Fasilitas Amenities KENDALA-KENDALA YANG DIHADAPI DALAM PENGEMBANGAN

113 Banjar bisa memakan waktu sampai 1 jam lebih dapat mengurangi minat wisatawan ke Desa Sangsit, Jagaraga dan Sawan.

6.3 Fasilitas Amenities

Sesuai dengan Data Pokok Kecamatan Sawan Tahun 2006, di Kecamatan Sawan terdapat sebuah hotel Hotel Restaurant Berdikari di Desa Sangsit Dangin Yeh sekarang Desa Giri Mas dan sebuah bungalow di Desa Kerobokan. Hotel Berdikari and Restaurant memiliki 14 kamar tidur, 9 villa, sebuah restoran dan tempat parkir yang cukup luas. Bungalow di Desa Kerobokan memiliki 2 kamar tidur yang dilengkapi kamar manditoilet. Desa Sangsit, Jagaraga dan Sawan belum memiliki fasilitas akomodasi dan restoran yang merupakan sarana sangat penting untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang berkunjung dan tinggal sementara menginap di desa-desa tersebut. Berdasarkan pengamatan peneliti, fasilitas tempat parkir dan toilet umum juga tidak ditemukan di beberapa daya tarik wisata di Desa Sangsit, Jagaraga dan Sawan seperti di Pura Dalem Kelod Sangsit, Pura Dalem Segara Madu dan Pura Subak Beraban Jagaraga. Selama ini parkir masih dilakukan di pinggir jalan, sehingga membuat para pengguna jalan merasa tidak nyaman dalam berkendaraan. Begitu pula fasilitas toilet yang belum dimiliki oleh banyak warga menjadi kendala bagi wisatawan yang sedang berkunjung. Dari pengamatan peneliti Pura Beji Sangsit dan Pura Dalem Segara Madu Jagaraga sudah memiliki kamar manditoilet, namun kebersihannya kurang terawat. Tempat permandian umum di Pura Batu Bolong yang belum dilengkapi 114 fasilitas toilet membuat masyarakat membuang hajat pada kali yang berada di samping permandian yang dekat dengan pura. Hal ini tentu dapat menyebabkan pemandangan dan bau yang kurang sedap bagi masyarakat dan wisatawan yang mengunjungi pura tersebut. Beberapa wisatawan yang berkunjung ke Pura Dalem Segara Madu menyatakan bahwa fasilitas tempat parkir dan toilet sangat kurang. Petikan wawancara yang dilakukan tanggal 4 April 2010 kepada beberapa wisatawan yang sedang berkunjung ke Pura Dalem Segara Madu adalah sebagai berikut. Wisatawan dari Inggris, L. Davies, mengatakan, ”the road is good, poor parking”. Artinya jalan bagus, tetapi tempat parkirnya jelek. Wisatawan dari Belgia, Steven Costernicus, mengatakan, ”toilet and parking are urgently developed”. Artinya WC dan tempat parkir perlu segera dibangun. Perbekel Desa Jagaraga, I Made Sumendra Nurjaya 38 tahun memiliki pandangan yang sama terhadap fasilitas Pura Dalem Segara Madu. Petikan wawancaranya sebagai berikut. ”.......... tempat parkir dan kamar manditoilet di Pura Dalem Segara Madu masih sangat kurang. Selain itu, Desa Jagaraga tidak memiliki tempat- tempat pertunjukan kesenian seperti tempat pertunjukan tari legong dan sebagainya padahal desa ini sangat potensial dengan kesenian daerahnya. Sehingga wisatawan yang berkunjung ke Pura Dalem Segara Madu hanya sebatas melihat-lihat relief pura dan setelah itu mereka pergi ke tempat lain” Hasil wawancara tanggal 15 Pebruari 2010. Dari beberapa penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa fasilitas tempat parkir, kamar manditoilet, akomodasi, restoran, tempat penjualan hasil 115 kerajinan masyarakat, dan tempat-tempat pertunjukan kesenian, seperti tari legong, di Desa Sangsit, Jagaraga dan Sawan masih sangat kurang sehingga mengurangi keinginan wisatawan untuk tinggal lebih lama di daerah tersebut.

6.4 Layanan Pendukung Ancillary Services