Kendala yang dihadapi masyarakat dalam p

Kendalayang dihadapi Masyarakat dalam Mengolah Limbah Pertanian menjadi
Sumber Energi Biomassa
(Study Kasus Pemanfaatan Limbah Pertanian Menjadi Energi)

Oleh
Mochammad Fajar P (F14130080)

TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
TINGKAT PERSIAPAN BERSAMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014

Abstrak
Limbah industri pertanian (minyak kelapa sawit, tapioka, pabrik gula, peternakan sapi)
dapat dimanfaatkan untuk energi biomasa.Biomasa adalah sumber energi

yang meliputi

semua bahan organis yang terbentuk melalui proses fotosintesis berupa tanaman kayu-kayuan,
pangan, air, rumput-rumputan baik dalam bentuknya yang utuh maupun berupa hasil buangan.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mengidentifikasikan kendala-kendala

masyarakat

dalam

mengolah

limbah

pertanian

menjadi

energiterbarukan,

Untuk

Mengidentifikasi Limbah Pertanian sudah banyak dikonversikan menjadi Energi oleh
Masyarakat, dan Untuk Mengidentifikasi manfaat pengolahan limbah pertanian menjadi
energi terbarukan.Metodologi dalam penelitian ini dengan memberikan kuesioner ke
mahasiswa dan mewawancarai masyarakat.Sudah banyak masyarakat khususnya para investor

dalam mengonversikan limbah pertanian menjadi energi terbarukan untuk diambil
manfaatnya.Manfaat energi terbarukan, yaitu menjadi sumber kehidupan baik manusia,
tumbuhan dan hewan.Kendala-kendala masyarakat dalam mengelola limbah pertanian
menjadi energi terbarukan, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alat, iklim dan
infrastruktur.Sumber daya manusia yang di maksud disini, yakni pendidikan masyarakat yang
kurang dalam melakukan pengolahan limbah pertanian menjadi energi terbarukan. Sumber
daya alat berupa alat-alat dalam proses menanam sampai proses memanen, pengolahan
limbah pertanian menjadi energi terbarukan, penanganan pasca panen, dan proses penanganan
tanah atau media tumbuh bagi tumbuhan sebelum ditanam. Iklim yang yang tidak mendukung
berakibat bagi tumbuhan.Tumbuhan air, suhu yang tinggi, kelembaban yang cukup tinggi,
tekanan, kurang cahaya akan berakibat matinya tumbuhan, tidak bertumbuhnya dengan baik
bagi tumbuhan maupun bagi petani atau masyarakat itu sendiri. Masyarakat itu membutuhkan
energi yang lebih, akibat dari faktor iklim yang tidak mendukung sehingga masyarakat
membutuhkan input yang lebih banyak. Infrastruktur mendukung masyarakat dalam
menggunakan alat atau mesin pertanian dengan lebih efisisen dan efektif. Infrastruktur yang
tidak baik akan menghambat kerja masyarakat dalam mengolah pertaniannya. Sumber energi
sangat dibutuhkan untuk kehidupan masa depan dan juga masa kini, karena setiap mesin atau
alat-alat lainnya yang membutuhkan energi dalam membantu kerja atau aktivitas mencapai
memaksimumkan laba atau kepuasan.“Untuk itu diperlukan suatu kebijakan nasional jangka
panjang di bidang energi yang dapat menjawab beberapa tantangan utama yang tengah

dihadapi masyarakat Indonesia dalam mewujudkan penyediaan energi yang berkelanjutan
(energisustainability). Penyediaan energi berkelanjutan meliputi antara lain: memperluas
akses kepada kecukupan pasokan energi, andal dan terjangkau denganmemperhatikan seluruh
sarana/prasarana yang diperlukan (energi security) dan dampak lingkungan yang ditimbulkan.

Untuk itu perlu dibuat suatu studi perencanaanenergi jangka panjang yang dapat memberikan
kepastian jaminan pasokan energi yang berkelanjutan”. (Kemenristek 2006)
Kata kunci:Limbah pertanian,energi biomassa, energi terbarukan, kendala-kendala,
manfaatpengolahan, mengonservasikan.
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dalam suatu negara, banyak masyarakat yang belum
memanfaatkan limbah pertanian menjadi energi..Masyarakat lebih banyak memilih energi
yang sudah jadi produk yang langsung digunakan.Pola pikir masyarakat dan pengembangan
energi perlu diubah.Pengembangan sumber energi dalam usaha memenuhi kebutuhan dasar
baik untuk keperluan rumah tangga, masyarakat desa, kota, dan petani untuk meningkatan
kebutuhan energi di sektor industri.
Wakil Presiden Indonesia, DR. Budiono, menyatakan bahwa perkembangan energi
terbarukan di Indonesia masih tergolong lambat walaupun peranannya dalam bauran energi
nasional sudah lama dirasakan kebutuhannya. Padahal potensinya cukup besar, namun
pemanfaatannya belum optimal. Berbagai kebijakan yang mendukung telah dikeluarkan untuk

mendorong pengembangan energi terbarukan ini, akan tetapi hal ini masih belum maksimal.
Sumber energi yang digunakan Indonesia berupa sumber daya minyak atau sumber daya
energi fosil, akan tetapi sumber daya minyak saat-saat ini mulai habis. Beberapa sumber
energi lainnya yang mulai habis yaitu gas alam, tambang, batu bara. Melihat dari
permasalahan energi tersebut, solusi yang terbaik adalah mulai mengembangkan energi
terbarukan untuk Indonesia lebih baik. Energi Terbarukan merupakan solusi penghasil energi
yang ramah lingkungan untuk projek masa depan dalam memanfaatkan energi. (Abdurrahman
2013)
Secara singkat, gambaran kondisi energi di Indonesia saat ini,yaitu:

1) Akses masyarakat terhadap energi masih terbatas:
a) Rasio Elektrifikasi pada tahun 2012 sebesar 76% (24% rumah tangga masih belum
memiliki akses akan listrik).
b) Pembangunan infrastruktur, ter-utama daerah terpencil dan pulau-pulau terluar
Indonesia pada umumnya masih minim akses akan energi.
2) Setelah pulih dari krisis moneter pada tahun 1998, Indonesia mengalamilonjakanhebat
dalam konsumsi energi. Dengan keadaan yang seperti ini, diperkirakan kebutuhan listrik
indonesia akan terus bertambah sebesar 4.6% setiap tahunnya, hingga diperkirakan
mencapai tiga kali lipat pada tahun 2030.
3) Ketergantungan energi fosil masih tinggi, sementara cadangannya terbatas.

4) Pada tahun 2012, sumber utama pasokan energi Indonesia adalah minyak bumi

(54.78

%), disusul gas bumi (22,24 %), batubara (16.77 %), Air (3.72 %) dan geothermal (2.46
%).
5) Subsidi bahan bakar fosil semakin meningkat.
6) Terkait isu-isu lingkungan:
a) Mitigasi perubahan iklim.
b) Clean energi initiative: komitmen nasional untuk mengurangi emisi sebesar
26% pada tahun 2020.
7) Terbatasnya pendanaan akan pengembangan energi.
Kondisi produksi dan cadangan energi Indonesia saat ini digambarkan dalam
(LEMHANNAS 2013).
Rumusan Masalah
Terdapat 4 rumusan masalah dalam penelitian ini,
1.
2.
3.
4.


Apa Kendala dalam Memanfaatkan Limbah Pertanian untuk Sumber Energi Terbarukan?
Apakah Limbah Pertanian sudah banyak dikonversikan menjadi Energi Oleh Masyarakat?
Apa manfaat dari pengolahan limbah pertanian menjadi energi terbarukan?
Apakah masyarakat memilih energi terbarukan yang siap pakai atau yang tidak siap pakai?
Tujuan

Terdapat 4 tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah,
1. Untuk menjelaskan dan Mengidentifikasi kendala-kendala dalam Pengolahan Limbah
Pertanian menjadi suatu Energi Terbarukan
2. Untuk mengidentifikasi banyaknya Limbah Pertanian yang dikonversikan menjadi Energi
oleh Masyarakat
3. Untuk mengidentifikasi manfaat pengolahan limbah pertanian menjadi energi terbarukan

4. Membandingkan penggunaanenergi yang sudah maupun yang belum siap dipakai oleh
masyarakat.
Metode Penelitian
A. Tempat dan Waktu
Memberikan kuesioner kepada Mahasiswa IPB yang dilakukan di Lingkungan dalam
IPB.

Wawancara yang dilakukan masyarakat di Lingkungan sekitar IPB dan petani.Secara
keseluruhan, waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung dari (23-27 Mei 2014).
B. Metodologi
Penelitian ini dilakukan dengan wawancara dan kuesioner di lingkungan sekitar IPB
dan mahasiswa IPB.Responden berjumlah 44 diantaranya, 40 mahasiswa, 1 petani dan 3
masyarakat.Kuesioner ditujukan kepada mahasiswa dan wawancara ditujukan kepada
masyarakat dan petani.
Kerangka Teori
A. Bioenergi
Bioenergi adalah bahan bakar alternatif terbarukan yang prospektif untuk
dikembangkan, tidak hanya karena harga minyak bumi dunia melonjak naik seperti sekarang
ini, tetapi karena terbatasnya produksi minyak bumi di Indonesia. Kelebihan Bioenergi, yaitu
ramah lingkungan, bisa diberbarui, dapat terurai, mampu mengeliminasi efek rumah kaca, dan
kontinuitas bahan bakunya terjamin. Bioenergi dapat diperoleh dengan cara yang cukup
sederhana, yaitu melalui budi daya tanaman penghasil biofuel dan memelihara ternak. Seiring
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, bioenergi bertransformasi menjadi
bentuk yang lebih modern.Bioenergi yang kita kenal sekarang mempunyai dua bentuk, yaitu
tradisional dan modern.Bioenergi tradisional yang sering kita temui yaitu kayu bakar,
sedangkan bioenergi yang lebih modern diantaranya bioethanol, biodiesel, PPO atau SVO,
minyak bakar, biomasa, wind energi, energi matahari (solar power), geothermal, ocean

power, biofuel dan biogas.Bioenergi diturunkan menjadi biomassa, yaitu material yang
dihasilkan oleh makhluk hidup (tanaman, hewan, dan mikroorganisme). Bahan baku bioenergi
di limbah pertanian, yaitu kelapa sawit, sagu, kelapa, ubi kayu, jarak pagar, tebu, dan jagung.
A.1 Biomassa
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik
berupa produk maupun hasil sampingan. Sumber energi biomassa mempunyai beberapa
kelebihan, yaitu sumber energi yang dapat diperbarui sehingga dapat menyediakan sumber
energi secara berkesinambungan (suistainable).Pemanfaatan energi biomassa, yaitu biobriket,

gasifikasi, pirolisa, liquification, dan biokimia. Ada tiga jenis proses yang digunakan untuk
mengonversi biomassa menjadi bentuk energi yang sempurna, yaitu konversi termal dari
biomassa, konversi kimia dari biomassa, dan konversi biokimia dari biomassa

(Erliza

Hambali et al. 2007).
Transformation, is the transformation process from primary energi type into final
energi type. This includes processes in LPG plant, and carbonizing plant. Input
bears a negatie sign while production bears positive sign. Oil Refining is the processing of
crude oil and condensate to produce oil fuels such as: naphtha, avgas, avtur, ADO, IDO,

mogas, kerosene, fuel oil, LPG, etc. Energi consumption such as natural gas, naphta, are also
included. Gas Processing (LNG plant and LPG plant) the process of liquefaction or
purification of natural gas to produce LNG or LPG. Power Generation is transformation of
energi into electric power. This row records the quantity of fuel consumed: (coal, BBM,
natural gas, hydropower, geothermal, biomass, wind, photovoltaic (solar energi) etc and the
electricity generated (Adam et al. 2010).
Hasil dan Pembahasan
Kendala-kendala masyarakat dalam mengonversi limbah pertanian menjadi energi
biomassa, yaitu teknologi yang terbatas, kurangnya pendidikan, kurangnya biaya dalam
memproduksi, kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang terampil, kurangnya tenaga ahli,
kurangnya kesadaran masyarakat akan manfaat limbah pertanian, kurangnya bahan baku
pembuatan energi biomassa, kurangnya informasi, iklim yang tidak mendukung, kelelahan
mesin untuk melakukan suatu kerja, dan kurang dukungan dan penyuluhan dari pemerintah.
Masyarakat sekitar lingkungan IPB dan petani lebih memilih energi yang siap pakai,
karena lebih efisien, lebih hemat waktu, lebih ingin cepat dalam menggunakan energi,
memilih produk yang praktis, kondisi masyarakat yang tidak harus mengeluarkan tenaga dan
biaya yang banyak, dan masyarakat memiliki banyak aktivitas yang membuat mereka tidak
bisa mengonversi limbah pertanian secara langsung. Sebanyak 44 responden, masyarakat dan
petani yang memilih energi langsung siap dipakai sebanyak 33 responden dan 11 responden
memilih energi yang tidak langsung siap pakai. Perhatikan tabel 1, perbandingan antara

masyarakkat dalam memilih energi yang siap pakai dan tidak siap pakai,
Tabel 1. Kondisienergi yang dipilih masyarakat

100%
80%
60%
40%

Siap Pakai
Tidak Siap
Pakai

20%
0%
Keadaan Energi Yang Dipilih

Limbah pertanian tidak banyak dikonversikan menjadi energi, karena Kurangnya
pendidikan membuat petani atau masyarakat tidak bisa mengonversikan limbah pertanian
secara langsung. Membutuhkan tenaga kerja ahli dalam mengubah limbah pertanian menjadi
energi alternative. Perhatikan tabel 2, perbandingan antara limbah pertanian yang sudah

dikonversikan dan belum dikonversikan,
Tabel 2. Kondisi limbah pertanian di dalam masyarakat
100%
90%
80%
70%
Sudah
Dikon60%
versikan
50%
Belum
40%
Dikon30%
versikan
20%
10%
0%
Limbah Dikonversikan Menjadi Energi

Energi yang sudah dikonversikan sebanyak 45% dari bahan baku dasarnya, sedangkan
55% tidak di konversikan menjadi energi melainkan menjadi sumber pangan.Manfaat limbah
pertanian menjadi energi biomassa, yaitu Sumber alternative energi yang terbarukan, sebagai
bahan bakar suatu mesin, dan untuk keperluan suatu kehidupan masyarakat yang
membutuhkan energi. Banyak petani dan masyarakat mengetahui limbah pertanian menjadi
sumber energi saja, kalau diteliti lebih lanjut banyak manfaat limbah pertanian, yaitu
biobriket, gasifikasi, pirolisa, liquification, dan biokimia.
Kesimpulan
Kendala-kendala masyarakat dalam memanfaatkan limbah pertanian menjadi energi
terbarukan, yaitu sumber daya manusia (SDM), sumber daya alat (SDA), dan sumber daya
alam (SDA). Sumber daya manusia yang terbatas mengakibatkan petani atau masyarakat

kurangnya informasi, pengetahuan, dan pengolahan pertanian yang baik dan benar. Sumber
daya manusia dalam arti pendidikan. Pendidikan yang terbatas membuat petani menjadi
budak bagi pendidikan diatas petani.
Manfaat pengolahan limbah pertanian menjadi energi biomassa, yaitu sebagai sumber
energi terbarukan, bahan bakar suatu kerja mesin, dan efisien dan efektif dalam pengolahan
sehingga tidak mencemari lingkungan sekitar. Energi yang sudah dikonversikan sebanyak
45% dari bahan baku dasarnya, sedangkan 55% tidak di konversikan menjadi energi
melainkan menjadi sumber pangan. Masyarkat dan petani lebih memilih energi yang siap
pakai sehingga mereka tidak benyak yang mengonversikan limbah pertanian menjadi energi
terbarukan. Sebanyak 44 responden, masyarakat dan petani yang memilih energi langsung
siap dipakai sebanyak 33 responden dan 11 responden memilih energi yang tidak langsung
siap pakai. Kondisi ini menyebabkan kemalasan dan ketidakpedulian dalam mengubah limbah
pertanian menjadi energi terbarukan.
Daftar Pustaka
Abdurrahman S. 2013. Pembelian tenaga listrik oleh PT PLN (Persero) dari pembangkit
listrik berbasis sampah kota[internet]. [di unduh 2014 Mei 27]. Tersedia
Pada :http://siaran7.rssing.com/chan-15332888/all_p2.html.
Adam R, Suharyati, Ajiwihanto N, Indarwati RRF, Kurniawan F, Kurniawan A, Suzanti VM.
2012. Energi and Economy Statistics of Indonesia. Jakarta : Pusdatin esdm.
Hambali E, Mujdalipah S, Tambunan AH, Pattiwiri AW, Hendroko R. 2007.Teknologi
Bioenergi. Jakarta (ID): Agro Media.
[Kemenristek]. 2006. Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Bidang Sumber Energi Baru dan Terbarukan untuk Mendukung
Keamanan Ketersediaan Energi Tahun 2025.
[LEMHANNAS].2013. Pengembangan Energi Nuklir guna Pemanfaatan Energi Terbarukan
dalam

Rangka

Lemhannas. 16: 13-14.

Meningkatkan

Ketahanan

Energi

Nasional.Kajian

Dokumen yang terkait

OPTIMASI FORMULASI dan UJI EFEKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDIAAN KRIM EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum sanctum L) dalam BASIS VANISHING CREAM (Emulgator Asam Stearat, TEA, Tween 80, dan Span 20)

97 464 23

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

Diskriminasi Perempuan Muslim dalam Implementasi Civil Right Act 1964 di Amerika Serikat

3 55 15

Kekerasan rumah tangga terhadap anak dalam prespektif islam

7 74 74

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Kesesuaian konsep islam dalam praktik kerjasama bagi hasil petani desa Tenggulun Kecamatan Solokuro Kabupaten Lamongan Jawa Timur

0 86 111

Upaya guru PAI dalam mengembangkan kreativitas siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam Kelas VIII SMP Nusantara Plus Ciputat

48 349 84

Konsep kecerdasan ruhani guru dalam pembentukan karakter peserta didik menurut kajian tafsir Qs. 3/Ali-‘Imran: 159

9 101 103