGAN ANTARA PEMAHAMAN SISWA TENTANG MATERI
,LAJARAN INDERA PENGLIHATAN TERHADAP PERILAKU
MENJAGA KESEHATAN

SKRIPSI
Diaj

m Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
ALWIALATAS
NIM.101016120907

di bawah bimbingan
Pem


1bing I

Pcmbimbing II

(
(,
セ@

Dra.
NIP.

i Salmiah, MA
I 020 004

lMセmB

Oセ@

.


.\-P...,-d-NIP. 150 100 237

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2005

Pengesahan Panitia Ujian
Skripsi J

セ@

Indera P

;lihatan terhadap Perilaku Menjaga Kesehatan" telah telah diajukan dalam

sidang n

aqasyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri


Syarif H

yatullal1 Jalcarta pada tanggal 4 Oktober 2005. Skripsi ini telah diterima

sebagai .

th satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana program Strata 1 (SI) pada

Jurusan

u Pengetalman Alam (IPA) Program Studi Biologi.

berjudul "Hubungan antara Pemahaman Siswa tentang Materi Pelajaran

Jakarta, 4 Oktober 2005

Sidang Munaqasyah

De


I

Pudek l/
Sekretaris merangkap anggota

Ke

セ@

ーセZlma@

NIP: 150 202 343

Anggota

jNセ@

Penguji II

--


Ir. H. Mahmud M Siregar, M.Si
NIP : 150 285 599

ABSTRACTION
ALWI AL

AS. Relation Between Understanding Of Student About Items of

Lesson of 1

ira

Education

\., Program Study of Biological Education, Faculty of Education

Science and

セ。」ィゥョァL@


Eyesight To Behavior Keep in Good Health. Skripsi, Majors of
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, August 2005.

Making hm:

• being energy resource of which is quality determined by human life

which with

.lity also, that is keep in good health in this case keep in good health eye.

This researc

1im to, to get knowledge about how big relation between understanding

about eye b(

vi orally keep in good health eye at child of age SMA. Method of Research


used by me1

;I survey with technique korelasional. This research is executed in SMAN

1 Parung H

1

r of commencing from I May - 5 August 2005. Technique of Intake of

sampel in t

research use purpossive of sampling in location choice of research and

simple rand

of sampling in election sampel. As for sampel taken as much 40 responder

givenly by


rumen! of research which is made by writer in the form of kuesioner of

type of doul

helix for instrument of variable ofX and kuesioner with scale oflikert for

instrument '

rariable Y, and to analyse date of taken .is test of regresi and correlation.

From resuh

'calculation test t obtained [by] thitung - 2.82 and

inferential t

between variable of X and Y do not there are relation which are positive

and signifi1


While test of detenninasi yield coefficient detenninasi ( KD) of equal to

17.31 %. T

matter indicate that variansi of variable of Y is not defined by variansi

variable X

rom result of finding of data of the statistical calculation and field,

inferential •

ce that hypothesis of research expressing that do not there are relation

which are

itive and signifikan of between understanding of about eye behaviorally

J


keep in goo

ealth eye at child of age SMA.

liable

1.684. Becoming,

ABSTRAK
ALWI AL

AS. Hubungan Antara Pemahaman Siswa Tentang Materi Pelajaran

Iudera PE

lihatan Terhadap Perilaku Menjaga Keseh:atan. Skripsi, jurusan

Pendidikai

PA, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah clan

Kependidi

1,

Menjadikai

Jher daya manusia yang berkualitas ditentukan oleh kehidupan manusia

yang berkl

:as pula, yaitu menjaga kesehatan dalam ha! ini menjaga kesehatan mata.

Penelitian

Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta, Agustus 2005.

bertujuan untuk mendapatkan pengetahuan tentang seberapa besar

hubungan '

rn pemahaman tentang mata dengan perilaku me11jaga kesehatan mata pada

anak usia

!\. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan teknik
セ@

korelasiom

)enelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Parung Bogor sejak tanggal 1 Mei -

5 Agustus

)05. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purpossive

mpling dalam pemilihan lokasi penelitian dan simple random sampling

dalam pem

1an sampel. Adapun sampel yang diambil sebanyak 40 responden dengan

diberikan i

rumen penelitian yang dibuat oleh penulis berupa kuesioner tipe pilihan

ganda untt

nstrumen variabel X dan kuesioner dengan skala likert untuk instrumen

variabel Y,

11

hasil perhi

gan uji t diperoleh thitung -2.82 dan tiubcl 1.684. Jadi, dapat disimpulkan

bahwa ant:

variabel X dan Y tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan.

Sedangkan

' determinasi menghasilkan koefisien detenninasi (KD) sebesar 17.31 %.

Hal ini me1

jukkan bahwa variansi variabel Y tidak ditentukan oleh variansi variabel X.

Dari hasil

muan data dilapangan dan perhitungan statistik tersebut, maka dapat

disimpulka

ahwa hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan

yang posit

Ian signifikan antara pemahaman tentang mata dengan perilaku menjaga

kesehatan 1

a pada anak usia SMA.

untuk analisis data yang dilakukan adalah uji regresi dan korelasi. Dari

''

KATA PENGANTAR

Bimillaai

ahmaanirrakhiim.

S

la puji bagi Allah tuhan yang memiliki semua yang ada di langit dan di

bumi. Uc

m syukur penulis panjatkan karena dengan limpaban rahmat dan keluasan

izin-Nya

lalu ia berikan kepada hamba-Nya, terutama

terangka:

ripsi ini.

ォセー。、@

penulis sehingga

S

awat serta salam penulis curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang

telah me

awa pengikutnya dari alam kcbodohan mcnuju alam pcnuh dcngan ilmu

pengeta]·

1 dengan

S
memenu

dilandasi iman dan taqwa kcpada Allah SWT.

psi merupakan salah satu karya ilmiah yang harus ditempuh untuk
gelar sarjana

strata l (SI) oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.
セ@

psi ini telah disusun oleb penulis melalui librari reseach (penelitian

dengan

agumpulkan daftar pustaka) danjield reseach (penelitian lapangan) dan

telah d:

.sanakan sejak bulan Mei hingga Agustus melalui pengarahan dan

bimbing

dosen pembimbing dan dosen terkait. Oleh karena itu penulis haturkan

banyak 1

ma kasih kepada yang terhom1at;

I.

:an FaJ..-ultas Tarbiyah, Bapak pセッヲN@

2.

ua Jurusan Pendidikan IPA, Bapak Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si

3.

:en Pembimbing I, Thu Dra. H. Siti Salmiah, MA

4.

:en Pembimbing II, Bapak Musahir, M.Pd

Dr. Dede Rosyada, MA

5. p

Dosen Jurusan Pendidikan IPA- Biologi

6. :!;

ila Sekolah SMAN I Parung-Bogor, !bu Dra. H. Zuraidah, MM

7.

c

8. p

p
9. 1

Ii
10.l

tg Tua yang telah memberikan segalanya kepada penulis
ede, A Ricky, Ka Ida, Ka Ina, Euis, Farah yang telah banyak membantu
1lis dalam menyelesaikan studi
an-temanku anak Biologi angkatan 2001 yang selalu ceria dalam mengisi
·hari perkuliahan
k-anak Siti kost yang sudah banyak mendukung dan membantu terutama
Dedi.

<

'

sehinggi

1oga jasa baik beliau tersebut diatas mendapatkan karunia dari Allah SWT
rumul qiyamah.

J

!irnya tiada untaian kata yang berharga kecuali ucapan Alhamduli/lahi

Rabbi/a,

>niin atas rahmat karunia dan ridhanya. Semoga laporan penelitian ini

bermanJ

khususnya bagi penulis dan umumnya bagi yang membaca Amin.

Jakarta, 5 agustus 2005

Penulis

DAlPerhitungan Koefisien Reliabilitas Instrumen Penelitian Variabel Y. 84

Lampira1

7Perhitungan Mean, Median, Modus, Banyak K.elas, Frekuensi Relatif

dan Simpangan Baku Variabel X......................................................
Lampira:

82

86

s Perhitwigan Mean, Median, :tv{odus, Banyak Ke:las, Frekuensi Relatif
dan Simpangan Baku Vanabel Y ......................................................

88

Lampirar

1 Data Berpasangan

Uji Normalitas. ...... ..... ... .. ...... ... ... ......... ...... ..... ...

90

Lampirar

I

Uji Normalitas Sebagai Uji Persyaratan Analisis Data....................

92

Lampirar

Proses Perhitungan Uji Nonnalitas dengan Uji Liliefors.................

96

Larnpirar

: Uji Homogenitas Sebagai Uji Persyaratan Analisis Data................

97

Lampirar

, Data Berpasangan Uji Linieritas ...................................................... JOO

Lampirar

· Uji Linieritas Sebagai Uji Persyaratan Analisfa Data...................... 102

Lampirar

; Uji Hipotesis .................................................................................... .

108

Lampirar

·1 u··JI s·1gm·fik
1 ans1· ............................................................................... .

109

Lampira1

r

u··K
. . ............................................................. .
セQ@
oefi.
1s1en D etennmast..

110

Lampirar

I Nilai-nilai Product Moment ............................................................ .

111

Lampirar

I Nilai Kritis Distribusi t .....................................................................

112

Lampirar

I Daftar Tabel F ................................................................................. .

113

Lampirat

. Nilai Kritis untuk Uji Liliefors ........................................................ .

114

Lampirar

! Harga Kritik Chi Kuadrat.. .............................................................. .

115

Lampirar

I Nilai Persentil untuk Ditribusi F ..................................................... .

116

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar

alrnng Masalah

Pe

itian pendidikan di Indonesia saat ini rncnjadi kebutuhan yang penting.

apalagi sa

satu rnasalah pernbangunan nasional adalah rendahnya kualitas Surnber

daya Mai

ia. 1 Minat Lerhadap kualitas Sumber Daya Manusia yang rnenguasai

lptek mer

.kan modal dasar di abad 21 ini. oleh karena itu generasi penerus bangsa

harus dip

.apkan kualitas hidupnya sejak dini. upaya untuk mempersiapkan ha!

tersebut n

iang sudah dilakukan oleh pemerintah rnelalui pendidikan formal dalam

.1en.1ang p<

iclikan.

K<

idian untuk rnenjadikan SDM yang berkualitas guna mewujudkan

kehidupm

mg berkualitas pula, maka perlu dibina kesehatan jasmani sejak dini.

karena Ir

nesia sebagai negara yang sedang berkembang rnenghadapi banyak

rnasalah <

·idang kesehatan dan lingkungan. 2 Berhasilnya pembangunan di segala

bidang J,

dupan di Indonesia akan rneningkatkan Laraf hidup dan kualitas hidup

rnasyarak

'.
Kebudayaa

1ar, Pe/aksanaan Progra1n Pe111herian 1\;/akanan Ta111haha11, Jurnal Penclidikan dan
'Pdiknas. No. 025 Tl111 kc-6 Seplember 2000.

net Rihadi. Klinik Sanitasi: ,\'uat11 /Yahu11u untuk Peningkatan 1\Iutu Kesehalun
lingkungco

rna! l(edokteran clan Farn1asi Depkes. No. I 0 'f'hn ke XXV Oktober 1999. h. 659.

セ@ I
Kedokterar

1 Farrnasi Depkes. No. I I T\111 ke XX I November 1995.

セッ・、ィゥ@

Dar111ojo, Penelitian Penyakil Radiovaskuler di Nfa,\JJarakaJ Pedesaan. Jurnal

2

I

rkirakan sekitar 50.000-70.000 anak balita di Indonesia setiap tahunnya
karena kekurangan vitamin A. 4 Kemudian berdasarkan (sensus
セ「オエ。ョ@

terancarn
Depkes

6) bahwa angka kebutaan di Indonesia diperkirakan sekitar 1,47 % dari

jumlah I

duduk, diantaranya kebutaan yang disebabkan oleh xerunyai indikator pencapaian hasil belajar diantaranya :
1ielaskan struktur alat penglihat pada manusia dengan menggunakan
!el atau gambar

2.

1jelaskan proses akomodasi dan mendiskusikan fungsi sel-sel kerucut dan
sel batang serta hubungarmya dengan vitamin A

3.

:akukan percobaan untuk mem-perlihatkan da.erah bintik buta. da.n luas
dangan.
;a merupakan bagian indera yang fungsinya terbatas pada menerima dan

menyia1

n rangsang agar dapat diteruskan Ice pusat-pusat penglihatan yang terletak

di dalan

ak. 8

Gunung l

iggih D Gunarsa, Dasar dan Teori Perkembangan Anak, ( Jakarta : Penerbit PT. Bpk
a, 2003), eel. ke-7, h.161-162.

Jakarta:

af Pengajar llmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI, I/mu Kesehatan Anak,. (
media, 1985), h.59.

10

:a adalah salah satu indera manusia yang dapat b1erfungsi setelah melalui
proses I

tan sejak lahir hingga balita. Masa balita merupakan masa perkembangan

sel-sel

k membutuhkan keterampilan untuk dapat mengidentifikasi berbagai

rangsan1

istrik sebagai kesan melihat yang berbeda-beda, keterampilan dan

kemamr

1

pertama

egagalan sel-sel otak dalam mencapai keterampilan dan kemampuan yang

disyarat

dalam kurun waktu tersebut akan berakibat anak akan tetap tidak

mengidentifikasi diperoleh melalui proses latihan dalam masa Jima tahun

melihat.
a umumnya, bayi sejak lahir sudah dapat melihat walaupun masih terbatas
hanya p
terlalu

c

. skala besar, artinya, bayi dapat melihat secara kasar atau makro tapi tak

ii atau fokus, pada minggu-minggu pertan1a ia sudah dapat membedakan

warna g

) dan terang seperti hitam dan putih atau merah dah hijau, namun ia belum

dapat n:

1at warna-warna kelabu. Menjelang akhir bulan pertama, ia sudah bisa

berkons

:asi dengan menatap orang yang berbicara dengannya. 10 Bagian -bagian

mata pa'

nanusia dapat dilihat pada gambar II. I

Airlanggi

1ento Isnani, Penglihatan Sebagai Sa/ah Satu Jndera Manusia, ( Surabaya : Penerbit
iversitas Press, 1976), h.2.

ninar Masalah Gangguan Penglihatan Anak, (Jakarta: RS. Mata Aini, 1989).
rbloid nakita., no. 54/11/15 April 2000. h. l 0.

badan
be rs ilia

koroid

fovea

sari

bintik buta

iris

saraf optik

humor berair

humor
bening

Gambar II. I. Struktur Mata Manusia

U

mnya 111ata difaha111i bcrbcntuk scbagai bola, tclapi scbctulnya bcntuknya

agak Jon.

$· Mata 111e111iliki ju111lah reseptor khusus untuk 111engenali pcrubahan

sinar clan

lrna yaitu sci konus dan sci batang. Sclain itu tcrdapal otot-otot yang

bcrfungsi

bagai pcnggcrak bola 111ata, kotak 1m1ta (rongga tc111pal 111ata bcracla),

kclopak 1

:1 clan bulu rnala. pada kclopak nwla tcrdapal bagian-bagian yaitu kclopak

Mei/0111i

.g berfongsi 111e111basahi bulu mata dan kelopak ainnata yang tecliri dari

kelopak

)/a11i Jan kelopak Zeiss berfringsi 111e111basahi pupil atau biji 111ata, itulah

111anfaat11

kita sering berkedip yaitu untuk menghindari dchirasi pada mata. Bcrikut

keterang<

truktur mata pada manusia.

12

Secara ,
I. .

:tomi, mata terdiri dari 3 lapisan :
セイ。@

(selaput keras)

rupakan lapisan terluar berwarna putih dengan bagian depan yang bening
:but kornea. Dipermukaan Iuar sklera dilapisi oleh lapisan tipis transparan
banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan ini disebut k01yungtiva.
2.

·oid (selaput pembuluh)

rupakan lapisan tengah yang berisi banyak pembuluh darah dan sejumlah
pigmen letaknya di sebelah dalam sklera. Di bagian depan mata, lapisan
oid memisahkan diri dari sklera dan membentuk iris yang tengahnya
lubang. Lubang itu disebut pupil. Dibelakang iris terdapat selaput
figmen yang memancarkan warna biru, hijau, cokelat, atau hitam,
;antung pada figmen yang dikandungnya. Melebar atau menyempitnya

>ii diakibatkan oleh kontraksi otot yang mengelilingi iris (otot sirkular).
i iris berfungsi sebagai diafragma. I I
3.

ina (selaputjala)

mpakan lapisan dalam yang terdapat di ujung··ujung saraf nervus opticus
.g menerima rangsangan sinar (fotoreseptor). Sel-sel optik yang terdapat

alamnya adalah sel batang dan konus. Se! batang berjumlah 120 juta sel
:genal adanya sinar dan 6 juta sel kerucut yang me:ngenal frekuensi sinar. I 2

tamar Syamsuri, Biologi 2000, (Jakarta: Erlangga, 2000), h. 111-112.
id1rta Ilyas, Ke/ainan Refraksi dan Koreksi Peng/ihatan, (Jakarta: FKUI, 2004), h.6.

13

t

diurutkan dari arah depan ke belakang cahaya akan menembus melewati

nea, aqueous humour (humor berair), lensa, vitreous humour (humor
ting) dan lapisan retina yang mengandung sel keru.cut dan sel batang. Pada
na terdapat suatu daerah yang disebut fovea atau bintik kuning yang berisi
ya sel-sel kerucut. Penyebaran sel kerucut dan sel batang pada retina tidak
:ata. Dibagian tepi (perifer) yang paling jauh dari bintik kuning hanya
isi sel batang. 13 benda dan oayangan pada retina dapat dilihat pada gambar

iris

(

ligamen
suspensori

Gambar 11.2. Benda dan Bayangan pada Retina

1gian yang penting pada retina

Bagian
1.

J

tik kuning, bagian paling peka untuk menerima rangsangan sinar, karena
tyak mengandung syaraf

2.

:nea, berfungsi memfokuskan bayangan pada retina

;tamar Syamsuri, Loe. cit., h. 112.

14

.sa, bersifat transparan bikonveks (cembung depan belakang). Lensa

3.

fungsi membiaskan berkas cabaya yang terpantul dari benda-benda yang
hat untuk menjadi bayangan jelas pada retina. Struktur retina pada mata
at dilihat pada gambar II. 3.
sel
batano

koroid

LャZヲjゥセNエ]@
6J
ᄋセKjウエM・ャ@

F"

selkerucut
batano
sel
sel
.
horisontal (\'!:,
lihhllll-sel bipolar .r,
amakrin
sel
ganglion

I

sel
kerucut

Gambar 11.3 Struktur Retina Mata

Mekani

: Penglihatan Mata
tgsang yang diterima mata, oleh basil dan conus telab disiapkan menjadi

impuls

raf setelah menempuh jarak yang cukup panjang melalui berbagai serat-

serat s;

' akhirnya akan sampai ke pusat penglihatan di dalam otak, dalam

perjalar

ini serat saraf singgah dibagian otak yang dikenal sebagai lateral

Genicw

Body, dari sini serat syaraf disambung oleh serat-serat Iain yang tergabung

menjad:

•tic radiation untuk menuju ke pusat penglihatan di otak. Di samping serat-

serat sy

f yang membawa impuls dari retina ke otak, juga di dapatkan serat-serat

yang

ibawa impuls dari otak ke retina, melalui serat inilab otak dapat

TI

15

menya11

an pengarulmya tehadap retina dan meningkatkan kepekaannya terhadap

rangsan

' Visual corteks, yaitu pusat penglihatan di dalarn otak, terletalc di bagian

paling

mg belakang otak. Disinilah serat-serat dalam retina beralchir. 15 Dibawah

pengan

'isua/ korteks kita dapat melihat.

Mekani
セ@

Penglihatan Warna

1sasi melihat warna merupalcan bagian dari penglihatan yang banyak di
pengan

oleh falctor-faktor psikologi, namun penyebabnya tetap di dasarkan pada

faktor-f

or fisik dan falctor-faktor psikolog1k. Falctor psikologis pada penglihatan

berwarr

;ebagian disebabkan oleh pengaruh pengalaman dan ajaran-ajaran yang

telah d

rikan. Falctor fisik yang memungkinkan penglihatan berwarna harus

dihubur

an dengan ukuran gelombang cahaya yang merangsang retina, sedang

faktor-f

Dr fisiologik dihubungkan dengan kesanggupan retina tmtuk mengolah

rangsan

an meneruskannya sebagai impuls saraf ke arah. otalc.
1glihatan warna diperankan oleh sel-sel kerucut yang mempunyai pigmen

terutam

is a/dehida A2, penglihatan warna merupalcan kemampuan membedalcan

gelomb

: sinar yang berbeda, warna ini terlihat alcibat gelombang elektromagnetnya

mempu

ti panjang gelombang yang terletak antara 400-900 nm. Warna primer yang

Airlangg

:oento Isnani, Peng/ihatan Sebagai Sa/ah Satu Jndera Manusia, ( Surabaya : Penerbit
iversitas, 1976), h.4.
>id., h. 5.

16

utama I

l

pigmen sel kerucut adalah merah, hijau dan him. Warna komplemen ialah

warna)

セ@ bila dicampnr dengan warna primer akan berwarna putih. 16

uran gelombang pada matahari adalah 390- 700 mu. 17
Warna

Ukuran Gelombang (mu)

Ungu

390-430

Biru

430-460

Biru-f

400-500

u

Hijau
Kunin

500-570

セᄋ@

570-590

Jingga

590-610

Merab

610-700

1sasi warna tergantung dari ukuran gelombang cahaya yang merangsang
retina u

k mengolahnya.
ta yang

normal adalah mata yang dapat mengalirkan cahaya tanpa

han1bat

dan memfokuskan cahaya tepat pada retina, retina mata harus dapat

bereaks

lengan normal terhadap cahaya yang di fokuskan pada retina dan

mengal

mnya ke saraf mata. 18

idmta Jlyas, I/mu Penyakft Mata, (Jakarta : Penerbit Fakultas Kedokteran UI, 2004).

'p.cit., h 25-26.

Mata Isa

eminar Sehari Masalah Gangguan Peng/ihatan Pada Penderita Diabetes, ( Jakarta : R.S
.Jim, 1991).

17

tglihatan dinyatakan normal bila tajam penglihatan lebih baik dari
buta di1

takan dalam penilaian yang berbeda-beda, misalnya:
ggris, bila tajam penglihatan kurang dari

2,

6
60,

3
60

nerika dan Kanada, bila tajam penglihatan kurang dari

20 19
.
200

neriksaan tajam penglihatan dilakukan pada mata tanpa dan dengan
kacan1<

ietiap mata diperiksa terpisah, mata yang hanya dapat membedakan 2 titik

terpisal

la titik tersebut membentuk sudut I menit. Satu huruf hanya dapat dilihat

bila se

1h huruf membentuk sudut 5 menit dengan mata dan setiap bagian di

pisahki

!engan sudut I menit, makin jauh huruf harus dilihat maka makin besar

huruf

ebut harus dibuat karena sudut yang dibentuk harus tetap 5 menit.

Pemeri

an tajam penglihatan sebailmya dilakukan pada jarak 5-6 meter, karena

pada j<

: ini mata akan melihat benda dengan beristiraha.t atau tanpa akomodasi.

Tajam

tglihatan

orang r

nal huruf terse but dapat dilihat pada jarak 6 meter. 20

Seto, 2C

'erhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia, I/mu Penyakit Mata, ( Jakarta :Segung
, cet. ke-2, h.297.

セ@

6

ialah bila dapat melihat hanya pada jarak 6 meter yang oleh

·idarta Ilyas, Masaiah Kesehatan Mata Anda, (Jakarta : FKUI, 2004), h. 9-10.

18

Kelain

kelainan pada mata
:lainan mata bukan disebabkan karena faktor bawaan atau keturunan, tetapi
セォオョァ。@

faktor

selama bayi tumbuh menjadi anak dan akhirnya dewasa. 21 Faktor

lingkm

11

harus

!

mtiasa memikirkan apa kiranya yang mungkin dapat mengganggu proses

pe1tum

1an bayi, namun kita seringkali tidak mampu untuk mengidentifikasinya,

karena

1gguan itu kadang kala merupakan gabm1gan sinar/gelombang listrik, yang

tidak tt

:teksi dengan panca indera kita, tanpa disadari maka pengarnh ekstrinsik itu

sudah 1

usak sel-sel embrio di dalam kandungan ibu. 22

Gt